Anda di halaman 1dari 6

1

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

“Mengenalkan Berbagai Metode Kontrasepsi sebagai Salah Satu Upaya


Merencanakan Kehamilan“

Program Internship Dokter Indonesia

Disusun Oleh:
dr. Yusrina Adani

Dokter Pendamping:
dr. Zulia Nuraini

Pusat Kesehatan Masyarakat Mlati II Sleman


2015
2

A. LATARBELAKANG

Survei Penduduk 2019 menyebutkan populasi penduduk Kabupaten Musi Rawas


mencapai 384.333 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 60,46 jiwa/km2. Angka tersebut
akan terus meningkat bila tidak dilaukan intervensi sesegera mungkin. Penduduk Musi Rawas
akan meningkat lebih pesat dibanding pertambahan penduduk pada tahun-tahun berikutnya.

Selain permasalahan laju pertumbuhan penduduk tersebut, terdapat permasalahan


khusus di dalam nya berupa perkembangan kelompok umur 20-24 tahun yang sangat tinggi.
Dalam lima tahun ke depan kelompok usia ini sudah menjadi pasangan usia subur dan
mempunyai anak sehingga diperkirakan akan ada banyak kelahiran yang berkontribusi pada
pertambahan jumlah penduduk yang luar biasa banyaknya disumbang dari kelompok umur
ini. Jika selama kurun waktu masa reproduksi sehat pasangan usia subur dari kelompok umur
20-24 ini tidak melakukan program Keluarga Berencana (KB), tentu akan terjadi
pertambahan penduduk yang pesat tidak hanya sekedar lonjakan penduduk tetapi akan terjadi
ledakan penduduk.
Menurut WHO (World Health Organisation), KB adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga. Menurut data
WHO setiap tahun lebih dari 600.000 wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan saat
melahirkan, 99% kematian terjadi di negara berkembang. Pencegahan dan penurunan angka
kematian ibu merupakan salah satu alasan diperlukannya pelayanan keluarga berencana.
Program keluarga berencana dapat menurunkan angka kematian ibu dalam beberapa cara.
Keluarga berencana dapat menyebabkan penurunan jumlah kelahiran karena setiap kehamilan
yang berkaitan dengan beberapa resiko dapat dihindari. Keluarga berencana juga dapat
mengurangi kehamilan yang tidak tepat waktunya misalnya kehamilan pada wanita yang
sangat muda dan pada wanita yang sudah tua. KB membantu menurunkan jumlah kehamilan
yang tidak diinginkan karena kehamilan yang tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi
kesehatan wanita (World Health Organization, 2007).

Sebagai petugas kesehatan, dalam memberikan pelayanan keluarga berencana kepada


masyarakat tentu harus memperkenalkan atau mempromosikan beberapa metodekontrasepsi.
Komponen dalam pelayanan KB yang dapat diberikan adalah KIE (Komunikasi,
3

Informasi, dan Edukasi), konseling, pelayanan kontrasepsi (PK), pelayanan infertilitas,


pendidikan seks, konsultasi pra-perkawinan dan konsultasi perkawinan, konsultasi genetik,
tes keganasan, adopsi (Hanafi Hartanto,2004).Secara pendekatan sosioekonomi
pengontrolan kelahiran penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberi efek yang
positif terhadap kebahagian keluarga juga lingkungan sekitar (Cunningham,2005).

Pada dasarnya pelayanan kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan
dicapainya.Peserta wanita berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan
diutamakan pemakaian kontrasepsi pil oral, sedangkan penggunaan kondom tidak
disarankan karena biasanya pasangan muda masih tinggi frekuesi bersenggamanya
sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam mencegah kehamilan. Dapat juga
digunakan IUD-Mini (Intra Uterine Device Mini) terutama pada calon peserta yang
kontraindikasi terhadap pil oral. Pada peserta umur 20-30 tahun dengan alasan
menjarangkan kehamilan maka segera setelah anak pertama lahir dianjurkan untuk
memakai IUD (Intra Uterine Device) sebagai pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di
sini bukanlah suatu kesalahan program. Pada peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak
mau hamil maka pilihan utama adalah kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena
usia ibu yang relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan
komplikasi (Hanafi Hartanto,2004).

B. PERMASALAHAN

Pengunaan Kontrasepsi di Indonesia sudah diatas rata-rata penggunaan kontrasepsi di


ASEAN yaitu 61% dan pencapaian utama berasal dari puskesmas sebesar 97,5%.
Permasalahan yang muncul adalah sebagian besar masyarakat hanya mengetahui metode
kontrasepsi berupa pil dan suntik. Masyarakat belum banyak mengetahui informasi metode
kontrasepsi lain.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHANINTERVENSI


Metode intervensi yang digunakan adalah dengan melakukan penyuluhan dan diskusi
secara langsung kepada para wanita usia reproduktif yang telah menikah. Materi penyuluhan
berfokus untuk menjelaskan tujuan dan fungsi KB serta memberikan contoh pilihan metode
kontrasepsi yang dapat digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet dan slide presentasi.
Selama kegiatan penyuluhan juga digunakan untuk mendata peserta yang pernah
4

menggunakan KB namun selanjutnya tidak melanjutkan penggunaan (drop-out) dan


menanyakan sebab ketidakberlanjutan program. Peserta yang berminat menggunakan KB
atau ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut diarahkan untuk datang ke puskesmas.

D. PELAKSANAAN

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Rabu, 27 November pukul 10.00 – 10.30
di Desa Karya Teladan (SP 5). Acara ini dihadiri oleh sekitar 13 orang ibu-ibu masyarakat
yang membawa anak untuk dilakukan imunisasi. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan
menggunakan presentasi. Penyuluhan berlangsung lancar dan interaktif. Banyak peserta yang
antusias bertanya dan membagi cerita menggunakan kontrasepsi.

DokterPendamping

dr. Zulia Nuraini


5

LAMPIRAN

Gb 1. Kegiatanpenyuluhan di DusunJetis, Tirtoadi, Mlati, Sleman

Gb 2. Sesitanya-jawab

Gb 3. Kegiatanpenyuluhan di DusunRajegLor
6

Gb 4. Wargadenganseksamamemperhatikanpenjelasanmengenai
berbagaimetodekontrasepsijangkapanjang

Gb 5. Sesitanya-jawab

Anda mungkin juga menyukai