Anda di halaman 1dari 47

dr Miftah Azrin Sp.

KO
• Sistem yang berfungsi untuk berkembang
biak

• Reproduksi secara fisiologis tidak vital


bagi kehidupan individual dan meskipun
siklus reproduksi suatu manusia berhenti,
manusia tersebut masih dapat bertahan
hidup
 reproduksi baru dapat berlangsung setelah
manusia tersebut mencapai masa pubertas
atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang
dihasilkan dalam tubuh
 bagian dari proses tubuh yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suatu
generasi.
• organ-organ reproduksi
• spermatogenesis
• hormon pada pria.
Organ reproduksi pria terdiri atas
• organ reproduksi dalam
• organ reproduksi luar
Organ Reproduksi Dalam
• testis,
• saluran pengeluaran
• kelenjar asesoris
Organ Reproduksi Luar
• penis
• skrotum
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari
penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk
seperti kerucut
• Lubang uretra (saluran tempat keluarnya
semen dan air kemih) terdapat di ujung
glans penis.
• Dasar glans penis disebut korona.
• Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi),
kulit depan (preputium) membentang
mulai dari korona menutupi glans penis
 Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
corpus cavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut corpus spongiosum,
mengelilingi uretra.
 Jika rongga –rongga tersebut terisi darah, maka
penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).
Scrotum merupakan kantung berkulit tipis
yang mengelilingi dan melindungi testis.
Scrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal,
Testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
• Otot kremaster pada dinding skrotum akan
mengendur atau mengencang sehingga
testis menggantung lebih jauh dari tubuh
(dan suhunya menjadi lebih dingin) atau
lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
 Testis berjumlah sepasang(testes = jamak).
Testis kiri dan kanan dibatasi olehsuatu sekat
yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot
polos.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari
testis kanan
 Testis berbentuk lonjong dengan ukuran
sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum.
 Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x
3 x 2,5 cm, dengan volume 15 – 25 ml
berbentuk avoid
• Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
(LH) juga hormon testosterone
• Secara umum berfungsi membentuk
sperma
 Membentuk gamet-gamet baru yaitu
spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
 Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan
oleh sel interstitial.
 Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
Pembentukan sperma oleh tubulus
seminiferus.
Pembentukan hormon testosteron oleh sel
leydig
Saluran pengeluaran pada organ
reproduksi dalam pria terdiri dari:
• epididimis,
• vas deferens,
• saluran ejakulasi
• uretra.
 Vas deferens merupakan saluran yang
membawa sperma dari epididimis.
 Saluran ini berjalan ke bagian belakang
prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk ductus ejakulatorius.
 Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah
dan saraf) berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk corda
spermatika.
 Vas deferens atau saluran sperma (duktus
deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan
dari epididimis.
 Vas deferens tidak menempel pada testis
dan ujung salurannya terdapat di dalam
kelenjar prostat.
 Vas deferens berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
• Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran
pendek yang menghubungkan kantung
semen dengan uretra. Saluran ini
berfungsi untuk mengeluarkan sperma
agar masuk ke dalam uretra.
• Fungsi Uretra:

- Bagian dari sistem kemih yang


mengalirkan air kemih dari kandung kemih

- Bagian dari sistem reproduksi yang


mengalirkan semen.
 Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran,
terjadi penambahan berbagai getah kelamin
yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris.
 Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakakan sperma.
 Kelenjar asesoris merupakan kelenjar
kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
 Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di
dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari
uretra.
 Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan
membesar sejalan dengan pertambahan usia
 Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan
terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar
prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk
kelangsungan hidup sperma.
 Prostat mengeluarkan sekret cairan yang
bercampur secret dari testis, perbesaran
prostate akan membendung uretra dan
menyebabkan retensi urin.
 Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar
yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi
atas
 4 lobus yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
 Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis yang berguna untuk melindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang
terdapat pada uretra dan vagina.
 Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar
Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5
cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar
prostat
• Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
merupakan kelenjar yang salurannya
langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali
(basa).
 Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
Cairan ini merupakan bagian terbesar dari
semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari
kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung
nutrisi yang membentuk sebagian besar
cairan semen
 Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm
terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis.
 Saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar
dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah
kanan dan kiri
 Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas
katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian
ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada
mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat,
spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan
bagian dari kaput (kepala) epididimis.
Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-
belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara
di duktus epididimis tempat spermatozoa
disimpan, masuk ke dalam vas deferens
• Fungsi dari epididimis yaitu

 sebagai saluran penghantar testis,


mengatur sperma sebelum di ejakulasi,
dan memproduksi semen.
 tempat penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens
 Merupakan kelanjutan dari epididimis ke
canalis inguinalis, kemudian ductus ini
berjalan masuk ke dalam rongga perut terus
ke kandung kemih
 Di belakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesica seminalis
dan selanjutnya membentuk ejaculatorius dan
bermuara di prostate.
 Panjang duktus deferens 50-60 cm.
 Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam
testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.
 Spermatogenesis mencakup pematangan sel
epitel germinal dengan melalui proses
pembelahan dan diferensiasi sel, yang
bertujuan untuk membentuk sperma
fungsional.
 Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis.
 Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia
yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23
kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran
epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A.
 Spermatogenia tipe A membelah secara mitosis
menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat diploid.
 Setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosit
primer membelah secara meiosis membentuk dua
buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid
 Spermatosit sekunder kemudian membelah
lagi secara meiosis membentuk empat buah
spermatid.
 Spermatid merupakan calon sperma yang
belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n
atau mengandung 23 kromosom yang tidak
berpasangan).
 Setiap spermatid akan berdiferensiasi
menjadi spermatozoa (sperma). Proses
perubahan spermatid menjadi sperma disebut
spermiasi.
Proses spermatogenesis distimulasi oleh
sejumlah hormon:
• Testoteron,
• LH (Luteinizing Hormone),
• FSH (Follicle Stimulating Hormone),
• Estrogen
• Hormon pertumbuhan.(Growth Hormon)
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig
yang terdapat di antara tubulus
seminiferus.

Hormon ini penting bagi tahap pembelahan


sel-sel germinal untuk membentuk sperma,
terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig
untuk mens
sekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma
(spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika
distimulasi oleh FSH
. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein
pengikat androgen yang mengikat testoteron
dan estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan pada tubulus seminiferus
. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan
sperma.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai