0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan19 halaman
Laporan kasus ini membahas pasien wanita berusia 32 tahun yang mengeluhkan demam tinggi selama 5 hari disertai nyeri perut dan pegal-pegal. Pemeriksaan menunjukkan suhu 38 derajat, lidah kotor, dan nyeri epigastrium. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit normal dan hasil tubex test menunjukkan reaksi positif terhadap Salmonella. Berdasarkan gejala dan pemeriksaan, pasien didiagnosis dengan demam tifoid.
Laporan kasus ini membahas pasien wanita berusia 32 tahun yang mengeluhkan demam tinggi selama 5 hari disertai nyeri perut dan pegal-pegal. Pemeriksaan menunjukkan suhu 38 derajat, lidah kotor, dan nyeri epigastrium. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit normal dan hasil tubex test menunjukkan reaksi positif terhadap Salmonella. Berdasarkan gejala dan pemeriksaan, pasien didiagnosis dengan demam tifoid.
Laporan kasus ini membahas pasien wanita berusia 32 tahun yang mengeluhkan demam tinggi selama 5 hari disertai nyeri perut dan pegal-pegal. Pemeriksaan menunjukkan suhu 38 derajat, lidah kotor, dan nyeri epigastrium. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit normal dan hasil tubex test menunjukkan reaksi positif terhadap Salmonella. Berdasarkan gejala dan pemeriksaan, pasien didiagnosis dengan demam tifoid.
WIWIT ASARI PEMBIMBING : DR. AZIZA AR Identitas Pasien Nama : Ny. NR No. MR : 00161502 Jenis kelamin : Perempuan Usia : 32 tahun Tanggal MRS : 19 Agustus 2022 Alamat : rambah, rokan hulu Keluhan utama
Demam tinggi sejak 5 hari SMRS
RPS • 5 hari SMRS pasien mengeluhkan demam. Demam terus menerus, dan tinggi pada malam hari. Demam tidak berkurang walaupun telah dikompres. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri perut, batuk (-), pilek (-), sesak napas (-) lalu pasien minum obat penurun panas dan demam berkurang sedikit. • 1 hari SMRS pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, nyeri dirasakan hilang timbul, tidak menjalar, Penurunan nafsu makan (+) , mual (+) muntah (+). Muntah setiap makanan masuk. BAK tidak ada keluhan, BAB belum ada sejak 2 hari ini.. Selain itu, pasien juga mengeluhkan masih demam, pegal- pegal seluruh badan dan nyeri pada sendi. Bintik-bintik merah pada kulit (-), mimisan (-), gusi berdarah (-). Riwayat tranfusi dalam 1 bulan terakhir (-), baru mendapat vaksin (-), gatal-gatal (-), nyeri dibelakang bola mata (-), sesak napas (-), nyeri tenggorokan (-). penurunan kesadaran (-), kejang (-). • 1 hari SMRS nyeri perut semakin berat dan tidak nafsu makan, kemudian pasien berobat ke IGD RSUD rokan hulu. RPD • Riwayat penyakit dengan keluhan serupa (-) • Riwayat penyakit DBD (-) • Riwayat asma (-), riwayat ISPA (-) • Riwayat penyakit paru (-) • Riwayat nyeri ulu hati berulang (+) • Riwayat alergi (-) • Riwayat hipertensi (-) • Riwayat DM (-) • Riwayat alergi parcetamol RPK • Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa • Riwayat Hipertensi (-) • Riwayat DM (-) Riw. Sosek dan kebiasaan Pasien seorang ibu rumah tangga Riwayat merokok (-) Riwayat minum alkohol (-) Riwayatmakan makanan yang berlemak dan makan diluar (+) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Keadaan umum : tampak
Composmentis kooperatif sakit sedang TD : 121 /89 mmHg Tinggi badan : 165 cm ND: 80x/menit Berat badan : 55 kg RR: 20 x/menit IMT : 20,2 (N) Suhu : 38,0oC Pemeriksaan Fisik Kepala Leher Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung : keluar cairan (-) Mulut : lidah kotor pinggir hiperemis(+), Leher : KGB tidak teraba, pembesaran tiroid (-), JVP 5 – 2 cmH2O Toraks paru (depan) -Inspeksi : normochest, Toraks paru (belakang) pergerakan simetris normal -Inspeksi : bentuk normal kiri dan kanan. -Palpasi : vokal fremitus -Palpasi : vokal fremitus simetris normal kiri dan simetris normal kiri dan kanan. kanan. -Perkusi : Sonor diseluruh -Perkusi : sonor diseluruh lapang paru lapang paru, batas paru- -Auskultasi : vesikuler (+/+), hepar SIK VI linea ronkhi (-/-), wheezing (-/-) midclavicula dextra. -Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Toraks jantung : Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : Iktus kordis teraba di linea midklavikula sinistra SIK V Perkusi : Batas atas jantung SIK III linea parasternalis sinistra Batas kanan jantung linea sternalis Batas kiri jantung linea midklavikula sinistra Auskultasi : HR 88x/mnt, S1 dan S2 normal reguler, gallop (-), murmur (-) Abdomen : Inspeksi : datar Auskultasi : BU (+), 4 x/menit Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium, nyeri tekan regio umbilical (+), hepatomegali (-), splenomegali (-) Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen Ekstremitas: Akral hangat, Jaundice (-) Edema tungkai (-), CRT <2 detik, nyeri gastrocnemius (-) Rumple Leed (-) Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin: Rapid antigen (-)
Hb : 13,4 g/dl Ht : 40% Leukosit : 7.79 /uL Eritrosit : 5,03 x 106 /uL Trombosit : 144 .000 /uL Imunoserologi: Tubex test : Anti samonela ig M score 6 Gds : 134 Resume Anamnesis: demam sejak 5 hari Pemeriksaan Fisik: SMRS, tinggi terus Suhu : 38,0oC menerus. lidah kotor pinggir Nyeri epigastrium(+) hiperemis Pegal-pegal seluruh badan Nyeri tekan epigastrium (+) (+) Konstipasi (+) Pemeriksaan penunjang : Nafsu makan turun, Mual Immunoserologi : (+) tubex: Anti samonela ig M Muntah (+) score reaktif 6 Daftar Masalah Demam tifoid Pengkajian DEMAM TIFOID Penyakit infeksi bakteri Gejala demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella thypi Demam tinggi Malaise Sakit kepala Ditularkan melalui Mual/ diare konsumsi makanan atau Rose spots minuman yang Pembesaran limpa dan hati terkontaminasi oleh tinja Kehilangan nafsu makan atau urin orang yang Sembelit terinfeksi Diagnosis Banding Campak Demam Berdarah Dengue Malaria Leptospirosis Infeksi Saluran Kemih Tuberkulosis paru Pneumonia Gastroenteritis Hepatitis A Meningitis Pengkajian Tatalaksana : Farmakologi : Non farmakologi: 1. IVFD RL 20 tpm 1. Bed rest 2. Inj. Ondansentron 1 amp/ 2. Menjaga kecukupan 8 jam cairan 3. Omeprazol 1 vial /12 jam 3. Diet gizi seimbang, 4. Inj. Ketorolac 1 amp/8 konsistensi lunak, cukup jam kalori dan protein 5. kloramfenikol 4x500 mg 6. Ibuprofen 3 x 400 mg 7. Curcuma 2 x 1 TERIMAKASIH