Anda di halaman 1dari 21

ANAK PEREMPUAN, 7 TAHUN

DENGAN VARICELLA

Nazla Anissa Kamil


IDENTITAS PASIEN

Nama : An. N
Usia : 7 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : -
Alamat : Sumberlawang
Pekerjaan :-
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 14 September 2022
ANAMNESIS
Alloanamnesa

Keluhan utama :

Lenting-lenting di badan.

Laporan Kasus 3
ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang :

Lenting-lenting kecil kemerahan di badan


dialami sejak ± 2 hari yang lalu. Awalnya timbul
pada daerah dada yang kemudian menyebar ke
leher, wajah, punggung, perut dan lengan.
Penderita juga mengeluh ada rasa gatal pada
daerah yang terdapat lepuh, rasa nyeri disangkal
penderita. Keluhan disertai dengan demam.

Laporan Kasus 4
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu:

Pasien belum pernah mendapat sakit seperti ini.

Riwayat penyakit keluarga :

Disangkal

Riwayat alergi :

Makanan : Disangkal

Obat : Disangkal

Laporan Kasus 5
PEMERIKSAAN FISIK (ST. GENERALIS)

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos mentis
Respirasi Rate : 20 x/menit
Nadi : 84 x/menit, kuat angkat, reguler
Suhu : 37 °C

Status gizi
Berat Badan : 25 kg
Tinggi Badan : 130 cm
IMT : 19,23

6
Kepala Mulut
Bentuk : Normochepal Bibir kering (-), lidah kotor (-), stomatitis (-),
gusi berdarah (-)
Wajah :Terdapat lenting berisi cairan
di pipi dan sekitar mulut pasien
Rambut : Hitam, distribusi rata, tidak mudah dicabut Telinga
Mata Normotia, serumen (-/-), MT sulit dinilai.
Lagoftalmos (-/-), udem palpebra (-/-),kunjungtiva
anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), refelks cahaya (+/+),
Leher
mata cekung (-/-), pupil isokor
Pembesaran KGB (-), pembesaran kel tiroid (-)
Hidung
terdapat lenting berukuran 0,3-0,5 cm x 0,3-0,5 cm
Septum deviasi (-), sekret (-/-), darah (-/-),pernapasan berwarna hitam dan tertutup skuama tersebar di leher
cuping hidung (-/-), edema mukosa (-/-), hiperemis pasien
mukosa (-/-)
o
Thorax Abdomen
Inspeksi : Thorax Simetris, pernapasan Inspeksi : Terdapat lenting kecil berwarna hitam dan
abdominotorakal, laserasi (-), benjolan(-) tertutup skuama tersebar di perut depan
terdapat lenting kecil berwarna hitam dan
Auskultasi: Dalam Batas Normal
tertutup skuama tersebar di dada depan dan
punggung pasien Palpasi : Supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba

Palpasi : Vocal premitus kanan kiri sama, krepitasi Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen,
pekak menunjukkan batas hepar 1 jari
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
dibawah arcus costa kanan
Auskultasi: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-),ronkhi (-/-
), tidak ada bunyi tambahan
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, oedem (-/-)
Bawah : Akral hangat, oedem (-/-)
DIAGNOSIS KERJA

Varisela Zoster
PENATALAKSANAAN
NON-MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA

a. Istirahat yang cukup. o Antivirus : Asiklovir 4 x 20 mg/kgBB/hari

b. Makan makanan yang bergizi selama 7 hari

c. Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi walaupun


( 4 x 125mg/ hari)
masih banyak terlihat bintik-bintik.

d. Tidak menggaruk dan memecahkan lepuh-lepuh o Analgesik/antipiretik : Parasetamol 3 x


tersebut karena dapat menimbulkan bekas luka 10 mg/kgBB/hari, bila panas
garukan dikulit.
(3 x 250 mg/ hari)

o Topikal : Asiklovir salp 2 x aplikasi pada lesi

Laporan Kasus 10
VARICELLA ZOSTER

Tinjauan Pustaka
DEFINISI

Varicella adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV).

Infeksi berulang dapat mengakibatkan terjadinya herpes zoster. Infeksi akut primer oleh

virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi,

kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.

Laporan Kasus 12
ETIOLOGI PATOGENESIS

Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus Masa inkubasi varicella 10 - 21 hari pada anak
(VZV) yang termasuk kelompok Herpes Virus dengan imunokompeten (rata-rata 14-17 hari) dan pada anak
diameter kira-kira 150 – 200 nm. yang imunokompromais biasanya lebih singkat yaitu
kurang dari 14 hari. VZV masuk ke dalam tubuh
manusia dengan cara inhalasi dari sekresi pernafasan
Kontak pertama dengan virus ini akan menyebabkan
(droplet infection) ataupun kontak langsung dengan
varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi
lesi kulit. Droplet infection dapat terjadi 2 hari
akut primer.
sebelum hingga 5 hari setelah timbul lesi dikulit.

Laporan Kasus 13
GEJALA KLINIS
Stadium Prodormal
Varicella biasanya didahului dengan gejala prodormal
yaitu demam, malaise, nyeri kepala, mual dan
anoreksia, yang terjadi 1-2 hari sebelum timbulnya
lesi dikulit.

Stadium Erupsi
Pada varicella, diawali pada daerah wajah dan scalp,
kemudian meluas ke dada (penyebaran secara
centripetal) dan kemudian dapat meluas ke
ekstremitas.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS

Diagnosis varisela ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala


prodromal, rasa gatal, dan manifestasi klinis sesuai tempat
predileksi dan morfologi yang khas varisela.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

o Tzanck smear
o Direct fluorescent assay (DFA)
o Polymerase chain reaction (PCR)
o Biopsi kulit

Laporan Kasus 15
DIAGNOSA BANDING

Differensial diagnosis dari infeksi


varicella sendiri termasuk infeksi
yang dapat menimbulkan vesikular
exanthema, seperti infeksi herpes
secara umum.

16
KOMPLIKASI

Timbulnya scar Neurologik


Infeksi sekunder yang berhubungan
dengan infeksi • ENSEFALITIS
pada kulit yang • HERPES
staphylococcus atau
disebabkan oleh Pneumonia ZOSTER
streptococcus yang
bakteri • REYE
berasal dari SYNDROM
garukan.

Pada anak yang imunokompeten, biasanya dijumpai varicella yang


ringan sehingga jarang dijumpai komplikasi.
PENATALAKSANAAN
GOLONGAN ANTIVIRUS YANG DAPAT DIBERIKAN YAITU ASIKLOVIR, VALASIKLOVIR DAN
FAMASIKLOVIR.

NEONATUS : ANAK ( 2 -12 TAHUN) : PUBERTAS DAN DEWASA

 Asiklovir 500 mg / m2 IV setiap 8  Asiklovir 4 x 20 mg / kg BB / hari /  Asiklovir 5 x 800 mg / hari / oral


jam selama 10 hari.
oral selama 5 hari. selama 7 hari.

 Valasiklovir 3 x 1 gr / hari / oral


selama 7 hari.

 Famasiklovir 3 x 500 mg / hari / oral


selama 7 hari.

Laporan Kasus 18
PENCEGAHAN
IMUNISASI PASIF

Menggunakan VZIG (Varicella zoster


immunoglobulin)

IMUNISASI AKTIF

Vaksinasinya menggunakan vaksin varicella


virus (Oka strain) dan kekebalan yang didapat
dapat bertahan hingga 10 tahun. Digunakan di
Amerika sejak tahun 1995.

Laporan Kasus 19
PROGNOSIS

Dengan perawatan teliti dan


memperhatikan higiene akan memberikan
prognosis yang baik dan jaringan parut
yang timbul akan menjadi sedikit.

20

Anda mungkin juga menyukai