Anda di halaman 1dari 36

KONTRASEPSI

Kelompok 11 :
1. Martiana Anugrah
2. Tri Widayanti
3. Ghina Nurul Fauziah
Pengertian kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi.


Kontra berarti mencegah atau melawan. Sementara itu,
konsepsi berarti pertemuan antara sel telur (sel wanita)
yang matang dengan sel sperma yang mengakibatkan
terjadinya kehamilan. Kontrasepsi dapat disimpulkan
bahwa kontarsepsi ialah menghindari atau mencegah
terjadinya pertemuan antara sel telur yang matang
dengan sel sperma sehingga tidak terjadinya kehamilan
(BKKBN, 2015).
Kontrasepsi Hormonal
kontrasepsi hormonal merupakan
kontrasepsi dimana estrogen dan
progesteron memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui
hipotalamus sehingga terjadi hambatan
terhadap folikel dan proses ovulasi
(manuaba, 2010).
Jenis-jenis Kontrasepsi
Hormonal
1. Pil KB
Pil KB oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang
berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum),
berisi hormon esterogen dana tau progesteron, yang bertujuan untuk
mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat
pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya (Marmi, 2016).

Jenis – jenis pil KB menurut Sulistyawati (2013) yaitu :


1. Monofasik
2. Bifasik
3. Trifasik
Cara Penggunaan Pil Kombinasis sebagai berikut :

1. Sebaiknya pil diminum setiap hari dan pada saat yang sama setiap

hari (tidak lebih dari 3 jam), lebih baik ada malam hari.

2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus

haid.

3. Sangat dianjurkan penggunannya pada hari pertama haid. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil.
Bila paket 28 pil habis, sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru.

4. Bia paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.
5. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunkan pil, ambillah pil yang lain atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain.

6. Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam , maka bila kedaan memungkinkan dan tidak memperburuk
keadaan, pil dapat diteruskan.

7. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil
lupa.

8. Bila lupa minum 1 pil (hari1-21), sebaiknya minum pil tersebut segera setelah ingat walaupun harus minum 2 pil
pada hari yang sama.
9. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan (Glasier, 2006; Saifuddin, 2006).
2. KB Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang
diberikan kepada wanita yang mendapat
suntikan periodik untuk mencegah kehamilan
Penambahan estrogen pada obat kontrasepsi
progesteron ternyata dapat memperbaiki siklus
haid (Prawirohardjo, 2005).
Indikasi KB Suntik
Kontraindikasi KB suntik

Indikasi kontrasepsi suntik menurut Kusumastuti, Kontraindikasi kontrasepsi suntik, menurut


2018 yaitu :

Saifuddin 2014 yaitu :

1. Usia reproduktif.

1. Hamil atau dicurigai hamil.

2. Menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka


2. Perdarahan pervagina yang belum jelas
panjang, atau klien telah mempunyai anak sesuai
harapan.
penyebabnya.

3. Klien yang sedang menyusui.


3. Menderita kanker payudara atau riwayat
4. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
kanker payudara.

5. Setelah abortus atau keguguran.


4. Tidak dapat menerima terjadinya
6. Klien yang mendekati massa menopause, atau gangguan haid, terutama amenorrhea.

sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok 5. Menderita diabetes mellitus disertai
menggunakan kontrasepsi suntik.
komplikasi.

Cara penggunaan
1. Kontrasepsi suntikan DMPA, setiap 3 bulan dengan dosis
150 mg secara

intramuskuler didaerah pantat (bila suntikan terlalu


dangkal, maka penyerapan kontrasepsi suntikan
berlangsung lambat, tidak bekerja segera dan efektif).
2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol yang telah dibasahi dengan isopropylalcohol 60%-
90%.
3. Kocok obat dengan baik, cegah terjadinya gelembung
udara.

4. Semua obat harus diisap ke dalam alat suntikannya.

5. Waktu pemberian :

a. Setelah melahirkan : 6 minggu pascasalin.

b. Setelah keguguran: segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah


keguguran (pastikan ibu belum hamil lagi).

c. Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid.

6. Lokasi penyuntikkan:

a. Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus.

b. Daerah bokong atau pantat.

c. Daerah otot lengan atas.

d. Efektivitas :Keberhasilannya praktis 99.7% (Saifuddin, 2014).

3. Kontrasepsi Implant :
Implant adalah alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat
dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan
atas. Implant akan melepaskan hormon tiap harinya. Implant
bekerja menghambat ovulasi (Handayani, 2010).

jenis-jenis kontrasepsi implant :


1. Norplant
2. Implanon
3. Jandena dan indoplant
Keuntungan metode implant :
keuntungan dari metode ini tahan sampai lima tahun, implant juga cepat dlam menekan ovulasi,
tidak mengganggu hubungan seks, tidak mengganggu laktasi, pemasangan relatif mudah, hanya
melalui sebuah oprasi kecil meskipun pengangkatannya relatif sungkar setelah kontrasepsi diambil
kesuburan akan kembali dengan segera (Larasati 2017).

Kerugian metode implant :


Menurut (Larasati, 2017) ada beberapa kerugian menggunakan kontrasepsi implant yaitu :

1. Pemasangan dan pencabutan memerlukan intervensi bedah.

2. Teknis asepsis (pencegahan infeksi) saat pembedahan harus memperhatikan agar resiko infeksi
bisa dihindari.

3. Pencabutan relatif lebih “ sungkar” di banding pemasangan.

4. Implant menimbulkan efek samping androgenik seperti kenaikan berat badan, jerawat dan
hirsutisme.

Teknik pemasangan implant


Menurut Manuaba ( 2010 ) teknik pemasangan implant adalah sebagai

berikut:

1. Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat.

2. Tempat di lengan kiri atas, dianestesi dengan lidokain 2%.

3. Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.

4. Trokar ditusukkan subkutan sampai batasnya.

5. Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat

pendorong sampai terasa ada tahanan.

6. Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik ke luar.

7. Untuk menyakinkan bahwa kapsul telah di tempatnya, alat pendorong dimasukkan


sampai terasa tidak ada tahanan.

8. Setelah 2 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplas

(band aid). Teknik ini berlaku untuk semua jenis implant.

4. Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)


Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device atau
alat kontrasepsi dalam Rahim) adalah alat
kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
rongga rahim, dan terbuat dari plastik yang
fleksibel (Kasim & Muchtar, 2019).

Keuntungan dari pemakaian kontrasepsi IUD menurut, Saifuddin 2010 :

1. Dapat segera aktif setelah pemasangan.

2. Metode jangka panjang (5-10 tahun), tidak mempengaruhi produksi dan


jumlah ASI Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.

3. Dapat di pasang segera setelah melahirkan.

4. Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman


terhadap resiko kehamilan Sangat efektif 0,6 – 0,8 kehamilan / 100
perempuan dalam 1 tahun pertama pemakaian.

5. Dapat segera aktif setelah pemasangan.


6. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
7. Tidak ada efek samping hormonal.
8. Dapat digunakan hingga menopause.
9. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
Kekurangan IUD

Efek samping IUD menurut Saifuddin (2010) antara lain :

1. Haid lebih banyak dan lama.

2. Nyeri saat haid.

3. Perdarahan berupa bercak/spoting kehamilan In Situ.

4. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.

5. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim).


6. Wanita yang pernah mengalami pedarahan yang hebat.

Teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam


rahim (AKDR) pasa plasenta

Alat kontrasepsi dalam rahim yang dipasang pascalepas plasenta sampai sejauh
ini masih menggunakan AKDR biasa yang dipasang dengan dua cara yaitu
(Rusmini, dkk., 2017) :

1. Cara pertama adalah dijepit dengan menggunakan dua jari dan dimasukkan
ke dalam rongga uterus melalui serviks yang masih terbuka sehingga seluruh
tangan bisa masuk. AKDR diletakkan tinggi menyentuh fundus uteri.

2. Cara kedua dengan menggunakan klem cincin (ring forceps) dimana AKDR
dipegang pada pertemuan antara kedua lengan horizontal dengan lengan vertikal
dan diinsersikan jauh ke dalam fundus uteri.

Metode Kontrasepsi Mantap


(KONTAP)
Kontrasepsi mantap adalah suatu
metode kontrasepsi yang pada pria
disebut vasektomi dan pada wanita
disebut tubektomi.
Pengertian Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi


pada pria yang dilakukan dengan cara
memutus penyaluran sperma ke air mani.
Dengan demikian, air mani tidak akan
mengandung sperma, sehingga kehamilan
dapat dicegah.
Jenis-jenis kontrasepsi mantap (Vasektomi)

1. Vasektomi tanpa pisau (VTP)


Prosesnya dilakukan dengan membuat sayatan kecil di daerah testis, kemudian saluran sperma
(vas deferens) diambil, dipotong dan diikat.

2) Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional)


pembedahan kecil pada deferensia vasa manusia yang terputus, dan kemudian diikat / ditutup
dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi).

3) Vasektomi semi permanen

Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka kembali untuk
berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen
(Mulyani dan Rinawati, 2013).
Keuntungan Vasektomi :

1) Vasektomi lebih dari 99 persen efektif untuk mencegah


kehamilan.

2) Efek jangka panjang bagi kesehatan jarang terjadi.

3) Tidak memengaruhi kadar hormon, gairah seks atau


mengganggu aktivitas seks.

4) Dapat dipilih sebagai alternatif yang lebih sederhana dan


lebih aman untuk sterilisasi wanita (tubektomi).

Kekurangan vasektomi :
1. Vasektomi tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).

2. Vasektomi sulit dikembalikan ke kondisi semula.

3. Tetap menggunakan kontrasepsi setelah operasi sampai tes menunjukkan air


mani bebas dari sperma.

4. Kemungkinan komplikasi bisa terjadi, termasuk pengumpulan darah di dalam


skrotum (hematoma), benjolan keras yang disebut granuloma sperma (disebabkan
oleh kebocoran sperma dari saluran), infeksi, atau nyeri testis jangka panjang yang
mungkin memerlukan operasi lebih lanjut.

5. Tabung vas deferens dapat tersambung kembali, tetapi ini sangat jarang terjadi.

Metode tindakan vasektomi

Berikut ini ada teknik yang digunakan dalam tindakan vasektomi:

1) Mencukur dan membersihkan rambut pada daerah kemaluan, kemudian


mendensinfeksi kulit sktotum pada daerah operasi.

2) Pada daerah operasi di tutup dengan kain steril berlubang di tengahnya, lakukan
palpasi dengan cara mencari letak vas deferens pada kantong skrotum, lalu fiksasi
dengan jari, kemudian memberikan anestesi lokal, pada anestesi lokal daerah operasi
dengan melakukan sayatan kira – kira 1-2 cm, kemudian bebaskan jaringan sekitarnya.

3) Tarik vas deferens sampai pada batas yang akan dipotong dan lakukan vasektomi
pemotongan sekitar 1-2 cm vas deferens.

4) Jahit pada sayatan dan berikan edukasi perawatan luka seperti tidak diperbolehkan
luka tersebut terkena air selama 1 minggu serta berikan obat antibiotik (Mulyani dan
Rinawati, 2013).

Pengertian Tubektomi
Tubektomi atau ligasi tuba adalah bentuk kontrasepsi
permanen pada wanita untuk mencegah kehamilan.
Tubektomi dilakukan dengan melibatkan operasi kecil di
mana saluran tuba wanita dipotong atau ditutup.
Tujuannya, yakni menghentikan sperma dapat mencapai
sel telur untuk membuahinya (Irawan Supto, 2020).
Teknik melakukan tuberkomi
1. Laparoskopi
Laparoskopi adalah melihat isi rongga perut dengan menggunakan lensa sejenis teleskop.
2. Laparotomi

Metode laparotomi dilakukan dengan membuka rongga perut sehingga organ – organ
reproduksi terlihat jelas.
3. Minilap

Metode ini sama dengan metode laparotomi, akan tetapi jika minilap sayatan yang dibuat
lebih kecil dan menggunakan anestesi lokal.
4. Kolpotomi

Pada metode ini akan menjangkau kedua saluran tuba fallopi melalui vagina dan dari
belakang rahim.

5 Histerektomi

Motode ini biasanya dilakukan jika terdapat penyakit pada rahim, taua dapat disarankan
kepada wanita yang sudah lansia.
Metode kontrasepsi
Sederhana atau alamiah

Metode kontrasepsi sederhana atau alamiah itu ada dua, yaitu :


1. Metode kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi
yang terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi dan perhitungan masa subur
lebih efektif apabila siklus menstruasinya normal, yaitu 21- 35 hari. (Harlen,
2006).
Penerapan Metode Kalender
1.Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah
hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang perempuan mendapat haid mulai tanggal 9 Maret (HPHT). Tanggal 9 Maret ini dihitung
sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24
Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Periode 20-24 Maret
merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual
harus menggunakan kontrasepsi.

2. Bila haid tidak teratur


Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama
masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haiddikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari
terakhir masa subur. Rumus: Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18. Hari terakhir
masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11.
2. Seggaman Terputus (Coitus Interuptus)
Senggama terputus atau koitus interuptus adalah metode
keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan
alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.
Efektifitas bergantung pada ketersediaan pasangan untuk
melakukan senggama terputus setiap pelaksanaannya
(saifuddin, 2006).
Kontrasepsi sederhana dengan alat
1. Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang bisa membantu
pasangan merencanakan kehamilan. Bisa dibilang, kondom
adalah alat kontrasepsi yang paling mudah digunakan dan paling
minim efek samping.
2. Kontrasepsi darurat
Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah
kehamilan bila digunakan setelah hubungan seksual. Atau
sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau
"Morning after pills" atau "Morning after treatment" (Tahir
Mardiah Andi, 2010)

jenis-jenis kontrasepsi darurat, yaitu :


1. Metode hormonal
2.Metode AKDR
Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya pencegahan kehamilan yang disengaja melalui
penggunaan berbagai perangkat, praktik seksual, bahan kimia, obat –
obatan, atau prosedur bedah. Penggunaan kontrasepsi bertujuan untuk
mecegah wanita hamil dapat dianggap dianggap sebagai alat kontarsepsi.
Terdapat 5 metode kontrasepsi yaitu :

1. Kontrasepsi hormonal terdapat 3 jenis yaitu pil kb, kb suntik,


kontasepsi implant, AKDR.

2. Metode kontrasepsi mantap (kontap)

3. Metode kontrasepsi sederhana/alamiah

4. Metode kontrasepsi sederhana dengan alat

5. Kontrasepsi darurat

Terimakasih
Kondom

Implant
Vasektomi
Tanpa Pisau

KB Suntik
Tubektomi

Pil KB
Alat IUD

Obat pil KB
Obat Suntik KB
Vasektomi
Tradisonal

Vasektomi Semi Permanen

Anda mungkin juga menyukai