Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR/ DIGITAL RECTAL EXAMINATION

/RECTAL TOUCHER
Standar kompetensi:
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan colok dubur
dengan baik dan benar.
Kompetensi dasar:
1. Mahasiswa mampu menyiapakn pasien untuk pemeriksaan colok
dubur
2. Mahasiswa mampu melakukan urutan-urutan pemeriksaan colok
dubur secara baik dan benar
3. Mahasiswa dapat melakukan inspeksi pada rectum dan anus serta
sekitarnya.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan apa saja yang harus diketahui
dalam pemeriksaan colok dubur.
5. Mahasiswa mampu menutup pemeriksaan dan mencatat hasil
pemeriksaan

PENDAHULUAN
I. Anatomi Anorektal
Rektum memiliki 3 buah valvula : superior kiri, medial kanan dan inferior kiri.
2/3 bagian distal rektum terletak di rongga pelvis dan terfiksir, sedangkan 1/3 bagian
proksimal terletak dirongga abdomen dan relatif mobile. Kedua bagian ini dipisahkan
oleh peritoneum reflektum dimana bagian anterior lebih panjang dibanding bagian
posterior (Gambar 1).

Gambar 1. Diagram rektum dan saluran anal


Saluran anal (anal canal) adalah bagian terakhir dari usus, berfungsi sebagai
pintu masuk ke bagian usus yang lebih proksimal, dikelilingi oleh spinkter ani
(eksternal dan internal ) serta otot-otot yang mengatur pasase isi rektum ke dunia
luar. (Gambar 2 )

Gambar 2. Spinkter ani eksternal laki-laki

Gambar 3: Posisi anus, rektum dan struktur di sekitarnya


(prostat, vesica urinaria ) pada laki-laki
II. Fungsi Saluran Anal
Pubo-rectal sling dan tonus spinkter ani eksterna bertanggung jawab atas
penutupan saluran anal ketika istirahat. Jika ada peristaltik yang kuat, akan

menimbulkan regangan pada sleeve and sling. Untuk menghambat gerakan


peristaltik tersebut ( seperti mencegah flatus ) maka diperlukan kontraksi spinkter
eksterna dan sling yang kuat secara sadar. Sleeve and sling dapat membedakan
antara gas, benda padat, benda cair, maupun gabungan, serta dapat mengeluarkan
salah satu tanpa mengeluarkan yang lain

III. Pemeriksaan colok dubur


Pemeriksaan colok dubur adalah teknik pemeriksaan rektum bagian
bawah. Pemeriksaan ini digunakan untuk menemukan abnormalitas
rektum bagian bawah dan atau struktur yang ada di sekitar rektum seperti
perbesaran prostat, nyeri apendik dan lainnya.
Sebelum melakukan pemeriksaan colok dubur maka harus
diperiksa, dicatat dan dilaporkan adanya kelainan pada daerah anus dan
perineum, antara lain:
1. Prolaps rectum : derajat prolaps dan adanya ulserasi
2. Haemorhoid/wasir ; jumlah, posisi dan derajat serta adakah pula
prolaps
3. anal skin tags/anal fissure : jumlah, posisi dan kondisinya
4. Gaping anus
5. kondisi kulit sekitar
6. Adanya perdarahan dan warna darahnya
7. sisa tinja atau adanya tinja yang keras
8. Benda asing

Gambar 4: Pemeriksaan anus dan sekitarnya sebelum


melakukan pemeriksaan colok dubur

III. 1. Tujuan pemeriksaan colok dubur


Pemeriksaan ini sebenarnya adalah pemeriksaan rutin yang
dilakukan pada pria maupun wanita dengan berbagai tujuan:
1. Pemeriksaan perbesaran prostat atau tanda-tanda kanker prostat.
2. Untuk pengambilan tinja untuk diperiksa di laboratorium (fecal
occult) sebagai bagian pemeriksaan kanker colorektal.
3. Salah satu teknik utnuk pemeriksaan fisik adanya apendicitis.

4. Pemeriksaan rutin sebelum dilakukan colonoscopy untuk


memastikan tidak adanya obstruksi pada rectum.
III. 2. Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, maka harus dijelaskan kepada
pasien tentang tujuan dan prosedur pemeriksaan ini. Jelaskan juga bahwa
pemeriksaan ini akan menimbulkan rasa tidak enak tetapi
pemeriksaannya cepat dan mudah. Mintalah pasien untuk rileks dan nafas
dalam ketika jari kita masuk ke dalam rectum.
III. 3. Teknik Pemeriksaan colok dubur
1. Mintalah pasien berbaring telentang, lalu posisi kaki adalah fleksi
pada sendi panggul dan sendi lutut.
2. Dengan menggunakan sarung tangan, dan jari yang diberi
pelumas/jelly sentuhlah anus secara gentle, tunggu beberapa saat
hingga sphincter anus relaksasi, lalu masukkan jari telunjuk anda
yang telah dilumasi dengan jelly ke dalam anus secara perlahan ke
dalam canal anus menuju arah umbilicus. Bila sphincter anus
terasa berkontraksi, tahan sebentar hingga relaksasi kembali lalu
lanjutkan pemeriksaannya. Rasakan tonus sphincter ani tersebut
dan jangan lupa dilaporkan.

Gambar 5: Posisi jari kita saat mulai masuk ke dalam anus


3. Masukkan jari anda ke dalam rektum sejauh mungkin.

Gambar 6: Posisi jari di dalam rectum pertama kali

4. Raba permukaan rectum yang searah dengan umbilicus, cari


adanya benjolan atau nodul, nyeri tekan, massa, konsistensi dan
iregularitas permukaan rectum

Gambar 7: Temukan adanya kelainan dalam rektum


5. Lalu putar jari anda ke sisi kanan rectum pasien secara perlahan,
cari adanya benjolan atau nodul, nyeri tekan, massa, konsistensi
dan iregularitas permukaan rectum. Pada sisi ini dapat juga
dilakukan tes nyeri pada kasus apendisitis.
6. Lalu putar jari anda ke sisi kiri rectum pasien secara perlahan, cari
adanya benjolan atau nodul, nyeri tekan, massa, konsistensi dan
iregularitas permukaan rectum
7. Lalu putar jari anda ke arah ventral sehingga jari kita dapat meraba
permukaan posterior dari prostat pada laki-laki. Periksalah pada
permukaan tersebut lobus lateralis dextra dan sinistra serta sulcus
medialis diantara kedua lobus tersebut. Perhatikan secara seksama,
konsistensi dan irregularitas permukaan prostat, besar prostat,
adanya nodul serta adanya rasa nyeri atau nyeri tekan. Prostat
yang normal kenyal dan tidak ada nyeri tekan.

Gambar 8: Posisi jari saat memeriksa prostat.

8. Setelah selesai, keluarkan jari anda dari anus pasien dan perhatikan
secara seksama pada anus maupun sarung tangan anda apakah
ada darah dan atau faeces.
9. Bersikan anus atau beri tissue kepada pasien bila dia ingin
membersihkan sendiri.
10.Catat semua yang telah ditemukan dalam pemeriksaan di atas :
- Tonus sphincter
- Konsistensi dan iregularitas (reguler, berdungkul-dungkul)
permukaan rektum
- Adanya nodul, massa dan nyeri atau nyeri tekan (sebutkan
posisinya)
- Besar prostat, sulcus median prostat serta adalah nyeri tekan prostat
- Adanya faeces atau darah pada sarung tangan
.
.
References
- Seidel HM, Ball JW, Dains JE, Benedict GW. Mosby's Guide to Physical
Examination. 6th ed. Philadelphia, Pa: C.V. Mosby; 2006.
Updated by: Christian Stone, MD, Washington University in St. Louis School of
Medicine, St. Louis, MO. Review provided by VeriMed Healthcare Network. Also
reviewed by David Zieve, MD, MHA, Medical Director, A.D.A.M., Inc.

CHECKLIST PEMERIKSAAN COLOK DUBUR

No

Aspek yang dinilai

NILAI
2
1

MEMPERSIAPKAN PASIEN
1 Menyampaikan maksud dan tujuan pemeriksaan serta
meminta persetujuan pasien
2 Meminta pasien untuk melepas pakaian bawahnya
3 Meminta pasien berbaring dengan posisi yang sesuai
PEMERIKSAAN REGIO ANUS
4
Memakai sarung tangan
5
Inspeksi daerah anus dan sekitarnya
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
6
Meminta pasien untuk posisi pemeriksaan colok dubur
7
Mengoleskan pelumas/jelly ke sarung tangan pada jari
yang akan masuk ke dalam anus
8
Insersi jari pada anus
9
Memeriksa kondisi rektum
10 Memeriksa prostat
11 Memeriksa kondisi organ sekitar rektum
12 Mengeluarkan jari dari dubur
13 Mengamati adanya faeces atau darah pada sarung
tangan
14 Membersihkan anus pasien
15 Mempersilahkan pasien untuk kembali mengenakan
pakaian
16 Mencatat hasil pemeriksaan
Keterangan:
0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan tapi tidak sempurna


2 : dilakukan dengan sempurna
Skor : total nilai x 100 %
32

Anda mungkin juga menyukai