ALOPESIA AREATA
OLEH
RETHA ARVINA PERMATA
13101033
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT KULIT
DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ABDURRAB 2017
Rambut
1. Rambut Lanugo :
Rambut halus yg dijumpai pada badan fetus,
digantikan oleh rambut velus & rambut terminal.
2. Rambut Velus :
Rambut halus, tidak mengandung pigmen, berwarna
terang, terdapat hampir di seluruh tubuh.
3. Rambut Terminal :
- Rambut yang kasar, tebal dan gelap
(mengandung banyak pigmen).
- Terdapat di kepala, alis dan bulu mata,
ketiak dan genetalia eksterna.
ANATOMI RAMBUT
Retikular Ophiasis
Sisiaphio Alopesia totalis
KLASIFIKASI:
Ikeda membagi menjadi 4 tipe:
- TIPE UMUM
bercak bulat tanpa riwayat keluarga atau atopi
dan kelainan endokrin.
83% kasus umumnya baik
- TIPE ATIPIK
mulai masa anak-anak.
75% berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE PREHIPERTENSI
mulai usia dewasa muda.
39% berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE KOMBINASI
mulai setelah umur 40 tahun.
10% berkembang menjadi alopesia totalis.
GAMBARAN KLINIS:
- Bercak oval/bulat dijumpai beberapa rambut yang terputus di
bagian tepi. Kebotakan dengan permukaan licin dan berwarna
normal
- Bila rambut dicabut bulbus atropi.
- Sisa rambut seperti tanda seru (exclamation mark hair).
.
Pemeriksaan
Bercak alopesia berwarna normal
Exclamation mark hair
Uji tarik pada pinggiran plak + > penyakit aktif
Tidak ada perubahan epidermal seperti
sikatrik, skuama atau tanda atropi
Dermoskopi
Karakteristik dermoscopic AA :
titik-titik hitam, rambut pecah, rambut kusam (tanda seru) >
penanda menunjukkan penyakit aktif.
titik-titik kuning, rambut vellus pendek
Titik kuning alopesia areata >> alopesia androgenetik
Gambaran histopatologis
Ciri yang paling khas > infiltrasi limfositik peribulbar
[segerombolan lebah].
Penurunan signifikan rambut terminal dengan peningkatan
bulu vellus, dengan rasio.11:1
inkontinensia pigmen a
eosinofil pada folikel, beberapa rambut katagen,
hiperkeratosis infundibulum, dan pigmen di infundibulum.
Pergeseran pada rasio anagen ke telogen, yang tidak spesifik.
Rasio normal 90% : 10%
alopecia areata, 73% : 27% pada fase telogen. Dalam alopecia
areata yang lama > fase telogen dapat mendekati 100%.
Diagnosis banding
Tinea kapitis
Trikotilomania
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
paling penting adalah penanganan pasien secara psikologis baik berupa
dukungan dari dokter, keluarga, maupun kelompok lain. Pasien dengan
area alopesia yang luas dapat disarankan untuk memakai wig. Alis mata
juga dapat digambar dengan menggunakan make-up ataupun ditato untuk
memperbaiki kosmetik.
Penatalaksanaan khusus
Imunnomudolator
Steroid topikal
-krim funisolon asetonid 0,2% dioleskan 2x sehari, selama 6
bulan.
-krim halsinonid 0,1% dioleskan tiap hari dengan dosis
minimal 60 gram per bulan
-krim betamethason dipropionat 0,05% dipakai 2 kali sehari.
Steroid sistemik
dosis 30-150mg setiap hari.
Siklosporin topikal
dosis 6 mg/kg berat badan per hari selama 12 minggu
cukup efektif, tetapi karena efek samping, seperti
sakit kepala, diare, sakit otot, dan kerontokan terjadi
lagi setelah obat dihentikan maka obat ini tidak
dipakai.
Isoprinosin / inosiplek
Dosis yang diberikan 50mg/kg perhari 3x sehari selama
6 bulan. Efek samping seperti mual, sakit kepala, dan
peninggian kadar asam urat dalam tubuh.
Psoralen sinar ultraviolet A/PUVA
Menghambat serangan imunologis pada folikel rambut
Solusio 8 metoksporalen 0,15 % 1 jam sebelum disinari
Metoksalen oral 2 jam sebelum disinari
Dosis awal PUVA 1J/cm2 dinaikkan 7J/cm2
Sensitiser topikal
Dinitron Chlorobenzene , SADBE, DPCP
Iritan
Antralin > menghambar monosit dalam memproduksi interleukin dan
tnf
Dosis > 0,2 0,8 persen dioleskan 1x sehari
PROGNOSIS:
sebagian besar pasien asimtomatik, namun dapat
menyebabkan tekanan emosional dan psikososial pada
individu yang terkena. Kesadaran diri tentang
penampilan pribadi bisa menjadi penting. Secara
terbuka menangani masalah ini dengan pasien penting
dalam membantu mereka mengatasi kondisi tersebut.
Pasien dengan kondisi lama yang panjang cenderung
mengalami pertumbuhan kembali dalam jangka
panjang yang signifikan.
Prognosis buruk terjadi pada alopesia areata yang
diderita pada anak, alopesia luas dan disertai kelainan
kuku.
Laporan kasus
Identitas pasien
NAM A PASIEN : Nn.E
PENDIDIKAN : SMA
UMUR / TGL LAHIR : 17 tahun, 23 mei 2000
AGAMA : Islam
JENIS KELAMIN : Perempuan
SUKU : Ocu
PEKERJAAN :Siswa
NO.RM : 088888
ALAMAT :Rumbia jaya
TANGGAL : 03 oktober 2017
STATUS PERNIKAHAN : Belum menikah
KELUHAN UTAMA
Rambut botak sejak 3 bulan yang lalu
TERAPI
UMUM : berikan informasi kepada pasien dan keluarga, bahwa
penyakit ini memang ada dan memerlukan jangka panjang untuk
pengobatan nya. Memberitahukan kepada kelurga danpasien bahwa
dukungan emosional diperlukan pasien saat ini. dapat disarankan
untuk memakai wig. Alis mata juga dapat digambar dengan
menggunakan make-up ataupun untuk memperbaiki kosmetik
KHUSUS : krim fusinolon asetonid 0,2% dioleskan 2x sehari,
metylprednisolon 2x4mg
PROGNOSIS
QUO AD SANAM : dubia ad malam
QUO AD VITAM : dubia ad bonam
QUO AD FUNGTIONAM : dubia ad bonam
QUO AD KOSMETIKUM : dubia ad malam