Anda di halaman 1dari 27

Gigitan Serangga

& Binatang Berbisa

Uway Wariah
Gigitan Serangga
 Insect Bites (gigitan atau serangan serangga → gigitan yang diakibatkan
serangga yang menyengat atau menggigit seseorang.

 Gigitan serangga seringkali menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa sakit


dan gatal-gatal.

 Bayi dan anak-anak labih rentan terkena gigitan serangga dibanding orang
dewasa
Penyebab Gigitan Serangga
● Gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa(racun) yang terdiri dari
protein dan substansi lain yang dapat memicu reaksi alergi kepada penderita.

● Serangga dan binatang berbisa tidak akan menyerang kecuali jika merasa
digusar atau diganggu.

● Gigitan serangga juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang


tersengat.
Gejala
Kebanyakan gigitan serangga menyebabakan
Jika luka tersebut tidak dirawat,
kemerahan, bengkak, nyeri, dan gatal-gatal di
maka akan mengakibatkan
sekitar area yang terkena gigitan atau
peradangan akut.
sengatan

Kulit yang terkena gigitan bisa rusak


dan terinfeksi jika daerah yang
terkena gigitan tersebut terluka.
Reaksi Anafilaksis

01 02 03

Gatal Bintik-bintik merah Bengkak

04 05

Pingsan Dapat meninggal dalam


waktu 30 menit
Penatalaksanaan Pada Gigitan Serangga

● Jika seseorang yang digigit serangga mengalami tanda dan gejala anafilaksis maka segera
rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat

● Rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak adalah gejala yang paling sering
ditemui.

● Jika gigitan menyebabkan infeksi (kemerahan dengan atau tanpa nanah, suhu tubuh tinggi,
demam) → faskes terdekat

● Jika tidak diketahui apa yang menggigit, sangat penting untuk menjaga area yang digigit
agar tidak terjadi infeksi.
Pengobatan dirumah tergantung pada jenis reaksi

Kompres dengan Cuci/bersihkan


antihistamin Lotion
es → jika hanya dgn sabun→
dalam bentuk Calamine
kemerahan & mengurangi
krim/salep/pil.
nyeri kontaminasi
Gigitan Binatang
Berbisa
Definisi
● Gigitan binatang berbisa adalah gigitan atau serangan yang di akibatkan oleh gigitan hewan
berbisa seperti ular, laba-laba, kalajengking, dll.

● Gigitan ular atau snake bite dapat disebabkan ular berbisa dan ular tidak berbisa.

● Gigitan ular yang berbisa mempunyai akibat yang beragam mulai dari luka yang sederhana
sampai dengan ancaman nyawa dan menyebabkan kematian
Ciri Ular Tidak Berbisa
Ciri Ular Berbisa

● Bentuk kepala segiempat panjang ● Bentuk kepala segitiga

● Gigi taring kecil ● Dua gigi taring besar di rahang atas

● Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan ● Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat
gigi taring
Bisa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur.

a. Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral.


● Berakibat fatal karena paralise otot-otot lurik.
● Manifestasi klinis: kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang terganggu, derajat
kesadaran menurun sampai dengan koma.

b. Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya atau
menyebabkan koagulasi dengan mengaktifkan protrombin.

● Perdarahan terjadi sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena toksin.
● Manifestasi klinis: luka bekas gigitan yang terus berdarah, haematom pada tiap suntikan IM,
hematuria, hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal.
c.Myotoksin: mengakibatkan abdomiolisis yang sering berhubungan dengan haemotoksin.
Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.

d. Kardiotoksin: merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung.

e. Cytotoksin: dengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya
kardiovaskuler.

f. Cytolitik: zat aktif ini menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat patukan

g. Enzim-enzim: termasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa


Tanda dan Gejala Gigitan Binatang Berbisa (Ular)

01 02
Dari bekas gigitan dapat dillihat dua lubang yang jelas akibat
Tanda umum ular berbisa adalah dua gigi taring rahang atas bila ularnya berbisa, dan deretan
kepalanya berbentuk segitiga. bekas gigi-gigi kecil berbentuk U bila ularnya tak berbisa.

03 04
Digigit oleh ular berbisa menghasilkan efek
yang bervariasi, dari luka gigitan yang Namun dapat juga ditemukan tanpa
sederhana sampai sakit yang mengancam gejala dan kemudian tiba-tiba menjadi
nyawa dan kematian sesak nafas dan menjadi syok
Gejala dan tanda gigitan ular
berbisa dapat dibagi kedalam
1. Efek lokal
beberapa kategori mayor
digigit oleh beberapa ular viper atau Luka dapat membengkak hebat dan dapat
beberapa kobra → menimbulkan rasa berdarah dan melepuh. Beberapa bisa ular
sakit dan perlunakan di daerah gigitan. kobra juga dapat mematikan jaringan sekitar
sisi gigitan luka.
2. Perdarahan 3. Efek sistem saraf

• Gigitan oleh famili viperidae atau • Bisa ular elapid dan ular laut dapat
beberapa elapid Australia dapat berefek langsung pada sistem saraf.
menyebabkan perdarahan organ internal
seperti otak atau organ-organ abdomen. • Bisa ular kobra dan mamba dapat beraksi
terutama secara cepat menghentikan otot-
• Korban dapat mengalami perdarahan dari otot pernafasan, berakibat kematian
luka gigitan atau spontan dari mulut atau sebelum mendapat perawatan.
luka yang lama.
• Awalnya, korban dapat menderita
• Perdarahan yang tak terkontrol dapat masalah visual, kesulitan bicara dan
menyebabkan syok atau bahkan kematian. bernafas, dan kesemutan
4. Kematian
otot 5. Mata

• Bisa dari Russell’s viper (Daboia • Semburan bisa ular kobra dan ringhal
russelli), ular laut, dan beberapa elapid dapat secara tepat mengenai mata korban,
Australia dapat secara langsung menghasilkan sakit dan kerusakan,
menyebabkan kematian otot di beberapa bahkan kebutaan sementara pada mata.
area tubuh.

• Debris dari sel otot yang mati dapat


menyumbat ginjal, yang mencoba
menyaring protein. Hal ini dapat
menyebabkan gagal ginjal.
Binatang
Berbisa
Penatalaksanaan tergantung derajat keparahan; dibagi menjadi
perawatan di lapangan dan manajemen di rumah sakit
a. Perawatan di Lapangan

● Tujuan utama adalah untuk mempertahankan pasien sampai tiba di instalasi gawat darurat.

● Penatalaksanaan yang tidak tepat dapat lebih memperburuk daripada memperbaiki keadaan, termasuk
membuat insisi pada luka gigitan, menghisap dengan mulut, pemasangan turniket, kompres dengan es,
atau kejutan listrik.

● Perawatan di lapangan yang tepat harus sesuai dengan prinsip dasar emergency life support.
Tenangkan pasien untuk menghindari histeria selama implementasi CAB (Circulation, Airway,
Breathing, )
b. Pertolongan Pertama
● Cegah gigitan sekunder atau adanya korban kedua. Ular dapat terus mengigit dan
menginjeksikan bisa melalui gigitan berturut-turut sampai bisanya habis.

● Buat korban tetap tenang, yakinkan mereka bahwa gigitan ular dapat ditangani secara efektif
di instalasi gawat darurat.

● Batasi aktivitas dan imobilisasi area yang terkena (umumnya satu ekstrimitas), dan tetap
posisikan daerah yang tergigit berada di bawah tinggi jantung untuk mengurangi aliran bisa

● Buka semua cincin atau benda lain yang menjepit / ketat yang dapat menghambat aliran
darah jika daerah gigitan membengkak.

● Buat bidai longgar untuk mengurangi pergerakan dari area yang tergigit.
● Monitor tanda-tanda vital korban; temperatur, denyut nadi, frekuensi nafas, dan tekanan darah jika
mungkin.

● Tetap perhatikan jalan nafas setiap waktu jika sewaktu-waktu menjadi membutuhkan intubasi.

● Jika daerah yang tergigit mulai membengkak dan berubah warna, ular yang mengigit kemungkinan
berbisa

● Segera dapatkan pertolongan medis.

● Identifikasi atau upayakan mendeskripsikan jenis ular, tapi lakukan jika tanpa resiko yang signifikan
terhadap adanya gigitan sekunder atau jatuhnya korban lain.

● Jika aman, bawa serta ular yang sudah mati.

● Hati-hati saat membawa ular. Ular masih dapat mengigit hingga satu jam setelah mati (dari reflek).
● Identifikasi yang salah bisa fatal, gigitan tanpa gejala inisial dapat tetap berbahaya atau bahkan
fatal.

● Jika berada di wilayah yang terpencil dimana transportasi ke instalasi gawat darurat
membutuhkan waktu lama, pasang bidai pada ekstremitas yang tergigit.

● Jika memasang bidai, pastikan luka tidak bengkak sehingga menyebabkan bidai menghambat
aliran darah.

● Periksa untuk memastikan jari atau ujung jari tetap hangat, yang berarti ekstremitas tidak menjadi
kesemutan, dan tidak memperburuk rasa sakit

● Jika dipastikan digigit oleh elapid yang berbahaya dan tidak terdapat efek mayor dari luka lokal,
dapat dipasang pembalut dengan teknik imobilisasi dengan tekanan.
● Teknik ini terutama digunakan untuk gigitan oleh elapid Australia atau ular laut.

● Balut perban pada luka gigitan sampai ke bagian atas ekstremitas dengan tekanan seperti
akan membalut pergelangan kaki yang terkilir.

● Imobilisasi ekstremitas dengan bidai, dengan tetap memperhatikan terhambatnya aliran


darah.

● Teknik ini membantu mencegah efek sistemik yang mengancam nyawa dari bisa, tapi juga
bisa memperburuk kerusakan lokal pada sisi gigitan jika gejala yang signifikan terjadi.
c. Manajemen di Rumah Sakit
● Perawatan definitif meliputi pengecekan kembali CAB dan mengevaluasi tanda-tanda syok (takipneu,
takikardi, kulit kering dan pucat, perubahan status mental, hipotensi).

● Rawat dahulu keadaan yang mengancam nyawa. Korban dengan kesulitan bernafas mungkin
membutuhkan endotracheal tube dan mesin ventilator untuk menolong korban bernafas.

● Korban dengan syok membutuhkan cairan intravena dan mungkin obat-obatan lain untuk
mempertahankan aliran darah ke organ-organ vital.

● Penderajatan envenomasi membedakan kebutuhan akan antivenin pada korban gigitan ular-ular viper.
Derajat envenomasi
Envenomasi Ringan
01 Envenomasi Sedang
02
Envenomasi ringan ditandai dengan rasa sakit lokal, ditandai dengan rasa sakit lokal
edema, tidak ada tanda-tanda toksisitas sistemik, yang hebat; edema lebih dari 12
dan hasil laboratorium yang normal.
inci di sekitar luka; dan toksisitas
sistemik termasuk nausea, vomitus
dan penyimpangan pada hasil
laboratorium (spt penurunan
Envenomasi Ringan jumlah hematokrit atau trombosit).
03
ditandai dengan ptekie, ekimosis, sputum bercampur darah,
hipotensi, hipoperfusi, disfungsi renal, perubahan pada
protrombin time dan tromboplastin time parsial teraktivasi,
dan hasil-hasil abnormal dari tes-tes lain yang menunjukkan
koagulopati konsumtif.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai