Disusun Oleh:
Bobby Aksanda Putra
Identitas Pasien:
• Nama : An. Ak
• Umur : 9 bulan
• Berat badan : 8 kg
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Masuk RS : 7 November 2018, jam 19.40 WIB
Anamnesis
Keluhan Utama:
Demam 6 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang:
6 hari sebelum masuk rumah sakit dari hari senin sore, pasien demam,
mengigil (-), kejang (-). Demam terus menerus, demam turun apabila
pasien minum obat penurun panas, demam tidak disertai menggigil, Pasien
juga mengeluh batuk + 1 hari sebelum masuk rumah sakit, batuk tidak
disertai dahak, pasien juga mengeluh mual, tetapi tidak disertai muntah,
nafsu makan pasien juga menurun dan sakit saat menelan, nyeri perut (-),
sakit kepala (-), nyeri BAK (-), BAB (+) normal, BAK (+) normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya.
Riwayat Imunisasi:
Imunisasi pasien (hepatitis b, polio, BCG, DTP, Hib, PCV,
Rotavirus, influenza)
Pasien belum imunisasi campak.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Lemas, Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda vital :
– Nadi : 149 x/menit
– Pernapasan : 32 x/menit
– Suhu : 39,1°C
Kepala Normocephali, rambut hitam tidak mudah
dicabut.
Mata Konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak
ikterik, edema palpebra tidak ada , mata cekung
(-/-)
Hidung Nafas cuping hidung tidak ada, tidak ada sekret.
Telinga Tidak ada sekret, nyeri tekan tragus - / -, nyeri
tekan mastoid - / -
Mulut Bibir tidak sianosis, mukosa bibir basah (+), lidah
kotor (-), faring hiperemis (+), tonsil (T2-T2)
Leher Tidak ada pembesaran KGB, kelenjar tiroid tidak
teraba membesar
Thorax I Gerakan dinding dada statis dinamis, simetris kiri
Pulmo kanan, otot bantu napas (-), retraksi dinding dada
(-)
P Stem fremitus kiri sama dengan kanan normal
P Sonor seluruh lapangan paru
A Suara napas vesikuler +/+ normal, wheezing ( -),
Rhonki (-)
Cor I Iktus cordis tidak terlihat
P Iktus cordis tidak teraba
P Jantung dalam batas normal
A Bunyi Jantung I-II normal, irama reguler, murmur
(-), gallop (-),
Abdomen I Datar
Signs Pharyngeal erythema and exudates Usually no exudates, ulcerative lesion with some
Tender,enlarged anterior cervical nodes generally minor, non tender adenopathy
Palatal petechiae Characteristic enanthemas
Tonsillar hypertrophy Varies with agent
Scarlet fever rash Characteristic exanthema
Adapted from :Tanz.R,Shulman S.Pharyngitis.In :Principles and practice of pediatric infectious disease
.Long S,Pickering L, Prober C. 2002,180.
Streptococcal Tonsillopharyngitis
Viral
Tonsillopharyngitis
Table 2 . Clues for Recognizing Some Agents That Cause Pharyngitis.
Agent Age Comments and Clues
< 5 yr ≥ 5 yr
Adapted from :Tanz.R,Shulman S.Pharyngitis.In :Principles and practice of pediatric infectious disease.Long S,Pickering L, Prober C.
2002,181.
VIRAL < 5 yr ≥ 5 yr Comments and clues
Look for pharyngeal vesicles/ ulcers,
Enteroviruses +++ ++ vesicles on palms and soles,most common in
summer
+ +
Sistim penilaian McIsaac
Prinsip pengobatan nasofaringitis
• Antibiotik seharusnya tidak perlu diberikan pada nasofaringitis (common cold)
• Rinitis dengan lendir yang mukopurulen biasanya merupakan bagian dari common
cold , namun itu bukan indikasi untuk memberikan antibiotik kecuali bila gejala ini
menetap tanpa perbaikan sampai 10 – 14 hari.
• Rosenstein N, Phillips WR, Gerber MA, Marcy SM, Schwartz B, Dowell SF.
• The Common Cold-Principles of judicious use of antimicrobial agents.
• Pediatrics 1998;101:181-4.
Uji klinis pemberian amoksisilin dan asam klavulanat
dibanding plasebo
– antibiotik walaupun mungkin tidak diperlukan ternyata memperbaiki
gambaran klinis pada hari ke 5 untuk tonsilofaringitis dengan isolat usap
hidung positif terhadap
• Streptococcus pneumoniae,
• Moraxella catarrhalis
• Hemophilus influenzae
– Sedang untuk kelompok penyebab virus tidak didapatkan perbaikan yang
bermakna
• Rosenstein N, Phillips WR, Gerber MA, Marcy SM, Schwartz B, Dowell SF.
• The Common Cold-Principles of judicious use of antimicrobial agents.
• Pediatrics 1998;101:181-4.
Pilihan antibiotik untuk tonsilofaringitis bakterialis (GAS)
• Pilihan pertama tetap penisilin peroral 10 hari, reduksi lama pemberian
menurunkan efikasi terapi
• Beberapa penelitian melaporkan bahwa pemberian antibiotik jangka pendek (≤ 5
hari atau ≤ 3 hari) memberikan efek sama baiknya dengan penisilin selama 10 hari
• Amoksisilin 6 hari, sefalosporin 4 – 5 hari dan klaritromisin 5 hari ditemukan
mempunyai efektifitas yang mendekati penisilin
• Astromisin selama 3 hari tidak cukup efektif, kecuali bila dosis digandakan.
• Guay DRP. Short course antimicrobial therapy of Respiratory
• Tract Infections. Drugs 2003;63(20):2169-84
Kesimpulan
Diagnosis tonsilofaringitis bakterialis akibat infeksi bakterial harus didasarkan
atas hasil pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan gambaran klinis dan
epidemiologis.
Penggunaan sistim skoring dianjurkan pada kondisi dimana keputusan untuk pemberian antibiotik
dipertimbangkankan.
Antibiotik tidak perlu diberikan pada anak dengan tonsilofaringitis bila kuman tidak didapatkan
atau tidak sesuai dengan kriteria klinik untuk infeksi bakterial.
Penisilin tetap merupakan obat pilihan untuk mengobati tonsilofarngitis bakterialis khususnya bila
disebabkan oleh bakteri Streptococcus, namun penggunaan jenis antibiotik lain perlu dipikirkan
bila ada reaksi alergi terhadap penisilin.