Anda di halaman 1dari 7

BORANG PORTOFOLIO

Nama Peserta
: dr. Stefanus Cahyo Ariwicaksono
Nama Wahana
: Puskesmas Beji
Topik : Hipertensi Esential
Tanggal (kasus) : 13 Juni 2013
Presenter : dr. Stefanus Cahyo
Ariwicaksono
Tanggal presentasi : 19 Agustus
Pendamping : dr. Winarni Naweng
2013
Tempat presentasi : Puskesmas Beji
Obyektif presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Pasien Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi:
Pasien wanita berumur 57 tahun datang dengan keluhan pusing kepala, pasien
mempunyai riwayat darah tinggi dan diabetes mellitus.
Tujuan:
Mampu mengenali memberikan tatalaksana pasien dengan penyakit hipertensi
dan diabetes mellitus
Bahan Bahasan
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
E-mail
membahas
Pos
Data Pasien
Nama
No. RM
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan
Tanggal
masuk RS

Ny.R
146819
57 tahun
Perempuan
Beji Depok
Ibu rumah tangga
13 Juni 2013

Data utama untuk bahan diskusi


1 Diagnosis / gambaran klinis
Keluhan Utama : Pusing kepala
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 minggu sebelum berobat ke puskesmas pasien merasakan
pusing kepala yang hilang timbul.
Pusing kepala timbul terutama pada pagi hari saat bangun tidur. Pusing
kepala tidak disertai dengan mual, muntah dan pandangan kabur.
Pusing kepala juga tidak disertai rasa berputar, pingsan, dan
kehilangan keseimbangan badan. Penderita baru mendapatkan gejala
ini untuk pertama kalinya. Tidak ada nyeri dada saat melakukan
aktivitas fisik.
Pasien mempunyai riwayat kencing manis. Tidak ada keluhan
mengenai jantung berdebar, cepat lelah, mudah berkeringat. Penderita
biasa berjalan pagi selama kurang lebih 30 menit tiap akhir minggu.

Diagnosis: Hipertensi stage 2 + Diabetes mellitus tipe 2 + sefalgia


Gambaran Klinis:
Pasien sadar, tampak sakit ringan, status gizi baik
Kesadaran: GCS = E4 M5 V6 = 15; compos mentis
Tanda vital
o TD
: 188/96 mmHg
o Nadi
: 92 kali/menit, reguler, kuat, isi cukup
o Pernafasan
: 24 kali/menit, reguler, dalam
o Suhu
: afebris (36C)
Status Generalis
o Mata: pin point pupil +/+
o Ekstrimitas: fasikulasi otot
2
3
4

5
6

7
8

Riwayat pengobatan
Pasien sedang dalam pengobatan diabetes mellitus dengan glibenklamid
Riwayat kesehatan / penyakit
Riwayat penyakit dan alergi: disangkal
Riwayat keluarga
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi dalam keluarga diakui.
Riwayat pada keluarga penderita yang mengalami stroke, diabetes dan
penyakit jantung disangkal.
Riwayat pekerjaan
Pasien adalah ibu rumah tangga
Kondisi lingkungan sosial dan fisik
Hubungan penderita dengan keluarganya baik. Penderita menikmati
pekerjaannya sekarang ini. Penderita tidak mengkonsumsi alkohol. Penderita
rutin berobat ke dokter untuk penyakit darah tinggi dan diabetes mellitusnya
tersebut.
Pemeriksaan laboratorium dan tambahan yang ada
(belum ada hasil)
Follow up
Penatalaksanaan
Umum : Modifikasi gaya hidup (penurunan berat badan, olahraga
teratur, memperbanyak asupan buah dan sayuran, susu rendah atau
tanpa lemak, reduksi konsumsi garam)
Khusus : Sistemik
Amlodipine 1x 5mg/ hari (pagi)
Captopril 25 mg 1x1/ hari (malam)
Glibenclamide 1x1/ hari

Daftar Pustaka
Fisher, Naomi D. L and Gordon H. Williams. Hypertensive Vascular Disease in
Harrisons Principles of Internal Medicine. 16 th Edition. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc. 2005
William, Gordon H. Hypertensive Vascular Disease in Harrisons Principles of
Internal Medicine. 13th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies,
Inc.1994
Susalit, E., E. J. Kapojos, dan H. R. Lubis. Hipertensi Primer dalam Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
2001

Yogiantoro, Mohammad. Hipertensi Essensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit


Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006
Anonim.
Ringkasan
Eksekutif
Penanggulangan
Hipertensi.
Jakarta:
Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH). 2007
Joint National Comitte for Hypertensive 2003

Hasil Pembelajaran
1 Mengenali gejala dan mengetahui prinsip tatalaksana hipertensi dan
2 Prinsip tatalaksana dan diferensiasi pasien dengan hipertensi baik primer
maupun sekunder
3 Hipertensi dan diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang harus
mendapatkan tata laksana yang baik dan benar karena apabila tidak
mendapatkan manajemen adekuat akan menimbulkan banyak komplikasi
secara sistemik yang akan memperburuk prognosis pasien
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1 Subyektif
Sejak 1 minggu sebelum berobat ke puskesmas pasien merasakan
pusing kepala yang hilang timbul.
Pusing kepala timbul terutama pada pagi hari saat bangun tidur. Pusing
kepala tidak disertai dengan mual, muntah dan pandangan kabur.
Pusing kepala juga tidak disertai rasa berputar, pingsan, dan kehilangan
keseimbangan badan. Penderita baru mendapatkan gejala ini untuk
pertama kalinya. Tidak ada nyeri dada saat melakukan aktivitas fisik.
Pasien mempunyai riwayat kencing manis. Tidak ada keluhan mengenai
jantung berdebar, cepat lelah, mudah berkeringat. Penderita biasa
berjalan pagi selama kurang lebih 30 menit tiap akhir minggu.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi essensial,
seperti: peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, stress
psikososial, overproduksi dari hormon yang menahan sodium dan
vasokonstriktor, diet tinggi sodium jangka panjang, tidak
adekuatnya asupan natrium dan kalsium, peninggian atau
ketidaksesuaian sekresi renin dengan akibat peningkatan produksi
dari angiotensin II dan aldosteron, defisiensi vasodilator misalnya
prostasiklin, nitrit oksida (NO), dan peptida natriuretik, perubahan
ekspresi dari sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi tonus
vaskular dan penanganan garam di ginjal, abnormalitas dari
resistensi pembuluh, termasuk lesi selektif di renal dan pada
reseptor adrenergik yang mempengaruhi heart rate, jalur inotropik
jantung, dan tonus vaskular, dan perubahan transport ion seluler.

2 Obyektif
Pasien sadar, tampak sakit ringan, status gizi baik
Kesadaran: GCS = E4 M5 V6 = 15; compos mentis
Tanda vital
o TD
: 188/96 mmHg
o Nadi
: 92 kali/menit, reguler, kuat, isi cukup
o Pernafasan
: 24 kali/menit, reguler, dalam
o Suhu
: afebris (36C)
Status Generalis
o Mata: pin point pupil +/+
Ekstrimitas: fasikulasi otot
Dari data obyektif tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami krisis
hipertensi (hipertensi urgency) tanpa adanya target organ damage
3 Assesment
Dari vital sign berupa tekanan darah, keadaan umum pasien sadar dan
tampak sakit ringan sudah dapat menegakkan diagnosis bahwa pasien
tersebut menderita krisis hipertensi tanpa adanya kerusakan target organ
tertentu.
4 Plan
Diagnosis
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai
hipertensi esensial/ primer, dan yang disebabkan penyakit lain kemudian
menjadi hipertensi adalah hipertensi sekunder
Klasifikasi

Pengobatan
Tujuan :
Target tekanan darah <140/90 mmHg, untuk individu berisiko tinggi
(diabetes, gagal ginjal proteinuria) <130/80 mmHg
Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler
Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
Terapi nonfarmakologis
Menghentikan rokok
Menurunkan berat badan berlebih
Menurunkan konsumsi alkohol berlebih
Latihan fisik
Menurunkan asupan garam
Meingkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan
lemak
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis yang dianjurkan JNC
7:
Diuretika, terutama jenis Thiazide atau Aldosterone Antagonist
Beta Blocker (BB)
Calcium Channel Blocker atau Calcium antagonist (CCB)
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 receptor antagonist/blocker
(ARB)
Indikasi yang memaksa
Gagal jantung
Pasca infark miokardium
Risiko penyakit pembuluh darah koroner tinggi
Diabetes
Penyakit ginjal kronis
Pencegahan strok berulang

Kombinasi Obat :Kombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi
pasien adalah:
Diuretika dan ACEI atau ARB, CCB dan BB
CCB dan ACEI atau ARB
CCB dan diuretika
AB dan BB
Kadang diperlukan tiga atau empat kombinasi obat
Pilihan obat antihipertensi untuk kondisi tertentu

Indikasi yang Memaksa

Pilihan Terapi Awal

Gagal jantung
Pasca infark miokard
Risiko penyakit pembuluh darah
koroner
Diabetes
Penyakit ginjal kronis
Pencegahan strok berulang

Thiaz, BB, ACEI, ARB, Aldo ant


BB, ACEI, Aldo Ant
Thiaz, BB, ACEI, CCB
Thiaz, BB, ACEI, ARB, CCB
ACEI, ARB
Thiaz, ACEI

Pendidikan
a. Hipertensi merupakan penyakit kronik yang harus ditatalaksana secara
holistik, komprehensif, dan adekuat untuk meminimalisir kejadian
komplikasi sistemiknya.
b. Dalam memanajemen pasien dengan hipertensi harus disertai dukungan
dari pihak keluarga terutama dalam mengatur ketaatan minum obat,
kontrol, dan modifikasi gaya hidup, juga bagi para tenaga kesehatan,
dokter pada khususnya untuk terus memonitoring kondisi kesehatan

pasien tersebut.

Konsultasi
a. Spesialis penyakit dalam
b. Spesialis emergency, spesialis anestesi
c. Spesialis toksikologi

Anda mungkin juga menyukai