Appendiks
Pembimbing:
Insidennya sekitar
233/per 100.000 orang
Hiperplasia
Limfonodi
- Virus measles dan bakteri
B
salmonella SPP B
- Yersinia enterocolica
Tumor
- Carsinoid, adenocarsinoma, kaposi C
sarcoma dan lipoma
- Metastasis Ca colon dan ca mammae
Patofisiologi
• Nyeri samar dan tumpul (nyeri viseral) pada derah umbilikus/epigastrium bawah
• Nyeri pada titik Mc.Burney ( nyeri somatik)
Anamnesis • Nyeri tekan, nyeri lepas, defens abdomen
• Mual dan muntah
• Nafsu makan menurun
• Konstipasi
• Nyeri rangsang tidak langsung peritonium (Rovsing sign, Blumberg sign, Dunphy sign)
PF
• TTV : Suhu 37,5 – 38,5
• Inspeksi : kembung, penonjolan pada perut kanan bawah
• Auskultasi : Normal >> menghilang ( komplikasi)
• Perkusi : nyeri ketuk perut kanan bawah >> pekak hepar menghilang (perforasi)
• Colok dubur : nyeri ( appendisitis pelvika)
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Klinis dan Pencitraan abdomen
Interpretasi Skor
Laparoskopik Appendiktomi. (A) Visualisasi appendiks dan retraksi appendiks ke atas. (B) Mesoappendiks
dibebaskan. (C) Pengikatan basis appendiks. (D) Setelah dilakukan appendiktomi.
Komplikasi Operasi
Mobilisasi
Diet bertahap
Jahitan diangkat pada hari kelima sampai hari ketujuh paca bedah.
Prognosis
Angka mortalitas pada app akut = 0.1% -- 15% jika app mengalami perforasi
Dengan diagnosis yang akurat serta dilakukannya pembedahan, tingkat mortalitas dan morbiditas
penyakit ini sangat kecil.
Anamnesis
Nyeri / Sakit perut
Ini terjadi karena hiperperistaltik untuk mengatasi obstruksi, dan
terjadi pada seluruh saluran cerna , sehingga nyeri viseral dirasakan
pada seluruh perut ( tidak pin-point). Mula2 daerah epigastrium
kemudian menjalar ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi inflamasi ( >
6 jam ) penderita dapat menunjukkan letak nyeri, karena bersifat
somatik.
Pemeriksaan fisik :
• Demam ringan 37,5-38,50C (perbedaan 10C rektal dan aksiler sudah
bermakna).
• Demam tinggi : massa infiltrat, abses, peritonitis.
• Nadi cepat : infiltrat, abses, peritonitis
• Kurang bergerak, paha difleksikan.
Pada inspeksi :
• Tidak tampak kelainan.
• Penonjolan perut kanan bawah bila sudah ada infiltrat atau appendikuler
abses.
• Kembung dan tidak ikut gerak napas bila sudah ada perforasi/peritonitis.
Diagnosis
Pada palpasi :
• Nyeri tekan perut kanan bawah (terutama titik Mc Burney).
• Teraba massa di perut kanan bawah bila sudah terbentuk infiltrat/abses.
• Defance muscular lokal --- defance menyeluruh bila sudah peritonitis.
• Blumberg sign : tekan perlahan, lalu lepas tiba-tiba --- sakit.
• Rovsing sign : tekan perut kiri bawah, lalu dorong ke kanan --- sakit.
• Obturator sign : fleksi dan endorotasi sendi panggul --- sakit (apendiks pelvinal,
dekat otot obturator)
• Psoas sign : hiperfleksi pangkal paha --- sakit (retrosekal, dekat otot psoas)
Pada perkusi :
• Pekak hepar menghilang bila sudah ada perforasi (sering pekak ada).
Pada auskultasi :
• Peristaltik normal, kecuali bila ada peritonitis, bising usus menghilang.
Diagnosis
Rectal Toucher
nyeri tekan pada jam 9-12
Tanda Peritonitis umum (perforasi) :
1. Nyeri seluruh abdomen
2. Pekak hati hilang
3. Bising usus hilang
Laboratorium :
LED meningkat pada infiltrat/abses.
Lekositosis (AL lebih dari 14.000)
USG:
• Massa infiltrat atau abses.
• Penuntun drainase abses perkutan.
33
Pemeriksaan Penunjang
34
Ultrasonografi
httpwww.cmu.edu.cnsurgery2hRzIncludeWebEdituploadfile200851817031400.PPT
Tatalaksana
Konservatif
Dilakukan pada :
• Infiltrat apendikular.
• Abses apendikuler (abses primer dengan walling off sempurna).
Tindakan berupa :
• Bedrest total, kepala ditinggikan.
• Diet cair, lunak, rendah serat.
• Antibiotik yang sesuai/spektrum luas (cth: metronidazol)
Observasi dilakukan 2-4 kali/hari :
-Nyeri, massa, konsistensi
-Nadi, suhu
-Laboratorium : lekosit, LED
-Tanda peritonitis
Bila pada observasi gejala menetap atau bertambah : lakukan segera apendektomi
emergensi!!!
Bila ada perbaikan, tunda 2-3 bulan lalu dilakukan apendektomi elektif.
Tatalaksana
Terapi Antibiotik
antibiotik spektrum luas
ampicillin-sulbactam
gentamycin triad drugs
metronidazol
3rd generation cefotides
Treatment
Operation
Process:
Mesoappendix is divided
between clamps and
ligated
Treatment
Operation
Process:
The base of appendix is divided
and ligated 0.5cm from
caceum and inverted using a
purse-string
Komplikasi
operasi :
infeksi
Peritonitis dan abses abdomen
perdarahan
Fistula
Adhesive intestinal obstruction
Sekian dan
Terimakasih