Anda di halaman 1dari 68

Status FAM dan Referat

FAM dan CA Mammae


Pembimbing:

dr. Melvin Pascamotan Togatorop, M.Ked.Sp. B

Muliaty Mardiani Putri 112021179


Identitas Pasien

Nama Pasien : Nn. A.M.


Tanggal Lahir : 07 April 2000
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp. Babakan RT 005/006
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
Suku : Sunda
Riwayat Pernikahan : Belum menikah
Riwayat Kehamilan : G0P0A0
Anamnesis  dilakukan pada tanggal 22 Juni
2023

Keluhan Utama:
Benjolan di payudara kanan sejak
6 bulan SMRS
Keluhan Tambahan:
Nyeri pada benjolan (+)

3
Anamnesi
s

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS):


Pasien datang ke poli bedah RS FMC pada tanggal 12 Juni
2023 dengan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak
6 bulan yang lalu. Benjolan awalnya terasa saat pasien
sedang mandi. Pasien menyebutkan bahwa benjolan disertai
dengan rasa nyeri hilang timbul, di mana nyeri terasa
memberat dan lebih sering terjadi saat menjelang haid (saat
PMS). Pasien mengaku benjolan pada payudaranya dapat
digerakkan.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD):
Pasien mengaku belum pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya. Untuk Riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes,
penyakit jantung, penyakit paru, asma serta alergi disangkal oleh
pasien.
Riwayat Kebiasaan:
Pasien memiliki kebiasaan memakan makanan siap saji (junk food)
setiap hari, terutama ayam negeri, dan jajanan seblak
Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
Riwayat Penyakit
Keluarga
(RPK):
Pasien menyangkal
adanya keluhan serupa
pada keluarga.
Riwayat Sosial Ekonomi &
Kondisi Lingkungan:
Pasien mengaku tidak tinggal
di daerah sekitar pabrik

RiwayatPengobatan
:
Pasien menyangkal
menggunakan obat-
obatan hormon

6
Riwayat
Trauma
Tidak didapatkan riwayat trauma
pada pasien

Sistem Saraf, Kardiovaskuler, Gastrointestinalis,


Urinarius, dan Muskuloskeletal

Tidak didapatkan keluhan.

Riwayat
Genetalis
Haid seringkali tidak teratur: sering terlambat
(biasanya mundur 1 minggu)

7
PATIENT
MONITORIN
G
Mercury is the closest planet to the WEEK 1 WEEK 2 Despite being red, Mars is a cold
Sun and the smallest one place, not hot

MERCU MERCU
RY RY
MARS MARS

SATURN SATURN

MERCU MERCU
RY RY
MARS MARS

SATURN SATURN

Jupiter is the biggest planet in our Saturn is a gas giant, composed


Solar System WEEK 3 WEEK 4 mostly of hydrogen and helium

8
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak tidak sakit


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 80x/menit (regular, kuat angkat)
Frekuensi pernafasan : 19x/menit
Suhu Tubuh : 36,7 °C
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 156 cm
Status Gizi (BMI) : Underweight (18,49 kg/m2)
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Kepala:
Kepala : kepala bulat, bentuk wajah simetris, perubahan warna kulit (-),
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor,
simetris, refleks cahaya +/+, edema palpebra -/-
Telinga : Tidak dilakukan
Hidung : Tidak dilakukan
Bibir : Mukosa bibir kering, sianosis (-), pucat (+)
Gigi Geligi : Tidak diperiksa
Lidah : Tidak kotor
Tonsil : Tidak dilakukan
Faring : Tidak dilakukan
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Toraks dan Paru:


Inspeksi : Bentuk dada kanan dan kiri simetris baik saat statis dan dinamis,
pelebaran sela iga (-), retraksi sela iga (-), sternum ditengah, sifat perafasan
torakoabdominal.
Palpasi : Gerak dinding dada kanan dan kiri simetris, benjolan (-),
nyeri (-)
Perkusi : Perkusi sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi(-/-)
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Jantung:
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 4
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung II > bunyi jantung I, murmur (-), gallop (-)

1
2
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Abdomen:
Inspeksi : Datar, warna kulit kuning, bekas luka operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), tidak teraba perbesaran
pada hepar dan lien
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen

1
3
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Payudara (Palpasi):


Payudara kanan : Terdapat benjolan pada arah jam 10 +/- 1 cm dari areola
ada nyeri tekan, mobile, batas tegas, kenyal, padat
Payudara kiri : Tidak terdapat benjolan.

1
4
Hasil Laboratorium 16 Juni
2023

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

DARAH RUTIN      

Hemoglobin 12.4 g/dL 12-14

Leukosit 6.600 /mm3 5.000-10.000

HT 39.0 % 36-42

Trombosit 301.100 150.000-450.000

HEMOTASIS

Waktu Protrombin 13.5 detik 13.4-15.9

PT Contro 14.6 detik 11.0-15.0

APTT 41.2 detik 29-43


Pemeriksaan Penunjang
USG

Payudara Kanan Payudara Kiri

Tampak lesi solid bentuk bulat Kutis dan subkutis tak menebal,
batas tegas, paralel dengan kutis, tak tampak retraksi papilla
tak tampak hipervaskularisasi peri mammae, jaringan fibroglanduler
dan intra lesi, pada arah jam 10/1 pada heterogen, tak tampak
cm dari areola dengan ukuran +/- massa dan kalsifikasi, duktus
1.95 cm X 2.25 cm X 2.64 cm. Tak tidak melebar, tidak tampak
tampak limfadenopati regio axilla limfadenopati regio axilla kiri.
kanan
Cenderung fibroadenoma, probably
benign.

1
6
Diagnosis Kerja

Fibroadenoma mammae dextra


Definisi

 Fibroadenoma adalah kelainan berupa tumor jinak pada payudara yang


sering pada wanita muda dan muncul sebagai benjolan pada payudara.
Kebanyakan wanita pada usia dibawah 30 tahun.
 Fibroadenoma berhubungan dengan peningkatan resiko dari kanker
payudara, terutama ketika terdapat perubahan fibrokistik, atau riwayat
keluarga dengan kanker payudara.
Etiologi

 Fibroadenoma berasal dari proliferasi kedua unsur lobulus, yaitu asinus


atau duktus terminalis dan jaringan fibroblastik.
 Sifat lesi jinak ini berupa benjolan yang mobile atau dapat digerakkan,
lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran satu sampai
dengan empat sentimeter, dan banyak ditemukan pada kuadran lateral
kanan atas payudara kiri pada penderita yang right handed.
 Benjolan ini dapat bertambah besar satu sentimeter dibawah pengaruh
estrogen haid normal.
Patofisiologi

• Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses hiperplasia dan proliferasi pada
satu duktus terminal, perkembangannya dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan
normal.
• Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik mengeluarkan faktor
pertumbuhan yang memengaruhi sel epitel.
• Peningkatan mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Kira – kira 10%
fibroadenoma akan menghilang secara spontan tiap tahunnya dan kebanyakan perkembangan
fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2 – 3 cm.
• Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.
klasifikasi
● Common fibroadenoma
 Memiliki ukuran 1-3 cm, disebut juga dengan simpel fibroadenoma.
 Sering ditemukan pada wanita kelompok umur muda antara 21-25 tahun.
 Ketika FAM dirasakan sebagai benjolan, benjolan biasanya berbentuk oval atau bulat, tegas, dan
bergerak sangat bebas.
● Giant fibroadenoma
 Adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan diameter lebih dari 5
cm. Secara keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 4% dari seluruh kasus
fibroadenoma.
 Giant fibroadenoma biasanya ditemui pada wanita hamil dan menyusui.
 Giant fibroadenoma dapat merusak bentuk payudara dan menyebabkan tidak
simetris karena ukurannya yang besar.
● Juvenile Fibroadenoma
 Biasa terjadi pada remaja perempuan
 Insiden 0,5-2% dari seluruh kasus fibroadenoma.
 Sekitar 10-25% pasien dengan juvenile fibroadenoma memiliki lesi yang multiple atau bilateral .
Klasifikasi Secara Histopatologi

● FAM juga dapat dibedakan secara histologi antara lain:


 Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis
atau beberapa lapis.
 Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga
kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen
yang sempit.
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
• Mammae  tidak terlihat perubahan contour mammae
• KGB regional  tidak tampak pembesaran KGB

PALPASI
• Ukuran  1-3 cm
• Jumlah  tunggal-multiple
• Konsistensi  Kenyal-padat
• Batas  tegas
• Permukaan  licin
• Nyeri tekan  +/-
• KGB regional  tidak teraba pembesaran KGB
Presentasi Klinis < 25 tahun 25-35 tahun 35-55 tahun >55 tahun

 Benjolan
FAM,
mobile FAM FAM Phyloides
Phyloides

 Benjolan
Jarang Fibrokistik Fibrokistik Jarang
berbatas tegas

Benjolan Karsinoma, Nekrosis


Jarang Karsinoma Karsinoma
keras dan melekat lemak

Discharge
Jarang Jarang Duktus eksatia Duktus eksatia
papila

 Ulserasi
Paget disease, Paget disease,
papila Adenoma papila Adenoma papila
Adenoma papila Adenoma papila
 
Pemeriksaan Penunjang
● Ultrasonography (USG)
• Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk bulat, oval atau
berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya.
• Gambaran echogenic kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari fibroadenoma dan
mengindikasikan lesi tersebut jinak.
• Fibroadenoma tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada pemeriksaan USG
merupakan pseudocapsule yang disebabkan oleh penekanan dari jaringan di sekitarnya .
Mammografi
 Pada pemeriksaan mamografi, FAM digambarkan sebagai massa berbentuk bulat atau oval dengan batas yang halus dan berukuran
sekitas 4 – 100 mm.
 Fibrodenoma biasanya memiliki densitas yang sama dengan jaringan kelenjar sekitarnya, tetapi, pada fibroadenoma yang besar,
dapat menunjukkan densitas yang lebih tinggi.
 Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi atau di tengah berbentuk bulat, oval atau berlobus – lobus.
 Pada wanita postmenopause, komponen fibroglandular dari fibroadenoma akan berkurang dan hanya meninggalkan gambaran
kalsifikasi dengan sedikit atau tanpa komponen jaringan ikat.
MRI

 Dalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau oval yang
rata dan dibandingkan dengan menggunakan kontras gadolinium-based.
 Fibroadenoma digambarkan sebagai lesi yang hypointense atau isointense.
Pemeriksaan Histologi
 Dengan FNAC (Fine-needle aspiration cytology)diperoleh diagnosis tumor apakah jinak atau ganas, tanpa harus
melakukan sayatan atau mengiris jaringan.
 Pada FNAC diambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada
suntikan.
 Dari alat tersebut dapat diperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke
laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Di bawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut:

a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang
berbentuk lobus-lobus.

b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bulat (perikanalikuler) atau bercabang
(intrakanalikuler).

c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform.
Fine-needle aspiration biopsy
 (FNAB)
Pemeriksaan histology dapat dilakukan dengan menggunakan jarum halus seperti Trucut atau Corecut dibawah
anaesthesi local. Sitologi didapatkan dengan menggunakan jarum Gauge 21 atau 23 dan spoit 10cc.
 Pemeriksaan ini hanya dianjurkan untuk dilakukan pada wanita dengan usia lebih tua guna menyingkirkan
kemungkinan terjadinya keganasan pada payudara.
 “Fine-needle aspiration biopsy” (FNAB) berguna dan merupakan suatu teknik yang akurat dengan sensitivitasnya lebih
dari 90%.
 mendiagnosis kehadiran sel-sel maligna, tetapi tidak memberi informasi tentang tingkatan (grade) tumor atau jika
terdapat invasi ke jaringan sekitar.
Penatalaksanaan
Terapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsi
 Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma.
 Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka.
 Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. Terdapat 3 tipe insisi yang biasa
digunakan, yaitu
■ Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
■ Circumareolar Incision
■ Curve/Semicircular Incision
Prognosis
 Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai
resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara.
 Bagian yang tidak diangkat harus diperiksa secara teratur.
KARSINOMA
MAMMAE
Definisi
 Kanker payudara adalah karsinoma yang berasal dari epitel ductus atau labulus payudara.
 Kanker dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Mammografi

Memperlihatkan kelainan pada payudara dalam


bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi

Akurasi sampai 90%.


SEKIAN
DAN
TERIMAK
SEKIAN ASI
DAN
TERIMAK SEKIAN
ASI DAN
TERIMAK
ASI

Anda mungkin juga menyukai