Anda di halaman 1dari 25

Appendisitis

Definisi
Apendisitis merupakan radang pada apendiks vermiformis yang merupakan proyeksi
dari apeks sekum merupakan kegawatdaruratan bedah abdomen yang paling sering
ditemukan
EPIDEMIOLOGI
0-1 tahun : <1%

2-3 tahun : 15%

Puncak : 20-30 tahun


Epidemiologi

• Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur


• Insidens pada lelaki dan perempuan berbeda pada usia 20-30 tahun, ketika insidens pada
laki-laki lebih tinggi
• insidens di negara maju lebih tinggi dari pada di negara berkembang. tiga-empat
dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan makanan berserat dalam menu sehari-hari
• Pada tahun 2008 jumlah penderita apendisitis di Indonesia mencapai 591.819 orang dan
meningkat pada tahun 2009 sebesar 596.132 orang (Departemen Kesehatan RI)
Pemeriksaan fisik

• Demam biasanya ringan : 37,5 – 38,5 °C


• Bila suhu lebih tinggi  kemungkinan perforasi

Inspeksi

• Tidak ditemukan gambaran spesifik


• Kembung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi perforasi

Auskultasi

Peristalsis usus normal


Perkusi

• Nyeri ketok perut kanan bawah


• Jika pekak hepar hilang  perforasi

Palpasi

• Nyeri yang terbatas pada regio iliakan kanan


(McBurney sign)
• Rovsing sign
• Blumberg sign
Psoas sign

• Rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi sendi


panggul kanan  paha kanan ditahan
• Bila apendiks meradang menempel pada otot psoas
mayor  timbul nyeri

Obturator sign

• Untuk memeriksa apakah appendiks yang meradang


bersentuhan dengan otot obturator internus
• Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada
posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada
appendicitis pelvika
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan dan nyeri lepas

Rigiditas

Nyeri tekan kontralateral/ Rovsing sign

RT: Nyeri arah jam 9-12

Psoas sign: bila apendiks menempel di m. Psoas mayor, pada letak retrosekal
retropreitoneal

Obturator sign
Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium : ditemukan leukositosis


• Foto polos abdomen : mencari kalsifikasi appendikolith pada kuadran kanan bawah dan
menilai tanda perforasi
• USG abdomen : gambaran appendikolith yang menyumbat
• Laparoskopi : dilakukan pada kasus yang meragukan
ETIOLOGI

Obstruksi
Bakteri
Lumen

Familial Diet
Faktor pencetus

• Hyperplasia jaringan limfe


• Fekalit
• Tumor appendiks Sumbatan lumen appendiks
• Cacing askaris
• Makanan
• Erosi mukosa appendiks akibat parasit seperti E. histolytica
PATOFISIOLOGI

Tekanan intra
Bendungan
Obstruksi lumen
mukus
meningkat

Apendisitis
akut lokal  Aliran limfe
nyeri terhambat
epigastrium
obstruksi vena, edema
Sekresi mukus Tekanan terus bertambah, dan
berlanjut meningkat bakteri akan
menembus dinding

Peradangan mengenai Apendisitis


peritoneum setempat
 nyeri kanan bawah supuratif akut
infark dinding
aliran arteri apendisitis
apendiks + gangrenosa
terganggu
gangren

Apendisitis
Dinding pecah
perforasi
Manifestasi Klinis
Nyeri di
epigastrium/periumbilikal

Nyeri di kuadran kanan


Anoreksia, mual, muntah bawah

Demam
Alvarado Score
M • Migratory of pain (1)
A • Anorexia (1)
N • Nausea/ vomitus (1)
T • Tenderness (2)
R • Rebound tenderness (1)
E • Elevation of temperature (1)
L • Leukositosis (2)

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Gambaran klinis
• Tanda awal : nyeri mulai di epigastrium atau regio
umbilicus disertai mual dan anoreksia
• Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda
rangsangan peritoneum local di titik McBurney (nyeri
tekan, nyeri lepas, defans muskuler)
• Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung
 Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)
 Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri
dilepaskan (Blumberg)
 Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak,
seperti napas dalam, berjalan, batuk, mengedan
Diagnosis Banding
• mual, muntah, diare mendahului rasa sakit. Sakit perut
GE tidak berbatas tegas. Hiperperistaltik.

Demam
• RL +, trombositopenia, ht meningkat
dengue

Kelainan
• Pernah timbul nyeri yg sama sebelumnya, radang (-)
ovulasi
• lebih sering menyerang anak-anak dengan biasanya diawali infeksi saluran napas. Lokasi
nyeri perut di bawah kanan tidak konstan dan menetap, dan jarang terjadi true muscle
Limfadenitis guarding
mesenterika • didahului ge, nyeri perut, mual, NT samar terutama kanan

• Demam tinggi, nyeri difus, keputihan, infeksi urin, vt: nyeri


PID

• Riw.telat haid, ruptur tuba/abortus : nyeri mendadak, difus di pelvis, syok,


Kehamilan • Vt: nyeri, peninjolan rongga Douglas,
ektopik
• demam (-)
• nyeri mendadak, teraba massa
Kista ovarium • Vt/rt: teraba massa
terpuntir

• Riw.kolik menjalar dari pinggang ke perut ke inguinal kanan


• Eritrosituria
• Foto polos abdomen/ urografi iv
Urolitiasis
• Pielonefritis : demam tinggi, mengigil, nyeri cva, piuria
pielum/ ureter
Tatalaksana
Kecurigaan apendisitis

Tidak jelas

Observasi aktif

Apendisitis Tidak jelas Penyakit lain

Apendektomi USG dan lab Tindakan yang sesuai


Komplikasi
• Komplikasi yang paling membahayakan adalah perforasi  perforasi bebas dan perforasi
pada appendiks yang telah mengalami pendidingan (teraba berupa massa)

Massa periapendikuler
• Terjadi bila perforasi dibungkus oleh omentum dan/atau lekuk usus halus
• Pembentukan dinding belum sempurna  penyebaran ke seluruh rongga peritoneum
Daftar pustaka

• Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Moore Clinically Oriented Anatomy. 7th Ed.
Philadelphia: Lippincott Williams &Wilkins. 2014.
• Sabiston D, C. Buku Ajar Bedah. EGC. Jakarta:2010
• Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta:2014.h.646-650

Anda mungkin juga menyukai