Anda di halaman 1dari 35

PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN

BERBAGAI METODE MODERN


Rina Marlina, S.Si.T., MKM
Berbagai Kontrasepsi Metode Modern
Kotrasepsi hormonal
Kotrasepsi hormonal adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif
dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi. Jenis hormon yang
terkandung adalah estrogen dan progesteron

Jenis- jenisnya :
1.Kontrasepsi oral (pil)

2.Kontrasepsi Suntik

3.Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi oral (pil)
• Kontrasepsi oral (pil) adalah cara kontrasepsi
untuk wanita yang berbentuk pil, didalam pil
berisi gabungan dari hormon estrogen dan
progesteron atau hanya terdiri dari hormon
progesteron saja. Cara kerjanya menekan
ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan
lendir serviks (Handayani, 2010).

• Efektifitas  hampir 100%, dengan angka


kegagalan 0,1% -1,7%
Keuntungan : Kontra indikasi :
Efek samping
• Mual muntah, berat badan bertambah, retensi cairan, edema, mastalgia, sakit
kepala, timbulnya jerawat. Keluhan ini berlangsung pada bulan-bulan pertama
pemakaian pil
Cara mulai minum :
• Pil KB dapat dikonsumsi kapan saja asalkan Anda yakin tidak sedang dalam
kondisi hamil.
• Waktu paling tepat untuk memulai konsumsi pil KB adalah pada hari pertama
haid. Pil dapat dikonsumsi hingga hari ke-7 haid.
• Apabila pil dikonsumsi pada hari ke-8 atau setelah haid selesai, tidak disarankan
untuk melakukan hubungan seksual karena kehamilan dapat terjadi. Apabila
melakukan hubungan, disarankan untuk menggunakan kontrasepsi lain seperti
kondom
Setelah melahirkan
• Ibu telah berhenti menyusui atau bayi sudah berusia 6 bulan.
• Apabila sejak awal tidak menyusui, pil dapat dikonsumsi 3-6 minggu pasca
persalinan.
• Apabila baru akan mengonsumsi pil lewat dari 6 minggu setelah persalinan,
pastikan lebih dulu Anda tidak sedang hamil.

Setelah Keguguran Penggunaan pil KB setelah keguguran juga dapat dilakukan.


Idealnya pil KB mulai dikonsumsi pada saat 7 hari pertama setelah keguguran
Pil Kombinasi
Pil mini/ pil menyusui
Pil Darurat
• Diminum 2 (dua) tablet sekaligus dalam waktu
paling lambat 5 (lima) hari atau tidak lebih dari
120 jam setelah berhubungan tanpa
perlindungan alat kontrasepsi.
• Semakin cepat dikonsumsi, maka semakin
tinggi tingkat efektivitasnya.
Penkes :
• Konsumsi pil KB di waktu yang sama setiap hari. Waktu terbaik adalah sebelum
tidur atau saat makan malam.
• Jika dosis terlewat, segera konsumsi ketika ingat.
• Pastikan tersedia stok dosis pil KB selanjutnya sebelum pil KB habis.
• Buatlah alarm sebagai pengingat jika diperlukan.
• Gunakan kondom untuk berjaga-jaga pada saat awal baru memulai konsumsi pil
KB.
Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik adalah obat pencegah kehamilan yang
pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikan obat
tersebut pada wanita subur
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi suntik yang berisi
hormon sintesis estrogen dan progesteron :
•DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetate)= Depo Provera
 Mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3
bulan.
• Depo Noretisteron (Norethindrone Enannthate)=
Noristerat.  Mengandung 200 mg noretindron enantat,
yang diberikan setiap 1bulan
Cara kerja KB suntik Kontra Indikasi
Menghentikan (meniadakan) Tidak diperbolehkan untuk
keluarnya sel telur dari induk wanita yang menderita penyakit
telur. jantung, hipertensi, hepatitis,
Membuat sperma kencing manis, paru-paru dan
sulit memasuki rahim kelainan darah.
karena mengentalkan lendir
mulut rahim (serviks).
Tidak dapat mengeluarkan Efektifitas  Sekitar 0,3
atau menghentikan kehamilan kehamilan dari 100 pemakai
yang sudah terjadi pada tahun pertama pemakaian
Efek samping :
• Tidak datang haid (amenorrhoe).
• Perdarahan yang mengganggu  Bila perlu diobati, berikan obat anti
perdarahan seperti tablet Daflon, Adona AC 17 dan metergin
Kontrasepsi Implant
• Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,4
mm. Berisi 36 mg hormon Levonorgestrel dengan
daya kerja 5 tahun.
• Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur
dengan panjang 40 mm dan diameter 2,4 mm. Berisi
68 mg 3–Ketodesogestrel dengan daya kerja 3 tahun.
• Indoplant, terdiri dari 2 batang. Berisi 75 mg
hormone Levonorgestrel, daya kerja 3 tahun

• Efektifitas  efektifitasnya 0,2-1 kehamilan per 100


perempuan
Kontrasepsi Implant
• Keuntungan  Dipasang selama lima tahun, kontrol medis ringan, dapat dilayani
di daerah pedesaan, biaya ringan
• Efek samping  Gangguan menstruasi, terutama 3–6 bulan pertama dari
pemakaian. Pemakaian akan mengalami masa perdarahan yang lebih panjang,
lebih sering, atau amenorea
• Cara Kerja  Pada dasarnya cara kerja dari kontrasepsi hormonal adalah hormon
estrogen dan progesteron telah sejak awal menekan sekresi gonadotropin. Akibat
adanya pengaruh progesteron sejak awal, proses implantasi akan terganggu,
pembentukan lendir serviks tidak fisiologis, dan motilitas tuba terganggu,
sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula
Kortrasepsi Modern Non Hormonal
• Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)  alat kontrasepsi
yang dimasukkan dalam rongga rahim
wanita yang bekerja menghambat
sperma untuk masuk ke tuba fallopii
• Terdapat dua macam penggolongan
AKDR atau yang sering disebut IUD
(Intra Uterine Devices) yaitu yang
mengandung logam (Cu IUD) dan
yang mengandung hormon
progesterone atau levonorgestrel
Macam-macam IUD
• IUD Tembaga (Cu, Copper)
Jenis IUD yang paling banyak digunakan. IUD tembaga ini bisa digunakan hingga 10
tahun dan merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang sangat efektif.
• IUD hormonal
Hormon yang terkandung adalah jenis progestin, levonorgestrel.
IUD hormonal tampaknya sedikit lebih efektif dalam mencegah kehamilan daripada
IUD tembaga. Durasi penggunaan 3-5 tahun.
Cara Kerja
• Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopi.
• Mempengaruhi fertilitasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
• AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu,walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk
kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitasi.
• Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

Efektifitas  Angka kegagalan IUD pada umumnya adalah 1-3


kehamilan per 100 wanita per tahun
Keuntungan dan Kerugian kontrasepsi
AKDR
• AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan. 
• Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti).
• Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
• Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
• Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT- 380A).
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
• Dapat digunakan sampai menopause.
• Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
• Membantu mencegah kahamilan ektopik
Kontra Indikasi
• Partner seksual yang banyak.
• Partner seksual yang banyak dari partner akseptor IUD.
• Kesukaran memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi.
• Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya.
• Riwayat kehamilan ektopik atau keadaan-keadaan yang menyebabkan
predisposisi untuk terjadinya kehamilan ektopik.
• Pernah mengalami infeksi pelvis satu kali dan masih menginginkan kehamilan
selanjutnya. Gangguan respons tubuh terhadap infeksi (AIDS, diabetes mellitus,
pengobatan dengan kortikosteroid dan lain-lain).
• Kelainan pembekuan darah
IUD Post Plasenta
• Adalah satu cara pemasangan IUD yang
saat ini sudah dilakukan dan terbukti
efektif adalah IUD post plasenta atau IUD
pasca salin.
• Sesuai dengan namanya, IUD ini
dipasang setelah proses persalinan
selesai, tepatnya pasca plasenta (dalam
10 menit setelah plasenta lahir), atau
pasca persalinan dini (di atas 10 menit
hingga 48 jam setelah plasenta lahir),
maupun saat bedah sesar
Sterilisasi/ Metode Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
• Tubektomi adalah setiap tindakan
yang dilakukan pada kedua saluran
telur wanita yang mengakibatkan
orang yang bersangkutan tidak akan
mendapatkan keturunan lagi.
• Kontrasepsi ini digunakan untuk jangka
panjang, walaupun kadang- kadang
masih dapat dipulihkan kembali seperti
semula
Tubektomi
• Efektifitas  Sangat efektif, angka
kegagalan sedikit lebih rendah dan sangat
efektif post- operatif
• Keuntungan  Tubektomi tuba akan
menghadapi dan mencapai klimakterium
dalam suasana alami
• Efek samping  Resiko trauma internal
sedikit lebih tinggi, Kemungkinan infeksi
serius lebih tinggi, sedikit sekali kematian
yang berhubungan dengan anestesi
Kontra indikasi
• Peradangan dalam rongga panggul.
• Peradangan liang senggama akut.
• Penyakit kardiovaskuler berat, penyakit paru berat atau penyakit paru
lain yang tidak memungkinkan akseptor berada dalam posisi
genupektorial.
• Obesitas berlebihan
• Bekas laparotomi
Vasektomi
• Vasektomi adalah kontrasepsi mantap pria
atau vasektomi merupakan suatu metode
operatif minor pada pria yang sangat aman,
sederhana dan sangat efektif, memakan
waktu operasi yang sangat singkat dan
tidak memerlukan anastesi umum

• Efektifitas  Sangat efektif, tetapi angka


kejadian rekanalisasi spontan dan
kehamilan sedikit lebih tinggi. Efektif 6-10
minggu setelah operasi
Keuntungan
• Efektif.
• Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas.
• Sederhana.
• Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
• Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja.
• Biaya rendah
Kerugian
• Diperlukan tindakan operatif.
• Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin
bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi
pria
Efek samping
• Efek samping MOP jarang terjadi dan bersifat sementara misalnya bengkak, nyeri
dan infeksi pada luka operasi.
• Pada vasektomi infeksi epididimitis terjadi pada 1-2 % pasien.
• Pada vasektomi perdarahan, infeksi, kerusakan organ lain dan komplikasi karena
anastesi dapat terjadi
Cara Kerja
• Pada dasarnya cara kerja kontrasepsi non
hormonal dengan metode sederhana adalah
menghindari senggama selama kurang lebih 718
hari, termasuk masa subur dari tiap siklus.
Sedangkan kondom menghalangi spermatozoa
ke dalam traktus genitalia interna wanita
(Hartanto, 2004).
• MOW dan MOP adalah dengan mengikat dan
memotong saluran ovum atau sperma sehingga
sperma tidak bertemu dengan ovum
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai