GnRH
Hipofisis
FSH ICSH
Sperma Testosteron
ANALISA SPERMA
Hasil Analisa Sperma normal :
Volume = 2-6 ml
pH - 7.2-7.8
Motility diatas 50%
Morphology sperma normal diatas 50%
Jumlah sperma / ml
60 juta : sangat fertil
40 – 60 juta : fertil
20 – 40 juta : kurang fertil
< 20 juta : Oligospermia
Erectile and neural aspects
Proses: Testis
memproduksi
sperma tiap hari
Sperma
ditampung
Saat penuh
terjadi ejakulasi
1.Mons Veneris /
pubis
2.Labia Mayora
3.Labia Minora
4.Klitoris
5.Vestibulum
6.Hymen
1. MONS VENERIS/ PUBIS
1. VAGINA
2. UTERUS
3. TUBA
FALLIPII
4. OVARIUM
1. VAGINA
Adalah suatu tabung rata
yang membentang dari
cincin himen pada introitus
sampai forniks yang
mengelilingi serviks
Merpkn saluran muskulo
membranosa berbentuk
tabung yg menghubungkan
uterus dg vulva
Dinding dpn vagina 6-7 cm
lbh pendek dr dinding
belakang(7-10)cm
Pd dinding vagina terdapat lipatan-lipatan
yg berjalan sirkuler rugae
Fungsi Vagina:
1. Saluran keluar dr uterus yg dpt mengalirkn
darah sewaktu haid
2.Sebagai alat senggama
3.Jalan lahir pada partus
Panjang : 10 cm
• Bersifat relatif tetap dalam posisinya
• Bagian tuba yang tak bergerak ini mempunyai lumen
yang cukup sempit dan disebut sebagai Isthmus
• Diujungnya terbuka dan mempunyai fimbriae
menangkap ovum saat ovulasi
• Merupakan bagian paling sensitif terhadap infeksi dan
penyebab utama terjadinya infertilitas
FUNGSI
1. Tempat terjadinya fertilisasi
2. Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
3. Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
4. Ovarium
• .
2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang
disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mensekresikan FSH.
FSH memacu pematangan folikel dan merangsang
folikel untuk mensekresikan hormon estrogen.
Adanya estrogen menyebabkan pembentukan
kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan
seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir
yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28
hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Pada siklus teratur (28 hari) hari ke 11 – 16
Siklus tdk teratur rentang siklus pendek -18
s/d siklus panjang - 11
Peningkatan kadar estrogen menghambat
sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan
LH.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan
oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini
disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun
panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu
sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon
estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika
terjadi pembuahan atau kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga
kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah.
ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
TERIMA KASIH