Di Susun Oleh :
SUKABUMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
2.1 KB Implan……………………………………………………………………..3
2.2 Jenis
Implant…………………………………………………………………...3
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit
pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas
sebelahdalam.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang
diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa
dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut tentang KB implan adalah
jenis, cara kerja, efektitas, keuntungan, kerugian, yang tidak boleh menggunakan
KB implant, jadwal kunjungan.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 KB Implan
Definisi
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma
(Manuaba, 2000)
Alat kontrasepsi bawah kulit adalah alat kontrasepsi pembentuk kapsul
silatik berisi hormon progesteron (progesteron sintetik) yang ditanamkan
dibawah kulit (Manuaba, 2000).
Implant adalah Alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silastic
(karet silikon) yang di isi dengan hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang
di tutup dengan silastic adhesive. (Keluarga Berencana Hanafi.2004:179)
Profil Implant
a. Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, indoplant dan
implanon
b. Nyaman
c. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak
dan amenorea
d. Aman dipakai pada masa laktasi (Prawirohardjo, 2003 : MK – 52)
2.3 Jenis Implant
1. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm dengan
diameter 2.4 cm yang diisi dengan 36mg levonorgestel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm,
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3 – keto – desogestel dan lama
kerjanya 3 tahun.
2.2.3 Efektifitas
1. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun
pertama
2. Efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke-
6 kira – kira 2,5 – 3 % akseptor menjadi hamil
3. Norplant – 2 sama efektivitasnya seperti norplant, untuk waktu 3 tahun
pertama
2.2.6 Keterbatasan
1. Usia reproduksi
2. Tidak memiliki anak ataupun belum punya anak
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang
4. Menyusui dan belum membutuhkan kontrasepsi
5. Pasca persalinan dan tidak menyusui
6. Pasca keguguran
7. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
8. Riwayat kehamilan ektopik
9. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
anemia bulan sabit (sickle cell)
10. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen
11. Sering lupa menggunakan pil
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan.
Bila di insersi setelah hari ke-7 siklus haid,klien jangan melakukan
hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien tidak haid, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak
terjadi kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, Insersi dapat
dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh klien tidak perlu menggunakan
metode kontrasepsi lain.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, Insersi
dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan
seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya
dengan implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak
terjadi kehamilan, atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan
benar
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,implant dapat
diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi lain.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali
AKDR),dan klien ingin menggantinya dengan implant, Insersi dapat
dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan.Tidak perlu
menunggu hingga datangnya haid berikutnya
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR, Implant dapat diinsersikan
pada hari ke-7 dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7
hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera
dicabut.
Paska keguguran implant dapat segera diinsersikan.
2.2.10. Penapisan
Cara pemasangan
Langkah 9: Membuat insisi dangkal pada kulit selebar kurang lebih 2 mm.
Langkah 19: Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan
dengan handuk atau kain bersih
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Yogyakarta:Rohima Press.
Pustaka Rihana.
Hartoyo, Latifah, Mulyani. 2011. Studi Nilai Anak, Jumlah Anak yang diinginkan
dan Keikutsertaan Orang Tua dalam Program KB. Jurnal Ilmiah
EGC.