Oleh :
Tasya Azahra (1941111063 )
Keuntungan kontrasepsi
- Sangat efektif dan permanen
- Tidak ada efek samping jangka panjang
- Tindakan lebih aman dan sederhana
Keterbatasan
Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan perhatian khusus untuk vasektomi diantaranya
adalah: infeksi kulit daerah operasi, infeksi sistemik, hidrokel atau varikokel besar, hernia
inguinalis, filariasis,undensensus testikularis, masa intraskrotalis, anemia berat, gangguan
pembekuan darah hebat atau sedang menggunakan antikoagulansia.
Efektif setelah 2 bulan paska operasi atau 15-20 kali ejakulasi (tessemen negative)
Kontrasepsi emergensi
Digunakan pada situasi-situasi:
- Kondom yang tergelincir atau diafragma yang berpindah posisi
- Lupa memakai metode kontrasepsi biasa dan melakukan hubungan seksual atau
dipaksa melakukan hubungan seksual
- Salah melakukan perhitungan waktu subur
Jenis
Emergency contraceptive pills (ECP) atau morning after pill kombinasi dosis tinggi dan
digunakan 72 jam pasca hubungan seksual yang tidak terproteksi dapat menurunkan resiko
kehamilan sampai 72-88%. Mengandung estrogen dan progestin.
Intra Uterine Device (IUD), dipasang dalam waktu 7 hari (120 jam) setelah hubungan seksual
yang tidak terproteksi dapat menurunkan angka kehamilan 99%.
Metode Kontrasepsi Hormonal
Pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesterone (progestagen, gestagen). Dosis estrogen
ada yang 0,05;0,08; dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya
bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya.
Jenis Pil Kombinasi
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Cara Kerja Pil Kombinasi
(a)Menghalangi produksi gonadotropin dan hipofise secara terus-menerus, sehingga tidak
terjadi ovulasi;
(b)Merubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental,sehingga penetrasi dan
transportasi sperma akan terhalang,sulit, atau tidak mungkin sama sekali;
(c)Merubah peristaltic tuba dan rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma maupun sel
telur;
(d) Menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya
nidasi;
(e) Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-rangsangan gonadotropin.
Waktu penggunaan pil kombinasi
Hari pertama sampai hari ke- 7 siklus haid,
Boleh menggunakan pada hari ke-8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain
(kondom) mulai hari ke-8 sampai hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai
telah menghabiskan paket pil tersebut.
Setelah melahirkan :
- Setelah 6 bulan pemberian asi eksklusif
- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran ( segera dalam waktu 7 hari).
Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
Cara Kerja
Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan Releasing
factor dari hipotalamus.
Lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks
uteri.
Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi. Kecepatan transport ovum melalui tuba
berubah
Keuntungan dan kerugian suntikan kombinasi
Keuntungan
- efektivitas tinggi (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan)
- selama tahun pertama pengunaan sederhana pemakaiannya cukup cocok untuk ibu-ibu
yang menyusui anak.
Kerugian
- Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan
- bercak/spotting, atau perdarahan sela sampai 10 hari. Mual, sakit kepala, nyeri
payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau
ketiga. Penambahan berat badan.
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B
virus, atau infeksi virus HIV.
- Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Waktu Penggunaan Suntikan Kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
- Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk
7 hari.
- Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat
dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
- Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama
dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
- Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil.
- Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan berisuntikan
kombinasi.
- Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi.
- Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam kurun waktu
7 hari.
Kontrasepsi Suntikan progestin
Jenis
- Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),mengandung 150 mg DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (di daerah bokong).
- Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg Norentidron
Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular.
Cara kerja
- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis
- Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba
Kontrasepsi Pil Progestin (minipil)
Jenis
Cara Kerja
1. bergantung pada jenis gestagen yang terkandung dalam mini pil tesebut. Pada
penggunaan mini pill jangan sampai kelupaan satu-dua tablet, atau jangan sampai terjadi
gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan kehamilan sangat
besar.
2. Agar didapatkan kehandalan yang cukup tinggi, maka jangan sampai ada tablet yang
terlupa, tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari), dan senggama sebaiknya
dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan mini pill.
Waktu menggunakan mini pil
3. Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid, minipil dapat
dimulai pada hari ke 1-5 siklus haid.
Kontrasepsi Implan
1. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5
tahun.
2. Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Cara kerja
1. Lendir serviks menjadi kental
2. Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovulasi
Efektivitas
Mekanisme Kerja
Tujuan Konseling
1. Membantu pasien untuk memahami peristiwa kehamilan, persalinan, nifas dan resiko yang
mungkin dihadapi sehingga dapat dilakukan upaya preventif terhadap hal – hal yang tidak
diinginkan.
2. Membantu pasien dan keluarganya untuk menentukan kebutuhan asuhan kehamilan,
pertolongan persalinan yang bersih dan aman atau tindakan klinik yang mungkin diperlukan.
4. Membantu pasien untuk mengenali gejala atau tanda-tanda tentang akan terjadinya suatu
resiko reproduksi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai
Jenis Komunikasi
1. Motivasi
2. Penyuluhan
3. Konseling
Ciri – ciri konselor yang baik
1. Konseling awal.
2. Faktor psikologis
3. Teknis
a. Kemudahan penggunaan (dapat atau mungkin tidak dapat menjadi bahan pertimbangan
yang penting)
b. Kemampuan penguasaan teknik meliputi pengunaan metode tertentu
c. Akses ke pelayanan medis
6. Kaji apakah pasien lebih menyukai penggunaan metode yang berhubungan dengan koitus
atau mengingat kapan harus minum pil setiap hari.
8. Bila pasien memerlukan perlindungan hanya untuk beberapa bulan, penggunaan AKDR atau
susuk merupakan pilihan terbaik.
9. Efek samping yang dapat terjadi dan pertanyaan seputar keamanan metode yang digunakan
a. Pasien harus memutuskan resiko apa yang dapat ditanggungnya
b. Baik efek samping negatif maupun positif harus didiskusikan
Akronim Gallen dan Leitenmaier (1987) / GATHER, yang merupakan singkatan dari :
A – Ask atau Aksess Menanyakan keluhan/ kebutuhan pasien, Menilai apakah keluhan/
keinginan pasien adalah sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
T – Tell Memberitahukan kepada klien/ pasien bahwa persoalan utama yang dihadapinya
sesuai dengan apa yang telah disampaikan, Disampaikan juga kepada klien bahwa persoalan
utama tersebut harus dicari upaya penyelesaiannya.
H – Help Memberi bantuan pada pasien dalam memahami masalah utama, Memberi
penjelasan beberapa cara untuk menyelesaikan masalah, Membantu pasien dalam
mengambil keputusan yang terbaik
E – Explain Menjelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan , menjelaskan tentang siapa dan
dimana pertolongan lanjutan atau pertolongan darurat dapat diperoleh.
R – Refer atau Return Visit Melakukan rujukan apabila fasilitas kesehatan ini tidak dapat
memberikan pelayanan sesuai.