Anda di halaman 1dari 17

DWI BINTANG PAMUSY 1

1. UKM 1
Tanggal mulai: 15 Oktober 2020
Tanggal akhir: 15 Oktober 2020

Kode kegiatan: F1 (Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Penyuluhan tentang Obat Cacing dan Pemberian Obat Cacing Pada
Anak di Posyandu Hangtuah Kelurahan Pinang Kencana

Latar Belakang:
Anak-anak sangat mudah terinfeksi cacing. Hal ini terjadi karena kurangnya
hygienitas pada anak seperti jarang mencuci tangan.Apabila anak anak terinfeksi
maka yang akan terjadi pada anak adalah anak menjadi rewel, tidak konsentrasi,
kemampuan belajar menurun dan menjadi kurang gizi. Salah satu upaya untuk
mencegahnya ialah dengan pemberian obat cacing. Obat cacing diberikan setiap 6
bulan sekali pada bulan februari dan agustus.

Permasalahan:
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang obat cacing.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan Penyuluhan dan sesi tanya jawab.

Pelaksanaan:
Mengumpulkan masyarakat agar dapat hadir untuk mendapatkan penjelasan
tentang obat cacing. Setelah masyarakat berkumpul, selanjutnya masyarakat diberikan
penjelasan tentang pentingnya obat cacing, manfaat obat cacing, bahaya jika tidak
mengkonsumsi obat cacing serta waktu pemberian obat cacing. Setelah menjelaskan
dokter membuka sesi tanya jawab kepada masyarakat. Setelah penyuluhan selesai,
dokter meberikan obat cacing kepada masyarakat.

Monitoring & evaluasi:


Dokter mengharapkan setelah dilakukan penyuluhan masyarakat lebih
mengerti tentang pentingnya obat cacing.
DWI BINTANG PAMUSY 2

2. UKM 2
Tanggal mulai:15 Oktober 2020
Tanggal akhir: 15 Oktober 2020

Kode kegiatan: F4 (Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemberian Obat Cacing Pada Anak di Posyandu Hangtuah


Kelurahan Pinang Kencana.

Latar Belakang:
Anak-anak sangat mudah terinfeksi cacing. Hal ini terjadi karena kurangnya
hygienitas pada anak seperti jarang mencuci tangan.Apabila anak anak terinfeksi
maka yang akan terjadi pada anak adalah anak menjadi rewel, tidak konsentrasi,
kemampuan belajar menurun dan menjadi kurang gizi. Salah satu upaya untuk
mencegahnya ialah dengan pemberian obat cacing. Obat cacing diberikan setiap 6
bulan sekali pada bulan februari dan agustus.

Permasalahan:
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian obat cacing.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan Penyuluhan obat cacing dan pemberian obat cacing.

Pelaksanaan:
Mengumpulkan masyarakat agar dapat hadir untuk mendapatkan penjelasan
tentang obat cacing. Setelah masyarakat berkumpul, selanjutnya masyarakat diberikan
penjelasan tentang pentingnya obat cacing, manfaat obat cacing, bahaya jika tidak
mengkonsumsi obat cacing serta waktu pemberian obat cacing. Setelah menjelaskan
dokter membuka sesi tanya jawab kepada masyarakat. Setelah penyuluhan selesai,
dokter meberikan obat cacing kepada masyarakat.

Monitoring & evaluasi:


Dokter mengharapkan setelah dilakukan penyuluhan masyarakat lebih
mengerti tentang pentingnya pemberian obat cacing.
DWI BINTANG PAMUSY 3

3. UKM 3
Tanggal mulai:15 Oktober 2020
Tanggal akhir: 15 Oktober 2020

Kode kegiatan: F3 (Upaya Kesehatan Ibu Anak serta KB)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Deteksi dini tumbuh kembang bayi 0-48 bulan di Posyandu
Hangtuah Kelurahan Pinang Kencana.

Latar Belakang:
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh
yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Tujuan mengerti tumbuh kembang
anak adalah agar anak tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin baik dari sisi
fisik, mental dan sosial dengan deteksi dini setiap kelainan tumbuh kembang,
melakukan penanganan yang efektif dan komprehensif serta melakukan langkah
pencegahan penyimpangan tumbuh kembang.

Permasalahan:
Masih banyak orang tua yang belum memahami tentang tumbuh kembang
anak.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar
lengan atas, serta pemeriksaan tumbuh kembang anak.

Pelaksanaan:
Peserta yang hadir dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala dan lingkar lengan atas. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter, dokter
menyimpulkan status gizi anak termasuk dalam gizi buruk, gizi kurang, dan gizi baik.
Kemudian dokter memeriksakan tumbuh kembang anak sesuai usia dan sesuai dengan
perkembangan apa saja yang sudah bisa dilakukan anak.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan agar orang tua dapat mengerti tumbuh kembang anak.
DWI BINTANG PAMUSY 4

4. UKM 4
Tanggal mulai:15 Oktober 2020
Tanggal akhir: 15 Oktober 2020

Kode kegiatan: F3 (Upaya Kesehatan Ibu Anak serta KB)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemberian Imunisasi pada Balita di Posyandu Hangtuah kelurahan


Pinang Kencana wilayah kerja Puskesmas Batu X Kota Tanjungpinang

Latar Belakang:
Imunisasi secara umum akan memberikan manfaat terhadap bayi dan anak,
yaitu memberi perlindungan dari penyakit berbahaya, serta mencegah penularan
penyakit berbahaya.

Permasalahan:
Masih banyak masyarakat yang tidak melengkapi imunisasi dasar pada balita.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan pemberian imunisasi sesuai usia balita.

Pelaksanaan:
Orangtua membawa balita ke posyandu, selanjutnya dilakukan pemberian
imunisasi sesuai dengan usia balita. Setelah dilakukan imunisasi, balita diberikan
bubur kacang hijau.

Monitoring & evaluasi:


Diharapkan agar orangtua dapat melengkapi status imunisasi balita sesuai
dengan usia nya.
DWI BINTANG PAMUSY 5

5. UKM 5
Tanggal mulai: 16 Oktober 2020
Tanggal akhir: 16 Oktober 2020

Kode kegiatan: F5 (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak


Menular)
Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemantauan Faktor Resiko PTM pada Guru di SDN 003
Tanjungpinang Timur

Latar Belakang:
Penyakit tidak menular (PTM) telah menjadi masalah besar di masyarakat
Indonesia. Penyakit tidak menular cenderung terus meningkat secara global dan
nasional telah menduduki sepuluh besar penyakit penyebab kematian. Kasus
terbanyak dari penyakit tidak menular tersebut salah satunya adalah diabetes melitus
(DM) , Hipertensi, sindrom metabolik.

Permasalahan:
Masih banyak guru yang memiliki faktor resiko PTM.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan pemeriksaan berupa tekanan darah, berat badan, tinggi badan,
lingkar perut, dan pemeriksaan gula darah.

Pelaksanaan:
Petugas kesehatan datang ke SDN 003 Tanjungpinang Timur. Kemudian
petugas kesehatan melakukan pendataan kepada guru guru. Setelah di data, peserta
kemudian melakukan pemeriksaan berupa tekanan darah, tinggi badan, berat badan,
lingkar perut dan gula darah. Setelah dilakukan pengukuran tersebut, petugas
kesehatan menilai IMT peserta. Selanjutnya peserta diarahkan untuk konsultasi
kepada dokter. Dokter menanyakan seputar keluhan sekarang, riwayat penyakit
terdahulu, riwayat penyakit keluarga, dan faktor resiko perilaku. Kemudian dokter
memberikan edukasi kepada peserta dan memberikan obat untuk peserta yang
memiliki keluhan.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan agar peserta dapat menerapkan pola hidup sehat dan
patuh dalam mengkonsumsi obat.
DWI BINTANG PAMUSY 6

6. UKM 6
Tanggal mulai: 20 Oktober 2020
Tanggal akhir: 20 Oktober 2020

Kode kegiatan: F5 (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak


Menular)
Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Screening Kesehatan Calon Jamaah Haji Di Wilayah Kijang


Kencana I

Latar Belakang:
Haji merupakan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik sehingga faktor
kesehatan sangat berperan penting untuk aktivitas ini.

Permasalahan:
Cukup banyak calon jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit yang perlu
dilakukan pemantauan dan pengawasan.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Untuk calon jamaah dilakukan pemeriksaan berupa tekanan darah,
pemeriksaan laboratorium berupa GDS, kolestrol, asam urat, serta pemeriksaan obat
rutin yang dikonsumsi, dan pemebrian obat.

Pelaksanaan:
Dokter dan petugas kesehatan mengunjungi rumah calon jamaah haji satu
persatu. Kemudian dilakukan pendataan dan diukur TD, HR, RR, suhu, serta BB.
kemudian calon jamaah di periksa oleh dokter. dokter menanyakaan keluhan pasien
saat ini, riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga serta dilakukan
pemeriksaan head to toe. kemudian akan dituliskan hasil pemeriksaan di form yang
sudah disediakan panitia, lalu calon jamaah melakukan pemeriksaan laboratorium
berupa GDS, kolestrol dan asam urat. Setelah dilakukan pemeriksaan, untuk peserta
yang memiliki riwayat penyakit, dokter memberikan obat serta edukasi mengenai
pencegahan maupun hal yang harus dilakukan oleh calon jamaah yang beresiko agar
kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik.

Monitoring & evaluasi:


DWI BINTANG PAMUSY 7

Dokter melakukan edukasi, mengenai pencegahan kekambuhan maupun hal


yang harus dilakukan calon jamaah haji terutama yang memiliki riwayat penyakit,
agar kondisi kesehatannya tetap terjaga.

7. UKM 7
Tanggal mulai: 20 Oktober 2020
Tanggal akhir: 20 Oktober 2020

Kode kegiatan: F6 (Upaya Pengobatan Dasar)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemeriksaan Screening Kesehatan Calon Jamaah Haji Di Wilayah


Kijang Kencana I

Latar Belakang:
Haji merupakan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik sehingga faktor
kesehatan sangat berperan penting untuk aktivitas ini.

Permasalahan:
Cukup banyak calon jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit yang perlu
dilakukan pemantauan dan pengawasan.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Untuk calon jamaah dilakukan pemeriksaan berupa tekanan darah,
pemeriksaan laboratorium berupa GDS, kolestrol, asam urat, serta pemeriksaan obat
rutin yang dikonsumsi, dan pemebrian obat.

Pelaksanaan:
Dokter dan petugas kesehatan mengunjungi rumah calon jamaah haji satu
persatu. Kemudian dilakukan pendataan dan diukur TD, HR, RR, suhu, serta BB.
kemudian calon jamaah di periksa oleh dokter. dokter menanyakaan keluhan pasien
saat ini, riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga serta dilakukan
pemeriksaan head to toe. kemudian akan dituliskan hasil pemeriksaan di form yang
sudah disediakan panitia, lalu calon jamaah melakukan pemeriksaan laboratorium
berupa GDS, kolestrol dan asam urat. Setelah dilakukan pemeriksaan, untuk peserta
yang memiliki riwayat penyakit, dokter memberikan obat serta edukasi mengenai
pencegahan maupun hal yang harus dilakukan oleh calon jamaah yang beresiko agar
kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik.
DWI BINTANG PAMUSY 8

Monitoring & evaluasi:


Dokter melakukan edukasi, mengenai pencegahan kekambuhan maupun hal
yang harus dilakukan calon jamaah haji terutama yang memiliki riwayat penyakit,
agar kondisi kesehatannya tetap terjaga.

8. UKM 8
Tanggal mulai: 20 Oktober 2020
Tanggal akhir: 20 Oktober 2020

Kode kegiatan: F2 (Upaya Kesehatan Lingkungan)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan:
Penyelidikan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue di Perumahan Taman
Seraya Wilayah Kerja Puskesmas Batu X Kota Tanjungpinang

Latar Belakang:
Dalam upaya kewaspadaan dini dan respon kejadian penyakit DBD tentunya
perlu dilakukan Penyelidikan Epidemiologi DBD yang bertujuan untuk mengetahui
potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan
yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita.

Permasalahan:
Adanya laporan kejadian Demam Berdarah Dengue di perumahan taman
seraya wilayah kerja Puskesmas Batu X Kota Tanjungpinang.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan adanya jentik-jentik nyamuk DBD
di lingkungan rumah penderita dan wilayah rumah penduduk sekitar tempat tinggal
penderita.

Pelaksanaan:
Petugas kesehatan yang mendapatkan laporan adanya penderita DBD
melakukan penyelidikan berupa mengunjungi rumah pasien. Petugas kesehatan
memperkenalkan diri dan selanjutnya memberikan pertanyaan untuk mengetahui
adanya kejadian DBD. Kemudian petugas kesehatan meminta izin kepada pemilik
rumah untuk melihat tempat-tempat penampungan air apakah terdapat jentik jentik
DWI BINTANG PAMUSY 9

atau tidak. Setelah itu, petugas kesehatan menaburkan bubuk abate pada tempat
penampungan air yang terdapat jentik-jentik.

Monitoring & evaluasi:


Petugas kesehatan menyarankan agar pemilik rumah selalu melakukan 3M
Plus (Menguras tempat penampungan air secara rutin – Membuang dan mengubur
barang bekas yang dapat menampung air – Menutup tempat penampungan air – Plus
hindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan menggunakan obat
nyamuk).

9. UKM 9
Tanggal mulai: 26 Oktober 2020
Tanggal akhir: 26 Oktober 2020

Kode kegiatan: F1 (Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Penyuluhan Asma Pada Anak di Puskesmas Batu X Kota


Tanjungpinang.

Latar Belakang:
Asma adalah penyakit saluran napas dengan karakteristik berupa peningkatan
hiperaktivitas bronkus dan trakea terhadap rangsangan dengan manifestasi klini
berupa penyempitan saluran napas menyeluruh. Asma merupakan penyakit radang
kronis saluran napas yang tidak dapat disembuhkan dan bersifat hilang dan kemudian
timbul lagi.

Permasalahan:
Masih banyak dijumpai anak dengan asma.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan penyuluhan dan sesi tanya jawab.

Pelaksanaan:
Peserta hadir di puskesmas batu X kota Tanjungpinang. Selanjutnya dokter
memberikan penyuluhan tentang asma pada anak, berupa pengertian, penyebab,
gejala, pengobatan serta pencegahan pada asma. Setelah selesai menjelaskan dokter
membuka sesi tanya jawab.

Monitoring & evaluasi:


DWI BINTANG PAMUSY 10

Dokter menyarankan agar peserta dapat memahami tentang asma pada anak.

10. UKM 10
Tanggal mulai: 04 November 2020
Tanggal akhir: 04 November 2020

Kode kegiatan: F1 (Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Penyuluhan HIV dan IMS serta Pemeriksaan Penyakit Menular
Seksual pada WPS di Lokalisasi

Latar Belakang:
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi
dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana
HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka
tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan
seks vaginal (melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut). Infeksi ini
biasanya paling sering terjadi pada kelompok yang melakukan aktivitas seksual
dengan pasangan yang berganti ganti.

Permasalahan:
Banyak dijumpai penyakit menular seksual di lokalisasi

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan penyuluhan dan sesi tanya jawab serta pengambilan darah.

Pelaksanaan:
DWI BINTANG PAMUSY 11

Peserta yang hadir dibagi menjadi 5 orang/kelompok. Masing masing


kelompok secara bergantian diberikan penyuluhan mengenai HIV dan IMS. Setelah
peserta diberikan penyuluhan selanjutnya peserta akan dibagikan tabung EDTA.
Kemudian peserta secara bergantian diambil sample darah nya yang nantinya sample
darah diperiksakan agar dapat mengetahui apakah peserta menderita penyakit menular
seksual.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual
dan menjaga hygiene vagina. WPS diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ims
secara rutin.

11. UKM 11
Tanggal mulai: 04 November 2020
Tanggal akhir: 04 November 2020

Kode kegiatan: F5 (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak


Menular)
Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Screening HIV dan IMS serta Pemeriksaan Penyakit Menular
Seksual pada WPS di Lokalisasi

Latar Belakang:
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi
dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana
HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka
tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan
seks vaginal (melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut). Infeksi ini
biasanya paling sering terjadi pada kelompok yang melakukan aktivitas seksual
dengan pasangan yang berganti ganti.

Permasalahan:
Banyak dijumpai penyakit menular seksual di lokalisasi

Perencanaan & pemilihan intervensi:


DWI BINTANG PAMUSY 12

Dilakukan penyuluhan dan sesi tanya jawab serta pengambilan darah.

Pelaksanaan:
Peserta yang hadir dibagi menjadi 5 orang/kelompok. Masing masing
kelompok secara bergantian diberikan penyuluhan mengenai HIV dan IMS. Setelah
peserta diberikan penyuluhan selanjutnya peserta akan dibagikan tabung EDTA.
Kemudian peserta secara bergantian diambil sample darah nya yang nantinya sample
darah diperiksakan agar dapat mengetahui apakah peserta menderita penyakit menular
seksual.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual
dan menjaga hygiene vagina. WPS diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ims
secara rutin.

12. UKM 12
Tanggal mulai: 5 November 2020
Tanggal akhir: 5 November 2020

Kode kegiatan: F6 (Upaya Pengobatan Dasar)


Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemeriksaan screening kesehatan calon jamaah haji di kelurahan Air
Raja

Latar Belakang:
Haji merupakan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik sehingga faktor
kesehatan sangat berperan penting untuk aktivitas ini.

Permasalahan:
Cukup banyak calon jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit yang perlu
dilakukan pemantauan dan pengawasan.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Untuk calon jamaah dilakukan pemeriksaan berupa tekanan darah,
pemeriksaan laboratorium berupa GDS, kolestrol, asam urat, serta pemeriksaan obat
rutin yang dikonsumsi, dan pemebrian obat.

Pelaksanaan:
DWI BINTANG PAMUSY 13

Dokter dan petugas kesehatan mengunjungi rumah calon jamaah haji satu
persatu. Kemudian dilakukan pendataan dan diukur TD, HR, RR, suhu, serta BB.
kemudian calon jamaah di periksa oleh dokter. dokter menanyakaan keluhan pasien
saat ini, riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga serta dilakukan
pemeriksaan head to toe. kemudian akan dituliskan hasil pemeriksaan di form yang
sudah disediakan panitia, lalu calon jamaah melakukan pemeriksaan laboratorium
berupa GDS, kolestrol dan asam urat. Setelah dilakukan pemeriksaan, untuk peserta
yang memiliki riwayat penyakit, dokter memberikan obat serta edukasi mengenai
pencegahan maupun hal yang harus dilakukan oleh calon jamaah yang beresiko agar
kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik.

Monitoring & evaluasi:


Dokter melakukan edukasi, mengenai pencegahan kekambuhan maupun hal
yang harus dilakukan calon jamaah haji terutama yang memiliki riwayat penyakit,
agar kondisi kesehatannya tetap terjaga.

13. UKM 13
Tanggal mulai: 5 November 2020
Tanggal akhir: 5 November 2020

Kode kegiatan: F5 (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak


Menular)
Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemeriksaan screening kesehatan calon jamaah haji di kelurahan Air
Raja

Latar Belakang:
Haji merupakan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik sehingga faktor
kesehatan sangat berperan penting untuk aktivitas ini.

Permasalahan:
Cukup banyak calon jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit yang perlu
dilakukan pemantauan dan pengawasan.

Perencanaan & pemilihan intervensi:


DWI BINTANG PAMUSY 14

Untuk calon jamaah dilakukan pemeriksaan berupa tekanan darah,


pemeriksaan laboratorium berupa GDS, kolestrol, asam urat, serta pemeriksaan obat
rutin yang dikonsumsi, dan pemebrian obat.

Pelaksanaan:
Dokter dan petugas kesehatan mengunjungi rumah calon jamaah haji satu
persatu. Kemudian dilakukan pendataan dan diukur TD, HR, RR, suhu, serta BB.
kemudian calon jamaah di periksa oleh dokter. dokter menanyakaan keluhan pasien
saat ini, riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga serta dilakukan
pemeriksaan head to toe. kemudian akan dituliskan hasil pemeriksaan di form yang
sudah disediakan panitia, lalu calon jamaah melakukan pemeriksaan laboratorium
berupa GDS, kolestrol dan asam urat. Setelah dilakukan pemeriksaan, untuk peserta
yang memiliki riwayat penyakit, dokter memberikan obat serta edukasi mengenai
pencegahan maupun hal yang harus dilakukan oleh calon jamaah yang beresiko agar
kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik.

Monitoring & evaluasi:


Dokter melakukan edukasi, mengenai pencegahan kekambuhan maupun hal
yang harus dilakukan calon jamaah haji terutama yang memiliki riwayat penyakit,
agar kondisi kesehatannya tetap terjaga.

14. UKM 14
Tanggal mulai: 9 November 2020
Tanggal akhir: 9 November 2020

Kode kegiatan: F6 (Upaya Pengobatan Dasar)

Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Pemasangan NGT Pada Pasien Sindrom Geriatri Di Perumahan


Taman Pesona Asri Kota Tanjungpinang

Latar Belakang:
Sindrom geriatri merupakan berbagai gejala dari masalah kesehatan yang
sering terjadi pada orang lanjut usia atau lansia akibat proses penuaan. Hal ini
menyebabkan lansia kurang mampu atau kesulitan dalam melakukan aktivitas harian,
seperti makan, mandi atau berpakaian, sehingga perlu dibantu. Gangguan Makan
merupakan salah satu jenis dari sindrom geriatri sehingga di butuhkan pemasangan
selang agar kebutuhan nutrisi geriatri tetap terpenuhi.
DWI BINTANG PAMUSY 15

Permasalahan:
Adanya pasien dengan sindrom geriatri yang memerlukan pemasangan NGT
untuk kebutuhan nutrisi

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Dilakukan Pemasangan NGT pada pasien

Pelaksanaan:
Dokter dan tenaga kesehatan datang ke rumah pasien. Kemudian dokter
mempersiapkan alat alat yang akan digunakan. Setelah itu dilakukan pemasangan
NGT. Setelah selesai dipasang, dokter memeriksa apakan selang masuk ke dalam
lambung atau tidak. Kemudian setelah dipastikan NGT terpasang dengan tepat, dokter
dan tenaga kesehatan kembali ke puskesmas.

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan agar NGT dapat diganti setiap 2 minggu sekali.

15. UKM 15
Tanggal mulai: 15 November 2020
Tanggal akhir: 15 November 2020

Kode kegiatan: F3 (Upaya Kesehatan Ibu Anak serta KB)

Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Kelas Ibu Hamil dengan Penyuluhan Manfaat Senam Hamil dan
Peragaan Senam Hamil pada Ibu Hamil di Posyandu Melati

Latar Belakang:
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil
baik dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan maupun
membantu meningkatkan kebugaran ibu hamil melalui senam ibu hamil
DWI BINTANG PAMUSY 16

Permasalahan:
Masih ada ibu hamil yang belum mengetahui manfaat dan gerakan senam ibu hamil

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Kelas ibu hamil ini dilakukan dengan penyuluhan dan peragaan senam ibu hamil.

Pelaksanaan:
Ibu Hamil dan tenaga kesehatan berkumpul di Posyandu Melati. Kelas ibu hamil
diawali dengan dokter memberikan penyuluhan tentang tujuan,manfaat dan pada usia
kehamilan berapa bisa dilakukan gerakan senam ibu hamil, kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab. Selanjutnya dokter memberikan contoh gerakan senam ibu
hamil yang kemudian gerakan tersebut diperagakan oleh ibu hamil.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan agar ibu dapat melakukan gerakan senam ibu hamil untuk
meningkatkan kebugaran ibu

16. UKM 16
Tanggal mulai: 15 November 2020
Tanggal akhir: 15 November 2020

Kode kegiatan: F1 (Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat)

Peserta Hadir: Masyarakat

Judul Laporan: Kelas Ibu Hamil dengan Penyuluhan Manfaat Senam Hamil dan
Peragaan Senam Hamil pada Ibu Hamil di Posyandu Melati

Latar Belakang:
DWI BINTANG PAMUSY 17

Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil
baik dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan maupun
membantu meningkatkan kebugaran ibu hamil melalui senam ibu hamil

Permasalahan:
Masih ada ibu hamil yang belum mengetahui manfaat dan gerakan senam ibu hamil

Perencanaan & pemilihan intervensi:


Kelas ibu hamil ini dilakukan dengan penyuluhan dan peragaan senam ibu hamil.

Pelaksanaan:
Ibu Hamil dan tenaga kesehatan berkumpul di Posyandu Melati. Kelas ibu hamil
diawali dengan dokter memberikan penyuluhan tentang tujuan,manfaat dan pada usia
kehamilan berapa bisa dilakukan gerakan senam ibu hamil, kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab. Selanjutnya dokter memberikan contoh gerakan senam ibu
hamil yang kemudian gerakan tersebut diperagakan oleh ibu hamil.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan agar ibu dapat melakukan gerakan senam ibu hamil untuk
meningkatkan kebugaran ibu

Anda mungkin juga menyukai