Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS KELOMPOK SMF BEDAH

FRAKTUR FEMUR

Pembimbing :
dr. Abdurahman Yusuf Habibi, Sp. OT


Oleh:
FANIA RIZKY URSULA
SUSANTI


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014

PENDAHULUAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari
tulang, sering diikuti oleh kerusakan jaringan
lunak dengan berbagai macam derajat,
mengenai pembuluh darah, otot dan
persyarafan.

TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan tulang panjang dalam tubuh yang dibagi
atas Caput,Corpus dan Collum dengan ujung distal dan
proksimal
Tulang ini bersendi dengan acetabulum dalam struktur
persendian panggul dan bersendi dengan tulang tibia
pada sendi lutut.
Tulang paha terdiri dari 3 bagian, yaitu epiphysis
proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis.
Epiphysis Proksimalis

Terdiri dari:
caput femoris
fovea capitis
collum femoris
throcantor major
trochantor minor
linea intertrochanterica
(linea spiralis)
crista intertrochanterica
fossa trochanterica.

Diaphysis

Corpus
linea aspera
tuberositas glutea
linea pectinea

Epiphysis distalis

condylus medialis dan
condylus lateralis
epicondylus medialis
dan epicondylus
lateralis.
SISTEM SYARAF
N. femoralis
N. obturatorius
N. gluteus superior dan inferior
VASKULARISASI
ARTERI
A. Femoralis
A. Profunda femoralis
A. Obturatoria
A. Poplitea

Vena
V. Femoralis
V. Profunda femoralis
V. Obturatoria
V. Saphena magna

DEFINISI FRAKTUR
adalah terputusnya kontinuitas dari tulang,
sering diikuti oleh kerusakan jaringan lunak
dengan berbagai macam derajat, mengenai
pembuluh darah, otot dan persyarafan.


KLASIFIKASI
Fraktur
tertutup
Fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit
masih utuh, tulang tidak menonjol melalui
kulit dan relatif lebih aman.
Fraktur
terbuka
Fraktur yang merusak jaringan kulit, karena
adanya hubungan dengan lingkungan luar
potensial terjadi infeksi osteomielitis.
FRAKTUR TERBUKA
terobeknya kulit dengan sedikit
kerusakan jaringan
Grade 1
seperti grade 1 dengan memar pada
kulit dan otot
Grade 2
luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan
pembuluh darah, saraf, otot dan kulit.
Grade 3
BERDASARKAN BENTUK PATAH
TULANG
Fraktur complete pemisahan
tulang menjadi 2 fragmen
Fraktur incomplete patah bagian
dari tulang tanpa adanya pemisahan
Fraktur comminuted fraktur lebih
dari 1 garis fraktur, fragmen tulang
patah menjadi beberapa bagian
Impacted fraktur salah satu ujung
tulang menancap ke tulang
didekatnya
BERDASARKAN GARIS PATAHNYA
Green stick retak pada sebelah sisi tulang, sering terjadi
pada anak-anak dengan tulang lembek.
Transverse patah tulang pada posisi melintang.
Longitudinal patah tulang pada posisi memanjang
Oblique garis patah miring
Spiral garis patah melingkar tulang
Avulsi diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot
pada insersinya pada tulang.
BERDASARKAN POSISI FRAKTUR

1/3 proksimal
1/3 medial
1/3 distal
KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR :

Fraktur proksimal femur

Intracapsular fraktur
termasuk femoral head dan
leher femur

Ekstracapsular fraktur
termasuk trochanters

Fraktur leher femur

Faktur Intracapsular
Grade I : Incomplete
korteks inferior tidak
sepenuhnya rusak
Grade II : Complete,
korteks inferior rusak,
tapi trabekulum tidak
angulasi
Grade III : Slightly
displaced, pola
trabekular angulasi
Grade IV : Fully
displaced, grade
terberat, sering kali
tidak ada kontinuitas
tulang
Fraktur pada
poros/batang femur

Fraktur distal femur

Supracondylar
Nondisplaced
Displaced
Impacted
Continuited
Condylar
Intercondylar

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
Deformitas
Pemendekan tulang
Krepitasi
pembengkakan
DIAGNOSIS
Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk menggali riwayat
mekanisme cedera (posisi kejadian) dan
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan
cedera tersebut
Pemeriksaan fisik: look, feel, move
Pemeriksaan penunjang: DL, faal hemostasis,
Pemeriksaan radiologis
PENATALAKSANAAN
REKOGNISI
Riwayat kejadian harus jelas untuk mentukan
diagnosa dan tindakan selanjutnya
REDUKSI
upaya untuk memanipulasi fragmen tulang
sehingga kembali seperti semula
RETENSI
merupakan upaya yg dilakukan u/ menahan
fragmen tulang shg kembali spt semula
REHABILITASI
merupakan tindakan untuk menghindari atropi
dan kontraktur dengan fisioterapi.
KOMPLIKASI
AWAL
Kerusakan arteri
Kompartement
syndrom
Fat embolism syndrom
Infeksi
Avaskuler nekrosis
Avaskuler nekrosis
Syok
LAMA
Delayed union
Nonunion
Malunion
BAB 2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Nn. Apriliani
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat :Made Rejo IX Lamongan
Tanggal masuk : 19 April 2014
No. RM : 11.73.00

ANAMNESIS
KU
Nyeri paha sebelah kiri post KLL

MOI
Pasien datang ke IGD RSML dengan keluhan nyeri paha
sebelah kiri post KLL sepeda motor dengan mobil 15 menit
SMRS. Pasien mengendarai sepeda motor menabrak mobil
di depannya yang berbelok tiba-tiba, pasien jatuh ke
sebelah kiri, lutut pasien membentur aspal. Pada saat jatuh
paha pasien tidak tertindih sepeda motor, saat kejadian
pasien menggunakan helm. Pasien masih ingat kejadian,
mual muntah (-), nyeri kepala (-), pingsan (-)

Pemeriksaan Fisik
Primary survey
A : clear, gargling -, snooring -, speak fluently +, potential obs
-
B : spontan, RR 20 x/mnt, ves/ ves, rh-/-, wh -/-
C : akral HKM, TD 145/75 mmHg, N 119 x/mnt
D : GCS 456
E : T 36C, Vulnus excoriatum regio antebrachii S uk 5x6
cm, Soft tissue hematome regio genue S uk 2x4cm

Secondary survey
GCS : 456, PBI 3 mm/3 mm, RC +/+, Lat -/-
TD : 145/75 mmHg
Nadi : 119 x/mnt
RR : 20 x/mnt

Kepala-leher
a-/i-/c-/d-, jejas (-)
Thoraks
Sim, ret (-), jejas (-)
Pulmo : Ves/ves, rh-/-, wh-/-
Cor : sis2 tgl, murmur(-), gallop (-)
Abdomen
soepel., met(-), BU + N, H/L ttb, jejas (-)
Ekstremitas
akral HKM, a-/i-/e-
Status lokalis
Regio antebrachii sinistra :
Look : vulnus excoriatum uk 5x6 cm, soft tissue
hematome +, oedema-, deformitas-
Feel : krepitasi-, nyeri tekan
Move : ROM bebas
Regio genue sinistra :
Look : Soft tissue hematome ukuran 2x4cm
oedem -, deformitas -, bone exposure-
Feel : krepitasi+, nyeri tekan +
Move : ROM terbatas nyeri


Assessment
Susp.Close fraktur femur sinistra

Pemeriksaan Penunjang
DL
BT, CT
GDA
X- ray thorax
X- ray genue AP/Lat
Penatalaksanaan
Pasang bidai
IVFD Asering 1500 cc/24 jam
Inj. ceftriaxon 2x1g
Inj. Ketorolac 1x10mg
Pasang DK
Konsultasi Sp. OT
Konsultasi SpAn


PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Diffcount 2/1/40/52/
5
1-2/0-1/49-67/25-33/3-7
Hematokrit 42,0% L 40-54%, P 35-47%)
Hemoglobin 14,6g/dl P=12,0-16,0 mg/dl, L=13,0-18,0 mg/dl
Leukosit 9.700 4000-10.000
Trombosit 249.000 150.000- 450.000
LED 5/9 L 0-5/jam, P 0-7/jam
Bleeding time 0,4 1-5 menit
Clotting time 14 5-11 menit
GDA 113
X-ray thorax
X-ray femur
Assesment :
Close fraktur femur sinistra 1/3 medial simple
transverse
Post op
PEMBAHASAN
Perempuan, 21 tahun
datang ke IGD RSML
dengan keluhan nyeri
paha sebelah kiri post
KLL sepeda motor dan
mobil 15 menit sebelum
masuk rumah sakit.
Pasien menabrak mobil di
depannya yang berbelok
tiba-tiba, pasien jatuh ke
sebelah kiri, lutut pasien
membentur aspal.
Pada saat jatuh paha
paha pasien tidak
tertindih sepeda motor.
saat kejadian pasien
menggunakan helm.
pasien masih ingat
kejadian, mual muntah (-
), nyeri kepala (-),pingsan
(-).

Primary survey CLEAR
Status lokalis Regio genue sinistra :
Oedem-,Deformitas -, Bone exposure -,
Shortening -, Soft tissue hematome uk
2x4cm, Krepitasi +, Nyeri tekan +, ROM
terbatas nyeri.
Didapatkan assesment awal yaitu susp.
close fraktur femur sinistra.
Pada pemeriksaan X-Ray Genue
AP/Lat didapatkan gambaran fraktur
femur sinistra 1/3 medial. Dilakukan
juga pemeriksaan penunjang DL, BT,
CT, GDA
Fraktur adalah terputusnya
kontinuitas dari tulang, sering
diikuti oleh kerusakan jaringan
lunak dengan berbagai macam
derajat, mengenai pembuluh darah,
otot dan persyarafan.
Terapi awal pemasangan bidai infus
asering sbg penyeimbang elektrolit
Inj. ketorolac 10mg u/ nyeri akut post
trauma Inj. Ceftriaxon 2g profilaksis
sebelum dilakukan tindakan operatif.
Untuk tindakan operatif, pada kasus
ini dipilih ORIF karena:
Tidak disertai hilangnya jaringan
yang parah
Fraktur tidak kominutif dan stabil
Tidak disertai kerusakan pembuluh
darah dan syaraf

Anda mungkin juga menyukai