Haid___________ovulasi _____________Haid
14 28
Haid___________Ovulasi______________Haid
12 13 14 15 16
1) Kondom
2) Diagfrahma atau cup biasanya
terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk
melingkar seperti kubah dan berfungsi
mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
3) cream, jelly
4) tablet berbusa (vaginal tablet)
2. Metode Efektif
a. IUD (Intra Uterine Device)/AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
b. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil
2) Suntik
3) Implant/Norplant/susuk/AKBK
IUD (Intra Uterine Device)/AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim).
Suatu alat kontrasepsi yang dimasukan ke dalam
rahim bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan
Kontra indikasi
• Dicurigai adanya kehamilan
• Infeksi panggul( pelvis)
• Peradangan leher rahim
• Dicurigai Ca serviks
• Alergi logam.
Waktu pemasangan AKDR
Pada dasarnya AKDR dapat dipasang setiap saat biasanya
dilakukan pada waktu haid, yaitu pada akhir haid atau pada
hari sebelum berakhirnya haid, karena Serviks lembut dan
sedikit terbuka, perdarahan dan sakit perut mungkin tidak
menimbulkan keluhan
Pemasangan AKDR dapat juga dilakukan sewaktu-waktu,
pada saat:
a) Segera setelah abortus spontan, asalkan tidak ada
tanda-tanda infeksi
b) Setelah melahirkan yaitu: segera setelah melahirkan 2-
4 hari atau 40 hari setelah melahirkan.
Tindak lanjut
Pemeriksaan pertama 1 bulan setelah pemasangan 3
bulan 6 bulan.
Cara Penyuntikan
Intra Muscular ( pada otot ) otot bokong ( Gluteus )
otot pangkal lengan
(deltoid).
Kontra Indikasi
• Hamil atau diperkirakan hamil
• Perdarahan pervaginam
• Penyakit berat jantung , DM, Liver, keganasan
Susuk / Norplant
• Berisi levonorgestrel suatu progestin
• Terdiri dari 1 kapsul atau 6 kapsul
• Diinsersikan dibawah kulit lengan atas bagian dalam
• Lama pemakaian 3 – 5 tahun
Keuntungan
• Efektif
• Tidak merepotkan
• Mudah diangkat kembali
• Kesuburan langsung kembali
• KB ideal untuk wanita yang tidak mau mempunyai anak
lagi tapi belum siap sterilisasi.
Saat Pemasangan
• Hari 1 – 5 dari siklus menstruasi
• Setelah abortus
• Setelah melahirkan.
Indikasi
• Setiap ibu yang sehat
• Tidak ingin hamil dalam waktu 1 – 5 tahun
• Ibu menyusui.
Kontra Indikasi Kontrasepsi hormonal
• Diketahui atau diduga adanya kehamilan
• Perdarahan pervaginam yang tak terdiagnosa
• Kelainan kardiovaskuler
• Hepatitis
• DM
• Varices berat
• Ca mammae
• Astma
3. Metode Kontap kontrasepsi mantap
(operasi)
a. Tubektomi( wanita ) MOW (Metode
Operasi Wanita
b. Vasektomi (pria) MOP (Metode
Operasi Pria)
KONTAP
Dilakukan bila :
• Kesehatan ibu tidak mengijinkan untuk
hamil dan melahirkan .
• Kontrasepsi lain tidak cocok
• Keinginan /sukarela pasangan suami istri.
1. Kontap pada wanitaTubektomi /MOW
(Metode Operasi Wanita)
Adalah mengikat dan memotong saluran telur
(tuba Falopii).
Pelaksanaan
• Post partum
• Post abortus
Kegagalan
1. Kesalahan memotong
2. Cara mengikat tidak sempurna
3. Bersenggama sebelum sperma negatif
Follow Up
Post vasektomi ada sisa – sisa sperma
dibagian distal ( akan hilang setelah 3
bulan ( 12 x senggama).
Gunakan kondom sewaktu berhubungan
sampai pemeriksaan air mani tidak
ditemukan lagi spermatozoa.
Tindakan vasektomi dinyatakan berhasil
bila 2 kali pemeriksaan sperma negatif.
Pengkajian
A. Anamnesis:
Meliputi biodata pasien dan suami nama,
umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, alamat.
Alasan kunjungan
Ingin menjadi akseptor KB
Konsultasi tentang alat kontrasepsi
Riwayat Obstetri: riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu.
Riwayat ginekologi: penyakit pada organ reproduksi:
infeksi, perdarahan, tumor.
Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB, jika
pernah apa jenis kontrasepsi yang digunakan, berapa lama
dan keluhan yang terjadi.
Riwayat Menstruasi: menarche umur berapa, siklus haid,
lamanya haid, sifat darah haid, dysmenorhea atau tidak, flour
albus ada atau tidak.
Riwayat Kesehatan
Apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi,
kanker payudara, DM, astma dan TBC, dll.
Riwayat penyakit keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita
penyakit jantung, DM, TBC, hipertensi dan kanker
payudara, astma, dll.
Pola kebiasaan sehari-hari
Meliputi nutrisi, cairan, eliminasi, istirahat, aktivitas,
pola seksual, dan personal hygiene.
B. Pemeriksaan Umum
Meliputi kesadaran, penampilan, postur
tubuh, BB, TB, TTV.
Pemeriksaan head to toe
Wajah : dilihat adanya bercak hitam
(chloasma), adanya oedem, conjungtiva,
sklera.
Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar
tyroid, adanya bendungan vena jugularis.
• Dada : dilihat bentuk mammae,
kesimetrisan, diraba apakah ada massa pada
payudara.
• Genetalia : dilihat apakah ada condiloma
aquminata, dilihat dan diraba adanya infeksi
kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
• Abdomen: apakah ada massa
• Ekstrimitas : dilihat adanya eodem pada
ekstrimitas bawah dan ekstrimitas atas,
apakah ada varices pada ekstrimitas bawah.
C. Pemeriksaan penunjang:
Lab: Hb, Ht, Lekosit
EKG
Rontgent
DLL sesuai kebutuhan
Diagnosis keperawatan
Ketidakmampuan memilih alat kontrasepsi yang efektif
b.d kurangnya informasi akan pengetahuan tentang KB