Kelompok 11 :
1. Martiana Anugrah
2. Tri Widayanti
3. Ghina Nurul Fauziah
Pengertian kontrasepsi
1. Sebaiknya pil diminum setiap hari dan pada saat yang sama setiap
hari (tidak lebih dari 3 jam), lebih baik ada malam hari.
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus
haid.
3. Sangat dianjurkan penggunannya pada hari pertama haid. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil.
Bila paket 28 pil habis, sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru.
4. Bia paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.
5. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunkan pil, ambillah pil yang lain atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain.
6. Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam , maka bila kedaan memungkinkan dan tidak memperburuk
keadaan, pil dapat diteruskan.
7. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil
lupa.
8. Bila lupa minum 1 pil (hari1-21), sebaiknya minum pil tersebut segera setelah ingat walaupun harus minum 2 pil
pada hari yang sama.
9. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan (Glasier, 2006; Saifuddin, 2006).
2. KB Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang
diberikan kepada wanita yang mendapat
suntikan periodik untuk mencegah kehamilan
Penambahan estrogen pada obat kontrasepsi
progesteron ternyata dapat memperbaiki siklus
haid (Prawirohardjo, 2005).
Indikasi KB Suntik
Kontraindikasi KB suntik
1. Usia reproduktif.
sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok 5. Menderita diabetes mellitus disertai
menggunakan kontrasepsi suntik.
komplikasi.
Cara penggunaan
1. Kontrasepsi suntikan DMPA, setiap 3 bulan dengan dosis
150 mg secara
5. Waktu pemberian :
c. Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid.
6. Lokasi penyuntikkan:
3. Kontrasepsi Implant :
Implant adalah alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat
dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan
atas. Implant akan melepaskan hormon tiap harinya. Implant
bekerja menghambat ovulasi (Handayani, 2010).
2. Teknis asepsis (pencegahan infeksi) saat pembedahan harus memperhatikan agar resiko infeksi
bisa dihindari.
4. Implant menimbulkan efek samping androgenik seperti kenaikan berat badan, jerawat dan
hirsutisme.
berikut:
Alat kontrasepsi dalam rahim yang dipasang pascalepas plasenta sampai sejauh
ini masih menggunakan AKDR biasa yang dipasang dengan dua cara yaitu
(Rusmini, dkk., 2017) :
1. Cara pertama adalah dijepit dengan menggunakan dua jari dan dimasukkan
ke dalam rongga uterus melalui serviks yang masih terbuka sehingga seluruh
tangan bisa masuk. AKDR diletakkan tinggi menyentuh fundus uteri.
2. Cara kedua dengan menggunakan klem cincin (ring forceps) dimana AKDR
dipegang pada pertemuan antara kedua lengan horizontal dengan lengan vertikal
dan diinsersikan jauh ke dalam fundus uteri.
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka kembali untuk
berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen
(Mulyani dan Rinawati, 2013).
Keuntungan Vasektomi :
Kekurangan vasektomi :
1. Vasektomi tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).
5. Tabung vas deferens dapat tersambung kembali, tetapi ini sangat jarang terjadi.
2) Pada daerah operasi di tutup dengan kain steril berlubang di tengahnya, lakukan
palpasi dengan cara mencari letak vas deferens pada kantong skrotum, lalu fiksasi
dengan jari, kemudian memberikan anestesi lokal, pada anestesi lokal daerah operasi
dengan melakukan sayatan kira – kira 1-2 cm, kemudian bebaskan jaringan sekitarnya.
3) Tarik vas deferens sampai pada batas yang akan dipotong dan lakukan vasektomi
pemotongan sekitar 1-2 cm vas deferens.
4) Jahit pada sayatan dan berikan edukasi perawatan luka seperti tidak diperbolehkan
luka tersebut terkena air selama 1 minggu serta berikan obat antibiotik (Mulyani dan
Rinawati, 2013).
Pengertian Tubektomi
Tubektomi atau ligasi tuba adalah bentuk kontrasepsi
permanen pada wanita untuk mencegah kehamilan.
Tubektomi dilakukan dengan melibatkan operasi kecil di
mana saluran tuba wanita dipotong atau ditutup.
Tujuannya, yakni menghentikan sperma dapat mencapai
sel telur untuk membuahinya (Irawan Supto, 2020).
Teknik melakukan tuberkomi
1. Laparoskopi
Laparoskopi adalah melihat isi rongga perut dengan menggunakan lensa sejenis teleskop.
2. Laparotomi
Metode laparotomi dilakukan dengan membuka rongga perut sehingga organ – organ
reproduksi terlihat jelas.
3. Minilap
Metode ini sama dengan metode laparotomi, akan tetapi jika minilap sayatan yang dibuat
lebih kecil dan menggunakan anestesi lokal.
4. Kolpotomi
Pada metode ini akan menjangkau kedua saluran tuba fallopi melalui vagina dan dari
belakang rahim.
5 Histerektomi
Motode ini biasanya dilakukan jika terdapat penyakit pada rahim, taua dapat disarankan
kepada wanita yang sudah lansia.
Metode kontrasepsi
Sederhana atau alamiah
1. Metode kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi
yang terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi dan perhitungan masa subur
lebih efektif apabila siklus menstruasinya normal, yaitu 21- 35 hari. (Harlen,
2006).
Penerapan Metode Kalender
1.Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah
hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang perempuan mendapat haid mulai tanggal 9 Maret (HPHT). Tanggal 9 Maret ini dihitung
sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24
Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Periode 20-24 Maret
merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual
harus menggunakan kontrasepsi.
5. Kontrasepsi darurat
Terimakasih
Kondom
Implant
Vasektomi
Tanpa Pisau
KB Suntik
Tubektomi
Pil KB
Alat IUD
Obat pil KB
Obat Suntik KB
Vasektomi
Tradisonal