Oleh :
dr. Yolan Novia Ulfah
Pembimbing :
dr. Faisal Fachsan,M.Kes, MM, Sp.OT, FICS
2
PENGANTAR
3
Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi akibat trauma
langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian), dan biasanya lebih banyak dialami oleh
laki-laki dewasa
Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua, Iwan Ekayuda (editor), FK UI, Jakarta, 2006. Hal 31
7
ETIOLOGI
○ SIFAT TRAUMA
8
○ Trauma langsung ○ Trauma tidak langsung
○ Trauma langsung ○ trauma dihantarkan ke
menyebabkan daerah yang lebih jauh
tekanan langsung dari daerah fraktur
ETIOLOGI pada tulang dan
terjadi fraktur pada
daerah tekanan.
Fraktur yang terjadi
biasanya bersifat
komunitif dan
jaringan lunak ikut
mengalami kerusakan.
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○ BESAR ENERGI PENYEBAB TRAUMA
9
○ High energy trauma ○ Low energy trauma
○ trauma kecelakaan ○ tulang kehilangan
bermotor (kecelakaan kekuatannya terutama pada
sepeda motor, kecelakaan orang-orang yang
mobil, pesawat jatuh, dsb), mengalami penurunan
ETIOLOGI olahraga yang berkaitan densitas tulang karena
dengan kecepatan seperti osteoporosis; penderita
misalnya: ski, sepeda kanker metastasis tulang dan
balap, naik gunung; jatuh, orang yang mengkonsumsi
jatuh dari tempat tinggi; kortikosteroid jangka
serta luka tembak panjang juga beresiko tinggi
mengalami fraktur femur
karena kekuatan tulang akan
berkurang.
10
KLASIFIKASI
○ BERDASARKAN ETIOLOGI
11
○ Fraktur traumatik
○ Yang terjadi karena trauma yang tiba-tiba
○ Fraktur stres
○ Terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada
suatu tempat tertentu.
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○ BERDASARKAN KLINIS
12
○ Fraktur tertutup (simple fracture)
○ Adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan
dengan dunia luar.
KLASIFIKASI
FRAKTUR ○ Fraktur terbuka (compound fracture)
○ Adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia
luar melewati kulit dan jaringan lunak, dapat berbentuk
from within (dari dalam) atau from without (dari luar)
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○ BERDASARKAN LOKALISASI
13
KLASIFIKASI
FRAKTUR
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○ BERDASARKAN KONFIGURASI
14
KLASIFIKASI
FRAKTUR
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○ BERDASARKAN KONFIGURASI
15
KLASIFIKASI
FRAKTUR
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○
○ BERDASARKAN PERGESERAN
16
KLASIFIKASI
FRAKTUR
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
○ BERDASARKAN MEKANISME
17
KLASIFIKASI
FRAKTUR
KLASIFIKASI
FRAKTUR
FEMUR
Putz, R., Pabst. R. Atlas Anotomi Manusia Sobotta Jilid 2. Edisi 21. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. 2000. Hal. 276,278.
FRAKTUR COLLUM FEMUR
19
• Fraktur Collum femur dibagi
atas intra- (rusaknya suplai
darah ke head femur) dan
extra- (suplai darah intak)
KLASIFIKASI capsular. Diklasifikasikan
FRAKTUR berdasarkan anatominya.
Intracapsular dibagi kedalam
FEMUR subcapital, transcervical dan
basicervical. Extracapsular
tergantung dari fraktur
pertrochanteric
•Tingkat kejadiannya tinggi karena faktor usia yang merupakan akibat dari berkurangnya kepadatan tulang
Biasanya pada wanita dewasa ; dibawah usia 60 tahun, laki-laki lebih sering terkena (biasanya
extrakapsular fraktur)
Sering ditemukan pada pasien yang mengkonsumsi berbagai macam obat seperti corticosteroids,
thyroxine, phenytoin and furosemide
Kebanyakan hanya berkaitan dengan trauma kecil
Putz, R., Pabst. R. Atlas Anotomi Manusia Sobotta Jilid 2. Edisi 21. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. 2000. Hal. 276,278.
FRAKTUR COLLUM FEMUR
20
KLASIFIKASI
FRAKTUR
FEMUR
Solomon, L dkk. Fractures of the Femoral Neck; Apley’s System of Orthopaedic and Fractures, 8th Ed. Arnold, 2001.
Hal: 847-52.
Klasifikasi fraktur collum femur menurut Garden 21
KLASIFIKASI
FRAKTUR
KLASIFIKASI
FRAKTUR
KLASIFIKASI
FRAKTUR
FEMUR
• Pada patah tulang diafisis femur biasanya pendarahan dalam cukup luas dan besar
sehingga dapat menimbulkan syok.
• Secara klinis penderita tidak dapat bangun, bukan saja karena nyeri, tetapi juga karena
ketidakstabilan fraktur.
Weissleder, R., Wittenberg, J., Harisinghani, Mukesh G., Chen, John W. Musculoskeletal Imaging in Primer of Diagnostic Imaging, 4th Edition. Mosby
Elsevier. United States. 2007. Page 408-410
FRAKTUR DISTAL FEMUR 24
KLASIFIKASI 1. Supracondylar
Nondisplaced
FRAKTUR Displaced
FEMUR Impacted
Continuited
2. Condylar
3. Intercondylar
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
Supracondylar
25
KLASIFIKASI
FRAKTUR
FEMUR
A. Fraktur tidak bergeser C&D. Fraktur bergeser
B. Fraktur impaksi E. Fraktur komunitif
Daerah suprakondiler adalah daerah antara batas proksimal kondilus femur dan batas
metafisis dengan diafisis femur. Fraktur terjadi karena tekanan varus atau valgus disertai
kekuatan aksial dan putaran.
Apley GA, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Edisi ke-7. Jakarta, 1995. Widya Medika
26
PROSES PENYEMBUHAN
FRAKTUR
27
PROSES
PENYEMBUHA
N FRAKTUR
28
DIAGNOSIS
29
PEMERIKSAAN FISIK
Putz, R., Pabst. R. Atlas Anotomi Manusia Sobotta Jilid 2. Edisi 21. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. 2000. Hal. 276,278..
PEMERIKSAAN LOKAL Inspeksi (Look) 30
MRI : MRI dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua tulang, sendi,
dan jaringan lunak. MRI dapat digunakan untuk mengidentifikasi cedera tendon,
ligamen, otot, tulang rawan, dan tulang.
PENUNJANG
36
External fixasi
○ Untuk open frakture grade III atau untuk fixasi emergenci pada multi trauma
○ Fraktur disertai dengan infeksi
40
Terapi OPERATIF
External fixasi
○ Untuk open frakture grade III atau untuk fixasi emergenci pada multi trauma
○ Fraktur disertai dengan infeksi
41
Terapi OPERATIF
Fraktur supracondilar femur
Konservatif:
TATALAKSAN
○ casts Di pasang well-molded, long-leg sant atau spion sast anti rotasi
A ○ Traksi
Operatif
○ Medullary fixation : - rush pins
○ split nail
○ medullary nails
○ Blade place – Elliot, Jewett & AO
42
Terapi OPERATIF
Fraktur supra dan intercondylar femur (fraktur intra artikuler)
TATALAKSAN
A ○ Konservatif : sama dengan fraktur supracondylar
Operatif :
○ percutaneous pinning
○ blade place & compression screws
43
Terapi OPERATIF
Fraktur supra dan intercondylar femur (fraktur intra artikuler)
TATALAKSAN
A
○ Konservatif : sama dengan fraktur supracondylar
Operatif :
○ percutaneous pinning
○ blade place & compression screws
44
Terapi OPERATIF
Fraktur kondilus femur
TATALAKSAN
A ○ Kondservatif : sama dengan fraktur supracondylarfemur
Operatif :
○ Concellous scews/boits
○ Blade place
45
Terapi OPERATIF
Fraktur Intertrochanter
Non operatif :
TATALAKSAN
○ dianjurkan bila tidak dapat distabillisasi dengan adekuat dengan open
A
reduktion
○ skeletal traksi
operasi
○ Non displaced :nail plate (dynamic hip screws), jewett, Intramedullary
nail (ender nail, zickel)
○ Displaced : Nail plate, setelah direduksi
○ Osteoto,y (Dimon & Hunghston, Sarmiento velgus osteotomy)
○ Hemiarthroplasty pada orang tua
46
Terapi OPERATIF
Fraktur Intertrochanter
Non operatif :
TATALAKSAN
○ dianjurkan bila tidak dapat distabillisasi dengan adekuat dengan open
A
reduktion
○ skeletal traksi
operasi
○ Non displaced :nail plate (dynamic hip screws), jewett, Intramedullary
nail (ender nail, zickel)
○ Displaced : Nail plate, setelah direduksi
○ Osteoto,y (Dimon & Hunghston, Sarmiento velgus osteotomy)
○ Hemiarthroplasty pada orang tua
47
Awal (early)
○ Shock
KOMPLIKASI
○ Emboli lemak (fat embolisme) : sering pada penderita muda dengan
fraktur tertutup
○ Trauma vaskuler: yang sering adalah spasme atau laserasi a. poplitea/a.
femoralis
○ Trombo emboli: oleh karena traksi yang lama dan kurangnya latihan
○ Infeksi : sering setelah open fraktur dan setelah internal fixasi
48
Awal (early)
○ Shock
KOMPLIKASI
○ Emboli lemak (fat embolisme) : sering pada penderita muda dengan
fraktur tertutup
○ Trauma vaskuler: yang sering adalah spasme atau laserasi a. poplitea/a.
femoralis
○ Trombo emboli: oleh karena traksi yang lama dan kurangnya latihan
○ Infeksi : sering setelah open fraktur dan setelah internal fixasi
49
Late
○ Refraktur : sering karena terlalu cepat weight bearing dan
KOMPLIKASI
stabilisasi internal yang tidak adekuat
○ Delayed union
○ Non union : oleh karena fisxasi tidak stabil, imobilisasi, traksi
berlebihan dan infeksi.
○ Malunion : sering terjadi pada terapi konservatif disebabkan
tarikan-tarikan otot dan gravitasi.
50
THANKYOU