Anda di halaman 1dari 3

PIDATO DBD ( DEMAM BERDARAH DENGUE )

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kepada yang terhormat Ibu Lilis Suryani dan teman-teman yang saya sayangi dan
saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang
telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kita dapat dipertemukan di
pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam tidak lupa
kita limpahkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW yang telah
mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada
peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk
hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang penyakit Demam Berdarah
yang banyak menyerang masyarakat.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue. Demam berdarah juga disebut sebagai “breakbone fever” atau demam
sendi, karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri
seakan-akan tulang mereka patah.

Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan virus
dengue. Nyamuk ini bertelur di wadah air yang tenang dan bersih. Nyamuk Aedes
aegypti dapat menggigit kapan saja, baik siang maupun malam hari. Selain itu
DBD biasanya berkembang di wilayah yang tingkat sanitasinya buruk seperti di
kota-kota berpenduduk padat yang terletak di negara-negara berkembang seperti
Indonesia.

Gejala DBD ditandai dengan panas tinggi yang frekuensinya naik turun, sakit
kepala, perdarahan pada hidung (mimisan), Timbulnya beberapa gejala biasa
seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang
serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan anak kecil yang menderita DBD
lebih berisiko mengalami infeksi yang serius, terutama anak-anak yang
berkecukupan gizi.

Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal DBD, namun beberapa
langkah pencegahan penyakit ini dapat dilakukan, seperti :

• Mensterilkan rumah dengan semprotan pembasmi nyamuk,

• Menaburkan serbuk abate di bak penampungan air agar jentik-jentik nyamuk


mati,

• Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah,

• Memasang kelambu di kasur,

• Melaksanakan kegiatan 3M, yaitu mengubur sampah non-organik yang dapat


menampung air hujan, menutup bak penampungan air, dan menguras bak
penampungan air minimal 1 kali seminggu untuk mencegah timbulnya jentik-jentik
nyamuk.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan apa yang saya sampaikan
hari ini dapat menumbuhkan semangat kita untuk semakin memperhatikan
kebersihan lingkungan dan kesehatan. Kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada
salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Wabillahi Taufiq Walhidayah.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai