DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis dan
merupakan kegawatdaruratan bedah
abdomen yang paling sering ditemukan
EPIDEMIOLOGI
0-1 tahun : <1%
ETIOLOGI
Obstruksi
Lumen
Bakteri
Familial
Diet
PATOFISIOLOGI
Obstruksi
Bendungan
mukus
Tekanan intra
lumen
meningkat
Apendisitis akut
lokal nyeri
epigastrium
Aliran limfe
terhambat
Sekresi mukus
berlanjut
obstruksi vena,
edema bertambah,
dan bakteri akan
menembus dinding
Apendisitis
supuratif akut
Tekanan terus
meningkat
Peradangan
mengenai
peritoneum setempat
nyeri kanan bawah
aliran arteri
terganggu
infark dinding
apendiks +
gangren
Dinding
pecah
Apendisitis
perforasi
apendisitis
gangrenosa
Manifestasi Klinis
Nyeri di
epigastrium/periumbilikal
Demam
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan dan nyeri lepas
Rigiditas
Nyeri tekan kontralateral/ Rovsing sign
RT: Nyeri arah jam 9-12
Psoas sign: bila apendiks menempel di m. Psoas mayor,
pada letak retrosekal retropreitoneal
Obturator sign
Alvarado Score
M
Anorexia (1)
Tenderness (2)
Leukositosis (2)
7-9 : apendisitis akut
5-6 : observasi 24 jam
<5 : bukan apendisitis
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
-leukositosis
Urinalisa
Foto polos abdomen
- tidak spesifik dan tidak direkomendasikan
kecuali ada kelainan yang membutuhkan
pemeriksaan foto polos abdomen (seperti
perforasi, obstruksi usus atau batu utereter).
- gambaran udara usus abnormal, fecolith, atau
benda asing
Tanda lain:
- Kalsifikasi apendiks (0,5-6cm)
- Sentinel loop- pelebaran ileum atonik berisi
air fluid level
- Dilatasi sekum
- Preperitoneal fat line yang melebar dan /
kabur
- Kaburnya region kanan bawah, mengacu pada
cairan dan edema
Apendikografi
- Pemeriksaan apendikografi tidak mempunyai
peran diagnosis dalam kasus appendisitis
- Kontra indikasi: peritonitis dan curiga perforasi
- dapat untuk menegakkan diagnosis penyakit
lain yang menyerupai apendisistis
Barium Enema
dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari
appendisitis pada jaringan sekitarnya,untuk menyingkirkan
diagnosis banding,
sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi sebagai
metode diagnostik untuk menegakkan diagnosis
appendisitis kronis tampak pelebaran/penebalan dinding
mukosa appendiks, disertai penyempitan lumen hingga
sumbatan usus oleh fekalit
Gambaran foto oblique superior kanan abdomen dengan barium enema single kontras.
Tampak Sekum (C) dan appendix yang mengalami osifikasi dan kontur yang ireguler
(tanda panah).
USG
Gambaran appendisitis
tampak penebalan dari dinding apendiks
CT Scan
dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan appendisitis.
keakuratan diagnosis CT scan rata-rata antara
93% dan 98 % dengan sensitifitas 90-98% dan
spesifitas 83-98%
Dapat menunjukkan tanda-tanda dari
appendisitis. Selain itu juga dapat menunjukkan
komplikasi dari appendisitis seperti bila terjadi
abses
Sonografi
CT scan
Sensitivitas
85%
90 100%
Spesifisitas
92%
95 100%
Penggunaan
diagnosis appendicitis
diagnosis appendicitis
Aman
Lebih akurat
apendiks normal
Keuntungan
anak-anak
Kerugian
Ketergantungan operator
Nyeri
MANAJEMEN
Diagnosis Banding
GE
Demam
dengue
Kelainan
ovulasi
RL +, trombositopenia, ht meningkat
PID
Kehamilan
ektopik
Kista ovarium
terpuntir
Urolitiasis
pielum/ ureter
demam (-)
nyeri mendadak, teraba massa
Vt/rt: teraba massa
Tatalaksana
Apendiktomi
dapat dilakukan secara terbuka ataupun
dengan cara laparoskopi. Bila apendiktomi
terbuka, incise McBurney paling banyak dipilih
oleh ahli bedah
Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
- Preoperative, antibiotik broad spectrum
intravena diindikasikan untuk mengurangi
kejadian infeksi pasca pembedahan.
- Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam
pada pasien tanpa komplikasi apendisitis
- diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk
kasus apendisitis ruptur atau dengan abses.
- diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus
apendisitis ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI
Perforasi
Peritonitis
Masa
periependikuler
Prognosis
Apendiktomi yang dilakukan sebelum
perforasi prognosisnya baik. Kematian dapat
terjadi pada beberapa kasus. Setelah operasi
masih dapat terjadi infeksi pada 30% kasus
apendix perforasi atau apendix gangrenosa.
Serangan berulang dapat terjadi bila
appendiks tidak diangkat
TERIMA KASIH