Anda di halaman 1dari 26

Kontrasepsi hormonal, Non hormonal dan Operatif

Intan Karlina, S.S.T., Bd.,


M.Keb.
Manfaat Kontrasepsi
1. Fase Menunda/mencegah
kehamilan
Alasan….
• Usia <20 th sebaiknya tdk mempunyai
anak dulu krn berbagai alasan.
• Prioritas metoda kontrasepsi pil oral
• Kondom kurang menguntungkan karena
frekuensi senggama tinggi, sehingga
risiko kegagalan tinggi
2. Fase Menjarangkan
kehamilan:
• Periode usia isteri antara 20-30/35 th
merupakan periode paling baik untuk
melahirkan, dengan jarak kelahiran 2-4 th dan
jumlah anak 2 orang.
Alasan..
• Usia 20-30 th usia terbaik untuk hamil dan
melahirkan
• Anjurkan memakai IUD segera stlh anak lahir
• Kegagalan tdk berbahaya
3. Fase Menghentikan/Mengakhiri
Kehamilan/Kesuburan

• Periode usia isteri >30 th, terutama >35 th.


Alasan….
• Dianjurkan tidak hamil lg krn alasan medis
• Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap
• Pil oral kurang dianjurkan karena
kemungkinan efek samping dan komplikasi.
Pola Perencanaan Keluarga
dan
Penggunaan Kontrasepsi Yang Rasional

2-5 th F. Mengakhiri
F. Menunda

F. Menjarangkan

20th >35 th

IUD IUD Kontap


Sunt Sunt IUD
Pil
Mini Pil Mini Pil Implant
IUD-mini
Pil Pil Sunt
Sederhana
Implant Implant Sederhana
Sederhana Sederhana Pil
Kontap
macam-macam kontrasepsi
Kontrasepsi hormonal
Cara Kerja
1. Menekan sekresi gonadoptropin dan sintetis steroid
seks di ovarium (tidak begitu kuat).
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal
sehingga implantasi lebih sulit.
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat
penetrasi sperma.
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma
terganggu.
5. Perubahan dalam fungsi korpus luteum.
Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi

Mengurangi pengangkutan
sperma dalam
tuba fallopii

Mengubah endometrium

Mempertebal lendir serviks


(Mencegah penetrasi
sperma)

10
AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
Hormon Progestin
• Kontasepsi implan adalah sistem norplant dari implan
subdermal levonogestrel yang terdiri dari enam skala
kapsul dimethylsiloxane yang dibuat dari bahan sylastic,
masing-masing kapsul berisi 36 mg levonorgestrel dalam
format kristal dengan masa kerja 5 tahun
• Kontrasepsi implan adalah metode kontrasepsi yang
diinsersikan bagian subdermal, yang hanya
mengandung progestin dengan masa kerja panjang,
dosis rendah, dan reversibel untuk wanita.
Norplant Dipakai sejak tahun 1987. Terdiri dari 6
batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

Jadena dan Indoplant


Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

Implanon Terdiri dari satu batang putih lentur yang berisi


progestin generasi ketiga, yang dimasukan kedalam inserter
steril dan sekali pakai, dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene Vinyl
Acetate) yang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun
• Cara Kerja dari Implant sama dengan cara kerja
dari hormon progestin
• Keluhan Implant :
1. Membutuhkan tindakan pembedahan minor
untuk insersi dan pencabutan.
2. Tidak memberikan efek protektif terhadap
infeksi menular seksual termasuk AIDS.
• Kontra indikasi dan indikasi sama dengan
hormon progestin

Yang perlu di perhatikan
• Penggunaan IUD dan Implant
Pebcegahan Infeksi harus benar
Kontrasepsi IUD/AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Jenis
1. AKDR PROGESTIN
2. AKDR NON HORMONAL
AKDR Progestin
Hormon : Progesterone atau Hormon Progesterone
lenovonorgestrel LNG-20 : mengandung
Progestasert = Alza-T, lovonorgestrel (Levo
• Panjang 36 mm, lebar 32 Nova)=mirena
mm, dengan 2 lembar ❑ Lama waktu 5 tahun
benang ekor warna hitam.
• Mengandung 38 mg
progesterone dan barium
sulfat, melepaskan 65 mcg
progesterone per hari.
• Tabung inserter-nya
berbentuk lengkung ( meniru
lekuk lengkung cavum uteri).
• Daya kerja : 18 bulan
Cara Kerja
• Mengeluarkan hormon
progestin sintetis bernama
levonorgestrel sebanyak 20
mikrogram setiap harinya
• Membuat lendir pada rahim
semakin banyak dan kental
• Membuat sel sperma susah
bergerak
• Mencegah sperma dan
ovum bertemu
• Efek samping, kontra indikasi dan indikasi
sama dengan pengguna hormon progestin
Mekanisme kerja IUD Non Hormonal

Cairan uterus mengalami perubahan-perubahan pada pemakaian AKDR yang


menyebabkan sperma tidak dapat hidup dalam uterus, dan meningginya produksi
prostaglandin yang menyebabkan sering adanya kontraksi uterus pada pemakaian AKDR
yang dapat menghalangi nidasi.. AKDR mengubah transportasi tuba dalam rahim dan
mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi
Tubektomi Tubektomi adalah metode kontrasepsi
untuk perempuan yang tidak ingin anak
Yang tidak dapat menjalani Tubektomi
lagi.
yaitu :
Tubektomi atau ligasi tuba dilakukan
1. Hamil (sudah terdeteksi atau
dengan memotong atau menutup tuba
dicurigai).
falopii sehingga sel telur tidak masuk ke
2. Perdaraha vaginal yang belum
rahim, sekaligus menghalangi sperma
terjelaskan.
berenang ke tuba falopii.
3. Infeksi sistemik atau pelvik yang akut.
Indikasi Tubektomi yaitu :
4. Tidak boleh menjalani proses
1. Usia > 36 tahun.
pembedahan.
2. Paritas > 2.
5. Kurang pasti mengenai keinginannya
3. Pasca persalinan
untuk fertilitas di masa depan.
4. Pasca keguguran.
6. Belum memberikan persetujuan
5. Yakin telah mempunyai besar keluarga
tertulis.
yang sesuai dengan kehendaknya.
Keuntungan Menggunakan Tubektomi

a. Permanen dan sangat efektif

b. Tidak mempengaruhi proses menyusui

c. Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local

d. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

e. Tidak ada efek samping jangka Panjang dan tidak mengganggu hubungan
seksual (Sirait. 2020)
Jenis-jenis tubektomi

a. Minilaporatomi : yaitu sterilisasi tuba


yang dilakukan melalui suatu insisi
suprapubik kecil, panjangnya sekitar 3-
5 cm. metode tubektomi ini sangatlah
sederhana dan yang paling sering
dilakukan.

b. Laparoskopi yaitu pemeriksaan


endoskopik dari bagian dalam rongga
peritoneum dengan menggunakan alat
laparoskop yang dimasukkan lewat
dinding anterior abdomen. Salah satu
keuntungannya yaitu prosesnya cepat
sekitar 5-15 menit (Affandi, Biran.
2014)
Efektivitas Tubektomi

Merupakan metode kontrasepsi yang sangat


efektif dan tidak menimbulkan efek samping
jangka panjang. Efektivitasnya yaitu 0,5
kehamilan per 100 perempuan (0,5%) selama
tahun pertama penggunaan (Saifuddin, 2010)
Waktu Pelaksanaan Tubektomi

Tindakan sterilisasi dilakukan pada saat:

a. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini tidak hamil

b. Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (Saifuddin, 2010)

c. Pasca persalinan (post partum) Sebaiknya dilakukan dalam 24 jam atau selambat-
lambatnya 48 jam pasca persalinan. Setelah lebih dari 48 jam, operasi akan lebih sulit
dengan adanya edema tuba dan infeksi yang akan menyebabkan kegagalan sterilisasi.
Jika dilakukan setelah hari ke-7 sampai hari ke-10 pasca persalinan, uterus dan alat
genital lainnya telah mengecil dan menciut yang menyebabkan mudah terjadinya
perdarahan dan infeksi

d. Pasca keguguran (post abortus) Sterilisasi dapat dilakukan sesaat setelah terjadinya
abortus

e. Saat tindakan operasi pembedahan abdominal Hendaknya saat operasi pembedahan


abdominal telah dipertimbangkan untuk tindakan sterilisasi karena pada tindakan ini
dapat sekaligus dilakukannya kontrasepsi mantap (Sofian, 2013).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai