Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 3

KB IMPLANT dan KB IUD


Disusun oleh:

1. Naura Suci Nabila 220607133


2. Ni Kadek 220607135
3. Sriasih 2206071352
4. Masfupah 2206071313
5. Hani nuraini 2206071274
6. Tirana 2206071495
7. Lutfi Nurjanah 2206071306
8. Halena. S. Laure 220607279
9. Meyske E Sahetapy 220607040
10. Fransiska Cinde Jatiningsih 220607126
11. Indriyani Suntara 220607128
Apa itu kontrasepsi atau KB ?

Kontrasepsi adalah upaya untuk


mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
itu dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variabel
yang mempengaruhi fertilitas
(Wikjosastro, 2012).
 Salah satu kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah implant. Implant adalah
metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja
panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita (Speroff leon , 2015).
 Implant adalah salah satu jenis kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat
dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
Implant dapat digunakan untuk jangka panjang 5 tahun dan bersifat
seversible. Keuntungan dari kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, angka
kegagalan implant, 1 per 100 wanita pertahun dalam 5 tahun pertama,
kegagalan pengguna rendah, sekali terpasang tidak perlu ada yang diingat.
Implant berisi levonorgestrel yang merupakan hormon progesteron (Endang
Purwoastuti, 2015).
JENIS IMPLANT

1. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga
dengan panjang 3.4 cm dengan diameter 2.4 cm yang diisi
dengan 36mg levonorgestel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan
panjang kira – kira 40 mm, diameter 2 mm, yang diisi
dengan 68 mg 3 keto desogestel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg
levonorgestel dengan lama kerjanya 3 tahun.
CARA KERJA :

1. Lendir serviks menjadi kental


2. Mengganggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovulasi
KEUNTUNGAN KB IMPLANT

1. Daya guna tinggi


2. Perlindungan jangka panjang
3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5. Bebas dari pengaruh estrogen
6. Tidak menggangu ASI
7. Tidak mengganggu kegiatan senggama
8. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
9. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
KERUGIAN KB IMPLANT

1. Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS dan AIDS


2. Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
3. Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
keinginan sendiri akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
4. Dapat mempengaruhi penurunan dan peningkatan berat badan
5. Memiliki resiko (infeksi, hematoma,dan perdarahan)
6. Dapat menyebabkan perubahan pola siklus haid : spoting, amenore,
hipermenore,dll.
KETENTUAN UNTUK PENGGUNA KB
IMPLANT
1. Usia reproduksi
2. Tidak memiliki anak ataupun belum punya anak
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka
panjang
4. Menyusui dan belum membutuhkan kontrasepsi
5. Pasca persalinan dan tidak menyusui
6. Pasca keguguran
7. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
8. Riwayat kehamilan ektopik
9. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia.
10. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
11. Sering lupa menggunakan pil
YANG TIDAK DAPAT MENGGUNAKAN
KB IMPLANT
1. Hamil atau diduga hamil
2. Perdaraham pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara
4. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
5. Mioma uterus dan kanker payudara
6. Penyakit jantung,hipertensi,diabetes mellitus.
7. Toleransi glukosa
WAKTU MULAI MENGGUNAKAN
IMPLANT

 Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode kontrasepsi
tambahan.
 Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila di insersi setelah hari
ke-7 siklus haid,klien jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7
hari saja.
 Bila klien tidak haid, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan,
jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
 Bila menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, Insersi dapat dilakukan setiap saat.
Bila menyusui penuh klien tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.
 Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, Insersi dapat dilakukan setiap
saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
 Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant, Insersi
dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan, atau klien menggunakan
kontrasepsi terdahulu dengan benar
 Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,implant dapat diberikan pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
 Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR),dan klien ingin
menggantinya dengan implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi
kehamilan.Tidak perlu menunggu hingga datangnya haid berikutnya
 Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR, Implant dapat diinsersikan pada hari ke-7 dan klien
jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7
hari saja. AKDR segera dicabut.
 Paska keguguran implant dapat segera diinsersikan.
KB IUD (Intrauterine Device)

 IUD adalah singkatan dari Intrauterine Device atau bisa juga disebut sebagai KB
spiral. IUD adalah sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang memiliki bentuk
seperti huruf 'T' dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

 KB IUD ini terbagi dalam dua jenis, yaitu:

 IUD yang dilapisi tembaga atau IUD non-hormonal.

 IUD yang menghasilkan hormon progesteron atau IUD hormonal.

Meski sama-sama KB IUD, tetapi kedua jenis KB spiral ini memiliki cara kerja yang berbeda
dalam mencegah kehamilan.
IUD Non Hormonal

 KB IUD non-hormonal adalah KB spiral berlapis tembaga.


 Fungsi KB IUD non-hormonal adalah membantu mencegah kehamilan dengan
cara menghalangi sel sperma masuk ke dalam saluran antara rahim dengan
indung telur (tuba falopi).
 Alat kontrasepsi IUD non-hormonal ini membuat sel sperma tak bisa bertemu sel
telur untuk pembuahan. Alhasil, sel telur menjadi lebih sulit untuk dibuahi di
dalam rahim.
IUD Hormonal

 KB IUD hormonal adalah KB spiral yang memiliki kandungan hormon progesteron


sintetis. Penggunaan KB IUD yang satu ini dapat menyebabkan lendir serviks
mengental dan membuat sperma kesulitan berenang di dalam rahim.
 IUD adalah alat kontrasepsi yang mampu menipiskan dinding rahim yang seharusnya
menebal saat pembuahan terjadi. Hal ini tentu dapat menghentikan terjadinya
pelepasan sel telur (ovulasi) dan mencegah sel sperma membuahi sel telur.
 Jenis KB spiral ini juga dapat mengurangi aliran darah menstruasi yang sering kali
menyebabkan rasa sakit atau lebih sering dikenal dengan sebutan dismenore.
Apakah alat kontrasepsi IUD efektif mencegah
kehamilan?

 Jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, KB IUD adalah salah satu alat kontrasepsi yang
dapat bekerja secara efektif mencegah kehamilan. Kedua jenis KB spiral yang telah disebutkan sama-
sama efektif digunakan bila Anda tidak ingin hamil untuk sementara waktu.
 KB IUD adalah alat kontrasepsi yang cocok bagi Anda dan pasangan yang masih ingin menikmati
masa-masa berdua dan belum siap memiliki momongan. Bahkan, KB IUD adalah alat kontrasepsi
yang bisa langsung mencegah terjadinya kehamilan setelah dipasang di dalam tubuh. Jadi, peluang
untuk hamil saat menggunakan KB IUD sangat kecil.
 Selain itu, KB spiral ini bisa bertahan untuk waktu yang lama. Ambil contoh, KB IUD non-hormonal
yang dilapisi tembaga bisa bertahan hingga 10 tahun. Sementara IUD hormonal yang mengandung
progestin sintetis dapat bertahan selama 3-5 tahun. Oleh sebab itu, untuk menghindari penyebaran
gejala penyakit kelamin antara Anda dan pasangan, sebaiknya gunakan kondom saat berhubungan
seks.
Kelebihan KB IUD (Intrauterine Device)
 1. Lebih efisien ini bisa dilepas kapan saja tanpa harus memengaruhi
Alat
kesuburankontrasepsi
Anda. Dengannormal.
begitu, setelah alat ini dilepas, kesuburan Anda
bisa langsung kembali
 2. Aman untuk ibu menyusui
 KB3. IUD adalah alat
Mengurangi kontrasepsi
risiko penyakit yang aman untuk ibu menyusui.
Penggunaan
kanker serviks IUDkanker
dan ini juga dapat membantu
endometrium (rahim). Anda mengurangi risiko terkena
 4. Tidak berpengaruhi pada berat badan
IUD tidak memberikan efek samping peningkatan berat badan layaknya salah
satu
 5.efek samping pil
Mengurangi efekKB.
PMS
IUD hormonal bahkan bisa mengurangi nyeri dan kram PMS, mengurangi aliran
darah yang terlalu deras selama menstruasi, dan menurunkan risiko kehamilan
ektopik.
Efek samping KB IUD (Intrauterine Device)

Sama halnya dengan alat kontrasepsi lain, KB IUD juga memiliki efek samping penggunaan. Berikut
adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan KB IUD:
 Siklus menstruasi Anda tidak teratur pada beberapa bulan pertama saat baru menggunakan KB
IUD.
 Saat menstruasi Anda mungkin mengeluarkan darah sebanyak sebelumnya.
 Saat menggunakan KB IUD non-hormonal, Anda mungkin merasakan kram perut yang sangat
hebat saat menstruasi.
 Jika menggunakan IUD hormonal, periode menstruasi Anda akan lebih ringan dan cepat atau
bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
 Saat pakai IUD hormonal muncul berbagai gejala mirip PMS, seperti sakit kepala, jerawat, mual,
dan nyeri pada payudara.
Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan KB IUD

 Ada beberapa masalah yang mungkin Anda alami jika menggunakan KB IUD. Biasanya, masalah ini terjadi karena
pemasangan IUD kurang tepat. Berikut beberapa masalah akibat pakai alat kontrasepsi IUD:

1. IUD lepas sendiri


Meski tidak selalu terjadi pada setiap wanita yang menggunakannya, KB IUD bisa lepas sendiri secara tak sengaja.
Sayangnya, masih belum diketahui dengan pasti mengapa IUD bisa lepas dengan sendirinya. Namun, IUD yang lepas
dengan sendirinya adalah hal yang rentan terjadi saat Anda sedang menstruasi. Selain itu, terdapat pula kelompok
wanita yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini, yaitu
 Belum pernah hamil sebelumnya.
 Usia kurang dari 20 tahun.
 Pakai IUD setelah aborsi di trimester kedua kehamilan.
2. Perforasi rahim (lubang pada rahim)
Sebenarnya, kondisi ini memiliki kemungkinan yang amat kecil untuk terjadi. Pasalnya, jika pemasangan
IUD dilakukan dengan tepat seharusnya perforasi rahim hampir tidak mungkin terjadi.
Perforasi rahim adalah kondisi saat terdapat lubang pada rahim akibat IUD menembus dinding rahim saat
dipasang.
Hal ini mungkin terjadi karena IUD terdorong hingga melalui dinding rahim saat sedang dimasukkan ke
dalam.

3. Penyakit infeksi radang panggul


Penyakit radang panggul karena penggunaan IUD merupakan kondisi lain yang juga mungkin terjadi.
Hal ini bisa saja terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam rahim
saat IUD dipasang.
Namun, kebanyakan infeksi terjadi dalam kurun waktu 20 hari pertama setelah pemasangan IUD.
Bisakah KB spiral mencegah penyakit
menular seksual?

KB IUD memang adalah alat kontrasepsi yang tergolong paling efektif. Sayangnya, KB spiral ini tidak
bisa melindungi Anda dari penyakit menular seksual (kelamin).
Jadi, jika Anda ingin terhindar dari penyakit menular seksual, sebaiknya gunakan kondom saat
berhubungan intim.
Penggunaan IUD dan kondom dapat mencegah kehamilan sekaligus mencegah Anda mengalami
penyakit menular seksual.
Dokter atau praktisi akan memeriksa dan memastikan Anda tidak memiliki penyakit menular seksual
sebelum memasang IUD.
Siapa saja yang disarankan pakai IUD?

IUD adalah pilihan alat kontrasepsi yang baik sekaligus efektif untuk wanita. Namun sayang, tidak semua wanita boleh
menggunakan KB spiral ini.
Biasanya, wanita yang tidak disarankan menggunakan IUD sebagai metode pencegahan kehamilan adalah:
 Memiliki penyakit radang pelvis atau infeksi menular seksual yang aktif.
 Sedang hamil.
 Memiliki masalah dengan rahim, seperti penyakit atau mengalami perdarahan abnormal.
Salah satu alasan para ahli merekomendasikan IUD sebagai pilihan KB yang baik bagi wanita adalah karena alat
kontrasepsi ini bisa bertahan lama.
Tak hanya itu, KB IUD adalah alat kontrasepsi yang tidak memerlukan perawatan harian dan sangat efektif dalam
mencegah kehamilan.
Jenis IUD dengan kandungan dosis progesteron yang rendah mungkin bisa menjadi pilihan yang bila belum pernah
melahirkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai