Jenis rambut
1. Rambut lanugo: rambut halus pada badan fetus yang nantinya akan digantikan
oleh rambut velus dan rambut terminal
2. Rambut terminal: rambut kasar, mengandung banyak pigmen, terdapat di
kepala, alis, bulu mata, ketiak, genital eksterna
3. Rambut velus: rambut halus, sedikit pigmen, terdapat hampir di seluruh tubuh
Penampang rambut:
Masa Katagen
Masa peralihan. Penebalan jaringan ikat
disekitar folikel rambut bagian tengah
akar rambut menyempit dan bagian
dibawahnya melebar dan mengalami
pertandukan gada (club). Masa
peralihan ini berlangsung 2-3 minggu.
Masa Telogen
Masa istirahat. Sel epitel memendek
membentuk tunas kecil (rambut baru)
rambut gada akan terdorong keluar
ALOPESIA (KEBOTAKAN)
Etiologi :
tidak diketahui, sering dihubungkan dengan
infeksi fokal, kelainan endokrin dan stres
emosional. Sebagian penderita
menunjukkan keadaan neurotik dan trauma
psikis
TIPE
Alopesia areata= kebotakan yang terjadi
setempat, batas tegas, umumnya pada kepala,
tetapi dapat mengenai daerah rambut lainnya
Alopesia totalis= kebotakan yang
mengenai seluruh rambut kepala
Alopesia universalis= kebotakan yang
mengenai seluruh rambut yang ada pada tubuh
ALOPESIA AREATA
Etiologi:
Sering dihubungkan dengan adanya infeksi fokal, kelainan
endikrin, stres emosional
Gejala klinis:
Bercak bulat/lonjong dengan kerontokan rambut pada kulit
kepala, alis, jenggot, bulu mata. Pada tepi daerah yg botak ada
rambut yg terputus, bila rambut dicabut terlihat bulbus atrofi.
Sisa rambut seperti tanda seru (exclamation mark hair).
Ikeda membagi menjadi 4 tipe:
Tipe umum: 20-40 th, 6% mjd alopesia totalis
Tipe atipik: mulai pada masa kanak-kanak, 75% menjadi alopesia
totalis
Tipe prehipertensif: dimulai pada usia dewasa muda, 39% jadi
alopesia totalis
Tipe kombinasi: dimulai setelah usia 40 th, 10 jd alopesia totalis
Patogenesis:
Pada alopesia areata masa fase telogen menjadi lebih pendek dan
diganti dengan pertumbuhan rambut anagen yang distrofik, Di
pengaruhi oleh faktor:
Genetik: alopesia areata 25% diturunkan secara autosomal
dominan
Imunologi
Faktor lain : keadaaan atipikal
Diagnosis Banding
Tinea kapitis
Lupus eritematosus
Trikotilomania
Pengobatan
Beberapa dapat sembuh spontan
Injeksi Intralesi triamsinolon asetonid
Topikal dengan kortikosteroid
Penutulan fenol 95% yang dinetralisasi dengan alkohol tiap minggu
MALE PATTERN ALOPECIA
(ALOPESIA ANDROGENIKA)
TRIKOTILOMANIA
• Merupakan alopesia neurosis. Rambut ditarik berulangkali sehingga putus
• Sering pada gadis yang mengalami depresi
ALOPESIA SIFILITIKA
• Pada sifilis stadium II dini (moth eaten eppearance)
• Pada stadium II lanjut (alopesia areolaris)
ALOPESIA SEBOROIK
• Pengobatan langsung terhadap dermatitis seboroik
ALOPESIA MUCINOSA
• Terdapat pada kulit kepala dan daerah dagu karena perubahan musin sel epitel
folikel sebasea.
• Sering disertai limfoma
ALOPESIA KARENA RADANG
• Sering terlihat pada liken simplek kronik, DLE, liken planus dan kerion
TINEA KAPITIS
• Gray patch ringworm, Black dot ringworm, Kerion
Trikolasia
Rambut mudah patah karena zat tanduk
mengalami kemunduran dalam kualitas
Trikoreksis invaginata
(Bamboo hair)
Ditandai dg intususepsi batang
rambut
Kinking hair
Kinking (berlekuk), twisting
(berputar) terutama di daerah
temporal dan meluas ke parietal dan
frontal, rambut seperti wol
Trikonodosis (hair knots)
Gejala klinis: terdapat simpul-simpul
terutama pada rambut keriting. Terjadi
karena gesekan kepala dengan bantal
Diagnosis banding: Trikoreksia nodosa,
pedikulosis kapitis
Kanitis
Sinonim: gray hair, poliosis, perubahan warna
rambut menjadi putih(uban)
Etiologi: berkurang atau hilangnya pigmen
melanin dalam korteks rambut, anemia
pernisiosa, penyakit Addison.
Bentuk kanitis:
Kanitis bawaan: albino, vitiligo
Kanitis didapat: kanitis senilis (usia lanjut), kanitis
prematur (usia muda), kanitis areata (pada 1
daerah)
KELAINAN KELEBATAN RAMBUT
Hipertrikosis
Penambahan jumlah rambut pada
tempat-tempat yang biasanya
ditumbuhi rambut. Karena kelainan
bawaan,obat (kortikosteroid salep),
tekanan setempat yg terus menerus
Hirsutisme
Pertumbuhan rambut yg berlebihan
pd wanita dan anak-anak pada
tempat yg merupakan tanda seks
sekunder (kumis, janggut, cambang).
Disebabkan oleh obat yg
mengandung hormon, kelainan
endokrin.
Hipotrikosis dan atrikosis kongenital
Bayi lahir dg velus normal, tetapi setelah rontok ternyata rambut
terminal tidak tumbuh dan tetap berupa rambut velus. Bila seluruh
tubuh sama sekali tidak ditumbuhi rambut, memang tidak terbentuk
folikel rambut sejak lahir
KELAINAN KUKU
Kuku adalah bagian terminal stratum korneum yang menebal.
Bagian kuku:
Matriks kuku
Dinding kuku (nail wall)
Dasar kuku (nail bed)
Alur kuku (nail groove)
Akar kuku (nail root)
Lempeng kuku (nail plate)
Lunula
Eponikium
Hiponikium
DERMATOSIS YANG MENYEBABKAN
KELAINAN KUKU
Paronikia
Oniko-
mikosis
Psoriasis
Kuku
Penyakit
Darier
Paronikia
Reaksi inflamasi mengenai lipatan kulit
disekitar kuku
Gejala klinis : pembengkakan jaringan yg
nyeri & dapat mengeluarkan pus. Infeksi kronis
: terdapat celah horisontal pd dasar kuku.
Biasanya mengenai 1-3 jari terutama jari
telunjuk & jari tengah
Gejala pertama karena ada pemisahan
lempeng kuku dari eponikiumtrauma
karena maserasi sering kena air. Celah yg
lembab terkontaminasi o/l kokus piogenik atau
jamur (Staphylococcus atau Pseudomonas aeruginosa
atau Candida albicans).
Terapi : - cegah trauma
- mencuci dgn sarung tangan karet
- insisi supurasi pada paronikia akut
Onikomikosis
Definisi
Infeksi jamur pd kuku
Penyebab:
1. Berkaitan dengan T.pedis et manuum: T.rubrum, T. mentagrophyte
dan E.floccosum
2. Berkaitan dengan T. capitis: T. tonsuran,T.violaceum dan
T.schoenleini.
3. Non-dermatofit: Scopulariopsis brevicaulis, Acremonium, Fusarium,
Aspergillus dan Candida albicans
ONIKOMIKOSIS SUBUNGUAL DISTAL (OSD)
• Trichophyton rubrum.
• menyerang dasar kuku di bawah lempeng kuku melalui
hiponikium dan bergerak ke arah proksimal. Menunjukkan
hiperkeratosis subungual dan onikolisis, yang biasanya
berwarna kuning-putih.
ONIKOMIKOSIS SUPERFISIAL PUTIH (OSPT)/LEUKONIKIA TRIKOPHITA
• Tersering adalah T. mentagrophytes
• Disebabkan oleh invasi jamur ke lapisan superfisial
lempeng kuku yang membentuk "pulau-pulau putih" di
lempeng
• Kuku menjadi kasar dan runtuh dengan mudah.
ONIKOMIKOSIS SUB UNGUAL PROKSIMAL (OSP)
• Muncul daerah leukonikia di lempeng kuku proksimal yang
bergerak distal dengan pertumbuhan kuku.
• Infeksi dimulai dari lipatan kuku proksimal melalui kutikula
dan masuk ke kuku yang baru terbentuk, selanjutnya
bergerak ke arah distal.
INIKOMIKOSIS KANDIDA(OK)
• Dapat terjadi pada pasien immunocompromised,
dan pada orang dengan kandidiasis mukokutan
kronis.
Bifonazol-urea :
kombinasi derivat azol, yaitu bifonazol 1 % dengan urea 40 % dalam bentuk
salep. Urea untuk melisiskan kuku yang rusak sehingga penetrasi obat jamur
meningkat. Namun dapat terjadi iritasi kulit di sekitar kuku oleh karena urea.
Amorolfine :
merupakan derivat morfolin yang bersifat fungisidal. Digunakan dalam
bentuk cat kuku konsentrasi 5 %.
Ciclopiroxolamin 8 %:
suatu derivat piridon dengan spectrum anti jamur luas, juga digunakan dalam
bentuk cat kuku.
salep whitfield
Kompres asam salisilat 5%, asam benzoat 10%, dan resorsinol 5%
dalam spiritus
Liken planus kuku
Px histopatologik : hiperkeratosis,
degenerasi sel basal % infiltrat limfosit
& histiosit yg seperti susu
Kuku psoriasis (psosiatic
nail)
Berupa Pits, terowongan dan
cekungan transversal (Beau’s
line) leukonikia dg permukaan
kasar atau licin. Dasar kuku
terdapat perdarahan dan berwarna
merah. Pengobatan dg inj.
Triamsinolon asetonid intralesi
Penyakit Darier
Kuku rapuh dan pecah-pecah
dengan perubahan warna
longitudinal dan hiperkeratosis di
bawah kuku
Anonika, Tidak tumbuhnya kuku karena defek Ektoderma kongenital, Iktiosis dan
infeksi berat dan fenomen Raynaud