BEDAH MINOR
Disusun Oleh:
KOMANG SUTAYANA
08310164
Pembimbing:
dr. H. Irwan Adenin, Sp.B. FINACS
dr. H. Asep Hermana, Sp.B. FINACS
KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH
RSUD
45 KUNINGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI 2014
LAPORAN KASUS UJIAN BEDAH MINOR
Nama pasien : Tn A
Usia : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Cikahuripan
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Sunda
Tanggal MRS : 4 April 2014
Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan punggung
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Bedah RSUD 45 Kuningan dengan keluhan benjolan
dipunggung .Benjolan timbul sejak 10 tahun yang lalu SMRS. Awalnya
benjolan sebesar biji kacang hijau lama kelaman membesar sebesar telor
angsa,bentuk benjolan lonjong agak rata,benjolan terasa kenyal,benjolan tidak
terasa nyeri apabila Os bergerak. Benjolan dapat digerakan dan tidak terasa
panas. Pada benjolan tidak tampak berwarna kemerahan,pada benjolan tidak
ada darah, tidak ada nanah.Os menceritakan tidak ada benjolan ditempat
lain,benjolan tidak terasa nyeri ketika ditekan.
Os menyangkal adanya demam,os menyangkal adanya riwayat batuk lama,
os menyangkal adanya nyeri pinggang, punggung,dan paha.Os mengatakan
nafsu makan os baik, Os menyangkal ada nya ganguan BAK dan BAB.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, riwayat
penyakit lain seperti darah tinggi (-), kencing manis (-), batuk lama (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah mengobati keluhan ini sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
a. Status generalis:
Keadaaan umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : * Tekanan darah : 130/80 mmHg
* Nadi : 82x/menit
* Respiration rate : 20x/menit
* Suhu : 36
0
C
Kepala
o Mata
Konjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterik (-),
o Telinga
o Sekret (-), darah (-),
o Hidung : sekret (-), darah (-)
o Mulut
Bibir : sianosis (-), oedem (-)
Mukosa : hiperemis (-)
o Leher : simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax
o Cor
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 S2 reguler
o Pulmo
Inspeksi : simetris, ketertinggalan gerak (-)
Palpasi : fremitus raba +/+
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen
o Inspeksi : datar
o Auskultasi : bising usus (+)
o Perkusi : timpani
o Palpasi : soepel, nyeri tekan (-)
Genitalia : dbn
Ekstremitas
o Atas : akral hangat +/+, oedem -/-
o Bawah : akral hangat +/+, oedem -/-
Status lokalis
Regio thorax dorsalis dextra
o Inspeksi: Terlihat benjolan sebesar 10 x 6 x 5 cm, warna sama dengan
kulit sekitar
o Palpasi: konsistensi kenyal, bisa digerakan, nyeri tekan(-),permukan
rata, suhu sama dengan suhu kulit sekitar.
Pemeriksaan Penunjang :
-Lab darah : Hb : 15,4 g/dl
Leukosit : 7.500 /mm3
Ht : 43,5 %
Trombosit : 246.000 /mm3
Diagnosis
Lifoma a/r thorax dorsalis dextra
Diagnosis Banding
Lifoma a/r thorax dorsalis dextra
Planning
Pro Biopsi Eksisi
LAPORAN OPERASI
Tanggal : 4 April 2014 Pukul: 19.00 WIB
Diagnosa Pre Operasi : Lifoma a/r thorax dorsalis dextra
Diagnosa Post Operasi : Lifoma a/r thorax dorsalis dextra
Nama Macam Operasi : Eksisi Luas
Uraian Pembedahan :
1. Informed Consent
2. Dilakukan tindakan aseptic
3. Dreping dengan duk bolong
4. Dilaukan anastesi local dengan lidocain Hcl
5. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linear dengan panjang sejajar
dengan garis langers
6. Insisi kulit sampai subkutis, sampai jaringan adipose
7. Pegang ujung insisi dengan klem dan diangkat.
8. Lalukan disesi tumpul dengan klem menelusuri massa disekelilingnya
9. Jika massa sudah terangkat guntinglah jaringan dibawahnya.
10. Kontrol pendarahan
11. Luka dijahit lapis demi lapis
12. Tutup luka dengan kasa
13. Operasi selesai
Terapi Post Operasi :
Injeksi Ceftriaxine 2x1 amp/hari
Kalnex 3x1 amp/hari
Kaltropen 3x1 amp /hari