Anda di halaman 1dari 6

Resume Asuhan Kebidanan Kehamilan

Hari/Tanggal : Senin, 13 Januari 2020

Organ Reproduksi Pria dan Wanita


A. Pria

Bagian Luar
1.Penis
Di samping berfungsi sebagai saluran keluarnya air seni pada sistem urinaria, dalam sistem
reproduksi penis mempunyai dua fungsi yakni sebagai tempat keluarnya cairan semen serta
alat untuk kopulasi. Meski demikian, air semen serta air seni tidak akan keluar bersamaan,
sebab saat terjadinya ejakulasi (pengeluaran sperma) otot-otot pada kandung kemih akan
mengerut untuk mencegah sperma masuk sehingga urine yang berada di dalamnya juga
tidak akan ikut keluar.

Penis merupakan organ yang bersifat erektil yang disusun dari tiga tabung erektil yakni sepasang
corpora cavernosa dan sebuah corpora spongiosa yang ketiganya akan berakhir pada gland penis,
disekeliling tabung diliputi oleh jaringan ikat dan banyak otot polos. Ketiga tabung inilah yang
berperan dalam proses ereksi dan ejakulasi.Penis juga dilapisi oleh kulit yang tipis dan halus dengan
bagian ujung melipat yang disebut preputium, bagian inilah yang akan dipotong saat khitan. Selain
itu, pada kulit penis juga terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan folikel rambut.
2. Skrotum
Skrotum adalah suatu kantung pembungkus testis. Kantung ini terdiri dari lapisan subkutan, otot
polos, serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-lipatan. Hal ini menjadikan skrotum bisa
mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas, serta mengerut mendekati tubuh saat suhu rendah
(dingin). Fungsinya yakni untuk mempertahankan suhu testis agar stabil sehingga spermatogenesis
tetap terjadi.

Bagian Dalam
1. Testis
Jika pada sistem reproduksi wanita yang berperan menghasilkan sel telur adalah ovarium, maka
pada reproduksi jantan organ penghasil sperma adalah testis. Testis juga merupakan kelenjar
eksokrin sekaligus endokrin. Fungsi eksokrin, yakni untuk memproduksi sel-sel kelamin pria,
sedangkan fungsi endokrin, yakni untuk memproduksi hormon.

Testis dibungkus oleh kapsula testikularis yang terdiri dari selapis mesotel, sel-sel otot polos, dan
jala-jala kapiler yang terbenam pada jaringan ikat. Kapsula testikularis ini akan menimbulkan
terjadinya kerutan secara berkala. Hal ini berguna untuk mempertahankan tekanan di dalam testis,
mengatur keluar-masuknya cairan ke dalam kapiler-kapiler, serta mendorong pengeluaran sperma.

Pembentukan sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Yakni saluran panjang yang berlekuk-
lekuk dan berada di dalam testis. Pada epitel tubulus terdapat dua jenis sel, yaitu;

Sel Spermatogenik – Sesuai dengan namanya, sel spermatogenik merupakan cikal bakal sel
spermatozoa. Sel benih ini awalnya berkromosom diploid, kemudian memerlukan waktu sekitar 64
hari untuk berdifferensiasi dan mengalami spermatogenesis hingga memiliki kromosom haploid. Sel
spermatogonium sendiri terdiri dari4-8 lapis sel.

Sel Sertoli – Jumlah sel sertoli tidak sebanyak jumlah sel spermatogenik. Sel ini berada di antara sel-
sel spermatogonium dan berperan sebagai sel penyokong. Yakni untuk memberi makan sel-sel
spermatogenik serta menghilangkan sisa sitoplasma spermatid yang merupakan bahan residu. Dua
sel sertoli yang teletak berdekatan akan membentuk sawar darah (blood testis barrier) bersama-sama
dengan jaringan peritubuler.. Selain diisi oleh tubulus seminiferus, testis juga diisi oleh sel-sel
interstitial yang terletak diantara tubulus seminiferus. Sel interstitial atau sel leydig terdiri dari jaringan
ikat kendor, dan diisi oleh sel-sel fibroblast, mast sel, makrofag, pembuluh darah, limfe, sel
mesenchyme, dan saraf. Fungsinya ialah menghasilkan hormone testosteron.

2. Sistem saluran genital

1. Tubulus recti – Yakni saluran lurus yang merupakan kelanjutan dari tubulus seminiferus.
Tubulus recti dimulai dari puncak setiap lobulus testis.
2. Rete testis – Selanjutnya, tubulus-tubulus recti akan memasuki mediastinum testis dan
membentuk seperti anyaman. Struktur inilah yang dimaksud dengan rete testis. Spermatozoa
yang melewati saluran ini berjalan sangat cepat sehingga jarang ditemukan di daluran ini.
3. Duktus efferens – Kelanjutan dari rete testis ialah duktus efferens. Rata-rata panjang saluran
ini ialah 6-8 cm dengan diameter 0.05 mm. pada bagian dalam duktus dilapisi oleh epitel
selapis silindris serta bersilia yang dapat bersifat motil. Kegunaannya yakni untuk mendorong
spermatozoa menuju epididimis. Dibandingkan dengan saluran yang lain, motil silia ini hanya
dapat dijumpai di dalam duktus efferens.
4. Duktus epididimis – Setelah melalui duktus efferens, spermatozoa akan berjalan melalui
duktus epididimis. Duktus epididimis adalah saluran panjang yang berlekuk-lekuk serta
terletak di atas testis. Dengan panjang sekitas 5-7 meter spermatozoa berjalan sangat
lambat. Hal ini menjadikan sperma mengalami pematangan yang sempurna. Pada sekitas
duktus epididimis terdapat otot polos yang akan membantu pengeluaran spermatozoa ke
saluran berikutnya.
5. Duktus Defferens – Setelah mengalami pematangan, maka spermatozoa akan keluar dari
skrotum dan naik ke atas melalui duktus deferens. Pada ujung saluran terdapat pelebaran
yang disebut ampulla duktus deferens.
6. Duktus ejakulatorius – Saluran ini merupakan bagian terakhir dari saluran genitalia. Duktus
ejakulatorius menembus kelenjar prostat dan masuk ke saluran urethra.

3. Kelenjar genital

1. Vesikula seminalis – Vesikula seminalis adalah tonjolan dari duktus deferens yang masih
berbentuk saluran dan terletak di belakang prostat. Saluran ini mempunyai panjang sekitar 5-
10 cm. Kelenjar ini menghasilkan sekret yang mengandung protein globulin, fruktosa, asam
askorbat, serta prostaglandin yang berpengaruh saat fertilisasi di dalam saluran reproduksi
wanita. Sekret yang dihasilkan vesikula seminalis mempunyai pH 7,3 sehingga tergolong
basa. Cairan ini bersifat kental dan bergabung menjadi bagian dari cairan semen yang keluar
bersama sperma saat ejakulasi. Meski ukuran kelenjar ini lebih kecil dari kelenjar prostat,
namun vesikula seminalis menyumbang sebesar 60% dari komposisi cairan semen.
2. Kelenjar prostat – Dibandingkan kelenjar tambahan lainnya, kelenjar prostat merupakan
kelenjar terbesar pada sistem reproduksi pria. Letaknya berada di bawah vesika urinaria.
Sekret yang dihasilkan kelenjar prostat bersifat encer dan berwarna putih seperti susu. Pada
cairan ini terdapat banyak enzim acid-phosphatase, asam sitrat, dan juga fosfolipid. Cairan
yang dihasilkan kelenjar prostat mencapai 30% dari total volume cairan semen.
3. Kelenjar Bulbo-urethralis – Kelenjar bulbo-urethralis dikenal juga sebagai kelenjar cowpery.
Kelenjar ini berukuran sebesar kacang hijau dan berjumlah sepasang. Letaknya di belakang
urethra pars membranacea. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar cowpery bersifat kental,
sperti lendir serta nampak jernih.

Hormon Penting Pada Genitalia Pria

B. FSH – Hormon FSH (Follicle stimulating hormone) merupakan hormone yang dihasilkan oleh kelenjar
hiposisis anterior yang berada di otak. Hormone ini berperan memicu sel sertoli untuk membentuk
Anrogen Bound Protein atau ABP. Selanjutnya, reseptor ABP ini akan berikatan dengan testosterone
dan masuk ke dalam tubulus seminiferus dan berperan memelihara spermatogenesis.
C. LH – Luteinizing Hormone atau LH juga berasal dari kelenjar hipofisis anterior. Fungsinya pada
sistem reproduksi yakni untuk merangsang sel-sel leydig untuk menghasilakna hormone testosteron
D. Testosteron – Seperti dijelaskan di atas, hormon testosteron dihasilkan oleh sel-sel interstitial atau sel
leydig yang berada di antara tubulus seminiferus. Hormon ini memiliki beberapa fungsi penting
diantaranya menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan saluran-saluran reproduksi pria,
menampakkan dan memelihara sifat-sifat seks sekunder pria, membangkitkan nafsu birahi, serta
memberikan kemampuan untuk bersetubuh.

B. Wanita
Organ reproduksi wanita terdiri dibagi menjadi bagian luar dan dalam

Alat reproduksi wanita terdiri dari berbagai bagian yang saling mendukung, agar

proses reproduksi bisa berjalan dengan baik. Terdiri dari bagian luar dan dalam,

organ-organ tersebut perlu dikenali lebih rinci agar Anda dapat lebih optimal dalam

menjaga kesehatannya.

6 Alat reproduksi wanita bagian luar


Ada dua fungsi utama dari alat reproduksi wanita bagian luar, yaitu untuk

memudahkan sperma masuk ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta

melindunginya dari organisme penyebab infeksi .

Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu dalam area

yang disebut sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem reproduksi

wanita bagian luar.

1. Mons pubis

Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini

mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang

meningkatkan daya tarik seksual.


2. Labia mayor

Labia mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi wanita

bagian luar lainnya. Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Pada labia mayor,

terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang memproduksi cairan lu brikasi.

Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai

ditumbuhi oleh rambut kemaluan.

3. Labia minor

Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi pembukaan

vagina serta uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar

tubuh).

Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun
sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan

pembengkakan.

4. Klitoris

Labia minor sisi kiri dan kanan, bertemu di tengah atas, yaitu pada klitoris. Klitoris

adalah benjolan kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Bisa dibilang, organ

ini memiliki fungsi serupa penis pada pria.

Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang dinamakan prepuce. Seperti halnya penis,

klitoris juga dapat mengalami ereksi.

5. Vestibular bulbs

Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina, yang berisi

jaringan erektil. Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan terisi

banyak darah, dan membesar.

Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan tersebut akan kembali

mengalir ke tubuh.

6. Kelenjar bartolin

Kelenjar bartolin memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada di

pembukaan vagina. Fungsi organ ini adalah untuk mengeluarkan lendir dan melumasi

vagina, saat melakukan hubungan seksual.


5 Alat reproduksi wanita bagian dalam
Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi wanita bagian dalam.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang termasuk di dalamnya.

1. Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan
berotot. Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang
sekitar 7,5-10 cm.

Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian


bawahnya terbuka ke arah luar.

Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual, vagina akan


merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah, sebagai persiapan dari
penetrasi. Vagina juga merupakan saluran tempat keluarnya lendir seviks
dan darah menstruasi.

Saat proses persalinan, bayi akan keluar dari uterus menuju ke saluran
vagina.

2. Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang
menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti ta bung, yang
berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi, dan sebagai jalan masuk sperma
saat berhubungan seksual.

3. Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir
dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara
kandung kemih dan rektum.

4. Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang
menempel pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang
dilalui oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim.

Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah


pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi, kemudian bergerak menuju
rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.

5. Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di
rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormo n seks
perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.

Anda mungkin juga menyukai