(Radang
Apendix)
DEFINISI
Apendisitis
peradangan yg tjd pd apendiks vermiformis
radang usus buntu
Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan
digunakan di masyarakat kurang tepat, karena usus
buntu sebenarnya adalah sekum (caecum).
Apendiks (umbai cacing)
organ tambahan pada usus buntu
bahasa Inggris: vermiform appendix (atau hanya
appendix) adalah ujung buntu tabung yang
menyambung dengan caecum.
Insidensi
Bisa menyerang semua usia, tetapi jarang di
bawah 2 tahun. Sering terjadi pada usia 10-30
tahun.
ANATOMI APENDIKS
organ berbentuk tabung panjang & sempit
panjang pd org dewasa kira-kira 10 cm
(kisaran 3-15cm)
lumen sempit di bag. proximal & melebar pd
bag. Distal
terdapat
3
tanea
coli
yg
menyatu
dipersambungan caecum & bisa berguna dlm
menandakan tempat untuk mendeteksi
apendiks (marker).
ANATOMI APENDIKS
Persarafan
parasimpatis: N. vagus
simpatis: N. thorakalis
X
Pendarahan
A. appendicularis (end
artery) cabang A.
ileocolica
ANATOMI APENDIKS
ANATOMI APENDIKS
Apendiks dibungkus oleh:
peritonium viseralis
Tidak peka sentuhan, tetapi bila
ditarik/teregang/otot organ yg dibungkus kontraksi
berlebihan nyeri tumpul jaras simpatis (ganglia
soeliakus dan n. splanikus) ganglia dorsalis
sampai setinggi vertebra thorakalis V s/d XII impuls
dihantarkan serabut spinothalamikus ke talamus
dan dihantarkan sesuai dermatoom pada dinding
abdomen (daerah epigastrium atau umbilikus)
peritonium parietalis
Dipersarafi nervus perifer
FUNGSI APENDIKS
1.
a.
b.
2.
a.
b.
Etiologi
Luminal obstruction
Mucus accumulation
Multiplication of bacteria ( E.Coli, Bacteroids,
peptostreptococcus, Psuedomonas)
Venous and lymphoid congestion
Patogenesis
Patogenesis
Patogenesis
Patogenesis
Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Perut kembung
Badan lemah
Kurang nafsu makan
1.
Pada anak-anak
Gejala awalnya sering hanya menangis dan tidak
mau makan. Seringkali anak tidak bisa menjelaskan
rasa nyerinya. Dan beberapa jam kemudian akan
terjadi muntah-muntah dan anak menjadi lemah.
Sering apendisitis diketahui setelah perforasi.
2.
3.
Pada wanita
Gejala apendisitis sering dikacaukan dengan
adanya gangguan yang gejalanya serupa
dengan apendisitis, yaitu mulai dari alat genital
(proses ovulasi, menstruasi), radang panggul,
atau penyakit kandungan lainnya.
3.
Pemeriksaan Fisik
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator
Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Radiologi
Pemeriksaan Fisik
1. KEADAAN UMUM & TANDA VITAL
Pasien tampak kesakitan
Demam ringan 37,5 - 38C ( bila suhu lebih tinggi,
mungkin telah mengalami perforasi )
2. INSPEKSI
Kembung sering terlihat pada penderita dengan
perforasi
3. AUSKULTASI
Peristaltis sering normal
Peristaltis sering hilang pada ileus paralitik pada
peritonitis generalisata karena appendisitis perforata
3. PALPASI
Nyeri tekan perut kanan bawah, bisa disertai nyeri
lepas (rebound tenderness)
Defans muskuler setempat di titik Mc Burney
Tanda Rovsing pada penekanan perut kiri bawah
akan dirasakan nyeri di perut kanan bawah
Pada appendisitis retrosekal atau retroileal
palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyeri
RECTAL TOUCHER
Nyeri tekan pada kanan atas pasien, sekitar jam 912, t.u u/ apendiks yang letaknya pelvikal
Pemeriksaan Fisik
UJI PSOAS
Rangsangan otot psoas
Hiperekstensi sendi panggul kanan
Fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditekan
pemeriksa
Interpretasi : timbul nyeri apabila appendiks yang meradang
menempel di m.psoas mayor
UJI OBTURATOR
Fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang
Untuk mengetahui apakah appendiks yang meradang kontak
dengan m.obturator internus
Uji Psoas
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Terdapat leukositosis ( dengan predominansi PMN neutrofil)
Peningkatan kadar CRP dalam 6-12 jam setelah infeksi
Urinalisis digunakan untuk menyingkirkan diagnosis infeksi
saluran kemih
2. RADIOLOGI
Foto polos abdomen
Barium enema akurat, tetapi secara teknik sulit dan sering
postif palsu
CT scan
Ultrasonografi sensitivitas tinggi
3. Laparoscopy
USG
CT Scan
Symptoms
Signs
Manifestations
Value
Migration of pain
Anorexia
Nausea and/or
vomiting
Rebound
Elevated temperature 1
Laboratory values
Leukocytosis
Diagnosa Banding
Gastroenteritis
Mual, muntah dan diare mendahului rasa sakit. Sakit
perut lebih ringan dan tidak berbatas tegas.
Hiperperistaltik sering ditemukan,demam dan
leukositosis kurang menonjol jika dibandingkan
apendisitis akut
Diagnosa Banding
Diagnosa Banding
Komplikasi
Appendisitis Kronik
1. Massa Appendikuler
Abses Appendicular
2. Tumor Appendiks
PENATALAKSANAAN
Pra bedah
Bedah
Pasca bedah
Penatalaksanaan Bedah
1.
2.
3.
4.
Penatalaksanaan Bedah
Open Appendectomy
1. McBurney (oblique)
2. Rocky-Davis (transverse)
3. laterally placed incision (abcess)
4. a lower midline incision (extensive field view
and possible malignancy)
Penatalaksanaan bedah
Appendisitis akut
Appendisitis akut
Laparoscopic Appendectomy
A. A window is
created in
the
mesoappend
ix close to
the base of
the
appendix.
B. The linear
stapler is
then used to
divide the
appendix at
Laparoscopic Appendectomy
C. Finally the
mesoappend
ix can be
easily
divided using
the linear
stapler.