A. Pengalaman
Nama : Nyonya M.
Usia : 47 tahun
Tanggal masuk RS: 11 November 2017
Pasien laki-laki usia 41 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bawah kanan
sejak dua hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS). Pada awalnya nyeri dirasakan
di ulu hati, kemudian berpindah diperut kanan bawah lalu nyeri dirasakan diseluruh
bagian perut. Nyeri dirasakan terus-menerus dan tidak menjalar, nyeri semakin
memberat sejak 1 hari SMRS. Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan, mual,
muntah (1x,isi makanan dan lender keputihan) dan perut terasa kembung. Pasien
mengalami demam sejak 1 hari SMRS, demam dirasakan terus-menerus sepanjang
hari. Pasien tidak BAB selama 2 hari , tidak flatus, BAK normal. Pola makan pasien
tidak teratur dan jarang mengkonsumsi serat.
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi : pada appendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal
swelling, sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi perut.
2. Palpasi : pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan terasa
nyeri. Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri. Nyeri tekan perut
perut kiri bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan bawah. Ini disebut
tanda Rovsing (Rovsing Sign). Dan apabila tekanan di perut kiri bawah
dilepaskan juga akan terasa nyeri pada perut kanan bawah. Ini disebut
3. Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator : pemeriksaan ini juga dilakukan
dengan rangsangan otot psoas lewat hiperektensi sendi panggul kanan atau
fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. Bila
untuk menentukan letak apendiks, apabila letaknya sulit diketahui. Jika saat
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan tes protein
3. Rontgen foto polos, tidak spesifik, secara umum tidak cost effective. Kurang
dari 5% pasien akan terlihat adanya gambaran opak fekalith yang nampak di
jelas, dapat dibedakan, diameter luar lebih dari 6mm, adanya gambaran
Skor Alvarado
Semua penderita dengan suspek Appendicitis acuta dibuat skor Alvarado dan
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu: skor <6 dan >6. Selanjutnya dilakukan
Appendectomy, setelah operasi dilakukan pemeriksaan PA terhadap jaringan
Appendix dan hasilnya diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu: radang akut dan
bukan radang akut.
Keterangan:
0-4 : kemungkinan Appendicitis kecil
5-6 : bukan diagnosis Appendicitis
7-8 : kemungkinan besar Appendicitis
9-10 : hampir pasti menderita Appendicitis
Bila skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor >6 maka tindakan bedah
sebaiknya dilakukan.
D. Dokumentasi
Pemeriksaan Laboraturium Hematologi tanggal 11 November 2017
Hb : 13,6 gr%
AL : 18,9 ribu/uL
AE : 4,63 ribu/uL
AT : 226 ribu/uL
Hmt : 40.0 %
Golongan Darah :B
Eosinofil :0%
Basofil :0%
Batang :0%
Segmen : 94 %
Limfosit :7%
Monosit :2%
Ureum darah : 24
Natrium : 137.3
Kalium : 3.68
Chloride : 108.8
HbsAg : NEGATIVE
Appendicografi
1. Sjamsuhidajat, R., dan Jong, W. (2011). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Mansjoer,A., dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Kedua.
Jakarta.