Anda di halaman 1dari 70

DUH TUBUH

PENYUSUN:
DINKA ANNI ZAMY SYABANI NASRULLOH ( MASIH
PROSES )
MUHAMMAD ARIEFKA DARSONO (MASIH PROSES)
ANNISA OCTRIANY PRAMONO (MASIH PROSES)
DUH TUBUH URETRA
Adalah suatu gejala berupa keluarnya
cairan dari uretra baik mukous ataupun
serous.
Secara umum duh tubuh uretra ini bisa
bersifat fisiologis, misalnya pada
prostaturia dan spermaturia, dan bisa
bersifat patologis misalnya pada uretritis
gonore dan uretritis non spesifik
(uretritis non gonore).
DUH TUBUH URETRA
URETRITIS GONORE -
DEFINISI
Peradangan pada uretra yang
disebabkan oleh infeksi Neisseria
gonorrhoeae
Ditemukan oleh Albert Ludwig Sigismund
Neisser pada tahun 1879
URETRITIS GONORE -
ETIOLOGI
Disebabkan oleh gram negatif diplokokus
aerob, N. Gonorrhoeae. Biasa terlihat secara
intrasel pada PMN
Gonore ditularkan melalui kontak seksual,
secara vertikal saat kelahiran, dan bisa juga
karena higienitas buruk terutama saat urinasi
Patogenesisnya melibatkan penempelan
organisme ke epitel kolumnar traktus
urogenital menggunakan fimbriae yang akan
menimbulkan reaksi radang
URETRITIS GONORE MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi pada pria antara 2-5 hari,


dan gejala paling sering muncul setelah
2 minggu
Terdapat sekret purulen dari meatus
uretra, inflamasi di anterior uretra
(penyebab sakit saat berkemih,
kemerahan, dan pembengkakan)
Pada hubungan sesama jenis dapat
ditemukan proctitis ( keluar sekret dari
rektal)
URETRITIS GONORE FAKTOR RESIKO

Berhubungan dengan > 1 mitra seksual


dalam 1 bulan terakhir
Berhubungan dengan pekerja seks
komersial dalam 1 bulan terakhir
Mengalami 1 atau lebih episode IMS
dalam 1 bulan terakhir
Perilaku istri / mitra seksual beresiko
tinggi
URETRITIS GONORE DIAGNOSIS

Gold standard adalah kultur, bisa pada


modified Thayer-Martin (heme,
nicotinamide adenine dinukleotida, yeast
extract, CO2)
Pewarnaan gram dilakukan dengan
pengambilan spesimen dari sekret uretra
(bisa dengan milking) dan ditemukan
diplokokus gram negatif intrasel-
ekstrasel dengan PMN > 5/lapang
pandang
URETRITIS GONORE DIAGNOSIS
BANDING
URETRITIS GONORE KOMPLIKASI

Cowperitis (radang kelenjar Cowper),


epididimoorkitis, prostatitis, vesikulitis,
funikulitis, epididimitis, yang dapat
menimbulkan infertilitas.
URETRITIS GONORE PENATALAKSANAAN

Anjuran untuk penderita:


1. Tidak melakukan kontak seksual

2. Tidak minum alkohol

3. Tidak makan makanan yang dapat

mengiritasi selaput lendir uretra seperti


kambing dan makanan dari laut.
URETRITIS NONGONORE DEFINISI

Peradangan pada uretra tanpa


ditemukan adanya gonokokus sebagai
penyebab
URETRITIS NONGONORE ETIOLOGI

Chlamydia trachomatis
Non Chlamydial
Trichomonas vaginalis,Virus herpes
simplex, dll
URETRITIS NONGONORE KLAMIDIASIS
ETIOLOGI

Chlamydia trachomatis, gram negatif,


obligat intraseluler, nonmotil
URETRITIS NONGONORE KLAMIDIASIS
MANIFESTASI KLINIS

Dysuria dengan adanya sekret encer


atau mukoid dari uretra.
Pada < 35 thn, penyebab tersering
epididimitis
Infeksi rektal menyebabkan proktitis
Masa inkubasi 1-5 minggu
URETRITIS NONGONORE KLAMIDIASIS
DIAGNOSIS

Kultur jaringan dari uretra atau rektum


Tes fluoresensi antibodi memberikan hasil
cepat
Enzyme immunoassays dapat mendeteksi
antigen klamidia melalui perubahan
warna, namun tidak sespesikfik tes
fluoresensi antibodi
Tes PCR mampu mendeteksi DNA klamidia
yang hanya sedikit dari sampel urin
URETRITIS NONGONORE KLAMIDIASIS
KOMPLIKASI

Cowperitis, abses periuretra, striktur


uretra, epididimitis, dan prostatitis.
Pengobatan uretritis gonore Pengobatan uretritis non-gonore

Pilihlah salah satu dari beberapa cara pengobatan yang dianjurkan dibawah ini

Seftriakson 250mg i.m. , dosis tunggal , atau Doksisiklin** 100mg peroral,2x1 selama 7hari, atau
Azitromisin 1 g per oral, dosis tunggal Azitromisin 1 g per oral, dosis tunggal
Tiamfenikol* 3,5 mg per oral, dosis tunggal atau
Ofloksasin* 400mg per oral, dosis tunggal, atau
Kanamisin 2 g i.m. dosis tunggal, atau
Spektinomisin 2 g i.m. dosis tunggal

Pilihan pengobatan Lain

Siprofloksasin 500mg per oral, dosis tunggal, atau Tetrasiklin**500mg peroral, 4x1 selama 7hari,
Seftriakson 250mg i.m. , dosis tunggal atau atau
Sefiksim 400mg per oral, dosis tunggal Eritromisin 500mg peroral, 4x1 selama 7hari,
(bila ada kontraindikasi tetrasiklin)

*/** Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah 12 tahun dan
remaja.
WHO merekomendasikan agar menggunakan dosis tunggal untuk gonore, dan dosis
ganda untuk klamidiosis.
URETHRAL DISCHARGE
Gonococcal Urethritis
Nongonococcal Urethrit

C. trachomatis 11-43%
N. gonorrhoeae M. genitalium 9-25%
T. vaginalis 2-20%
3.4 44 % HSV 1&2 2-3%
Penderita dgn keluhan duh
tubuh uretra atau nyeri
pd saat kencing

Lakukan anamnesis, tanyakan


faktor risiko dan pemeriksaan
genital, urut uretra bila perlu Suluh penderita (KIE)
(miking) Kondom
VCT : tes HIV & sifilis
Tampak tidak tidak (VDRL,TPHA/RPR)
Tampak
duh Anjurkan untuk kembali bila
ulkus?
tubuh sesuadah 7 hari gejala
yaUretra? ya menetap dengan menahan
Obati sebagai uretritis Obati sebagai uretritis kencing 3 jam sebelum
gonore bersamaan dengan non gonore pemeriksaan.
uretritis non gonore (klamidiosis)
(klamidiosis) Risiko (+) bila mempunyai satu
atau lebih faktor risiko di bawah
KIE ini :
Kondom 1.Mitra Seksual >1 dalam 1 bulan
Tes STS & HIV terakhir.
Obati mitra seksual sama dengan 2.Berhubugan seksual dengan
penderita penjaja seks dalam 1 bulan
terakhir.
tidak 3.Mengalami lebih 1/lebih
Perbaikan
Rujuk episode IMS dalam 1 bulan
dalam 7 hari?
terakhir.
ya 4.Perilaku isteri/mitra seksual
berisiko tinggi.
Pengobatan Selesai
SERVISITIS
GONORHEA
Definisi & etiologi
Infeksi oleh Neisseria gonorrhoeae pada
serviks yang ditandai dengan adanya
duh tubuh vagina
Etiologi : Neisseria gonorrhoeae
Diagnosis
Anamnesis
Masa inkubasi sulit ditemukan, lebih

bervariasi di banding laki-laki, umumnya


10 hari
50% kasus asimtomatik

Gejala : Duh tubuh wanita, disuria

internal, pendarahan uterus diantara


periode menstruasi, dan menoragia
Anamnesis
Faktor resiko :
1. suami/ mitra seksual menderita IMS

2. suami/ mitra seksual/pasien sendiri memiliki

mitra seksual lebih dari 1 dalam 1 bulan


terakhir
3. Mempunyai mitra baru dalam 3 bulan terakhir

4. Mengalami satu atau lebih episode ims dalam

1 bulan terakhir
5. Perilaku suami/mitra seksual beresiko tinggi
Pemeriksaan fisik
Serviks
Normal/menunjukan adanya duh tubuh

yang purulen atau mukopurulen dari


kanalis servikalis
Tampak ektopi, eritem, edema

Mukosa mudah berdarah saat dilakukan

tindakan seperti swab


Pemeriksaan fisik
Uretra, kelenjar parauretra, atau kelenjar
bartholin : sekret purulen atau
mukopurulen
Vagina : tidak tampak kelainan
Pemeriksaan penunjang
Pewarnaan gram : diplokokus gram
negatif
Sediaan basah dengan KOH 10% : (-)
pseudohifa dan blastospora
Sediaan basah dengan NaCl 0,9% : (-)
trichomonas vaginalis
Kultur organisme
Deteksi PCR
Diagnosis banding
Servisitis nongonore (Chlamydia
trachomatis)
Vaginitis bakterial
Trikomoniasis
Kandidiasis vulvovaginitis
Komplikasi
Lokal : bartholinitis, skenitis, uretritis
Ascendent : PID
Diseminata : sindroma arthritis akut,
meningitis, endokarditis
Kehamilan : PROM, kelahiran prematur,
korioamnionitis, kelahiran spontan,
ofthalmia neonatorum, dan faringitis
Pengobatan
Umum : lacak mitra seksual, edukasi
pengobatan, tidak melakukan hubungan
seksual selama pengobatan, konseling
penggunaan kondom
Pengobatan
khusus (tanpa komplikasi)
Lini 1
Sefiksim 400 mg peroral dosis tunggal, atau

Levofloksasin 250 mg per oral dosis tunggal

Lini 2
Kanamisin 2 gr IM dosis tunggal, atau

Spektinomisin 2 gr IM dosis tunggal, atau

Tiamfenikol 3,5 gr per oral dosis tunggal

Khusus (dengan komplikasi)


Dosis per oral menjadi 5 hari dan dosis IM menjadi 3 hari
Tindak lanjut
Kontrol 7 hari kemudian
Lacak mitra seksual
VCT
Serologis VDRL dan TPHA
SERVISITIS
NONGONORE
Definisi dan Etiologi
Adalah infeksi pada serviks yang disebabkan
Clamydia trachomatis, Mycoplasma
genitalium, Ureaplasma urealyticum,
Trichomonas vaginalis, Herper simplex
virus, Haemophilus sp, dan Bacteroides
urealyticum yang ditandai oleh duh tubuh
vagina

Etiologi : Chlamydia trachomatis (30-50%)


tersering
Diagnosis
Anamnesis
Masa inkubasi 7-21 hari

Asimtomatis

Apabila bergejala berupa duh tubuh

vafina yang purulen dan mukopurulen


disertai disuria, frequency dan pyuria
Faktor risiko seperti pada servisitis G.O
Pemeriksaan Fisik
Serviks
Tampak ektopi, eritema, edema dan

adanya duh tubuh yang purulen dan


mukopurulen
Vagina
Tampak normal
Pemeriksaan penunjang
Pewarnaan gram : (-) gram negatif
diplokokus dan ditemukan PMN > 30 per
lapang pandang besar
KOH 10% : (-) pseudohifa dan
blastospora
NaCl 0,9% : (-) Trichomonas vaginalis
Deteksi dengan PCR
Diagnosis banding
Servisitis klamidiosis
Servisitis mycoplasma
Servisitis penyebab lain : Trichomonas
vaginalis, Herpes simplex virus
Komplikasi
Lokal : bartholinitis , skenitis, urethritis
Ascendent : PID
Pengobatan
Umum : lacak mitra seksual, edukasi pengobatan,
menunda berhubungan seks, dan konseling
penggunaan kondom.
Khusus

Lini 1
Azitriomisin 1 gr per oral dosis tunggal ( dapat pada
kehamilan) ATAU
Seftriakson 250 mg i.m. , dosis tunggal
Lini 2
Eritromisin 500 mg 4x/hari per oral selama 7 hari (dapat
pada kehamilan) ATAU
Tetrasiklin 500 mg 4x/hari per oral selama 7 hari
Tindak lanjut
Kontrol 7 hari setelah pengobatan
Lacak mitra seksual
Penapisan HIV : VCT
VDRL dan TPHA
Penderita dengan keluhan duh tubuh vagina atau gatal/rasa terbakar pada vulva

Anamnesis : riwayat penyakit, pasangan menderita IMS,pemeriksaan palpasi


Ya
Pemeriksaan : Ya
Ada nveri perut Gunakan bagan alur nyeri perut bagian bawah
bagian
tidak OBATI SEBAGAI VAGINITIS : VAGINITIS BAKTERIAL DAN
tidak
Ada faktor KANDIDIASIS
risiko?
Komunikasi Informasi Edukasi
Kondom
VCT : tes HIV & sifilis (VDRL,TPHA/RPR)

OBATI SEBAGAI SERVISITIS GONORE, KLAMIDIOSIS


DAN TRIKOMONIASIS

Komunikasi Informasi Edukasi


Kondom Ya tidak
Obati pasangan gonore dan klamidiosis Hilangnya keluhan
VCT : tes HIV & sifilis (VDRL,TPHA/RPR) pada hari ke 7 ?

Tidak OBATI :
SERVISITIS GONORE,
Hilangnya keluhan
Rujuk KLAMIDIOSIS DAN
pada hari ke 7 ?
TRIKOMONIASIS

Ya Ya Hilangnya tidak
keluhan pada
hari ke 7 ?
Rujuk

Pengobatan selesai
VAGINAL DISCHARGE:
Vaginitis
Candida sp. T. vaginalisBacterial Vaginos
Trichomoniasis
Definisi
Adalah infeksi vagina yang disebabkan

oleh Trichomonas vaginalis.


Diagnosis
Anamnesis :
Masa tunas : 3-28 hari

Duh tubuh vagina berwarna putih

kehijauan yang terasa gatal.


Disuria, dispareunia

Nyeri perut bawah.


Pemeriksaan
veneorologikus
Vulva : eritema difus
Vagina : duh tubuh berwarna putih
kuning kehijauan, berbusa,
inflamasi pada dinding vagina.
Cervix : Adanya strawberry cervix
dengan pemeriksaan mata
telanjang dan kolposkopi (2%)
Pemeriksaan
Laboratorium
pH > 4,5
Pemeriksaan preparat basah dengan
NaCl 0,9% : tampak pergerakan T.
Vaginalis
Pemeriksaan KOH : tidak ditemukan
pseudohifa dan blastospora.
Diagnosis Banding
Kandidiasis vaginalis
Vaginosis bakterial
Komplikasi
Penyakit radang panggul
Ketuban pecah sebelum waktunya
Kelahiran prematur
Korioamnionitis
Penatalaksanaan
Umum
Lacak mitra seksual

Edukasi

Penggunaan kondom
Penatalaksanaan
Khusus
Lini I

Metronidazole 2 gr per oral diberikan


dalam dosis tunggal
Tinidazol 2 gr per oral, diberikan dalam
dosis tunggal
Lini II
Metronidazol 500 mg per oral, 2 kali
sehari, diberikan selama 7 hari.
Tinidazol, 500 mg per oral, 2 kali sehari,
diberikan selama 7 hari.
Pemeriksaan Lanjutan
Kontrol 7 hari (pemeriksaan secara klinis
dan laboratorium).
Pemeriksaan serologis untuk HIV dengan
sebelumnya dilakukan VCT
Pemeriksaan serologis : VDRL dan TPHA.
Vaginosis Bakterial
Definisi
Sindrom klinis akibat pergantian

Lactobacillus Sp penghasil H2O2 yang


merupakan flora normal vagina dengan
bakteri anaerob dalam konsentrasi
tinggi.
Etiologi
Polimikrobial :
Bacteriodes Spp, Mobiluncus Spp,

Garnerella vaginalis, Fusobacterium ,


Prevotella, Peptostreptococcus,
Mycoplasma hominis.
Diagnosis
Anamnesis
Asimptomatik (50-75%) atau gejala

ringan
Bergejala berupa : duh tubuh vagina

berbau amis, putih keabuan, tidak


bergumpal, homogen
Jarang disertai rasa gatal, disuria, dan

dispareunia
Pemeriksaan
Veneorologikus
Kriteria Amsel :
Cairan vagina homogen, putih atau

keabu-abuan melekat pada dinding


vagina.
pH vagina lebih dari 4,5

Sekret vagina berbau amis sebelum

atau setelah penambahan KOH 10%


(Whiff test)
Adanya clue cell > 20% pada

pemeriksaan mikroskop.
Diagnosis : 3 dari 4 kriteria Amsel
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan NaCl : Clue cell > 20%
Pemeriksaan Gram : mencari Clue cell
Pemeriksaan KOH : tidak ditemukan
pseudohifa dan blastospora
Komplikasi
Penyakit radang panggul
Endometritis

Meningkatkan resiko infeksi HIV

Pada kehamilan :
Kelahiran prematur

Ketuban pecah dini

Korioamnionitis

Infeksi cairan amnion

Endometritis postpartum

Berat badan lahir rendah


Penatalaksanaan
Umum
Lacak mitra seksual

Edukasi

Konseling pemakaian kondom


Penatalaksanaan
Khusus
Lini Pertama

Metronidazol 500 mg per oral, diberikan 2 kali


sehari untuk 7 hari.
Lini Kedua
Metronidazol 2 gr per oral, diberikan dalam
dosis tunggal
ATAU
Klindamisin 300 mg per oral 2 kali sehari
selama 7 hari.
ATAU
Metronidazol gel, 0,75%, 5 gr diberikan 2 kali
sehari intravagina selama 5 hari.
Pemeriksaan Lanjutan
Kontrol 7 hari (pemeriksaan secara klinis
dan laboratorium)
Pencegahan HIV : VCT
Pencegahan dengan pemeriksaan
serologis VDRL dan TPHA
Kandidiasis Vulvovaginalis dan Kandidiasis
Vulvovaginalis Recurrent

Definisi
Infeksi primer atau sekunder dari genus

Candida terutama Candida albicans.


Kandidiasis vulvovaginalis rekuren

apabila pasien menunjukkan gejala 4 kali


atau lebih dalam setahun.
Etiologi
C. Albicans (85-95%)
C. Glabrata (6-10%)
C. Tropicalis (5-10%)
C. Parapsilosis, C. Krusei, C. Stellatoidea,
C. Kefyr, Saccharomyces cerevisiae
Diagnosis
Anamnesis :
Asimptomatik pada 20% kasus

Apabila bergejala berupa : duh tubuh

vagina berwarna putih seperti krim susu/


keju, disertai pruritus vulva, nyeri pada
vagina, iritasi, seperti rasa terbakar pada
vulva, dan dispareunia.
Pemeriksaan
Venereologikus
Vulva : Eritema, edema, lesi papulapust-
ular diskret
Cervix : Tidak tampak kelainan
Dinding lateral vagina : tampak eritema
disertai sekret putih
pH vagina 4-4,5
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan sediaan basah KOH 10%
tampak pseudohifa, dan blastospora.
Pemeriksaan mikroskop langsung
dengan pewarnaan gram tampak sel
tunas
Kultur dengan media agar Saboraud
apabila pemeriksaan mikroskopis
langsung menunjukkan hasil negatif
tetapi secara klinis menunjang KVV.
Komplikasi
Penyakit radang panggul
Endometritis

Meningkatkan risiko infeksi HIV

Pada kehamilan:
Kelahiran prematur

Ketuban pecah dini

Korioamnionitis

Infeksi cairan amnion

Endometritis postpartum

Berat badan lahir rendah


Diagnosis Banding
Trikomoniasis
Vaginosis Bakterial
Penatalaksanaan
Lini I
Klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari selama 3
hari
Klotrimazol 500 mg intravagina dalam dosis tunggal
Flukonazol 150 mg per oral dalam dosis tunggal
Itrakonazol 200 mg per oral 2 kali sehari dosis tunggal
Lini II
Nistatin 100.000 IU intravagina diberikan setiap hari
selama 14 hari
Pengobatan pada KVV rekuren
Flukonazol tablet 150 mg setiap 3 hari untuk 3 dosis
(hari ke-1,4,7)
Pada balopostitis : krim nistatin atau kotrimazol, 2
kali sehari, selama 7 hari.
Usulan Pemeriksaan
Lacak mitra seksual untuk gejala adanya
balanopostitis

Anda mungkin juga menyukai