Anda di halaman 1dari 50

KELUARGA BERENCANA

Ns. Idriani, M.Kep.Sp.Mat.


Pengertian
Keluarga berencana adalah
perencanaan keluarga yang terarah
untuk mencapai kesejahteraan
anggota keluarga baik secara fisik,
psikologik, ekonomi, sosial dan
spiritual.
TUJUAN UMUM KB
 Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak
dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
TUJUAN KHUSUS
 Meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
 Menurunkan jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan keluarga dengan
cara penjarangan kelahiran.
MANFAAT KB
 Menghindari/mencegah Kehamilan yang
Tidak Diinginkan (KTD)
 Mengurangi risiko aborsi
 Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
 Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
 Menurunkan Risiko Kanker Serviks
 Menghasilkan Keluarga yang Berkualitas
 Menjamin Pendidikan Anak Lebih Baik
Jenis-jenis alat kontrasepsi
JENIS/METODE KONTRASEPSI
1. Metode sederhana
a. Tanpa Alat/obat
1) Senggama terputus/ coitus interuptus)
Metode ini dilakukan sama seperti bersenggama
biasa, tetapi pada puncak senggama, penis dikeluarkan
dan sperma dikeluarkan di luar vagina.
2) Pantang berkala/sistem kalender
Metode kontrasepsi ini menganjurkan agar pasangan
tidak bersenggama saat istri sedang dalam masa subur.
Metode sederhana pantang berkala adalah :
Tidak melakukan senggama pada masa subur
sekitar waktu ovulasi  hari ke-14 setelah
menstruasi (haid).

Haid___________ovulasi _____________Haid
14 28

Haid___________Ovulasi______________Haid
12 13 14 15 16

3 x 24 jam 1 x 24 jam masa hidup


masa hidup sel telur yang sudah
sperma matang
Kerugian Pantang Berkala:
• Kegagalan lebih tinggi pada pasangan yang tidak
mentaati

Cara menentukan masa ovulasi:


• Diketahui siklus haid
• Siklus haid teratur
• Masa ovulasi dihitung 14 hari setelah menstruasi
• Siklus haid dicatat kira kira 6 bulan (6 siklus),
minimal siklus 3 bulan terakhir.
3) Metode Amenore Laktasi (MAL)
Mengandalkan pemberian ASI eksklusif
untuk menekan ovulasi, dengan syarat:
ibu blm mengalami haid, bayi disusui
dengan cara eksklusif, usia bayi kurang
dari 6 bulan.
b. Dengan Alat/obat

1) Kondom
2) Diagfrahma atau cup  biasanya
terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk
melingkar seperti kubah dan berfungsi
mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
3) cream, jelly
4) tablet berbusa (vaginal tablet)
2. Metode Efektif
a. IUD (Intra Uterine Device)/AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
b. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil
2) Suntik
3) Implant/Norplant/susuk/AKBK
IUD (Intra Uterine Device)/AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim).
Suatu alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam
rahim bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan

Cara Kerja AKDR:


Mencegah sperma dan ovum bertemumenghambat
kemampuan sperma untuk masuk ke tubafalopi
Mencegah implantasi telur dalam uterus
Macam – macam AKDR :
• Lippes loop ( spiral)
• Multi load CU 250
• Nova-T
• Copper seven 200 (CU 7 200 )
• Copper T 380 A
Keuntungan
 Sebagai kontrasepsi yang mempunyai
efektifitas yang tinggi, dimana menurut
penelitian hanya terdapat 1 kegagalan
dalam 125-170 kehamilan.
 IUD dapat efektif segera setelah
pemasangan.
 Metode jangka panjang (10 tahun proteksi
dari Cu T 380 A dan tidak perlu diganti)
 Sangat efektif karena tidak perlu
mengingat-ingat (use-forget)
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Tidak ada efek samping hormonal
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume
ASI.
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan
atau sesudah abortus apabila tidak terjadi
infeksi
 Dapat digunakan sampai menopause
Kerugian AKDR

Tidak baik digunakan pada perempuan dengan


IMS dan perempuan yang sering berganti pasangan
Penyakit Radang Panggul (PRP) terjadi sesudah
perempuan dengan IMS memakai IUD, dimana PRP
dapat memicu infertilitas
Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic
diperlukan dalam pemasangan IUD. Seringkali
perempuan takut selama pemasangan
 Sedikit nyeri dan perdarahan sedikit2 (spotting)
terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya
menghilang dalam 1-2 hari
 Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya
sendiri, harus dilepas oleh petugas kesehatan
terlatih
 Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui
(sering terjadi apabila IUD dipasang segera
sesudah melahirkan)
 Pasien harus memeriksa posisi benang AKDR
secara rutin.
Indikasi
• Dapat persetujuan suami
• Pernah melahirkan dan telah punya anak.
• Ukuran rahim tidak < 5 cm.
• Jumlah anak cukupbelum memutuskan sterilisasi
• Tidak ingin hamil minimal 2 tahun
• Tidak ada kontraindikasi.

Kontra indikasi
• Dicurigai adanya kehamilan
• Infeksi panggul( pelvis)
• Peradangan leher rahim
• Dicurigai Ca serviks
• Alergi logam.
Waktu pemasangan AKDR
 Pada dasarnya AKDR dapat dipasang setiap saat biasanya
dilakukan pada waktu haid, yaitu pada akhir haid atau pada
hari sebelum berakhirnya haid, karena Serviks lembut dan
sedikit terbuka, perdarahan dan sakit perut mungkin tidak
menimbulkan keluhan
 Pemasangan AKDR dapat juga dilakukan sewaktu-waktu,
pada saat:
a) Segera setelah abortus spontan, asalkan tidak ada
tanda-tanda infeksi
b) Setelah melahirkan yaitu: segera setelah melahirkan 2-
4 hari atau 40 hari setelah melahirkan.
Tindak lanjut
Pemeriksaan pertama 1 bulan setelah pemasangan  3
bulan  6 bulan.

Hal – hal yang diperhatikan;


Keluhan : perdarahan, sakit pinggang, keputihan, haid
berlebih, ekspulsi (IUD keluar).
Efek samping AKDR/IUD
1. Perdarahan sedikit beberapa hari post pemasangan. Jumlah darah
haid/lama haid bertambah pada bulan pertama pemakaian AKDR, spoting.
penanganan : perdarahan sedikit  vitamin
Perdarahan > 5 – 7 hari konsultasi
2. Mules/nyeri
Ringan  analgetik
Berat  ganti AKDR
3. Keputihan
sedikit  penkes
Banyak  obat vaginal
Hebat  Ganti
4. Terlambat haid Dalam waktu 2 mgg rujuk
5. Perforasi rujuk
6. Infeksi Antibiotik
7. Ekspulsi Ganti
2. Kontrasepsi Hormonal (pil, suntik dan implant)

Cara kerja kontrasepsi hormonal:


• Memekatkan lendir serviks sehingga menghambat
perjalanan spermatozoa melalui kanalis servikalis
• Mencegah terjadinya ovulasi
• Menipiskan endometrium sehingga tidak siap untuk tempat
terjadinya nidasi
1. Pil KB
Ada 2 jenis, yaitu:
a. Pil KB kombinasi progestin dan
estrogen
b. Pil KB progestin (pil mini)
Keuntungan dan kerugian pil kombinasi
Keuntungan
- mengurangi perdarahan saat menstruasi
dan dapat mengurangi gejala PMS
(Premenstrual syndrome)
 Kerugian pil kombinasi meningkatkan
risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular,
meningkatkan BB, mengganggu produksi
ASI.
Keuntungan dan kerugian pil
Progestin (pil mini)
 Keuntungan pil mini adalah tidak
mengganggu produksi Air Susu Ibu (ASI).
 Kerugian dapat menyebabkan peningkatan
BB, dan siklus menstruasi tidak teratur.
Cara Pemakaian Pil:

• Pil diminum pada waktu yang sama setiap hari sebaiknya


malam hari
• Bila lupa, segera minum disusul dengan pil yang
seharusnya diminum.
• Bila 2 hari berturut – turut lupa , disamping minum pil
seperti biasa juga harus memakai kondom.
• Bila lupa 3 hari berturut – turut, hentikan minum pil dari
bungkus ini, mulai minum lagi dari bungkus baru pada hari
ke 5 haid.
2. SUNTIK
Jenis Suntikan :
a. DMPA  Depo Medroxy Progesteron Acetat
disebut depo provera  dosis 150
mg/3 cc
Hanya mengandung Progesteron saja, Pemberian 3 bulan
sekali. Keuntungan dan kerugian sama dengan pil mini.
b. Net Oen  Noretisteron Oenanthate
disebut Noristerat  dosis 200 mg/1cc
 Berisi estrogen dan progesteron.
Diberikan 1 bulan sekali.
Keuntungan dan kerugian sama dengan pil kombinasi.
Saat Pemberian
• Paska persalinan sampai 40 hari
• Paska keguguran sampai 7 hari
• Sebelum hari ke 5 haid.

Cara Penyuntikan
Intra Muscular ( pada otot )  otot bokong ( Gluteus )
 otot pangkal lengan
(deltoid).
Kontra Indikasi
• Hamil atau diperkirakan hamil
• Perdarahan pervaginam
• Penyakit berat  jantung , DM, Liver, keganasan
Susuk / Norplant
• Berisi levonorgestrel  suatu progestin
• Terdiri dari 1 kapsul atau 6 kapsul
• Diinsersikan dibawah kulit lengan atas bagian dalam
• Lama pemakaian 3 – 5 tahun
Keuntungan
• Efektif
• Tidak merepotkan
• Mudah diangkat kembali
• Kesuburan langsung kembali
• KB ideal untuk wanita yang tidak mau mempunyai anak
lagi tapi belum siap sterilisasi.
Saat Pemasangan
• Hari 1 – 5 dari siklus menstruasi
• Setelah abortus
• Setelah melahirkan.

Indikasi
• Setiap ibu yang sehat
• Tidak ingin hamil dalam waktu 1 – 5 tahun
• Ibu menyusui.
Kontra Indikasi Kontrasepsi hormonal
• Diketahui atau diduga adanya kehamilan
• Perdarahan pervaginam yang tak terdiagnosa
• Kelainan kardiovaskuler
• Hepatitis
• DM
• Varices berat
• Ca mammae
• Astma
3. Metode Kontap kontrasepsi mantap
(operasi)
a. Tubektomi( wanita )  MOW (Metode
Operasi Wanita
b. Vasektomi (pria)  MOP (Metode
Operasi Pria)
KONTAP
Dilakukan bila :
• Kesehatan ibu tidak mengijinkan untuk
hamil dan melahirkan .
• Kontrasepsi lain tidak cocok
• Keinginan /sukarela pasangan suami istri.
1. Kontap pada wanitaTubektomi /MOW
(Metode Operasi Wanita)
Adalah mengikat dan memotong saluran telur
(tuba Falopii).
Pelaksanaan
• Post partum
• Post abortus

2. Kontap pada priaVasektomi/MOP (Metode Operasi


Pria)
Adalah operasi ringan dengan cara mengikat dan
memotong saluran sperma ( vas deferens) sehingga
sperma tidak bisa lewat.
Keuntungan
• Tak ada mortalitas
• Morbiditas kecil sekali
• Tidak perlu dirawat di RS.
• Anestesi lokal  15 Menit.
• Biaya Murah.
Efek Samping Vasektomi
1. Pembengkakan dan rasa sakit
2. Haematom
3. Radang setempat.

Kegagalan
1. Kesalahan memotong
2. Cara mengikat tidak sempurna
3. Bersenggama sebelum sperma negatif
Follow Up
Post vasektomi ada sisa – sisa sperma
dibagian distal ( akan hilang setelah 3
bulan ( 12 x senggama).
Gunakan kondom sewaktu berhubungan
sampai pemeriksaan air mani tidak
ditemukan lagi spermatozoa.
Tindakan vasektomi dinyatakan berhasil
bila 2 kali pemeriksaan sperma negatif.
Pengkajian
A. Anamnesis:
Meliputi biodata pasien dan suami nama,
umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, alamat.
Alasan kunjungan
Ingin menjadi akseptor KB
Konsultasi tentang alat kontrasepsi
Riwayat Obstetri: riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu.
Riwayat ginekologi: penyakit pada organ reproduksi:
infeksi, perdarahan, tumor.
Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB, jika
pernah apa jenis kontrasepsi yang digunakan, berapa lama
dan keluhan yang terjadi.
Riwayat Menstruasi: menarche umur berapa, siklus haid,
lamanya haid, sifat darah haid, dysmenorhea atau tidak, flour
albus ada atau tidak.
 Riwayat Kesehatan
Apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi,
kanker payudara, DM, astma dan TBC, dll.
 Riwayat penyakit keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita
penyakit jantung, DM, TBC, hipertensi dan kanker
payudara, astma, dll.
 Pola kebiasaan sehari-hari
Meliputi nutrisi, cairan, eliminasi, istirahat, aktivitas,
pola seksual, dan personal hygiene.
B. Pemeriksaan Umum
Meliputi kesadaran, penampilan, postur
tubuh, BB, TB, TTV.
Pemeriksaan head to toe
Wajah : dilihat adanya bercak hitam
(chloasma), adanya oedem, conjungtiva,
sklera.
Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar
tyroid, adanya bendungan vena jugularis.
• Dada : dilihat bentuk mammae,
kesimetrisan, diraba apakah ada massa pada
payudara.
• Genetalia : dilihat apakah ada condiloma
aquminata, dilihat dan diraba adanya infeksi
kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
• Abdomen: apakah ada massa
• Ekstrimitas : dilihat adanya eodem pada
ekstrimitas bawah dan ekstrimitas atas,
apakah ada varices pada ekstrimitas bawah.
C. Pemeriksaan penunjang:
Lab: Hb, Ht, Lekosit
EKG
Rontgent
DLL sesuai kebutuhan
Diagnosis keperawatan
 Ketidakmampuan memilih alat kontrasepsi yang efektif
b.d kurangnya informasi akan pengetahuan tentang KB

 Cemas b.d resiko terjadinya efek samping dari alat


kontrasepsi

 Kemandirian ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi


Perencanaan
 Jelaskan pada klien tentang efektivitas,
efisiensi dari masing-masing alat
kontrasepsi, keuntungan, kerugian,indikasi
dan kontraindikasi
 Lakukan konseling kepada klien beserta
suaminya untuk menentukan pilihan
kontrasepsi yang mereka inginkan
 Berikan support psikososial kepada klien
terhadap pemasangan alat kontrasepsi
Evaluasi
 Klien dan keluarga memilih dan
memutuskan metode kontrasepsi yang tepat
sesuai dengan kondisinya
 Tidak terjadi efek samping
 Klien dan keluarga merasa tenang
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai