KISTA OVARIUM
Penyaji : Kelompok 7
Perseptor:
KISTA OVARIUM
Penyaji,
Perseptor,
ii
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kemiling
Ruang : VK
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
2020, Pukul 10.00 WIB dengan keluhan nyeri perut saat menstruasi sejak
2 tahun yang lalu. Nyeri dirasakan setiap hari saat haid selama 5 hari,
diabetus mellitus.
3
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, penyakit jantung,
5. Riwayat Pengobatan :
Ny. M pernah berobat 1 tahun yang lalu ke dokter dan dikatakan ada kista
ukuran 3 cm.
6. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 Tahun
8. Riwayat Kontrasepsi :
Tidak menggunakan .
9. Riwayat perkawinan :
Menikah 1x.
Tidak Ada.
4
Pasien mengaku tidak ada alergi obat maupun makanan.
3. Tanda Vital
Nadi : 82x/mnt
Pernafasan : 18x/mnt
Suhu : 36,6 °C
A. Kepala
langsung (+/+)
5
deviasi (-), Mukosa hiperemis (-)
B. Leher
central.
C. Toraks
Paru-paru
ekspirasi
6
Mammae : sepasang, simetris kanan dan kiri, areola
berwarna gelap, dan retraksi puting -/-. Nyeri tekan -/-, tidak teraba
massa.
Jantung
sinistra
Abdomen
Perkusi : Timpani
Oedem tungkai -/-, Varises (-), Refleks fisiologis +/+, Refleks patologis -/-
7
IV. STATUS GINEKOLOGIK
1. Pemeriksaan Luar
Inpeksi : Cembung.
Palpasi : Teraba massa kistik ukuran 3 cm, immobile, nyeri tekan (-)
2. Pemeriksaan Dalam
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan USG :
8
Tampak massa complex solid kistik ,batas tegas ,bersepta ,dengan
kalsifikasi.
31 Juli 2020
9
Serum Elektrolit
Natrium:134 mmol/L
Klorida:114 mmol/L
Faal Hati
SGOT:14 U/L
SGPT:6 U/L
Albumin:4.34 g/dL
Metabolisme Karbohidrat
Faal Ginjal
Creatinine:0.59 mg/dL
Faal Hemostasis
1. Abses ovarium
2. Kista ovarium
3. Endometriosis
10
VII. DIAGNOSIS KERJA
VIII. TATALAKSANA
A. Rencana Diagnostik
• USG Abdomen
• Laparoskopi
B. Rencana Terapi
IX. PROGNOSIS
X. PERMASALAHAN
11
XI. ANALISIS KASUS
Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun besar, kistik
maupun solid, jinak maupun ganas. Kista ovarium salah satu tumor jinak
Keluhan utama pada kista ovarium adalah perut terasa penuh, berat,
kembung,tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil),
haid tidak teratur, nyeri panggul yang menetap atau serta dapat menyebar
pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil. Pada pasien ini
didapatkan keluhan nyeri pada perut sejak 2 tahun yang lalu di sertai
terdapat masa pada perut bagian kiri. Selain itu pasien juga mengeluhkan
nyeri dirasakan pada saat menstruasi, nyeri dirasakan selama 5 hari saat
menstruasi berlangsung.
Pada anamnesa rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah
sebelah kiri. Rasa sakit tersebut akan bertambah jika kista tersebut
terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut. Tekanan
sebelah kiri disertai nyeri saat menstruasi sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
12
bulan,lama 4-6 hari, ganti pembalut 3 kali sehari. Hari pertama
kista ovarium adalah Kista yang besar dan dapat teraba dalam palpasi
letak batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, atau ovarium, apakah
tumor kistik atau solid dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam
batas yang normal. Kadar CA-125 >35 u/mL akan ditemukan antara
Dengan ini diketahui apakah massa ini jinak atau ganas. dan Laparoskopi
13
perut diisi dengan gas dan sedikit insisi yang dibuat untuk memasukan
yang berukuran kurang dari 5 cm dan kadar CA 125 dalam batas normal,
Terapi bedah diperlukan pada kista ovarium simpleks persisten yang lebih
14
memberikan keluhan. Laparotomi harus dikerjakan pada pasien dengan
resiko keganasan dan pada pasien dengan kista benigna yang tidak dapat
premenopasue yang lebih tua dari 35 tahun yang tidak menginginkan anak
serum CA125 lebih dari 35 U/ml dan pada pasien dengan riwayat
tumor ganas atau tidak. Penatalaksan yang dilakukan pada pasien meliputi :
15
3. Bagaimana komplikasi pada kasus ini?
Menurut Laelati & Seftika (2017) komplikasi yang dapat terjadi pada
2. Robek dinding kista, terjadi pada torsi tangkai akan tetapi dapat
pula sebagai akibat trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut,
nyeri).
XII. KESIMPULAN
operasi, tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau tidaknya wanita
hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum perut ditutup kembali.
Pada wanita yang lebih tua (lebih dari 40 tahun) jalan yang baik adalah
16
XIII. SARAN
terutama kista ovarium yang kebanyakan dapat menjadi ganas. Penyakit ini
disebut juga silent killer karena gejala penyakitnya yang lambat terdeteksi
oleh penderita dan kebanyakan diketahui saat kista sudah besar. Menghindari
faktor pemicu timbulnya kista ovarium dan peningkatan status gizi sangatlah
penting karena dari tubuh yang sehat akan memperkecil kemungkinan untuk
terjangkit penyakit.
17
DAFTAR PUSTAKA
1.Adriani, P., 2018. Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kista Ovarium Di
RSUD DR. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Bidan Prada: Jurnal
Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 9(1).
2.Harahap, M.D., 2020. Karakteristik Penderita Kista Ovarium yang Dirawat Inap
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2016-2018.
5.Rahmawati, H., Darmawaty, E.R. and Pakasi, R.D., 2016. Kanker Ovarium
Disgerminoma. Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical
Laboratory, 19(1), Pp.51-55.
18