Anda di halaman 1dari 14

Evidence based dalam pelayanan KB,

pencatatan dan pelaporan KB serta


mendokumentasikan rujukan KB

Prodi D III Kebidanan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Singaperbangsa Karawang
Rina Marlina, S.Si.T., M.KM
Evidence based dalam pelayanan KB

?
Pencatatan dan Pelaporan
pelayanan KB
• Pencatatan dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi adalah suatu kegiatan
merekam dan menyajikan berbagai
aspek yang berkaitan dengan
pelayanan oleh fasilitas pelayanan KB

Seluruh aktivitas akseptor KB harus terekam


dalam pencatatan nakes berikut juga pasien ,
baik kosultasi kontrasepsi, penggunaan,
pemasangan, pencabutan maupun
pemnrgantian alkon.
Pencatatan & pelaporan pelayanan kontrasepsi program
KB di tujukan pada kegiatan & hasil kegiatan operasional

• Kegiatan pelayanan kontrasepsi


• Hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi baik di
klinik KB maupun di praktik dokter/ bidan &
praktik mandiri
• Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di klinik
KB
Penggunaan Kartu Catatan
Pasien
•  K/IV/KB/04 dibuat untuk setiap pengunjung baru klinik KB,
yaitu peserta KB baru dan peserta KB lama, pindahan dari
klinik KB atau tempat pelayanan KB lain. Sedangkan untuk
pelayanan di dokter/bidan praktek swasta menggunakan
kartu pasien yang sudah ada di masing-masing DBS.

• K/IV/KB/04 berfungsi untuk mencatat identitas, catatan


medic hasil skrining atau pemeriksaan dan kunjungan ulang
peserta KB
 K/IV/KB/04 terdiri dari dua halaman, yaitu :

Halaman Depan

• Bagian pertama : berisikan Nomor Kode Klinik KB, Nomor Seri


Kartu Peserta KB, Nama Peserta KB, Tgl/Bln/Thn lahir/Umur
Istri, Nama Suami dan Istri, Pendidikan Suami dan Istri, Alamat
Peserta KB, Pekerjaan Suami dan Istri.

• Bagian kedua : menunjukkan jumlah anak hidup, umur Anak


terkecil, Status Peserta KB(Baru, Pernah pakai alat kontrasepsi
berhenti sesudah bersalin/ keguguran dengan ganti cara) dan
cara KB terakhir 7 jenis ( IUD, MOW, MOP, Kondom,  Implant,
Suntikan dan Pil)
• Bagian ketiga : berisi penapisan (skrining) untuk
menentukan alat kontrasepsi yang dapat
digunakan calon peserta KB yang terdiri dari
Anamnesa dan pemeriksaan.- Anamnesa
tersebut mencakup Haid Terakhir Tanggal,
Hamil/Diduga Hamil, Jumlah GPA(Gravida,
Partus, Abortus), Menyusui dan riwayat penyakit
sebelumnya ( sakit kuning, perdarahan
pervaginam yang tidak diketahui sebabnya,
keputihan yang lama dan tumor)Pemeriksaan
yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik meliputi
keadaan umum, Berat badan dan Tekanan darah
• Bagian  keempat : merupakan kesimpulan dari ketiga bagian
diatas yang meliputi pemberian alat kontrasepsi, tanggal
pelayanan dan tanggal dipesan kembali, serta tanda tangan
dokter/bidan/perawat yang memberikan pelayanan

Halaman
Halaman Belakang
Belakang

Berisi tentang kunjungan ulang untuk mencatat


tanggal datang, haid terakhir, berat badan, tekanan
darah, akibat kontrasepsi ( komplikasi berat dan
kegagalan), pemeriksaan dan tindakan serta tanggal
yang dipesan kembali.
 Mekanisme Pelaporan Kartu Pendaftaran Klinik
KB (K/0/KB/04)
• Dibuat oleh klinik KB rangkap 2 (dua), 1 lembar untuk
Pengelola Daerah Program KB (PDPKB) Kabupaten/Kota yg
dikirim selambat2nya tgl. 07 Februari setiap tahun ke PDPKB
Kabupaten/Kota dan arsipRekapitulasi Kartu Pendaftaran
Klinik KB Tingkat Kabupaten/Kota
(Rek.Kab.K/0/KB/04)Dibuat rangkap 3 (tiga) oleh PDPKB
Kab./Kota dan di kirim selambat2nya pada tgl. 14 Februari
setiap tahun, masing2 ke BKKBN Provinsi, BKKBN Pusat dan
arsip3. Rekapitulasi Kartu Pendaftaran Klinik KB Tingkat
Provinsi (Rek.Prov.K/0/KB/04)Dibuat rangkap 2 (dua) oleh
BKKBN Provinsi dan kirim selambat2nya tgl. 21 Februari
setiap tahun ke BKKBN pusat dan arsip
Pendokumentasian Rujukan KB
Rujukan yaitu:
Penyerahan tanggung jawab secara timbal balik  atas
masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun
secara horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih
kompeten, terjangkau dan rasional. Tidak dibatasi oleh
wilayah administrasi dengan tujuan untuk
penanggulangan masalah yang sedang dihadapi.

 Tujuan sistem rujukan:


Untuk penanggulangan masalah yang sedang
dihadapi.Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi
secara terpadu.Untuk menunjang upaya penurunan angka
kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan
penggunaan kontrasepsi.
Rujukan Medik dapat berlangsung

Internal antar petugas di satu puskesmas

Antara puskesmas  pembantu dan puskesmas

Antara masyarakat dan puskesmas

Antara satu puskesmas dan puskesmas lain

Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau


fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

Internal antara bagian/unit palayanan di dalam satu rumah


sakit
Rujukan bukan berarti melepaskan tanggung jawab
dengan menyerahkan klien ke fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien
yang mengaharuskan pemberian pelayanan yang
lebih kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan
Dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
Konseling tentang kondisi klien yang menyebabkan
memerlukan rujukan
Konseling tentang kondisi yang diharapkan diperoleh di
tempat rujukan
Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat
rujukan dituju
Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju
mengenai kondisi klien saat ini, riwayat sebelumnya serta
upaya/tindakan yang telah diberikanBila perlu berikan upaya
mempertahankan keadaan umum klienBila perlu, karena
kondisi klien, dalam perjalanan menuju tempat rujukan harus
didampingi perawat/bidan
Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar
memungkin segera menerima rujukan klien
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah
memberi upaya  penangulangan dan kondisi klien telah
memungkinkan, harus segera mengembalikan klien ketempat fasilitas
pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan :

a. Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi


upaya penanggulanganb.
b. Nasehat yang perlu diperhatikan klien mengenai kelanjutan
penggunaan kontrasepsic. 
c. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk
mengenai kondisi klien, berikut upaya penaggulangan yang
telah diberikan serta sasaran upaya pelayanan lanjutan yang
harus dilaksanakan, terutama tentang penggunaan
kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai