Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

10 LANGKAH MANAJEMEN KASUS

Judi Januadi Endjun


Michael Jordan Simorangkir
Departemen Obstetri dan Ginekolog
RS Pendidikan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

2014

PROSEDUR HAL PENTING EBM

PENDAHULUAN Anemia dalam kehamilan ditandai dengan kadar Hb <11 g/dL IV-A
(persentil ke-5) pada akhir trimester pertama dan ketiga, serta <10,5
g/dL pada trimester kedua. (CDC, 1998) 1 Insidensi anemia 35-75%
ibu hamil di negara berkembang dan 18% di negara maju (WHO).
Anemia terjadi akibat ekspansi volume plasma saat kehamilan.
Faktor predisposisi:
1. Suplementasi prenatal,
2. cadangan (zat besi),
3. status sosioekonomi,
4. diet,
5. penyakit infeksi penyerta,
6. kelainan herediter (hemoglobinopati). (ACOG, 2008) 1
1. Hal penting yang harus ditanyakan:
ANAMNESA 1. Usia gestasi, paritas, dan riwayat penyakit lalu
2. Faktor predisposisi dan etiologi yang mendasarinya.
3. Penyulit yang terdapat saat ini dan kemungkinan sekuelae
jangka pendek dan jangka panjang
4. Kemampuan finansial

2. STATUS GENERALIS
PEMERIKSAAN Periksa keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, status gizi,
FISIK tanda anemia, dan kemungkinan kelainan pada ibu yang dapat
mempengaruhi tatalaksana dan prognosis ibu dan atau janin.

STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan obstetri dari pemeriksaan luar hingga pemeriksaan
dalam. Data yang akurat akan mempengaruhi tatalaksana yang
benar.

Periksa Luar
Inspeksi: kesan kesesuaian pembesaran uterus dengan usia gestasi
atau tidak.

Palpasi: TFU (cm), kontraksi dalam 10 menit, nyeri, dan patologi lain
yang mungkin terdapat (massa). TBJ secara klinis (Rumus Johnson
– Toshack (TBJ: {TFU – N} x 155 gr)). Gerak janin (N: 12x / 12 jam)

Perkusi:

Auskultasi: DJJ fetoskop pinnards atau doppler, bising usus ibu

Periksa Dalam
Inspeksi: nilai keadaan vulva dan vagina, lesi, varises, luka
perineum, cairan yang keluar dari introitus vagina (warna, jumlah,
bau, dan patologi lain yang mungkin terdapat).

1
Inspekulo: atas indikasi medis tertentu untuk menilai vagina dan
porsio.

VT: nilai serviks uteri, porsio (konsistensi: lunak / kenyal / tebal / tipis,
pendataran, arah, pembukaan, bagian teraba di kanalis servikalis
dan bagian terendah janin), tumor, atau infeksi.

Pelvimetri: hanya dilakukan bila direncanakan partus per vaginam,


lakukan penilaian PAP, PTP, PBP, Kesan dan IFP.

RT: hanya dilakukan pada keadaan tertentu dimana VT tidak dapat


dilakukan karena sesuatu hal.

3. Pemeriksaan penunjang dilakukan atas indikasi, misal untuk mencari


PEMERIKSAAN etiologi atau penyakit penyerta:
1. Laboratorium: darah rutin, sediaan apus darah tepi, serum
PENUNJANG besi, ferritin, TIBC, serum folat, RDW, urinalisis (eritrosit,
hemosiderin), tes darah samar (FOBT), tes fungsi hati.
2. USG : sesuai standar POGI
3. KTG : sesuai standar POGI

4. IBU :
DIAGNOSIS 1. GPAH, usia gestasi dalam minggu,
2. Penyakit/penyulit penyerta anemia
KERJA
JANIN :
1. Tunggal/ganda, presentasi/letak, hidup/mati
2. Anomali kongenital atau kelainan lain yang mungkin terjadi

5. DIAGNOSTIK
TATALAKSANA 1. Laboratorium: darah rutin, SADT, profil besi, GDS, urinalisis
2. KTG: kehamilan  28 minggu
3. Pemeriksaan lain yang diperlukan untuk mencari etiologi:
atas indikasi medis

TERAPI
Medisinalis :
1. Supplemen zat besi 60 mg selama 6 bulan atau ferrous
sukrosa parenteral (defisiensi besi)
2. Asam folat 1-5 mg per hari (400 ug/hari)
3. Transfusi
4. Terapi lain yang sesuai kausa

Operatif :
1. Partus per vaginam: atas indikasi medis
2. SC: atas indikasi medis

Paliatif: hanya pada kondisi tertentu

EDUKASI
Mengonsumsi obat dan vitamin yang telah diberikan. Mengerti bahwa
obat bukan pengganti makanan. Tidak dianjurkan mengonsumsi
tablet besi bersama dengan makanan atau obat antasida atau
tetrasiklin. Makan yang teratur, mencegah terjadinya stress ulcer.

Restriksi aktivitas sehari-hari tidak dianjurkan, kecuali anemia


kehamilan dengan defisiensi besi berat atau penyakit kardiopulmoner
yang mendasari.

2
Pencegahan terjadinya anemia dalam kehamilan dengan asupan gizi
yang cukup, menghindari alkohol, merokok, menjaga higienitas
seperti kebersihan gigi dan alat kelamin.

6. Pasien hamil segera diberikan supplemen zat besi dan asam folat.
INDIKASI Transfusi darah atas indikasi Hb <7 g/dL, hipovolemia menuju syok
sehingga mengancam janin, atau rencana operasi gawat darurat.

7. -
INDIKASI
KONTRA

8. Informed consent jika transfusi darah telah dipertimbangkan.


SYARAT

9. -
CARA
MELAKUKAN

10. Anemia dalam kehamilan bila tidak hati-hati dapat menjadi berat
KOMPLIKASI & sehingga terjadi hipoksia sehingga bisa syok dan kematian ibu pada
persalinan, abortus, kelahiran premature, janin pertumbuhan
PENANGANAN- terhambat, persalinan lama akibat kelelahan otot rahim di saat
NYA kontraksi (inersia uteri), perdarahan postpartum karena atonia uteri,
infeksi saat persalinan atau postpartum, hingga dekompensasio
kordis.

TINDAK Tindak lanjut anemia dalam kehamilan akan bergantung dengan tipe
LANJUT anemia tersebut. Umumnya akan diperlukan pemeriksaan ulang
darah rutin serta kontrol ke rumah sakit untuk melihat respons
daripada terapi.

KEPUSTAKAAN 1. Cunningham, F.G et al. Hematological Disorders in: Williams


Obstetrics. 23rd edition. New York: McGraw Hill Medical Publishing
Division, 1079-1084. 2010.
2. Prawirohardjo S. Kelainan Hematologik: Ilmu Kebidanan. Edisi
Keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 774-
780. 2010.
DIBUAT OLEH Judi Januadi Endjun, dr, Dipl. Ultrasound, SpOG
Michael Jordan Simorangkir

MITRA BESTARI

WAKTU DIBUAT 2014

Anda mungkin juga menyukai