Alopesia
Pembimbing: dr. Sri Windayati, Sp.KK
Kata “alopecia” berasal dari Yunani “alopex”, artinya rubah yang menderita penyakit kulit
sehingga kehilangan sebagian bulunya.
Menurut mekanisme terjadinya, alopesia dapat terjadi dengan atau tanpa disertai
pembentukan jaringan parut (sikatrikal dan non sikatrikal).
Epidemiologi
02 Kerontokan rambut
difus
• Sebuah gangguan siklus rambut normal mengarah ke kebotakan. Hal ini
mungkin karena perubahan sirkulasi hormon, obat-obatan, penyakit kulit
inflamasi dan "stres" dari berbagai jenis
Etiopatogenesis
03 Focal Alopecia
Tidak adanya folikel rambut adalah tanda fisik yang penting karena
menunjukkan:
• Adanya suatu proses inflamasi yang membutuhkan penyelidikan lebih
lanjut.
• Bahwa ada tidak mungkin akan ada pemulihan yang besar rambut
pertumbuhan.
Etiopatogenesis
04 Androgenik alopesia
Pada garis rambut anterior akan rontok pada setiap sisi, ini disebut
Geheimratswinkeln ("gambaran profesor"), dan akhirnya dahi akan semakin
tinggi. Akhirnya, seluruh kepala bagian atas akan menjadi botak.
Pola alopecia pria tergantung pada androgen yang menstimulasi dan
tampaknya berhubungan dengan reseptor androgen gen
Klasifikasi
03 Effluvium Telogen
Adalah peningkatan kerontokan rambut normal sementara dari folikel
rambut kepala. ET mengakibatkan peningkatan jumlah rambut yang rontok per hari
dan apabila parah dapat menimbulkan penipisan rambut kepala secara difus.
Pasien datang dengan keluhan bertambahnya jumlah rambut yang rontok dan
dapat disertai dengan penipisan rambut pada berbagai derajat
Diagnosis (Alopesia nonsikatrikal)
04 Effluvium Anagen
Adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh radiasi ataupun
kemoterapi.
Bagian kulit lain tampak normal. Kebotakan rambut kepala tampak merata
dan ekstensif. Kebotakan juga terjadi di alis mata, janggut, rambut tubuh. Rambut
dapat tumbuh kembali apabila chemotherapy dan radiasi dihentikan
Diagnosis (Alopesia sikatrikal)
03 Pseudopelade Brocq
Merupakan stage terakhir dari semua alopesia sikatrikal noninflamasi dan beberapa
kelainan inflamasi. Pseudopelade mengisyaratkan bahwa kelainan yang ditemukan
mirip dengan AA. Gambaran lesi pada awalnya samar, licin, berwarna kulit atau
pink, berbentuk irregular tanpa adanya hyperkeratosis folikuler atau inflamasi
perifolikel
Diagnosis (Alopesia sikatrikal)
06 Folliculitis Decalvans
Ditandai dengan folikulitis pustule yang berujung kebotakan. Rambut yang
tersisa berkumpul, berasal dari satu orifisium folikel. Sering terjadi infeksi dari S.
aureus.
Pemeriksaan Penunjang
Trichogram Dermatopathology
Untuk menentukan jumlah rambut anagen dan telogen Untuk melihat jaringan kulit dan adneksanya baik yang
dan dibuat dengan menarik 50 helai rambut atau lebih. normal maupun yang abnormal pada level mikroskopik
Normalnya, sekitar 80-90% rambut berada dalam fase
anagen
Prognosis alopecia secara garis besarnya adalah baik karena tidak tidak mengancam jiwa namun
berbeda mengikut tipe alopecia. Alopecia areata prognosisnya kurang baik jika awitannya pada usia
dini dan biasanya ditandai dengan timbul penyakit atopik lain juga. Prognosis pada kelainan alopecia
bawaan sangat bervariasi dan tidak dapat dijangka dan berbeda pada tiap penderita
TERIMA
KASIH