Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN

THORACIC OUTLET SYNDROME (TOS)


AISYAH LIFSANTIN NA’IMA

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


MENGENAL APA ITU BRACHIALGIA?

Brachialgia : Nyeri yg menjalar sepanjang


lengan. Nyeri bisa dikarenakan lesi iritasi
pada c4- t1 maupun pada fleksus brachial

Jenis brachialgia :
1. Neuritis pleksus brachialis
2. Sindrom Pancoast
3. Thoracic outlet syndrom

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


THORACIC OUTLET SYNDROM (TOS)

Thoracic Outlet : Sebuah terowongan yg berada di


antara tulang iga dan klavikula dimana sbg jalan
keluar dilewatinya saraf pleksus brachialis), dan
pembuluh darah (arteri maupun vena subklavia)

Thoracic outlet syndrome (TOS) : Adanya gangguan


yg disebabkan krn penekanan pada thoracic outlet

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


THORACIC OUTLET SYNDROM (TOS)

ETIOLOGI
• TRAUMA = FRAKTUR CLAVICULA/ RIB
• TUMOR
• TIGHTNESS PADA OTOT SCALENI / PECTORALIS MINOR
• SPONDILOSIS / KOMPRESI DI C3-C8

FAKTOR RESIKO
• KESALAHAN POSTUR = SCOLIOSIS
• OBESITAS = TEKANAN PADA SENDI
• POST TRAUMA = PEMBENTUKAN KALUS
• AKTIVITAS FISIK YG BERAT
AISYAH LIFSANTIN NA'IMA
THORACIC OUTLET SYNDROM (TOS)

TANDA DAN GEJALA TOS

1. PENEKANAN PADA ARTERI : penurunan denyut nadi, pucat pada pangkal jari,
kadang timbul gejala neurogenik
2. PENEKANAN PADA VENA : swelling, non pitting oedema, cyanosis, perasaan
berat/kelelahan
3. PENEKANAN PADA FLEKSUS BRACHIALIS : nyeri, parastesia,

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN TOS

1. Inspeksi postural analysis (standing / sitting) = Head and


Shoulder
2. Palpasi otot scaleni, pectoralis, rib = cek panjang otot,
3. Neurological test = sensorik dan motorik
4. Vascular evaluation = allen’s test,
5. TOS tests (Adson’s, costoclavicular, hyperabduction, Roos test)

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


AISYAH LIFSANTIN NA'IMA
AISYAH LIFSANTIN NA'IMA
ALLEN’S TEST
• Tujuan : Untuk memprovokasi sindrom thoracic outlet
pada komponen vaskuler
• Positioning : Pasien duduk shoulder abd 90,
• Action : pasien diminta mengepalkan tangan nya 1
menit, dan terapis palpasi arteri radialis ulnaris wrist dg jari2
pasien terbuka. Kemudian ukur waktu refill capilarry
• Interpretasi:
 Waktu isi ulang 5 detik normal.
 Waktu isi 6 hingga 15 detik dianggap samar-samar.
 > waktu isi ulang 15 detik dianggap tidak normal.

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


ADSON’S TEST
• Tujuan : Memprovokasi kompresi arteri subclavian oleh
otot scaleni
• Positioning : Pasien duduk, terapis berdiri di samping dg jari
menekan arteri radialis
• Action : Terapis merotasikan dan extensi lengan pasien,
dan pasien diminta rotasi dan ekstensi leher serta tarik napas
dalam-dalam.
• Positive Finding: Denyut nadi radial melemah atau hilang
• Interpretasi : Positive mengindikasikan adanya kompresi
pada thoracic outlet

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


COSTOCLAVICULAR TEST
• Tujuan: Untuk memeriksa pasien yg suspect thoracic outlet syndrome
• Positioning : Pasien duduk, terapis palpasi arteri radialis
• Action: Minta pasien memposisikan posisi militer/ + retraksi dagu / +
fleksi dagu dengan kedua lengan ekstensi disertai tarik nafas dalam.
Pertahankan posisi selama 30 detik-1 menit. Terapis cek perubahan
denyut nadi
• Positive finding : Denyut nadi radial melemah atau hilang, parastesia,
nyeri sepanjang lengan
• Interpretasi: adanya kompresi dari arteri/vena subclavian & brachial
plexus diantara klavikula dan iga 1 / otot pectoralis minor.

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


CRYAX TEST
• Tujuan : Untuk memeriksa pasien yg suspect thoracic outlet
syndrome
• Positioning : Pasien duduk, dan terapis di belakang pasien, fiksasi
tepat pada bawah siku.
• Action : Gerakan pasif dan minta pasien mempertahankan
elevasi shoulder girdle selama 30 detik hingga 3 menit
• Positive finding : nyeri, mati rasa, parestesia. Pada gangguan vaskuler ;
nadi menguat, lengan kemerahan
• Interpretasi : Semakin lama elevasi shoulder diangkat, maka semakin
tjd penekanan pada fleksus brachialis

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA


HYPERABDUCTION TEST
• Tujuan : Untuk memeriksa pasien yg suspect thoracic outlet
syndrome (screening)
• Positioning : Pasien duduk lengan abduksi dan eksorotasi, dan terapis
di belakang pasien palpasi arteri radialis
• Action : Gerakan pasif oleh terapis ke arah abduksi 180, minta
pasien ambil napas dan tahan dalam2. ; bisa ditambhkan penekanan pd
flekus brachialis tepat di atas klavikula (lakukan selama 1 menit)
• Positive finding : ada nyeri, parestesia dg adanya perubahan denyut
nadi
• Interpretasi : Semakin tinggi abduksi shoulder diangkat,tjd penurunan
nadi, yg diikuti gejala neurologis krn penekanan bundle saraf
AISYAH LIFSANTIN NA'IMA
ROOS TEST
• Tujuan : Untuk identifikasi pasien yg suspect thoracic outlet
syndrome
• Positioning : Pasien duduk lengan abduksi dan eksorotasi 90, dan siku
fleksi 90
• Action : Gerakan pasif aktif membuka dan menutup tangan secara
cepat selama 3 menit / berhenti sampai pasien merasakan nyeri
• Positive finding : ada nyeri pada lengan/ dada, bahu, leher, mati rasa
dan parastesia bila tdk mampu melakukan hingga 3 menit
• Interpretasi : Gerakan menutup dan membuka tangan dpt
menyebabkan peningkatan kebutuhn vaskular, bila tddpt gg pada
AISYAH LIFSANTIN NA'IMA neurovaskuler maka pasien tdk mmpu melanjutkan tes selama 3 menit
DAFTAR PUSTAKA

1. Konin, et al. “ Special Test For Orhopedic Examination”. Edisi 3. Slack Incorporated.
2. WWSC. “Protocol of Thoracic Outlet Syndrom : Orthopedic Tests”. Hal.1-26
3. Mardjono,Mahar and Piguna Sidharta. 1988. “Neurologi Klinis Dasar”. Jakarta: Dian Rakyat.
4. Djohan Aras, et al.2014. “ Tes spesifik muskuloskeletal disorder”. Makassar:

AISYAH LIFSANTIN NA'IMA

Anda mungkin juga menyukai