Anda di halaman 1dari 40

KONSEP Keluarga

Berencana

Asih Dwi Astuti., SST., M.Kes


Pengertian KB
 Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba,
2003).
 Keluarga berencana menurut WHO adalah tindakan
yang memakai individu atau pasangan suami istri
untuk :
◦ Mendapatkan obyek-obyek tertentu
◦ Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
◦ Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
◦ Mengatur interval diantara kehamilan
◦ Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri
◦ Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi, 2004)
Jenis kontrasepsi

kontrasepsi kontrasepsi
sederhana : modern (metode
1. Tanpa alat efektif).
2. Dengan alat/obat
Kontrasepsi sederhana
Kontrasepsi tanpa Kontrasepsi dengan
alat : alat/obat :
1. LAM 1. kondom
2. senggama terputus 2. diafragma atau cup,
3. pantang berkala 3. cream, jelly, atau
tablet berbusa
(vaginal tablet).
METODE LAM (Lactational Amenorrhoe
Methode) / PEMBERIAN ASI

Metode kontasepsi yang dilakukan dengan


cara menyusui secara eksklusif ( dari bayi
usia 0 sampai 6 bln) tanpa memebrikan
makanan tambahan apapun.
Dilakukan pada ibu menyusui yang belum
mendapatkan haid sejak post partum.
Senggama Terputus

Kontrasepsi yang paling tua.


Senggama dilakukan sebagaimana biasa,
tetapi pada puncak senggama, alat
kemaluan pria dikeluarkan dari liang
vagina dan sperma dikeluarkan di luar.
Cara ini tidak dianjurkan karena sering
gagal, karena suami belum tentu tahu
kapan spermanya keluar.
Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dilakukan dengan tidak
melakukan senggama pada saat istri
dalam masa subur.
Cara ini kurang dianjurkan karena
sukar dilaksanakan dan membutuhkan
waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu,
kadang juga istri kurang terampil
dalam menghitung siklus haidnya
setiap bulan.
Perhitungan masa subur
Masa subur untuk siklus teratur ( normal 28
hari)  pada hari ke 11 – 16 setelah haid
pertama .
Pada siklus tidak teratur ( siklus terpendek
dikurangi 18 dan siklus terpanjang dikurangi
11)  rentangnya adalah masa subur
Suhu basal naik
Perubahan lendir serviks
Perubahan ketegangan mulut rahim
Kondom/Diafragma

 Kondom kantung karet tipis, biasanya terbuat dari


lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi zakar
yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam
liang vagina.
 Kelebihan : mudah diperoleh di apotek, toko obat,
atau supermarket dengan harga yang terjangkau
dan mudah dibawa kemana-mana, semua orang bisa
memakai tanpa mengalami efek sampingan.
 Kondom tersedia dalam berbagai bentuk dan
aroma, serta tidak berserakan dan mudah dibuang.

 Sedangkan diafragma adalah kondom yang


digunakan pada wanita, namun kenyataannya kurang
populer di masyarakat.
Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa

Semua kontrasepsi tersebut masing-


masing dimasukkan ke dalam liang vagina
10 menit sebelum melakukan senggama,
yaitu untuk menghambat geraknya sel
sperma atau dapat juga membunuhnya.
Kurang populer di masyarakat dan
biasanya mengalami keluhan rasa panas
pada vagina dan terlalu banyak cairan
sehingga pria kurang puas.
Kontrasepsi Modern
Kontrasepsi tidak permanen :
 pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim), suntikan, dan norplant.
Kontrasepsi permanen
dilakukan dengan metode mantap, yaitu
dengan operasi tubektomi (sterilisasi pada
wanita) vasektomi (sterilisasi pada pria).
Pil
Pil
Kombinasi
Mini pil atau Pil Tunggal
Pil Kombinasi

Tiap pil mengandung dua hormon sintetis,


yaitu hormon estrogen dan progestin.
Pil gabungan mengambil manfaat dari cara
kerja kedua hormon yang mencegah
kehamilan, dan hampir 100% efektif bila
diminum secara teratur.
Mini Pil
Pil tunggal : mengandung dosis kecil bahan
progestin sintetis
Cara kerja
 Memiliki sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari
leher rahim (merubah sekresi pada leher
rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma. Selain itu, juga mengubah
lingkungan endometrium (lapisan dalam
rahim) sehingga menghambat perletakan
telur yang telah dibuahi.
Kontra indikasi
1. Hepatitis
2. radang pembuluh darah
3. kanker payudara atau kanker kandungan
4. Hipertensi
5. gangguan jantung
6. Varises
7. perdarahan abnormal melalui vagina
8. pembesaran kelenjar gondok (struma),
9. penderita sesak napas
10. migraine (sakit kepala yang berat pada
sebelah kepala).
Efek Samping
1. perdarahan di luar haid
2. rasa mual
3. bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi),
4. Jerawat
5. penyakit jamur pada liang vagina
(candidiasis)
6. nyeri kepala
7. penambahan berat badan.
Postinor

kontrasepsi darurat yang diminum secara


oral mengandung Levonorgestrel, untuk
wanita yang baru saja berhubungan seksual
tanpa pengaman.
Cara pemakaian
Dosis pertama harus diminum dalam waktu
72 jam kemudian tablet kedua 12 jam
setelah tablet pertama.
Kontrasepsi suntik

Pencegah kehamilan yang pemakaiannya


dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat
tersebut pada wanita subur.
Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone
Acetate (DMPA).
Penyuntikan dilakukan pada otot (intra
muskuler) di bokong (gluteus) yang dalam atau
pada pangkal lengan (deltoid).
Cara ini baik untuk wanita yang menyusui
dan dipakai segera setelah melahirkan
Jenis
KB suntik 3 bulan KB suntik 1 bulan
 Mengandung Depo  Mengandung kombinasi
Medroxyprogesterone Acetate Medroxyprogesterone
(DMPA) yang merupakan hormon Acetate yang merupakan
progestron. hormon progesteron dan
 efektif mencegah kehamilan Estradiol Cypionate yang
dalam waktu 13 minggu, oleh merupakan hormon
karena itu KB suntik ini diberikan estrogen.
setiap 3 bulan atau 12 Minggu  efektif mencegah
kehamilan selama 30 hari
Kontra indikasi
penyakit jantung
Hipertensi
Hepatitis
paru-paru
kelainan darah.
Efek samping
Tidak datang haid (amenorrhoe)
Perdarahan yang mengganggu
Lain-lain: sakit kepala, mual, muntah,
rambut rontok, jerawat, kenaikan
berat badan, hiperpigmentasi.
Implan
suatu alat kontrasepsi bawah kulit yang
mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl
siloxane ) yang berisi hormon golongan
progesteron yang dimasukkan dibawah kulit
lengan kiri atas bagian dalam yang berfungsi
untuk mencegah kehamilan hingga jangka waktu
5 tahun dan adapula yang jangka waktu 3
tahun.
Jenis implan yang lama dengan 6 tabung 
jangka waktu 5 tahun.
Terbaru 1 tabung  jangka waktu 3 tahun
Cara kerjanya
Dengan mencegah ovulasi (pelepasan sel
telur dalam siklus bulanan) dengan cara
menebalkan lendir di sekitar leher rahim
(serviks). Ini akan mencegah sperma
untuk memasuki rahim. Progestin juga
akan menipiskan lapisan dinding rahim,
sehingga jika ada sperma yang berhasil
membuahi sel telur, telur tersebut akan
sulit menempel pada dinding rahim untuk
memulai kehamilan.
Keuntungan
1. Efektivitas tinggi
2. Perlindungan jangka panjang ( sampai 5 tahun )
3. Mudah dalam pemakaian
4. Tidak menganggu kegiatan senggama
5. Tidak mengganggu pengeluaran ASI
6. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
7. Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan
8. Tidak membutuhkan pemeriksaan dalam
9. Tidak mengandung zat aktif yang bersiko (bebas
estrogen)
10. Cara penggunanya mudah
11. Ekonomis
Efek samping
 Haid menjadi tidak teratur, atau tidak haid sama sekali
 Darah haid menjadi lebih banyak, atau malah menjadi
lebih sedikit
 Flek/bercak darah yang keluar saat sedang tidak haid
 Berat badan bertambah
 Sakit kepala
 Jerawat
 Payudara nyeri
 Rasa sakit, infeksi, dan bekas luka di kulit tempat susuk
dimasukkan (diimplan)
 Depresi
Indikasi
1. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk
jangka waktu yang lama tetapi tidak tersedia menjalani
kontap / menggunakan AKDR.
2. Wanita yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang
mengandung estrogen.
3. Usia reproduksi
4. Punya anak atau belum
5. Postpartum atau menyusui
6. Pasca keguguran
7. ekanan Darah < 180/110 mmHg
8. Wanita yang pelupa
Pemasangan implan
 Dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan
kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar
tidak mengganggu kegiatan.
 Dapat dipasang pada waktu menstruasi atau
setelah melahirkan (Bila menyusui : 6 minggu-6 bulan
pasca salin)
 Pemeriksaan ulang dilakukan seminggu setelah
pemasangan. Setelah itu, setahun sekali selama
pemakaian.
AKDR

Prinsippemasangan AKDR adalah


menempatkan setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri).
Saat pemasangan yang paling baik ialah
pada waktu mulut rahim masih terbuka dan
rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40
hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
 Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang telah dilatih secara khusus.
 Jangka waktu pemakain IUD 3 – 10 tahun ( tergantung
dari pada mark)
 Yang biasa digunakan : jenis Nova T dan Copper T 200
(CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun dan Cu T 380A
dapat untuk 8 tahun
 Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan
setelah pemasangan :
- satu minggu
- lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya.
- Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan
sekali.
IUDs
LNG IUD
20 mcg
levonorgestrel/day

Copper T 380A IUD


Copper ions
Kontra indikasi AKDR:

Belum pernah melahirkan, Adanya


perkiraan hamil
Kelainan alat kandungan bagian dalam
seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan,
perdarahan di leher rahim, dan
kanker rahim.
Efek samping
 Keluhan-keluhan pemakai AKDR terjadinya sedikit
perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang
biasanya hanya berlangsung tiga hari.
 Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus
dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus
dihentikan.
 Gangguan haid  Kemungkinan kejang rahim (uterine
cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian
bawah  cara mengatasi dengan pemberian obat
analgetik.
 Keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama
pemakaian AKDR
 Ekspulsi
Kontraindikasi
1. kehamilan atau disangka hamil.
2. Penderita penyakit hati akut.
3. Riwayat kangker payudara
4. kelainan jiwa (Psikis, neurosis).
5. Penyakit jantung, hipertensi, diabettes mellitus.
6. Penyakit trombo emboli.
7. Riwayat kehamilan etropik.
8. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
9. Memekai obat-obatan untuk epilepsi / TBC
Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)
& Vasektomi ( sterilisasi pada pria)

Tubektomi adalah setiap tindakan pada


kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan
mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria,
yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika
salah satu pasangan telah mengalami
sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-
alat kontrasepsi yang konvensional.
Faktor yang paling penting dalam
pelaksanaan sterilisasi adalah
kesukarelaan dari akseptor.
Vasektomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai