Anda di halaman 1dari 15

SISTEM KONDUKSI JANTUNG

Wahyu Nur Pratiwi


Kontraksi sel2 otot jantung untuk
mengeluarkan darah dipicu oleh adanya
potensial aksi yang menyapu membran sel otot.

Jantung berkontraksi atau berdetak , berirama


sebagai hasil dari adanya potensial aksi yang
dihasilkan oleh dirinya sendiri yang sering
disebut dengan istilah “autorhythmicity” atau
“automaticity”

Sherwood, 2016
Tipe Sel Khusus Otot Jantung:
1. Sel Kontraktil
99% otot jantung menjalankan fungsi mekanik
pompa jantung. Otot ini biasanya tidak memulai
potensial aksinya
2. Sel Autorhythmic (cardiac pacemaker)
Jumlah selnya sedikit tetapi berperan sangat
penting bagi jantung. Sel ini tidak berkontraksi,
tetapi justru memulai dan mengkonduksi
potensial aksi . Potensial aksi inilah yang
bertanggung jawab untuk terjadinya kontraksi
jantung

Sherwood, 2016
Konduksi Impuls Jantung

SA Node

AV Node

Bundle of His/
Bundle branch

Purkinje Fiber/ Peripheral


ventricular conduction
system (PVCS)

Sherwood, 2016
SA NODE (SINOATRIAL NODE)

• Sel-sel autoritmik jantung yang membentuk area


khusus yang terletak pada dinding atrium kanan
dekat pintu vena cava superior.
• Bertindak sebagai Pacemaker (pacu/ pacu jantung)
• Rate: 70–80 beats/minute
AV NODE (ATRIOVENTRIKULAR NODE)

• Sel-sel autoritmik jantung dalam jumlah kecil


yang membentuk area khusus yang terletak
pada dasar atrium kanan dekat septum, persis
di atas perbatasan atrium dan ventrikel
• Rate: 40–60 beats/minute
Bundle of His / Bundle branch
Sel-sel autoritmik jantung yang membentuk jalur khusus
menghubungkan AV Node menuju ke ventrikel dan
bercabang dua menjadi Kanan dan Kiri

Purkinje Fiber
Serabut-serabut yang merupakan kelanjutan dari
Bundle of His dan tersebar pada miokardium ventrikel
jantung. Bentuknya mirip ranting-ranting pohong

Rate yang dihasilkan oleh Bundle of His dan Purkinje:


20-40 beats/minute

Sherwood, 2016
Sherwood, 2016
Interaksi komplek dari berbagai mekanisme ionik
bertanggung jawab terhadap potensial pacemaker.

Perubahan ionik yang paling penting dalam


menyebabkan peningkatan potensial pacemaker ada 3,
yaitu:
1.Peningkatan masukan ion Natrium
2.Penurunan keluaran ion Kalium
3.Peningkatan masukan ion Calsium

Sherwood, 2016
Funny Channel=If Channel (pada Peningkatan ion
Natrium)
Fase depolarisasi terjadi akibat Natrium memasuki saluran
gerbang voltage. Umumnya, saluran semacam ini akan
terbuka jika membran dalam kondisi yang kurang negatif
(less negative). Tetapi pada sel pacemaker jantung, saluran ini
justru terbuka saat membran dalam kondisi yang lebih
negatif (more negative) yang terjadi saat akhir fase
repolarisasi dari potensial aksi yang terjadi sebelumnya. Saat
suatu potensial aksi berakhir dan If Channel terbuka dan
Natrium masuk ke dalam sel sehingga terjadi fase depolarisasi
yang menyebabkan perubahan potensial membran sel
Pacemaker menuju ambang batas potensial aksinya sekali lagi

Sherwood, 2016
Penurunan (reduksi) keluaran ion Kalium

Permeabilitas cell cardiac autorhythmic tidaklah seperti


yang terjadi di sel syaraf dan sel otot rangka, yang
konstan antar potensial aksi
Channel Kalium yang terbuka selama fase penurunan dari
potensial aksi yang terjadi sebelumnya menutup secara
perlahan pada potensial negatif. Penutupan channel
Kalium ini secara perlahan tapi pasti menyebabkan
berkurangnya aliran keluaran ion Kalium . Penurunan
keluaran ion Kalium dan Peningkatan masukan ion
Natrium inilah yang berkontribusi terhadap potensial
aksi yang berubah menuju ambang batasnya.

Sherwood, 2016
Peningkatan masukan Ion Calsium

Pada waktu paruh kedua dari potensial Pacemaker , If


channel menutup dan channel Calsium membuka
sebelum membran sel mencapai ambang batasnya
(threshold). Influx singkat dari ion Calsium ini
menyebabkan depolarisasi membran dan membawa
potensial aksi menuju ambang batasnya, setelah itu
channel Calsium menutup

Sherwood, 2016
Potensial aksi yang telah mencapai ambang
batasnya (setelah mencapai puncak) akan
menyebabkan ion Natrium di dalam sel
dikeluarkan dari dalam sel sehingga berada
pada potensial istirahat (tegangannya
menurun). Hal ini disebut dengan fase
Repolarisasi

Irawati, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Irawati, Lili. 2015. Aktifitas Listrik pada Otot Jantung.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/306/288
Sherwood, L. 2016. Human Physiology:From Cells to System Ninth
Edition. 9th Edition. Canada: Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai