Anda di halaman 1dari 40

Laporan Kasus

ALOPESIA AREATA

OLEH
RETHA ARVINA PERMATA
13101033
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT KULIT
DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ABDURRAB 2017
Rambut

Rambut merupakan salah satu adneksa kulit


yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali
telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir.
JENIS-JENIS RAMBUT

1. Rambut Lanugo :
Rambut halus yg dijumpai pada badan fetus,
digantikan oleh rambut velus & rambut terminal.
2. Rambut Velus :
Rambut halus, tidak mengandung pigmen, berwarna
terang, terdapat hampir di seluruh tubuh.
3. Rambut Terminal :
- Rambut yang kasar, tebal dan gelap
(mengandung banyak pigmen).
- Terdapat di kepala, alis dan bulu mata,
ketiak dan genetalia eksterna.
ANATOMI RAMBUT

Mulai dari sebelah luar, penampang rambut dpt dibagi atas :


1. Kutikula :
- terdiri atas lapisan keratin.
- untuk perlindungan terhadap kekeringan & pengaruh
lain dari luar.
2. Korteks :
- terdiri atas serabut polipeptida.
- mengandung pigmen.
3. Medula :
- terdiri atas 3-4 lapis sel kubus (berisi keratohialin, badan
lemak, rongga udara).
- tdk dijumpai pada rambut velus.
SIKLUS PERTUMBUHAN RAMBUT
1. Masa Anagen :
- sel-sel matriks (mitosis) mendorong sel-sel yang
lebih tua ke atas sel-sel baru.
- berlangsung 3 tahun (100 hari), dengan
batasan 2-6 tahun.
2. Masa Katagen :
- masa peralihan dari pertumbuhan ke fase
istirahat.
- penebalan jar. ikat di sekitar folikel rambut
bagian tengah akar rambut menyempit dan
bagian bawah melebar terbentuk gada
(club).
- berlangsung 1-2 minggu.
3. Masa Telogen :
- masa istirahat.
- sel epitel memendek membuat rambut baru
(bentuk tunas kecil) rambut gada terdorong
ke luar.
- berlangsung 3-5 bulan (rata-rata 100 hari).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN RAMBUT
1. Faktor Fisiologi :
1.1. Hormon :
- Androgen :
Pada pria mempercepat pertumbuhan &
menebalkan rambut di daerah janggut.

Pada wanita menyebabkan hirsutisme.

Pada penderita alopesia androgenik dapat


memperkecil diameter batang rambut &
memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen.
- Estrogen :
Dapat memperlambat pertumbuhan rambut,
tetapi memperpanjang anagen.
Nutrisi :
- Malnutrisi (protein dan kalori) rambut menjadi
kering, suram & kehilangan pigmen setempat.
- Kekurangan vit. B12, asam folat, zat besi rambut
rontok.
ALOPESIA AREATA
DEFINISI:

Alopecia areata adalah peradangan yang kronis,


berulang dari rambut terminal, yang ditandai oleh
timbulnya satu atau lebih bercak kerontokan rambut
pada scalp dan atau kulit yang berambut terminal
lainnya. Lesi pada umumnya berbentuk bulat atau
lonjong dengan batas tegas, permukaan licin tanpa
adanya tanda-tanda atropi, skuamasi maupun sikatriks
Epidemiologi
1. Ras
2. Seks
perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki.
3. Usia
Kejadian puncak nampak terjadi sejak usia
15-29 tahun.
ETIOPATOGENESIS:
Autoimun >> perantarai oleh sel T , antibodi terhadap folikel
rambut fase anagen ditemukan pada sebanyak
sembilanpuluh persen.
Target > selubung akar luar, selubung akar dalam, matriks,
dan batang rambut.
- Dikaitkan dengan kondisi autoimun lain : tiroid 14,6 %, DM
11,1 %, inflamasi penyakit usus 6,3 %, lupus eritematosa
sistemik 4,3 %, rhematoid arthritis, kondisi komorbid atopi
38,2 %, dermatitis kontak dan eksim, depresi, kcemasan,
hiperlipidemia, hipertensi.

Genetik penderita autosomal dominan.


Defek polgenik
Beberapa gen yg mendukung seperti HLA DQ3, HLA DQ dan
DR4 signifikan alopesia totalis dan alopesia universalis.
Virus
Alopesia diyakni memiliki asal infeksi,
dihubungkan dengan infeksi cytomegalovirus
Faktor psikologis
Stress emosional > produksi neuromediator
yang dapat mengganggu imunitas >
penurunan ekspresi peptida terkait gen
kalsitonin dan zat P pada kulit kepala .
Klasifikasi

Retikular Ophiasis
Sisiaphio Alopesia totalis
KLASIFIKASI:
Ikeda membagi menjadi 4 tipe:
- TIPE UMUM
bercak bulat tanpa riwayat keluarga atau atopi
dan kelainan endokrin.
83% kasus umumnya baik
- TIPE ATIPIK
mulai masa anak-anak.
75% berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE PREHIPERTENSI
mulai usia dewasa muda.
39% berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE KOMBINASI
mulai setelah umur 40 tahun.
10% berkembang menjadi alopesia totalis.
GAMBARAN KLINIS:
- Bercak oval/bulat dijumpai beberapa rambut yang terputus di
bagian tepi. Kebotakan dengan permukaan licin dan berwarna
normal
- Bila rambut dicabut bulbus atropi.
- Sisa rambut seperti tanda seru (exclamation mark hair).

.
Pemeriksaan
Bercak alopesia berwarna normal
Exclamation mark hair
Uji tarik pada pinggiran plak + > penyakit aktif
Tidak ada perubahan epidermal seperti
sikatrik, skuama atau tanda atropi
Dermoskopi
Karakteristik dermoscopic AA :
titik-titik hitam, rambut pecah, rambut kusam (tanda seru) >
penanda menunjukkan penyakit aktif.
titik-titik kuning, rambut vellus pendek
Titik kuning alopesia areata >> alopesia androgenetik
Gambaran histopatologis
Ciri yang paling khas > infiltrasi limfositik peribulbar
[segerombolan lebah].
Penurunan signifikan rambut terminal dengan peningkatan
bulu vellus, dengan rasio.11:1
inkontinensia pigmen a
eosinofil pada folikel, beberapa rambut katagen,
hiperkeratosis infundibulum, dan pigmen di infundibulum.
Pergeseran pada rasio anagen ke telogen, yang tidak spesifik.
Rasio normal 90% : 10%
alopecia areata, 73% : 27% pada fase telogen. Dalam alopecia
areata yang lama > fase telogen dapat mendekati 100%.
Diagnosis banding
Tinea kapitis
Trikotilomania
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
paling penting adalah penanganan pasien secara psikologis baik berupa
dukungan dari dokter, keluarga, maupun kelompok lain. Pasien dengan
area alopesia yang luas dapat disarankan untuk memakai wig. Alis mata
juga dapat digambar dengan menggunakan make-up ataupun ditato untuk
memperbaiki kosmetik.
Penatalaksanaan khusus
Imunnomudolator
Steroid topikal
-krim funisolon asetonid 0,2% dioleskan 2x sehari, selama 6
bulan.
-krim halsinonid 0,1% dioleskan tiap hari dengan dosis
minimal 60 gram per bulan
-krim betamethason dipropionat 0,05% dipakai 2 kali sehari.

Steroid sistemik
dosis 30-150mg setiap hari.
Siklosporin topikal
dosis 6 mg/kg berat badan per hari selama 12 minggu
cukup efektif, tetapi karena efek samping, seperti
sakit kepala, diare, sakit otot, dan kerontokan terjadi
lagi setelah obat dihentikan maka obat ini tidak
dipakai.
Isoprinosin / inosiplek
Dosis yang diberikan 50mg/kg perhari 3x sehari selama
6 bulan. Efek samping seperti mual, sakit kepala, dan
peninggian kadar asam urat dalam tubuh.
Psoralen sinar ultraviolet A/PUVA
Menghambat serangan imunologis pada folikel rambut
Solusio 8 metoksporalen 0,15 % 1 jam sebelum disinari
Metoksalen oral 2 jam sebelum disinari
Dosis awal PUVA 1J/cm2 dinaikkan 7J/cm2

Sensitiser topikal
Dinitron Chlorobenzene , SADBE, DPCP

Iritan
Antralin > menghambar monosit dalam memproduksi interleukin dan
tnf
Dosis > 0,2 0,8 persen dioleskan 1x sehari
PROGNOSIS:
sebagian besar pasien asimtomatik, namun dapat
menyebabkan tekanan emosional dan psikososial pada
individu yang terkena. Kesadaran diri tentang
penampilan pribadi bisa menjadi penting. Secara
terbuka menangani masalah ini dengan pasien penting
dalam membantu mereka mengatasi kondisi tersebut.
Pasien dengan kondisi lama yang panjang cenderung
mengalami pertumbuhan kembali dalam jangka
panjang yang signifikan.
Prognosis buruk terjadi pada alopesia areata yang
diderita pada anak, alopesia luas dan disertai kelainan
kuku.
Laporan kasus
Identitas pasien
NAM A PASIEN : Nn.E
PENDIDIKAN : SMA
UMUR / TGL LAHIR : 17 tahun, 23 mei 2000
AGAMA : Islam
JENIS KELAMIN : Perempuan
SUKU : Ocu
PEKERJAAN :Siswa
NO.RM : 088888
ALAMAT :Rumbia jaya
TANGGAL : 03 oktober 2017
STATUS PERNIKAHAN : Belum menikah

KELUHAN UTAMA
Rambut botak sejak 3 bulan yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


-Kebotakan pada kepala sejak 3 bulan yang lalu.
-Didahului dengan kerontokan rambut pada bagian depan yang semakin
meluas ke bagian belakang kepala.
-Tidak ada kerontokan pada bagian tubuh yang berambut lainnya.
-Selain itu pasien juga mengeluhkan gatal ringan di bagian kepala, tidak
disertai rasa panas maupun nyeri.
-Telah berobat ke dokter umum sebanyak 2x sekitar 2 bulan yang lalu dan
di beri obat minum, rambut kembali tumbuh namun tidak lama kemudian
rambut rontok kembali. Pasien tidak mengingat nama obat tersebut.
-Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
-Pasien mengaku pernah memiliki kutu di kepalanya sekitar 1 tahun yang
lalu, kemudian ibu pasien mengoleskan kapur ajaib di bagian kulit kepala
dan keluhan menghilang
-Pasien juga mengatakan pernah memiliki tumor pada bibir bagian
bawahnya, namun sudah diangkat sekitar 4 tahun yang lalu dan diberi
obat minum juga kumur.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya, pasien tidak


memiliki riwayat atopi, riwayat sakit gula disangkal, riwayat darah tinggi
disangkal.
RIWARIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
keluarga tidak pernah mengalami hal serupa. Ayah pasien sering
mengalami gatal dibadan pada malam hari dan cuaca dingin namun hilang
setelah minum obat gatal.
RIWAYAT PENGOBATAN
pasien berobat kedokter umum sebanyak 2x dan diberi obat minum,
rambut kembali tumbuh namun tidak lama kemudian rambut rontok
kembali. Pasien tidak mengingat nama obat tersebut.
RIWAYAT KEBIASAAN :
pasien tidak memiliki kebiasaan suka mencabut rambut. Pasien
mengatakan tidak melmiliki masalah ataupun mendapatkan tekanan di
lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga.
STATUS GENERALIS

Keadaan umum : baik


Kesadaran : composmentis
Tanda vital
Tekanan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nafas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
Keadaan gizi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan thorak : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi : Regio Capitis


Distribusi : Regional
Bentuk : tidak dapat dinilai
Susunan : tidak dapat dinilai
Batas : tidak dapat dinilai
Ukuran : tidak dapat dinilai
Efloresensi : kebotakan dengan pertumbuhan
rambut baru yang jarang dan adanya rambut
seperti tanda seru / exclamation mark hair
KELAINAN SELAPUT/MUKOSA : tidak ada
kelainan
KELAINAN MATA : tidak ada kelainan
KELAINAN KUKU : tidak ada kelainan
KELAINAN RAMBUT : kebotakan pada kepala
KELAINAN KGB : tidak ada pembesaran KGB di
leher
PEMERIKSAAN LABORATORIUM : pemeriksaan
histopatologi
+ >> ditemukan infiltrasi limpositik peribulbar
RESUME
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Bangkinang dengan keluhan kebotakan pada kepala sejak 3
bulan yang lalu. Kebotakan didahului dengan kerontokan
rambut pada bagian depan yang semakin meluas ke bagian
belakang kepala. Pasien mengatakan tidak ada kerontokan
pada bagian tubuh yang berambut lainnya. Selain itu pasien
juga mengeluhkan gatal ringan di bagian kepala. Sebelum
dibawa ke RSUD bangkinang, pasien mengaku telah berobat
ke dokter umum sebanyak 2x sekitar 2 bulan yang lalu dan di
beri obat minum, pasien mengatakan rambut kembali tumbuh
namun tidak lama kemudian rambut rontok kembali. Namun
pasien tidak mengingat nama obat tersebut.
Lanjutan
Pasien mengaku pernah memiliki kutu di
kepalanya sekitar 1 tahun yang lalu, kemudian
ibu pasien mengoleskan kapur ajaib di bagian
kulit kepala dan keluhan menghilang. Selain
itu pasien juga mengatakan pernah memiliki
tumor pada bibir bagian bawahnya, namun
sudah diangkat sekitar 4 tahun yang lalu dan
diberi obat minum juga kumur.
DIAGNOSIS : alopesia areata totalis

DIAGNOSIS BANDING : tinea kapitis, trikotilomania

TERAPI
UMUM : berikan informasi kepada pasien dan keluarga, bahwa
penyakit ini memang ada dan memerlukan jangka panjang untuk
pengobatan nya. Memberitahukan kepada kelurga danpasien bahwa
dukungan emosional diperlukan pasien saat ini. dapat disarankan
untuk memakai wig. Alis mata juga dapat digambar dengan
menggunakan make-up ataupun untuk memperbaiki kosmetik
KHUSUS : krim fusinolon asetonid 0,2% dioleskan 2x sehari,
metylprednisolon 2x4mg

PROGNOSIS
QUO AD SANAM : dubia ad malam
QUO AD VITAM : dubia ad bonam
QUO AD FUNGTIONAM : dubia ad bonam
QUO AD KOSMETIKUM : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai