Anda di halaman 1dari 33

APPENDICITIS

DISUSUN OLEH :

Gilbert Akbar Tanriono (N 111 22 104)

PEMBIMBING :
dr. Robert Mangiri, Sp.Rad., M.sc

BAGIAN ILMU RADIOLOGI


PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
Apendisitis berasal dari bahasa latin
yaitu appendix dan -it is yang berarti
inflamasi pada appendix. Apendisitis
adalah salah satu penyebab paling umum
PENDAHULUAN nyeri perut akut pada orang dewasa dan
anak-anak. Apendisitis awalnya muncul
dengan nyeri perut umum atau
periumbilikal yang kemudian
terlokalisasi ke kuadran kanan bawah
z
ANATOMI DAN HISTOLOGI
z
ANATOMI DAN HISTOLOGI
ETIOLOGI APENDISITIS

Kurang mengkonsumsi
Obstruksi Lumen
makanan berserat

• Hiperplasia limfoid
• Fecalith
• Infeksi
• Parasit
• Benda asing
• Tumor
KLASIFIKASI APENDISITIS

• Peradangan ringan
• Peradangan sedang
• Peradangan berat
• Apendisitis supuratif
• Apendisitis perforasi
Patofisiologi Apendisitis
Hiperplasia limfoid,
Obstruksi lumen Peningkatan tekanan
fecalith, infeksi, benda
apendiks intralumen
asing, tumor

Edema, diapedesis Penekanan pembuluh


Inflamasi apendiks bakteri, dan ulserasi darah dan
mukosa Aliran limfe terhambat

Apendisitis
Gejala Klinis Apendisitis
• Nyeri perut yang di dahului anoreksia
• Nyeri dirasakan difus terpusat di epigastrium dan di
daerah umbilicus atau preumbilikus
• Dalam 2-12 jam nyeri akan beralih ke kuadran kanan
bawah, menetap dan di perberat bila berjalan atau batuk
• Demam
• Lebih menyukai sikap jongkok pada paha kanan atau
berbaring ke kanan dengan menindih tubuh sebelah kanan
Diagnosis Apendisitis
Anamnesis
• Nyeri periumbilikalis yang kemudian terlokalisasi pada bagian
kanan bawah
• Mual dan muntah
• Anoreksia
• Demam
Diagnosis Apendisitis
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi : berjalan bungkuk sambil memegang perut sakit,
kembung, penonjolan pada perut kanan bawah pada apendikuler
abses
• Palpasi : Nyeri tekan Mc Burney, Nyeri tekan lepas(Rebound
Tenderness), Adanya defans muscular, Rovsign sign positif, psoas
sign positif, obturator sign positif, nyeri ketok positif.
Diagnosis Apendisitis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap : menunjukan nilai leukosit dan
netrofil meningkat
• Pemeriksaan ultrasonografi dan ct scan
Diagnosis Apendisitis
Foto Polos Abdomen
Diagnosis Apendisitis
Ultrasonografi (USG)
Diagnosis Apendisitis
Ultrasonografi (USG)

Area mcburney tampak target sign yang


Gambaran apendisitis akut uncompressible
Diagnosis Apendisitis
Ultrasonografi (USG)

Appendisitis tampak penebalan dari


dinding apendiks Apendisitis dengan gambaran apendikolith
Diagnosis Apendisitis
Ultrasonografi (USG)

Perforasi apendiks
Diagnosis Apendisitis
CT Scan
Diagnosis Apendisitis
CT Scan

Tampak apendiks terinflamasi dengan


apendikolith
Diagnosis Apendisitis
CT Scan

Apendix terinflamasi dengan apendikolith (panah) dan cairan periappendisial dan


perisekum
Diagnosis Apendisitis
apendicogram

1. Appendicogram positif: apabila seluruh Appendix


terisi oleh barium (normal).
2. Appendicogram negatif: apabila Appendix tidak terisi
oleh barium (Apendisitis).
3. Appendicogram parsial: apabila hanya sebagian
Appendix terisi oleh barium (kemungkinan
Apendisitis)
Diagnosis Apendisitis
apendicogram

Hasil App Oral Ny.A 44th: Kontras setelah 6-8 jam sudah mengisi
caecum, pasase kontras lancar. Tampak apendiks terisi kontras, ada
filling defect dan bentuk spastik; Kesan : Apendicitis kronis.
Diagnosis Apendisitis
Apendicogram dengan usg

Hasil USG An.P 15 th dengan hasil bacaan: Regio Mc Burney


tampak gambaran massa tubuler dengan penebalan dinding dan
debris didalamnya dengan pemeriksaan color doppler tampak
peningkatan vaskuler suspek gambaran apendicitis dengan
abses; Tak tampak kelainan pada organ intra abdomen lainnya
secara pemeriksaan USG
Diagnosis Apendisitis
Skor Alvarado
Aspek Score
Interpretasi skor avrado:
Migrasi nyeri 1
0-4 : Kemungkinan appendisitis kecil
Anoreksia 1
5-6 : Bukan diagnosis appendisitis
Mual/muntah 1 (Observasi di rumah sakit) 7-8 :
Kemungkinan besar appendisitis
Nyeri RLQ 2 (Appendektomi)
Nyeri tekan bebas (Rebound) 1
9-10 : Hampir pasti menderita
appendisitis (Appendektomi)
Febris 1

Leukositosis 2

Shift of white blood cell count to the 1

left

Total 10
Tatalaksana Apendisitis
Non Operatif
• Pasien yang telah didiagnosis mengalami apendisitis akut harus di
puasakan terlebih dahulu dan diberikan analgetik serta antiemetik.
• Pengobatan awal antibiotik intravena selama 1-3 hari lalu diikuti
antibiotik oral selama 7 hari (sefalosporin dan tinidazol atau
penisilin spectrum luas dengan penghambat betalaktan sedang.
• Jika kondisi klinis membaik, pasien dipulangkan. Jika klinis
memburuk atau terapi dengan antibiotik tidak berhasil, Maka
dilakukan apendektomi
Tatalaksana Apendisitis
Operatif
• Apendektomi dilakukan dengan open surgery atau laparoskopi.
• Laparoskopi dianggap lebih unggul dari segi rendahnya infeksi
pada luka. Rasa sakit yang lebih kecil dirasakan pada hari pertama
pasca operasi, dan durasi rawat inap yang lebih pendek.
• Open surgery dikaitkan dengan tingkat abses intraabdominal yang
lebih rendah, waktu operasi yang sedikit lebih pendek, dan biaya
yang lebih rendah
Diagnosis Banding
Chorn Disease
Diagnosis Banding
Pelvic Inflammatory Disease
Diagnosis Banding
Divertikulitis Apendiks
Diagnosis Banding
Infark Omentum
Komplikasi
• Abses pasca operasi, hematoma, dan komplikasi dari luka
merupakan komplikasi yang dapat terlihat setelah
appendektomi
• Appendisitis "berulang" dapat terjadi jika terlalu banyak
puntung usus buntu yang tersisa setelah appendektomi
• Jika tidak diobati, appendisitis dapat menyebabkan
pembentukan abses dengan perkembangan fistula
enterokutan
• Peritonitis dan sepsis difus
Prognosis
Jika didiagnosis dan diobati lebih awal, dalam 24 hingga 48 jam,
pemulihan dan prognosis akan sangat baik. Kasus yang muncul
dengan abses, sepsis, dan peritonitis mungkin memiliki
perjalanan yang lebih lama dan rumit serta memerlukan
pembedahan atau intervensi lain
Kesimpulan
• Appendisitis merupakan proses peradangan akut maupun kronis yang terjadi pada apendiks vemiformis
oleh karena adanya sumbatan yang terjadi pada lumen apendiks.
• Berdasarkan gambaran histopatologinya, appendisitis diklasifikasikan menjadi appendisitis akut,
appendisitis akut supuratif, appendisitis phlegmontosa, appendisitis gangrenosa, dan appendisitis kronis.
• Appendisitis adalah penyakit abdomen akut yang tersering ditangani oleh dokter bedah. Kejadian
appendisitis mencapai puncaknya pada kelompok usia remaja akhir yaitu usia 17 – 25 tahun.
• Appendisitis umumnya disebabkan oleh feses berukuran kecil seperti batu atau fecalith, atau lebih jarang,
karena batu empedu, tumor, cacing, benda asing (pin, biji-bijian) yang kemudian memberikan obstruksi
dan menyebabkan radang pada appendiks.
• Appendisitis diawali dengan gejala nyeri umbilikus diikuti dengan mual, muntah dan anoreksia kemudian
nyeri menjalar lebih terlokalisir pada titik Mc Burney.
• Diagnostik appendisitis sudah dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dapat juga
didukung dengan hasil pemeriksaan penunjang seperti leukositosisi, USG abdomen, X-Ray Abdomen, CT
Scan Abdomen dan scoring alvarado untuk tata laksana yang lebih tepat.
• Terapi defenitif dari appendisitis adalah appendektomi.
• Appendisitis dapat berkomplikasi menjadi peritonitis dan sepsis bila tidak ditangani dalam waktu yang
cepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai