Anda di halaman 1dari 52

SISTEM REPRODUKSI

ASIH DWI ASTUTI., SST., M.KES

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada


ORGAN REPRODUKSI PRIA
ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL ORGAN REPRODUKSI INTERNAL
• Penis • Testis
• Skortum. • saluran pengeluaran
(epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi, uretra)
• kelenjar asesoris
(vesikula seminalis,
kelenjar prostat, kelenjar
Cowper)
Penis

• Jumlah satu buah


• Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil mirip spons
berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi.
• Dua terletak di atas disebut korpus kavernosa, satu buah
terletak di bawah  dan membungkus uretra disebut korpus
spongiosum.
• Batang utama penis dilapisi kulit yang relatif lebih tebal.
• Kepala penis (glands penis) ditutup oleh lipatan kulit yang
jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce)
• Bila terjadi suatu rangsangan jaringan erektil tersebut
akan terisi penuh oleh darah dan penis akan mengembang
dan tegang disebut ereksi.
• Penis dapat berfungsi sebagai alat kopulasi bila dalam
keadaan ereksi.
Skrotum (Kantung Pelir)
• Jumlah sepasang
• Merupakan kantung yang
didalamnya berisi testis
• Antara kantung sebelah kanan
dan kiri dibatasi oleh sekat yang
tersusun jaringan ikat dan otot
polos (otot dartos)
• Otot dartos menyebabkan
skrotum dapat mengendur dan
berkerut.
Testis
• Jumlah satu pasang = testes
• Testis merupakan gonade berbentuk oval
terletak dalam skrotum atau kantung pelir
yang merupakan lipatan dinding tubuh.
• Suhu dalam skrotum 2oC lebih rendah dari
suhu dalam rongga perut.
• Testis mengandung lipatan saluran-saluran
tubulus seminiferus (saluran tempat
pembentukan sperma) dan sel-sel Leydig
(sel penghasil hormone testosterone) yang
tersebar diantara tubulus seminiferus.
• Dinding tubulus seminiferus mengandung
jaringan ikat dan jaringan epithelium
germinal atau jaringan epithelium benih
yang berfungsi dalam pembentukan sperma
(spermatogenesis).
Epidedemis
• Jumlah satu pasang.
• Merupakan saluran yang
keluar dari testis, berkelok-
kelok diluar permukaan testis
sepanjang kurang lebih 6m.
• Berperan sebagai tempat
pematangan sperma
sperma menjadi motil dan
mendapatkan kemampuan
untuk membuahi.
Vas Deferent
• Jumlah sepasang.
• Saluran lurus mengarah keatas
kelanjutan epididimis dan
ujung salurannya berada dalam
kelenjar prostat.
• Berperan sebagai saluran
jalannya sperma dari
epididimis menuju vesikula
seminalis (kantung
semen/kantung mani).
Vesikula Seminalis
• Jumlah sepasang  Kantung
kelenjar yang berlekuk-lekuk. 
• Dindingnya mensekresikan cairan
kental berwarna kekuning-
kuningan dan bersifat basa
(alkalis).
• Menyumbangkan sekitar 60%
total volume semen
mengandung mukus (lendir),
gula fruktosa (penyedia energi
untuk pergerakan sperma),
enzim, vitamin dan hormon
prostagladin.
Saluran Ejakulasi
• Jumlah sepasang
• Berupa saluran
pendek
menghubungkan
duktus vesikula
seminalis dan
uretra.
Uretra
• Jumlah satu buah.
• Merupakan saluran yang terdapat disepanjang penis,
memiliki lubang keluar di ujung penis.
• Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran
keluar air mani.
Kelenjar Prostat
• Jumlah satu buah. 
• Terdapat di bawah kandung
kemih.
• Mensekresikan getahnya
secara langsung ke dalam
uretra berupa cairan encer
berwarna putih seperti susu
mengandung enzim
antikoagulan dan asam sitrat
(nutrisi bagi sperma).
Kelenjar Cowper Atau Kelenjar
Bulbouretra.
• Jumlah satu pasang.
• Terletak di bawah kelenjar Prostat.
• Melalui saluran mensekresikan getahnya
kedalam uretra berupa mukus (lendir) jernih
bersifat basa yang dapat menetralisir urin
asam yang tertinggal di sepanjang uretra.
Spermatogenesis
• Pembentukan sperma terjadi di dalam
testis, tepatnya di dalam tubulus
seminiferus.
• 2 – 3 lapis dinding luar tubulus
seminiferus merupakan epithelium
germinal, sel-selnya berdeferensiasi
menjadi spermatogonia yang merupakan
prekusor sperma.
• Spermatogonia terus-menerus memperbanyak diri
dengan membelah secara mitosis.
• Spermatogonium (tunggal) mengandung kromosom
diploid (2n) atau mengandung 23 pasang kromosom.
Setelah berulangkali membelah akhirnya berubah
menjadi spermatosit primer yang masih diploid.
• Setelah beberapa minggu, spermatosit primer
membelah secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2 buah
spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) atau
23 buah kromosom.
• Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis
(meiosis 2) menjadi 4 buah spermatid.
• Spermatid merupakan calon sperma, belum mempunyai ekor
dan mengandung kromosom haploid. Ketika pertama kali
terbentuk; spermatid memiliki bentuk seperti sel
epithelium. Namun setelah beberapa minggu mulai
memanjang dan berubah bentuk menjadi sperma yang
memiliki kepala dan ekor.
• Perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi
• Selama spermatogenesis, sperma yang sedang berkembang
secara perlahan-lahan didorong ke arah tengah tubula
seminiferus dan terus ke epididimis tempat sperma
mendapatkan motilitasnya (kemampuan bergerak).
• Di antara sel-sel yang sedang mengalami spermatogenesis
dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel sertoli yang
berfungsi sebagai penyedia nutrien dan mengatur proses
spermatogenesis.
Hipotalamus

GnRH
Hipofisis

FSH ICSH

Sel Tubulus seminiferus Sel Leydig

Sperma Testosteron
ANALISA SPERMA
Hasil Analisa Sperma normal :
Volume = 2-6 ml
pH - 7.2-7.8
Motility diatas 50%
Morphology sperma normal diatas 50%

Jumlah sperma / ml
60 juta : sangat fertil
40 – 60 juta : fertil
20 – 40 juta : kurang fertil
< 20 juta : Oligospermia
Erectile and neural aspects
Proses: Testis
memproduksi
sperma tiap hari

Sperma
ditampung

Saat penuh
terjadi ejakulasi

Tidak sadar Sengaja


(mimpi basah) (masturbasi)
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
GENETALIA EKSTERNAL

1.Mons Veneris /
pubis
2.Labia Mayora
3.Labia Minora
4.Klitoris
5.Vestibulum
6.Hymen
1. MONS VENERIS/ PUBIS

 Adalah bantalan berisi lemak


yang terletak di permukaan
anterior simfisis pubis
 Setelah Pubertas mons pubis
tertutup rambut kemaluan
 Fungsi mons veneris adalah
sebagai pelindung terhadap
benturan – benturan dari luar
dan dapat menghindari
infeksi dari luar
2. Labia Mayora ( bibir besar)
 Berupa dua buah lipatan
bulat jaringan lemak yang
menutupi kulit dan
memanjang kebawah dan
kebelakang dari mons pubis
 Terdiri dari kulit berambut ,
kelenjar lemak, dan kelenjar
keringat
 Bagian dalamnya tidak
berambut dan mengandung
kelenjar lemak
 Bagian ini mengandung
banyak ujung syaraf
sehingga sensitif terhadap
hubungan seksual
3. Labia minora ( bibir kecil )
Adalah Lipatan jaringan yang
tipis dan bila terbuka terlihat
lembab dan kemerahan
menyerupai selaput mukosa
 Bagian atas/depan menyatu
membentuk prepusium klitoris 
mengelilingi klitoris
 Labia ini analog dengan kulit
skrotum pada pria
4. Klitoris
 Merupakan organ kecil silindris terdiri
dr jaringan yg dapat mengembang,
lebih banyak mengandung pembuluh
darah & otot syaraf, sangat sensitif &
erektil
 Klitoris merupakan suatu bangunan
yang terdiri dari :
1. Glans klitoris
2. Korpus klitoris
3. Krura klitoris
 Merupakan bagian yang erektil spt
penis pada pria
 Mengandung banyak pembuhuh
darah dan serat saraf sehingga
sangat sensitif saat hubungan
seksual
5. Vestibulum
Merupakan rongga yg sebelah lateral, yang
berbentuk buah amandel, dibatasi oleh kedua
labia minor, atas oleh klitoris & belakang oleh
perineum
6. Hymen
• Lapisan tipis & menutupi sebagian dr
introitus vagina
• Terdapat pada bagian bawah
Vestibulum
• Pada umumnya himen berlubang
sehingga menjadi saluran aliran darah
menstruasi atau cairan yang
dikeluarkan kelenjar rahim dan
kelenjar endometium
• Biasanya robek karena coitus 
mengeluarkan darah
• Setelah melahirkan himen merupakan
tonjolan kecil  kurunkula
mirtiformis
GENETALIA INTERNAL

1. VAGINA
2. UTERUS
3. TUBA
FALLIPII
4. OVARIUM
1. VAGINA
Adalah suatu tabung rata
yang membentang dari
cincin himen pada introitus
sampai forniks yang
mengelilingi serviks
Merpkn saluran muskulo
membranosa berbentuk
tabung yg menghubungkan
uterus dg vulva
Dinding dpn vagina 6-7 cm
lbh pendek dr dinding
belakang(7-10)cm
Pd dinding vagina terdapat lipatan-lipatan
yg berjalan sirkuler rugae
Fungsi Vagina:
1. Saluran keluar dr uterus yg dpt mengalirkn
darah sewaktu haid
2.Sebagai alat senggama
3.Jalan lahir pada partus

• Jenis epitelnya adalah skuamosa bertingkat,


biasanya tanpa mengandung kelenjar lendir
dan folikel rambut.
• Bagian dari epitelnya : lapisan otot vagina
yang terdiri dari lapisan otot polos sirkuler
sebelah dalam dan lapisan otot polos
longitudinal sebelah luar.
2. Uterus
• Terdiri dari leher rahim, isthmus, dan badan rahim
yang dihubungkan oleh isthmus
• Letaknya pada rongga panggul antara VU anterior
& rektum posterior
• Terdapat empat pasang ligamen yang melekat pada
rahim:
1. Ligamentum Rotundum, menyisip pada
permukaan anterior rahim tepat di depan tuba
falopii
- membantu mempertahankan anteversi rahim
2. Ligamentum Sakro-Uterinum, kondensasi dari fasia
endopelvik yang muncul dari fasia sakralis
3. Ligamentum Kardinale, adalah struktur pendukung penting
pada rahim yang mencegah terjadinya prolap
4. Ligamentum Puboservikal, melewati bagian anterior di
sekitar kandung kemih hingga pd permukaan postr
simpisis pubis
• Isthmus uterus menggambarkan suatu daerah
transisi tempat epitel endoserviks secara
berangsur-angsur berubah ketika mengalami
kehamilan ( SBR )
• Dinding rahim terdiri dr 3 lapis: perimeterium;
myometerium & endometerium
3. Tuba Fallopii
• Terentang antara kornu
uterina kanan & kiri, hingga
satu tempat di dekat ovarium
& merupakan jalan ovum
menuju uterus
Fungsi : membawa ovum yg dilepas
ovarium ke kavum uteri

Panjang : 10 cm
• Bersifat relatif tetap dalam posisinya
• Bagian tuba yang tak bergerak ini mempunyai lumen
yang cukup sempit dan disebut sebagai Isthmus
• Diujungnya terbuka dan mempunyai fimbriae 
menangkap ovum saat ovulasi
• Merupakan bagian paling sensitif terhadap infeksi dan
penyebab utama terjadinya infertilitas
FUNGSI
1. Tempat terjadinya fertilisasi
2. Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
3. Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
4. Ovarium

•Merupakan suatu organ yg


berbentuk seperti buah
kenari, sebesar ibu jari
dengan Pj 3-5cm, Lebar 1,5-
3cm dan Tebal 1,5 cm
•Fungsi: pengembangan &
pelepasan ovum sintesis;
sekresi hormon steroid
( estrogen dan progesteron)
• Indung telur mengeluarkan ovum setiap bulan
silih berganti kanan dan kiri  masa subur
• Produksi telur pada perempuaan sesuai usia
adalah :
- Saat lahir bayi : mempunyai sel telur 750.000
- Usia 6 – 15 tahun : 439.000
- Usia 15 – 25 tahun : 159.000
- Usia 26 – 35 tahun : 59.000
- Usia 35 – 45 tahun : 34.000
- Masa menopause semua sel telur menghilang
MENSTRUASI
Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang
terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium) yang banyak mengandung pembuluh
darah.
Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima
implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio
lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan
vagina.
Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu
antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.
FASE MENSTRUASI
1. Fase menstruasi 
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga
korpus luteum menghentikan produksi hormon
estrogen dan progesteron  menyebabkan lepasnya
ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari.
Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara
50 - 150 ml

• .
2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
 Hormon pembebas gonadotropin yang
disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mensekresikan FSH.
 FSH memacu pematangan folikel dan merangsang
folikel untuk mensekresikan hormon estrogen.
Adanya estrogen menyebabkan pembentukan
kembali (poliferasi) dinding endometrium.
 Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan
seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir
yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma
3. Fase Ovulasi
 Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28
hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
 Pada siklus teratur (28 hari)  hari ke 11 – 16
 Siklus tdk teratur rentang siklus pendek -18
s/d siklus panjang - 11
 Peningkatan kadar estrogen menghambat
sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan
LH.
 Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan
oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini
disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
 Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun
panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu
sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
 Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon
estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
 Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika
terjadi pembuahan atau kehamilan.
 Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga
kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah.
 ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai