Anda di halaman 1dari 28

Pembimbing :

dr. Nunun C. Kristinae Sp. THT-KL


Oleh
Benediktus Bayu AP
Benda asing terbagi atas benda asing eksogen
(berasal dari luar tubuh) dan benda asing
endogen (berasal dari dalam tubuh) yang
dalam keadaan normal tidak ada.
Aspirasi Benda asing pada saluran makan
dapat terjadi pada anak maupun dewasa
Pada tahun 2004 terdapat 100 kasus pada
rumah sakit Norfolk and Norwich University
kecurigaan benda asing tertelan di hipofaring
(n= 21) dan esofagus (n=79). dilakukan
tindakan operasi 20% tidak ditemukan adanya
benda asing.
Sedangkan pada tahun 2000 sampai 2010 di
RSUD dr Sutomo menurut data dari divisi
bronko-esofagologi dilaporkan sebanyak Usia
tersering adalah 0-5 tahun sebanyak 20,34%
dan usia 40-60 tahun sebanyak 21,03% dengan
perbandingan gender laki-laki dan perempuan
sebanyak 3:2.
Dalam sistem respirasi, Faring berada pada traktus respirasi bag.
Atas
Merupakan saluran bersama untuk respirasi
dan saluran makanan
Faring dibagi menjadi tiga bagian : nasofaring,
orofaring dan laringofaring.
Faring dipersarafi n. Vagus
Dan diperdarahi dari a. Pharyngea ascendens,
a. Palatina ascendens, a. Facialis, a. Maxillaris,
dan a. Lingualis.
Saluran yang menghubungkan Mulut dan
Gaster yang bentuknya menyerupai pipa 23-
25 cm
Terdapat Penyempitan Fisiologis : ada 4
Esofageal spinchter
Persilangan di arkus aorta
Di persilangan cab. Bronkus kiri
Di hiatus esofagus diafragma
Terdiri dari 3 Fase :
Fase oral, (volunter)
Fase faringeal, (Volunter)
Fase esofageal. (involunter dengan gerak peristaltik)
Benda asing yang berada diluar tubuh atau
dari dalam tubuh namun dalam keadaan
normal seharusnya tidak ditemukan.
Berdasarkan situs terjadinya pada saluran
makanan, benda asing dapat berada pada :
Tonsil, Dasar lidah/vallecula, fossa pyriformis,
dan esofagus.
Posisi paling sering ditemukan : Cricofarigeal
Spinchter ( di esofagus)
Beragam variasi seperti benda tajam atau
tumpul
Belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat
menelan dengan baik
Koordinasi proses menelan dan sfingter laring
yang belum sempurna pada kelompok usia 6
bulan sampai 1 tahun.
Retardasi mental
Gangguan pertumbuhan dan penyakit-
penyakit neurologik lain yang mendasarinya.
Pemakaian gigi palsu dan pemabuk
Pada pasien gangguan mental dan psikosis.
Pada orang dewasa benda asing yang
tersangkut dapat berupa makanan atau bahan
yang tidak dapat dicerna seperti biji buah-
buahan, gigi palsu, tulang ikan, atau potongan
daging yang melekat pada tulang.
70% dari 2394 kasus benda asing esophagus
ditemukan di daerah servikal, di atas sfingter
kriko faring, 12 % didaerah hipofaring dan
7,7% didaerah esophagus torakal.
GEJALA TANDA

Riwayat tersedak atau Nyeri tekan pada bagian


seperti berkumur. leher bawah pada sebelah
kanan dan kiri trakea.
Rasa tidak nyaman dan Banyaknya Sekresi di
nyeri lokal di atas fossa piriformis saat
klavikula sebelah kanan pemeriksaan laringoskop.
atau kiri dari trakea. Tidak menghilang bila
menelan.
Disfagia Sering kali ditemukan
Banyak mengeluarkan benda asing dibagian
saliva pembukaan esofagus dan
regio post cricoid
Distress Respiratory
Gejala sumbatan tergantung pada ukuran,
bentuk, jenis benda asing, lokasi tersangkutnya
Nyeri punggung
Nyeri substernal
Dipsnea dan stridor
Anamnesis

Gambaran
Klinis

Tanda dan
gejala

Pemeriksaan
Penunjang

Tatalaksana
Tanyakan :
riwayat tersedak
rasa tidak nyaman di dada yang sifatnya
terlokalisir terutama dibagian servikal
esofagus,
riwayat hipersalivasi pada sumbatan total
saluran ceran
sulit bernapas.
nyeri tekan pada bagian leher bawah pada
sebelah kanan atau kiri trakea.
Banyaknya Sekresi di fossa piriformis saat
pemeriksaan laringoskop.
Tidak menghilang bila menelan
Ditemukan benda asing dibagian pembukaan
esofagus dan regio post cricoid
foto polos esofagus servikal dan torakal AP-
Lateral
Esofagogram memakai barium enema
Xeroradiografi dapat menunjukkan gambaran
penyangatan (enhancement) pada daerah
pinggir benda asing.
CT Scan dapat menunjukkan gambaran
inflamasi dan jaringan lunak
MRI
Dilakukan esofagoskopi dengan memakai
cunam yang sesuai agar benda asing tersebut
dapat dikeluarkan.
Kemudian dilakukan esofagoskopi ulang
untuk menilai kelainan-kelainan esofagus yang
telah ada sebelumnya
dilakukan pembedahan sesuai lokasi benda
asing tersebut, yaitu servikotomi, torakotomi
atau esofagotomi (Bila tidak dapat dengan
esofagoskopi)
Anak dididik untuk hanya memasukkan
makanan ke dalam mulut
Jangan meletakkan sesuatu sembarangan
Jangan makan makanan keras bila gigi tak
lengkap
Jangan menggigit benda-benda yang bukan
makanan seperti peniti
Pemakaian gigi palsu yang baik dan benar
Obstruksi respiratori. Selulitis periesofageal
dan abses leher dapat terjadi.
Perforasi
Fistula Traceo-esofageal. Jarang ditemukan.
Ulserasi dan striktur.

Anda mungkin juga menyukai