Anda di halaman 1dari 42

FLAIL CHEST

Diajukan Kepada :
dr. Noer Tommy Prastya, Sp.B

Disusun oleh :
Fitri Fauziah Nurislami H3A020089

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. HA
• Usia : 30 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tanggal lahir : 02 Februari 1991
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Wirausaha
• Alamat : Kedungmundu
• No. CM : C610010
• Tanggal masuk RS : 29 Juni 2021
KELUHAN UTAMA

Seorang laki-laki diantar orang tuanya ke IGD RS setelah


mengalami kecelakaan satu jam yang lalu dan mengeluhkan nyeri
pada bagian dada kiri.
PRIMARY SURVEY
A Airway dan C spine
• Pasien bicara jelas
• Airway clear
• Pasang collar neck
B Breathing
• Look : gerakan paradoksal thoraks sinistra costa IV, V anterior, warna kulit hiperemis,
memar, deformitas pada costa II, III, VI, VIII sinistra anterior
• Feel : krepitasi, nyeri tekan
• Listen : suara vasicular pada paru, tidak ada suara tambahan
• RR : 35 x/menit dan dangkal
• SpO2 90%

Tatalaksana :
• Untuk mengurangi gerakan paradoksal dilakukan plester 4 sisi (strapping band)
• Berikan terapi O2 NRM 10 ltr/menit ada perbaikan SpO2 95% RR menjadi 20 x/menit

Breathing clear
C Circulation
• Look : sianosis (-), perdarahan aktif (-), memar pada dada kiri (+)
• Listen : suara jantung I-II normal, bising (-)
• Feel : nadi 118 x/menit, reguler, tegangan cukup, akral hangat CRT <2 detik,
tekanan darah 110/80 mmHg

Circulation Clear
D Disability
• GCS E4M6V5 : 15 (E4,M6,V5; Eye: mata membuka spontan,
Motor: menuruti perintah, Verbal: berorientasi baik)
• Refleks pupil direct indirect: (+/+), bulat central regular, pupil
isokor
Disability clear

E Exposure
• Terdapat memar pada dada sebelah kiri
• Logroll untuk memeriksa jejas pada bagian tubuh lain, jejas (-)
Exposure clear
ANAMNESIS
Nyeri pada bagian dada sebelah kiri sejak 1 jam yang lalu setelah pasien
terserempet mobil dan terjatuh dari motornya. Pasien berkendara lurus dijalur
kiri tiba-tiba ada mobil yang akan menyalip dan menyerempet dari arah kanan.
Dan yang pertama kali terbentur bagian dada kiri pada beton pembatas jalan.
Pasien memakai helm dan saat terjatuh helm tidak lepas, kecepatan motor
pasien 80 km/jam. Nyeri ada pada dada kiri atas terutama pada area yang
terdapat memar. Awalnya pasien merasa nyeri hebat pada bagian dada kiri
dengan skala 8 dari 10 semakin nyeri ketika bernafas sehingga pasien kesulitan
untuk bernafas. Tidak ada mual muntah, tidak ada kejang, tidak ada riwayat
penurunan kesadaran, tidak ada riwayat alergi.
• Riwayat sakit serupa : disangkal
RPD • Riwayat kelainan pembekuan darah :disangkal
• Riwayat trauma dada :disangkal

• Riwayat penyakit serupa :disangkal


RPK • Riwayat tekanan darah tinggi :disangkal
• Riwayat diabetes mellitus : disangkal

RP • Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol


• Pasien seorang wirausaha di bidang kuliner

sosek • Berobat dengan BPJS


PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : pasien tampak sakit sedang


• Kesadaran : E4M6V5 GCS 15
• Vital sign :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 105 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5°C
VAS : 5/10
• BB : 65 kg
• TB : 165 cm
• IMT 24 kg/m²
Status Generalisata

• Kepala : mesosefal, jejas (-)


• Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil
(+/+), mata cekung (-), racoon eyes (-)
• Hidung : deformitas (-), nafas cuping hidung (-), darah (-)
• Mulut : sianosis (-), bibir kering (-)
• Telinga : discharge (-), darah (-), lebam belakang telinga (-)
• Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-), pembesaran
tiroid (-)
Pemeriksaan Thorax Paru

• Inspeksi : gerakan paradoksal pada costa IV dan V sinistra


anterior, pelebaran ICS (-), memar pada dinding dada kiri,
deformitas pada costa II, III, VI, VII sinistra anterior
• Palpasi : tidak dilakukan karena nyeri
• Perkusi : tidak dilakukan karena nyeri
• Auskultasi : vasicular pada seluruh lapang dada, tidak ada suara
tambahan
Pemeriksaan Thorax Jantung

• Inspeksi : ictus cordis tampak di ICS V 1-2 cm medial linea


medioclavicularis sinistra
• Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1-2 cm medial linea
medioclavicularis sinistra
• Perkusi : batas jantung normal, batas kanan bawah di ICS V linea
parasternal dextra, batas kiri bawah pada ICS V 1-2 cm medial linea
midclav sinistra, batas pinggang jantung pada ICS II linea parasternal
sinistra, batas atas jantung pada ICS II linea parasternal sinistra.
• Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, bising (-)

Kesimpulan : dalam batas normal


Abdomen
• Inspeksi: dinding perut datar, warna sama dengan jaringan
sekitar, jaringan parut (-), jejas (-),
• Auskultasi: peristaltik (+) 15 x/menit, bruit (-)
• Perkusi: timpani seluruh regio, liver span 8cm
• Palpasi:
nyeri tekan (-), massa (-), rigiditas (-), defence muscular
(-), abdomen supel , hepar tidak teraba, limpa tidak
teraba

Kesimpulan: dalam batas normal.


Ekstremitas

• Superior dextra et sinistra : CRT <2 detik, sianosis (-), jejas (-),
edem (-)

• Inferior dextra et sinistra : CRT <2 detik, sianosis (-), jejas (-),
edem (-)

Kesimpulan : dalam batas normal


Status Lokalis
INSPEKSI
Terdapat 1 luka tertutup pada regio thoraks sinistra anterior, warna
biru kemerahan, batas tegas, bentuk oval, panjang 15 cm, lebar
luka 10 cm

PALPASI
Tidak dilakukan

Kesan : vulnus kontusio regio thoraks dekstra


DIAGNOSIS

Diagnosis sementara : flail chest pada costa IV, V sinistra anterior

Tanda pasti fraktur :


Deformitas, krepitasi, radiologis

Tanda tidak pasti fraktur :


Berkurangnya pergerakan, nyeri, bengkak
DIAGNOSIS BANDING

• Fraktur costa IV, V sinistra anterior


• Flail chest pada costa IV, V sinistra anterior dengan hematothorax
• Identitas pasien :
PEMERIKSAAN PENUNJANG Tn. HA, 30 tahun, Laki-laki
Kedungmundu
Foto Polos Thorax No. CM : C610010
Diambil pada 29 Juni 2021
Di RS X
• Pastikan marker foto utk R berada
disebelah kanan, dan utk L berada
disebelah kri
• Posisi foto AP
• Densitas cukup
• Foto thorax simetris
• Inspirasi adekuat
• Trakea berada digaris lurus
• Tidak terdapat pergeseran mediastinum
• Bentuk dan ukuran jantung normal
• Diafragma : Hemidiafragma dextra lebih tinggi
dibanding sinistra, sudut costofrenicus jelas dan
tajam.
Kesan :
Discontinuitas transversal pada Os. Costa II sinistra anterior
Discontinuitas transversal pada Os. Costa III sinistra anterior
Discontinuitas segmental pada Os. Costa IV sinistra anterior
Discontinuitas segmental pada Os. Costa V sinistra anterior
Discontinuitas transversal pada Os. Costa VI sinistra anterior
Discontinuitas transversal pada Os. Costa VII sinistra anterior
Kontusio pada pulmo sinistra anterior

Kesimpulan :
Fraktur segmental os. costa IV, V sinistra anterior dan fraktur
transversal os. costa II, III, VI, VII sinistra anterior dan kontusio pulmo
sinistra anterior
PEMBACAAN FOTO THORAX
AIRWAY
• Trachea ditengah

BREATHING
• Tidak ada penebalan hillus
• Corakan paru tidak sampai pinggir
• Sudut costofrenicus tajam
• Batas paru hepar tidak ada celah
• Hiperdens pada pulmo sinistra anterior
dengan posisi yang tetap yang menandakan
itu kontusio (bukan cairan)

COR
• CTR = a + b x 100 %
c
= 5 + 9 x 100%
30
= 46,6 (normal <50%)
• Pericardium tidak ada cairan atau udara
• Aorta tidak memanjang
DENSITAS
• Os. clavicula densitas cukup
• Os. scapula densitas cukup
• Os. vertebra densitas cukup
• Discontinuitas transversal pada Os. Costa II sinistra anterior
• Discontinuitas transversal pada Os. Costa III sinistra anterior
• Discontinuitas segmental pada Os. Costa IV sinistra anterior
• Discontinuitas segmental pada Os. Costa V sinistra anterior
• Discontinuitas transversal pada Os. Costa VI sinistra anterior
• Discontinuitas transversal pada Os. Costa VII sinistra anterior
• Kontusio pada pulmo sinistra anterior

EVERYTHING ELSE
• Tidak tampak massa
• Tidak tampak hipodens
• NGT
• EKG
29/06/2021 Pemeriksaan Laboratorium
Nilai Satuan Rujukan
DARAH LENGKAP
Hb 14,00 g/dl 13,5-18,0
Ht 42,3 % 37-47
Eritrosit 5.600.000 /mm3 4,5-5,8 juta
Leukosit 12.000 /mm3 4.500-11.000
LED 10 mm/jam <15 mm/jam
Gol darah O    
KIMIA KLINIK
GDS 100 mg/dl <200
Ureum 40 g/dl 10-50
Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6-1,3
Nilai Satuan Rujukan
ELEKTROLIT
Albumin 3,5 g/dl 3,2-4,6
Natrium 140 mmol/L 135-145
Kalium 4,1 mmol/L 3,5-5,5
Klorida 100 mmol/L 96-106
KOAGULASI
PT 12,00 Detik 10-15
APTT 28,2 Detik 21-45
HBsAg Non reaktif
DIAGNOSIS AKHIR

Flail chest (fraktur segmental os. costa IV dan V sinistra


anterior), dan fraktur transversal os. Costa II, III, VI, VII sinistra
anterior, dengan kontusio pulmo sinistra anterior et causa
tebentur beton pembatas jalan sejak 1 jam yang lalu
TATALAKSANA
• Pasang IV line
Cairan maintenance (rumatan) 20 tpm
• Pemberian analgetik : Morphine sulfat 1 mg IV dikombinasikan dengan
Acetaminofen 1g/ pemberian selama 4 jam
• Pemberian oksigen : secara NRM 10 liter/menit
• Rujuk Sp.B untuk operatif
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Flail chest secara umum digambarkan sebagai gerakan
paradoksal segmen dinding thorak yang disebabkan oleh
fraktur segmental costa lebih dari sama dengan dua.
Terjadi pada satu sisi secara berurutan.

Flail chest merupakan keadaan dimana beberapa atau


hampir semua costa patah, biasanya di sisi kanan kiri dada
yang menyebabkan pelepasan bagian depan dada
sehingga tidak bisa lagi menahan tekanan negatif waktu
inspirasi dan malahan bergerak ke dalam waktu inspirasi.
ANATOMI
Tulang pembentuk rongga dada

• Tulang iga (12 buah): pembentuk dinding dada depan, tempat melekatnya otot-
otot pernapasan, pelindung hati, jantung, paru-paru, dan organ lainnya.
• Vertebra torakalis (12 buah): penyokong tubuh dan tempat melekatnya os. costae
bagian posterior.
• Sternum (1 buah): penopang tubuh dan tempat melekatnya os. costae bagian
anterior.
• Klavikula (2 buah): memberi kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu
dan dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan.
• Skapula (2 buah): membentuk bagian belakang dari gelang bahu dan terletak di
sebelah belakang thoraks lebih dekat permukaan daripada iga
Vaskularisasi Thorax

a. Arteria mammaria interna (arteria thoracica interna) adalah cabang


dari arteria subclavia. Dalam spatium intercostalis VI arteria
mammaria interna memberi dua cabang, yaitu arteria epigastrica
superior dan arteria musculophrenica.
b. Arteria intercostalis posterior, berada di dalam ruang intercostalis I dan
II merupakan cabang tidak langsung dari arteria subclavia, yaitu
melalui arteria intercostalis suprema sedangkan yang berada di dalam
ruang intercostalis lainnya merupakan cabang dari aorta thoracalis.
c. Vena intercostalis bearmuara kedalam vena azygos dan vena hemi
azygos.
Innervasi N.Intercostalis

• Dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis thoracalis I – XII


yang berjalan di dalam ruang intercostalis I – XI, sedangkan saraf
yang ke XII berjalan di sebelah caudal costa XII sebagai nervus
subcostalis, menuju ke dinding ventral abdomen.
• Nervus intercostalis yang I menyilang costa I menuju ke plexus
brachialis. Nervus intercostalis II – VI berjalan semata-mata
didalam ruang intercostalis, sedangkan nervus intercostalis VII –
XI, sebagian berada pada dinding thorax dan sebagian lagi berada
pada dinding abdomen. Letak vena, arteri dan nervus intercostalis
di dalam sulcus costae berturut-turut dari cranial ke caudal
ETIOLOGI

Flail chest berkaitan dengan trauma thoraks. Biasanya sering


disebabkan oleh trauma tumpul pada thoraks, misalnya akibat
kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian, tindak
kekerasan, pukulan pada dada atau benturan dengan energi
yang besar.
EPIDEMIOLOGI

Peningkatan pada kasus trauma thoraks dari waktu ke waktu


tercatat semakin tinggi. Trauma thoraks secara langsung
menyumbang 20% sampai 25% dari seluruh kematian akibat
trauma, dan menghasilkan lebih dari 16.000 kematian setiap
tahunnya di Amerika Serikat begitu pula pada negara
berkembang. Terbanyak disebabkan oleh flail chest sebesar 69%
PATOFISIOLOGI
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Manifestasi Klinis :

1. Tampak adanya gerakan paradoksal segmen yang mengambang, yaitu pada


saat inspirasi ke dalam, sedangkan pada saat ekspirasi keluar. Keadaan ini
tidak akan tampak pada pasien yang menggunakan ventilator.
2. Sesak nafas
3. Krepitasi iga, fraktur tulang rawan
4. Takikardi
5. Sianosis
6. Akral dingin
7. Wajah pucat
8. Nyeri hebat di bagian dada karena terputusnya integritas jaringan parenkim
paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Rontgen/ foto thorax


Rontgen thorax AP dan lateral dapat menentukan jumlah dan tipe
costa yang fraktur
• Darah lengkap
• Analisis gas darah (AGD) jika terdapat tanda klinis distress nafas berat
dan tanda syok
DIAGNOSIS BANDING
Tension Pneumothorax Close Pneumothorax Hematothorax

Inspeksi : Tampak sesak saat Inspeksi : Tidak sesak saat Inspeksi : pucat, sesak, sianosis
tarik nafas, sianosis, gerakan menarik nafas, memar, asimetris Palpasi : nyeri
dada asimetris, otot bantu dinding dada Perkusi : Redup (Dibagian
pernafasan (+), deviasi trakea Palpasi : nyeri bawah saat posisi duduk karena
Palpasi :Nyeri Perkusi : hipersonor akumulasi cairan)
Perkusi : Hipersonor (udara Auskultasi : Suara napas Auskultasi : Suara napas
meluas), taktil fremitus menurun menurun menurun
Auskultasi : Suara nafas
menghilang
TATALAKSANA

• Airway : Pasang collar neck


• Breathing :
• Stabilisasi dengan strapping band ( plester 4 sisi)
• Berikan terapi O2 NRM 10 ltr/menit
• Circulation : Pasang iv line kristaloid 20tpm
• Berikan dexamethasone iv 10mg/ hari
• Kontrol nyeri :
• Morphine sulfat 1 mg IV dikombinasikan dengan Acetaminofen 1g/ pemberian
selama 4 jam
• Blok nervus interkostalis
• Rujuk Sp.B
DAFTAR PUSTAKA

1. FKUI. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. Binarupa Aksara : Jakarta


2. Perera TB, Flail Chest diakes https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534090/
THANK YOU

Mohon Arahan dan Bimbingannya dokter

Anda mungkin juga menyukai