Anda di halaman 1dari 4

Spondilolisis

Definisi spondilolisis :

• suatu defek yang terjadi pada pars interartikularis, hal ini dapat terjadi pada satu sisi
(unilateral) atau pada kedua sisi (bilateral) pada tulang belakang dan paling sering
terjadi pada vertebra L4 dan L5. Pars interatikularis adalah potongan tipis tulang yang
menghubungkan segmen superior dan inferior dari sendi facet untuk membentuk
unit kerja yang memungkinkan gerakan tulang belakang.

• Spondylolysis berpotensi untuk berkembang menjadi spondylolisthesis

Patofisiologi
Terjadi karena fraktor:
• microfracture yang berulang-ulang disebabkan oleh stress fracture pada pars
interartikularis.
• Hereditas
• Olahraga ( base ball, foot ball, wrestling, gymnastic, tennis )
• Pasien dengan spina bifida okulta
• 95 % terjadi pada lumbal 5
• Lisis dapat terjadi pada tingkat lumbal maupun torakal
• Dapat terjadi secara unilateral ataupun bilateral

Insidens :

• Spondilolisis merupakan suatu defek bawaan dan berkembang selama pasca natal.
Kelainan ini sering ditemukan dengan meningkatnya umur. Defek ini biasanya terjadi
pada bagian lamina di antara permukaan artikularis superior dan inferior yang
disebut sebagai pars interkularis. Bilamana defek dari lamina vertebra bersifat
bilateral, pemisahan dari defek pada badan vertebra dari lamina akan menyebabkan
suatu tekanan mekanik yang menyebabkan pergerakan ke depan dari vertebra yang
defisit. Spondiolisis biasanya terjadi 95% pada L5 dan sisanya 15% pada L4. Defek ini
terdiri atas jaringan ikat. Daerah yang sering mengalamis pondilolisis biasanya
padadaerah lamina yang lemah yaitu pada daerah ismus yang sempit. Pria 2-4 kali lebih
sering terkena daripada wanita. Usia bisa terjadi pada anak-anak dengan usia 6 tahun
persentasenya 4,4 %. Orang dengan spondylolysis, 30-50% akan berkembang menjadi
spondylolisthesis.

Etiologi

Dianggap bahwa factor herediter memegang peranan dalam terjadinya spondilolisis. Enam
puluh persen penderita dimana kedua orang tuanya menderita spondilolisis maka anaknya
akan menderita kelainan yang sama.

Spondilolisis sering disertai dengan kelainan bawaan spinal. Oleh karena itu daerah lumbal
merupakan daerah yang paling banyak menerima beban pada posisi berdiri, maka
spondilolisis dapat terjadi juga setelah suatu stress fraktur atau fraktur yang terjadi sebagai
suatu trauma tunggal. Walaupun demikian belumterdapat kejelasan tentang etiologinya.

Gambaran klinis

Kebanyakan penderita spondilolisis tidak memperlihatkan gejala-gejala klinis. Apabila terjadi


suatu trauma atau strain yang kronik, maka jaringan fibrosa pada defek ini akan meregang
sehingga menimbulkan perasaan nyeri. Pada pemeriksaan klinik biasanya ditemukan adanya
spasme otot yang ringan, gangguan pergerakantulang belakang dan tidak ditemukan
kelainan motoris dan sensoris. Gejala berupa nyeri punggung bawah dimana nyeri menjalar
ke daerah bokong tetapi 25 % pada penderita simptomatik hanya terjadi kadang kadang

diagnosis

1. Pemeriksaan fisik

• Pada inspeksi terdapat kelainan pola gait.

• Pada palpasi terdapat nyeri radikular pada proscessus spinosus diatas slip (khas pada
L4).
Pemeriksaan radiologis

• Pada Lateral oblique radiograph dari spondylolysis dapat ditemukan gambaran klasik
“collar on the Scottie dog” .

Axial computed tomography

• Defek Spondylolysis di L5

• Kurangnya cincin vertebra karena spondylolysis bilateral.

Pengobatan

Konservatif
1. Terapi fisik
2. Analgesik NSAIDS
3. Obat relaksasi otot

Nyeri biasanya tidak berat, cukup dengan istirahat dan mengurangi aktifitas misalnya berdiri,
jalan dan mengangkat benda berat.

operatif

• Untuk mencegah terjadinya spondilolistesis

Anda mungkin juga menyukai