Anda di halaman 1dari 29

Oleh : Bulan Handestiany

Koass Universitas Batam


Pembimbing : dr. Dede Satia S,SpPD
Program Kepaniteraan Klinik Bagian Penyakit Dalam
Rumkital dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang
Data Pasien
Data Administrasi
Nama : Nn. H
Tanggal Lahir : 22 April 1992
Usia : 22 Tahun
No. Rekam Medik : 149787
Tanggal Masuk : 18 September 2014
Status : Belum Menikah

Data Demografis
Alamat : Jalan Kuantan
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pekerjaan : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan

Data Biologik
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 59 Kg
Indeks Massa Tubuh : 23.046 kg/m2
Data Klinis
Anamnesa
Keluhan Utama
Demam sejak 5 hari yang lalu, disertai munculnya
bercak kemerahan dikulit (peteki)
Keluhan Tambahan
Nyeri perut, mual, muntah >10 kali, nyeri otot



Alloanamnesa

Os datang ke UGD RSAL Tanjungpinang dengan keluhan
demam sejak 5 hari yang lalu. Demam naik turun,
keluhan disertai dengan sakit kepala, nyeri ulu hati, mual,
muntah >10 x berupa sisa makanan dan nyeri otot di
seluruh tubuh. Keluhan mimisan (-), gusi berdarah (-),
ma/mi <<, BAB/BAK tidak ada gangguan, Rumple leed
test (+).


A. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Sakit Serupa (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi Makanan (-)
Riwayat Penyakit Paru (-)
Riwayat penyakit Liver (-)

B. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Sakit Serupa (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi Makanan (-)
Riwayat Penyakit Paru (-)
Riwayat penyakit Liver (-)
C. Riwayat Kebiasaan
Merokok (-)
Minum Kopi (-)
Minum Alkohol (-)
Olahraga (+)


Tanda Vital
Keadaan Umum : tampak sakit sedang (lemah dan
pucat)
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 90/70 mmHg
Nadi : 104 x/m
Respirasi : 20 x/m
Suhu : 39 C

Pemeriksaan Fisik

Turgor kulit :
Turgor Baik, Ikterik (-), Sianosis (-), Peteki (+), Spider
Nevi (-)
Kepala :
Bentuk normocephal, posisi simetris,penonjolan tidak
ada
Mata :
Exophtalmus (-), Enophtalmus (-), Edema kelopak mata
(-), Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Refleks cahaya normal
Hidung :
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)


Mulut :
Bibir sianosis : (-), gusi berdarah (-), lidah kotor (-)
Telinga :
Daun telinga tidak ada kelainan, Nyeri tekan mastoid (-),
peradangan (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-)
Tenggorokan :
Tonsil T1-T1, pharing hiperemis (-), tidak ada kelainan
massa
Leher :
JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar tiroid (-), trakea
tidak ada deviasi, pembesaran kelenjar limfe (-)

Dada :
Normochest, simetris, nyeri tekan tidak ada

Paru-paru
inspeksi : bentuk normal, tidak ada bagian yang tertinggal saat bernafas
palpasi : Vokal premitus ki=ka, tidak ada kelainan, nyeri tekan tidak ada
perkusi : sonor dilapangan paru ka=ki
auskultasi : suara vesikuler (+/+), ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas kiri midclavicularis ICS IV
Batas kanan linea parasternal dextra ICS IV
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, tidak ada bising
gallop, murmur (-)



Abdomen :
Inspeksi : normal, tidak cembung, tidak ada kelainan
kulit dan tidak ada jaringan parut
Palpasi : nyeri tekan pada ulu hati, hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : Timpani, tidak ada asites dengan
pemeriksaan pekak samping, , dan shifting dullness
tidak ada
Auskultasi : bising usus (+)

Ekstremitas :
Akral hangat, uji tourniquet (+), lengan ka-ki normal
(tonus otot, massa otot, sendi gerakan dan kekuatan
normal)
tungkai dan kaki : normal, edema (-), luka (-), varices
(-)
Sistem genitalia :
Tidak diperiksa


Pemeriksaan Penunjang : ( tanggal 19 September 2014)
Hb : 14,8 gr%
Leukosit : 2100
Eritrosit : 5,5 juta/mm3
Trombosit : 24000
Hematokrit : 46 %
Malaria : (-)

DIAGNOSA BANDING
Dengue Haemoragic Fever ( Grade II )
Gastritis
DIAGNOSIS KERJA SEMENTARA
Dengue Haemoragic Fever ( Grade II )

PENATALAKSANAAN
1. Non Medika mentosa
Bedrest total
Minum air cukup
Monitoring tanda vital dan tanda perdarahan
Evaluasi Hb, Ht, dan Trombosit setiap hari

Medika mentosa
Infus RL 20 tts/mnt
Paracetamol 500mg 3x1
Psidii 3x1
Dexametason (inj) 3x1
Ciprofloxacin 2x1
Lansoprazole (inj) 3x1
Tranfusi Trombosit 10 Kolf

Definisi
Demam dengue dan demam berdarah dengue/DBD
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia, dan diathesis
hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma
yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan
hemokonsentrasi) atau penumpukan cairan dirongga
tubuh. Sindrom syok dengue (SSD) adalah demam
berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan atau syok
Etiologi
Penyebab DHF ini adalah virus dengue yang terdiri
dari 4 serotipe yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4


Penularan melalui cara :
manusia sebagai host virus dengue, vektor perantara :
nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictus

Patofisiologi
Virus dengue akan masuk kedalam tubuh melalui
gigitan nyamuk aedes aegepty dan kemudian akan
bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks
virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktivasi
sistem komplemen, yang berakibat dilepaskannya
anafilantoksin C3a dan C5a. C5a menyebabkan
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah
dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding
tersebut.
Patogenesis terjadinya syok pada
DBD
Gejala Klinis DHF
Demam
Demam terjadi secara mendadak berlangsung selama 2 7 hari
kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah disertai
gejala gejala klinik yang tidak spesifik misalnya anoreksia.
Nyeri punggung , nyeri tulang dan persediaan dan nyeri kepala
Manifestasi Perdarahan
Perdarahan biasanya terjadi pada hari ke 2 dan 3, dapat berupa
uji torniguet yang positif mudah terjadi perdarahan pada tempat
fungsi vena, petekia dan purpura, epistaksis, melena
Hepatomegali
Tanda-tanda Renjatan Syok, biasanya terjadi pada hari ke-3
Klasifikasi derajat DHF menurut
WHO
NO. Derajat Tanda Klinis
1 Derajat I Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan
spontan. Uji tourniquet positif.
2 Derajat II Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala
perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis,
hematemesis, melena, perdarahan gusi.
3 Derajat III Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah
seperti nadi lemah dan cepat (>120x/mnt ) tekanan nadi
sempit ( 20 mmHg ), tekanan darah menurun.
4 Derajat IV Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teatur
(denyut jantung 140x/mnt) anggota gerak teraba
dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
Dasar Diagnosa dari WHO
Dasar diagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF)WHO
tahun 1986: Kriteria klinis :
1. Panas dengan onset yang akut, tinggi dan menetap selama 2-7
hari
2. Menifestasi perdarahan petikie, melena, hematemesis (test
rumple leed).
3. Pembesaran hepar.
4. Syock yang ditandai dengan nadi lemah, cepat, tekanan darah
menurun, akral dingin dan sianosis, dan gelisah.
Kriteria laboratorium:
1. Trombositopenia (kurang atau sama dengan 100.000/ mm
3
)
2. Hemokonsentrasi : terdapat kenaikan hematokrit lebih atau
sama dengan 20% pada masa akut dibandingkan dengan masa
penyembuhan.

Terapi DHF
tirah baring
Makanan lunak dan bila belum nafsu makan diberi
minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula,
atau sirop)
Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan
terjadinya infeksi sekunder
Pasien dengan tanda renjatan
dilakukan
Pemasangan infuse dan dipertahankan selama 12-48
jam setelah renjatan diatasi
Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu,
dan pernapasan tiap jam, serta Hb dan Ht tiap 4-6 jam
pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai