Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sindrom de Quervain merupakan keadaan dimana terjebaknya tendon yang


mempengaruhi daerah kompartement punggung pertama. Seorang ahli bedah asal Swiss, Fritz
de Quarvain pertama kali memperkenalkan penyakit ini pada tahun 1895 “Sindrom de
Quervain merupakan kondisi penebalan selubung tendon pada 2 tendon yang mengontrol
pergerakan ibu jadi yaitu otot abductor pollicis longus (ABL) dan extensor pollicis brevis
(EPB) yang melewati kompartemen punggung pertama”. Tendon abductor pollicis longus
dan extensor pollicis brevis diikat erat dengan radial styloid oleh extensor retinaculum yang
diatasnya. Pergerakan abduksi and adduksi ibu jari serta deviasi ulnaris dapat memperburuk
rasa nyeri pada penderita Sindrom de Quervain. Sindrom De Quervain juga dikenal dengan
sebutan texting thumb, washerwoman`s thumb, designer`s thumb, dan lain – lain.1

Penyebab paling sering pada nyeri pergelangan tangan pada orang dewasa disebabkan
oleh Sindrom de Quervain. Perempuan memiliki resiko sekitar 3x lebih tinggi untuk terkena
Sindrom de Quervain dari pada laki – laki. Paling sering terjadi pada usia 30-50 tahun.
“Dilaporkan bahwa laki - laki memiliki resiko yang lebih rendah dengan kasus signifikan
yaitu sebesar 0.8 kasus per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan perempuan yang
memiliko kasus yang lebih banyak yaitu sekitar 8.8 kasus per 1000 orang per tahun.”
“Dibuktikan juga bahwa orang dengan umur > 40 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi
dengan kasus 2.0 per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan orang dengan umur <20
tahun memiliki kasus sebanyak 0.6 per 1000 orang per tahun.”2

Gerakan berulang atau pemakaian terlalu berlebihan serta tekanan yang berlebihan
pada pergelangan tangan merupakan faktor penyebab paling sering yang menyebabkan
Sindrom de Quervain. Gerakan otot abductor pollicis longus (ABL) dan extensor pollicis
brevis (EPB) yang berlebihan dapat memicu gesekan antara tendon dan selubung sinovial
yang membungkus tendon sehingga terjadi penebalan selubung sinovial. Seiring waktu akan
menyebabkan inflamasi dan membuat penebalan pada jaringan ikat disekitarnya. Penebalan
selubung sinovial pada tendon ini lama kelamaan akan membuat pergerakan otot ABL dan
EPB terbatas atau yang disebut stenosis. Penderita Sindrom de Quervain akan datang dengan
keluhan nyeri yang tajam pada kompartemen punggung pertama saat melakukan gerakan
abduksi ibu jari atau deviasi ulnaris.3

Terapi Sindrom de Quervain dengan keluhan ringan atau sedang dapat dilakukan
dengan pemberian Nonsteroidal Anti-inflammatory drugs, pemanasan local, dan penggunaan
splint untuk membatasi pergerakan pergelangan tangan dan ibu jari. Pasien juga diminta
untuk mengurangi bahkan menghindari aktivitas yang membutuhkan gerakan ibu jari
berulang ataupun gerakan menjepit. Pada pasien dengan keluhan lebih parah dengan nyeri
yang menetap yang menggangu aktivitas dapat diberikan suntikan local kortikosteorid pada
selubung sinovial tendon yang efektif untuk mengurangi inflamasi (nyeri).4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Sindrom de Quervain adalah keadaaan dimana terjadinya inflamasi dan penebalan


selubung sinovial yang membungkus otot APL dan EPB. Keadaan ini dapat menyebabkan
terbatasnya pergerakan ekstensi dan abduksi ibu jari dan juga menyebabkan rasa nyeri yang
tajam. Lokasi de quervain sindrom adalah pada kompartemen dorsal pertama daerah radial
styloid. Penyebab utama de quervain merupakan kumpulan microtauma pada selubung
tendon yang disebabkan oleh gerakan berulang otot EPB atau APL. Setelah itu dapat
menyebabkan inflamasi, penebalan jaringan ikat di sekitarnya, dan akhirnya nyeri saat
digerakan.5

Gambar 2.1 Sindrom de Quervain6


2.2 EPIDEMIOLOGI

Dilaporkan bahwa terdapat 11,332 kasus Sindrom de Quervain pada populasi dengan
resiko sebanyak 12,117,749 orang pertahun. Didapati juga bahwa orang kulit hitam memiliki
resiko lebih tinggi dengan kasus 1.3 per 1000 orang per tahun dibandingkan dengan orang
kulit putih dengan kasus sebanyak kasus 0.8 per 1000 orang per tahun. “Dilaporkan bahwa
laki - laki memiliki resiko yang lebih rendah dengan kasus signifikan yaitu sebesar 0.8 kasus
per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan perempuan yang memiliko kasus yang lebih
banyak yaitu sekitar 8.8 kasus per 1000 orang per tahun.” “Dibuktikan juga bahwa orang
dengan umur > 40 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi dengan kasus 2.0 per 1000 orang
per tahun, dibandingkan dengan orang dengan umur <20 tahun memiliki kasus sebanyak 0.6
per 1000 orang per tahun.”7

Penelitian yang dilakukan Satoshi Adachi pada tahun 2011 mendapatkan bahwa
prevalensi Sindrom de Quervain berdasarkan kelompok umur; 40-49 tahun (9.8%), 50-59
tahun (3.6%), 60-69 tahun(1.8%), 70-79 tahun (3.9%), 80-89 tahun (3.7%). Serta pada
populasi umum prevalensi Sindrom de Quervain mencapai 3.7% dari 402 orang.8

2.3 ETIOLOGI

Penyebab utama dari Sindrom de Quervain sebenarnya masih dalam penelitian lebih
lanjut. Tetapi paling banyak Sindrom de Quervain terjadi karena gerakan abduksi dan
ekstensi ibu jari dari serta gerakan deviasi ulnaris yang berulang dapat memicu minor trauma
pada selubung tendon.Sindrom de Quervain juga banyak didapati pada orang tua yang baru
memiliki anak karena gerakan mengangkat anak berulang menggunakan pergerakan deviasi
radial dari pergelangan tangan.9

Penyebab lain yang dapat menyebabkan Sindrom de Quervain sebagai berikut:10,9,11

- Memiliki riwayat trauma pada pergelangan tangan


- Memiliki pekerjaan atau hobi yang menggunakan gerakan tangan atau pergelangan
tangan berulangan (merajut, memeras pakaian, mengirimkan pesan menggunakan
smartphone)
- Memiliki riwayat radang sendi
- Mengangkat objek yang berat
- Hamil
Gambar 2.3 Etiologi Sindrom de Quervain12

2.4 TANDA DAN GEJALA

Rada nyeri pada de quervain sering di deskripsikan seperti rasa tajam atau pun nyeri
tumpul. Setelah itu biasanya rasa nyeri muncul secara bertahap.13

 Nyeri di bagian radial pergelangan tangan yang menjalar ke lengan bawah


 Nyeri diperberat oleh gerakan mengangkat, menggemgam atau memutarkan tangan
 Bengkak di daerah snuff box
 Ada nyeri tekan di bagian radial styloid
 Terdapat kelemahan dan paraesthesia
 Perasaan snapping sensation di pergelangan tangan ketika menggerakan ibu jari
 Kesulitan menggerakan ibu jari dan pergelangan tangan

Gambar 2.4 Tanda dan Gejala Sindrom de Quervain14


2.5 PATOFISIOLOGI15, 16, 2

Gerakan Berulang yang berlebihan


(abduksi dan ekstensi ibu jari, deviasi
ulnaris).

Menyebabkan Micro Trauma pada


selubung sinovial yang membungkus otot
EPB dan APL.

Proliferasi Jaringan ikat Inflamasi pada selubung


fibrosa sinovial

Penebalan (bengkak)
Selubung sinovial

Terjadi gesekan antar


otot APL dan EPB

Merangsang saraf
radial yang
menginervasi

Nyeri saat digerakan


2.6 DIAGNOSIS

Penegakan diagnosis Sindrom de Quervain biasanya menggunakan wawancara medis


dan dilanjutkan dengan pemeriksaaan fisik. Pada wawancara medis akan ditanyakan beberapa
keluhan sebagai berikut:17

- Nyeri yang dialami lama – kelamaan bertambah parah bukan nyeri yang tiba - tiba
- Nyeri di sekitar ibu jari
- Rasa kaku dan tebal skitar ibu jari
- Ada snapping sensastion
- Bengkak di sekitar ibu jari
- Gerakan ibu jari menjadi terbatas
- Riwayat trauma ataupun radang sendi

Dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik:

 Tes Finkelstein18

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara:

1. Flexi ibu jari maksimal hingga menempel pada telapak tangan


2. Fleksi keempat jari lainnya sehingga membentuk kepalan tangan
3. Pemeriksa akan membantu pasien melakukan gerakan deviasi ulnaris
4. Jika terdapat nyeri yang menjalar dari bagian radial styloid kearah lengan bawah
menunjukan adanya Sindrom de Quervain atau tes Finkelstein positif.

Nyeri yang ditumbulkan oleh tes finkelstein didapat karena terdapat penyempitan pada
selubung tendon sehingga gerakan otot APL dan EPB menjadi terbatas dan mengakibatkan
nyeri yang tajam jika digerakan melewati batasnya.19

Pemeriksaan radiologis seperti USG dan MRI jarang dipakai untuk mendiagnosa Sindrom
de Quervain. Tetapi USG potongan aksial dan koronal dengan transduser 13MHz resolusi
tinggi dapat melihat penebalan dan edema pada selubung tendon.20

2.7 DIAGNOSIS BANDING21, 22

 Carpal Tunnel Syndrome (CTS)23


- Memiliki gejala nyeri pada tangan, kebas, digelitik dan juga mengurangi kekuatan
mengengam dan fungsi tangan. Keluhan terjadi di daerah yang diinervasi oleh saraf
median, ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah dan bagian radial jari kelingking.
 Arthritis rheumatoid24
 Memiliki gejala awal berupa nyeri samar yang bertambah berat tanpa adanya
pembengkakan atau nyeri tekan. Serta arthritis rheumatoid biasanya terjadi pada kedua
tangan. arthritis rheumatoid merupakan penyakit inflamasi yang progresif dimana
tanpa pengobatan dapat mengakibatkan kecacatan karena kehancuran sendi.
 Sindrom kompartemen akut25, 26
 Nyeri pada sindrom kompartemen akut biasanya berupa rasa seperti terbakar atau rasa
gatal yang dalam, paraesthesia, hypothesia dan nyeri pada otot bagian dalam yang sulit
di lokasikan. Sindrom kompartemen merupakan keadaan dimana peningkatan tekanan
kompartemen yang tertutup terhadap sebuah tingkat dimana terjadi microcirculation
pada jaringan di kompartemen itu dihilangkan.
 intersection syndrome27
 Akan terasa nyeri pada bagian belakang lengan bawah dan pergelangan tangan
disertai dengan kemerahan. rasa nyeri tekan, pembengkakan. Rasa nyeri juga akan
muncul jika terjadi gerakan deviasi ulnaris atau pun ekstensi pergelangan tangan.
Intersection syndrome merupakan hasil dari penggunaan berlebihan otot pada
kompartemen pertama dan kedua sehingga mengebabkan inflamasi.

 Wartenberg syndrome28, 29, 30, 31


 Memiliki keluhan kebas, digelitik dan terdapat kelemahan pada bagian belakang ibu
jari. Wartenberg syndrome merupakan keadaan dimana terjebak permukaan cabang
saraf radial.di bagian distal lengan bawah.
 Arthritis of carpometacarpal joint32, 33
 Memiliki gejala berupa nyeri yang hebat, pembengkakan, penurunan kekuatan serta
terbatasnya pergerakan. Keadaan ini terjadi saat bantalan tulang rawan pada sendi
telah habis dan mengakibatkan kerusakan pada sendi.
 Scaphoid Fracture34

Memiliki gejala nyeri pada dasar ibu jari yang dapat diperburuk dengan penggunaan tangan.
 Kista Ganglion35

Memiliki gejala berupa nyeri pada pergelangan tangan yang menjalar ke lengan pasien serta
nyeri diperparah dengan aktivitas dan mengurangi kekuatan dan jarak gerak penderita. Kista
ganglion merupakan tumor jinak yang dapat tumbuh di daerah sendi.

 Muscle strains36, 37
 Cedera berupa terjadi robek pada otot maupun tendon (penghubung tulang dan otot).

2.8 TERAPI38

Terapi Sindrom de Quervain bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan


inflamasi pada tendon dan selubung sinovial sehingga otot dapat bergerak bebas lagi
melawati selubung sinovial. Metode terapi dapat dibagi menjadi 2 cara sebagai berikut:

1. Penatalaksanaan Konservatif
 Rehabilitasi Medik39
- Terapi krioterapi dapat mengurangi rasa nyeri akut pada de quervain sindrom.
Pemberian es dapat diberikan selama 10 – 15 menit di daerah yang nyeri dan dapat di
berikan beberapa kali sehari.
- Terapi TENS (Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation) terbukti dapat mengurangi
rasa nyeri pada pasien de quervain sindrom.

Gambar 2.8 Terapi Sindrom de Quervain40

- Pemakaian splint untuk menggurangi pergerakan ibu jari dan pergelangan tangan
- Jika gejala sudah membaik dapat dilakukan juga beberapa latihan gerakan untuk
meningkatkan fungsi tangan dengan fisioterapi
 Medikamentosa-> untuk mengurangi inflamasi dan rasa nyeri.
- Pemberian NSAID
- Pemberian Injeksi Kortokosteroid

 Edukasi
- Penderita dapat diberikan saran untuk mengurangi gerakan yang menggunakann ibu
jari dan pergelangan tangan mengenai aktivitas sehari – hari
- Pemberian kompres dingin di rumah pada daerah yang masih bengkak atau nyeri

2. Tindakan Pembedahan
 Tindakan Bedah dapat dilakukan jika pengobatan konservatif sudah tidak membantu
 Tindakan bedah dilakukan dengan tujuan melepaskan tekanan antara 2 otot EPB dan
APL dengan melakukan irisan pada selubung sinovial.
Gambar 2.8 Terapi Sindrom de Quervain 41

2.9 KOMPLIKASI

Sindrom de Quervain yang tidak diterapi akan membuat penderita kesulitan


menggunakan tangan dan pergelangan tangan, dimana gerekan pergelangan tangan menjadi
terbatas.

2.10 PROGNOSIS

Sindrom de Quervain merupakan penyakir yang tidak mengancam jiwa. Pada kedaaan
tidak diobati Sindrom de Quervain akan menyebabkan rasa nyeri yang progresif, kesulitan
menggunakan tangan dan pergelangan tangan, serta terbatasnya gerakan pergelangan tangan.
Kebanyakan pasien memiliki prognosis yang sangat baik dengan terapi yang diberikan.
Tetapi pasien yang diberi injeksi kortikosteroid mungkin akan mengalami Sindrom de
Quervain kembali jika psien melakukan aktivitas yang dapat memicu Sindrom de Quervain
berupa gerakan berulang ibu jari, mengangkat benda berat(bayi), dan lain-lain. Tindakan
bedah biasanya dapat mengurangi rasa sakit secara permanen jika berjalan dengan sukses.42
BAB 3

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

Sindrom de Quervain adalah keadaaan dimana terjadinya inflamasi dan penebalan


selubung sinovial yang membungkus otot APL dan EPB. Perempuan memiliki risiko lebih
besar dari pada laki -laki untuk terkena Sindrom de Quervain. Sindrom ini dipicu oleh
gerakan berulang otot APL dan EPB seperti, gerakan abduksi dan ekstensi ibu dari serta
gerakan deviasi ulnaris. Keadaan ini menyebabkan adanya minor trauma dari otot abibat
gesekan sehingga seiring waktu selubung sinovial yang membungkus otot ini inflamasi dan
terjadi pembengkakan yang menyebabkan kedua otot terjebak. Sehingga jika digerakan akan
terasa nyeri yang tajam. Sindrom de Quervain didiagonis menggunakan tes Finkelstein.
Pengobatan Sindrom de Quervain bertujuan untuk mengurangi inflamasi pada otot yang
menyebabkan nyeri jika digerakan. Sindrom de Quervain memiliki prognosis yang baik jika
diterapi dengan baik.
BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

1. Satteson E. De Quervain Tenosynovitis [Internet]. StatPearls [Internet]. U.S. National


Library of Medicine; 2019 [cited 2020Aug28]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442005/
2. Mak J. De Quervain’s Tenosynovitis: Effective Diagnosis and Evidence-Based
Treatment. Work-related Musculoskeletal Disorders. 2019;
3. Hovorka C, Acker D. Orthotic Treatment Considerations for Arthritis and Overuse
Syndromes in the Upper Limb.
4. Fam AG. de Quervains Tenosynovitis. Pain Management. 2007;:666–7.
5. Fam AG. The Wrist and Hand. Musculoskeletal Examination and Joint Injection
Techniques. 2006;:33–45.
6. De Quervain Tenosynovitis [Internet]. De Quervain Tenosynovitis - Orthopedics -
Medbullets Step 2/3. 2013 [cited 2020Aug28]. Available from:
https://step2.medbullets.com/orthopedics/120546/de-quervain-tenosynovitis
7. Wolf JM, Sturdivant RX, Owens BD. Incidence of de Quervains Tenosynovitis in a
Young, Active Population. The Journal of Hand Surgery. 2009;34(1):112–5.
8. Adachi S, Yamamoto A, Kobayashi T, Tajika T, Kaneko T, Shibusawa K, et al.
Prevalence of de Quervains Disease in the General Population and Risk Factors. The
Kitakanto Medical Journal. 2011;61(4):479–82.
9. Bakhach J. The De-Quervain Tenosynovitis: Literature Review. Biomedical Journal
of Scientific & Technical Research. 2018;8(4).
10. Hetaimish B. Prevalence of De-Quervain’s Tenosynovitis Among Medical
Professionals. POPULATION AND COMMUNIT Y STUDIES [Internet]. 2020;
Available from: http://mejfm.com/January 2020/de Quervains.pdf
11. deQuervain's Tendonitis [Internet]. Massachusetts General Hospital. [cited
2020Aug28]. Available from:
https://www.massgeneral.org/orthopaedics/hand/conditions-and-
treatments/dequervains-tendonitis
12. Jones H. https://www.ouh.nhs.uk/patient-guide/leaflets/files/11303Pdequervains.pdf.
2017.
13. Goel R, Abzug JM. De Quervains Tenosynovitis: A Review of the Rehabilitative
Options. Hand. 2014;10(1):1–5.
14. DeQuervains disease [Internet]. DeQuervains disease - Musculoskeletal Medicine for
Medical Students - OrthopaedicsOne. [cited 2020Aug28]. Available from:
https://www.orthopaedicsone.com/display/MSKMed/DeQuervains disease
15. Cooper C, Martin HA. Common Forms of Tendinitis/Tendinosis. Fundamentals of
Hand Therapy. 2007;:286–300.
16. Norris CM. The wrist and hand. Managing Sports Injuries. 2011;:391–403.
17. Cooper C, Martin HA. Common Forms of Tendinitis/Tendinosis. Fundamentals of
Hand Therapy. 2007;:286–300.
18. Ilyas AM. Nonsurgical Treatment for de Quervains Tenosynovitis. The Journal of
Hand Surgery. 2009;34(5):928–9.
19. González-Iglesias J, Huijbregts P, Fernández-De-Las-Peñas C, Cleland JA.
Differential Diagnosis and Physical Therapy Management of a Patient With Radial
Wrist Pain of 6 Months Duration: A Case Report. Journal of Orthopaedic & Sports
Physical Therapy. 2010;40(6):361–8.
20. Yang AJ, 10 Opublished: N. de Quervain Tenosynovitis [Internet]. PM&R
KnowledgeNow. 2020 [cited 2020Aug28]. Available from: https://now.aapmr.org/de-
quervain-tenosynovitis/
21. Balakatounis K, Angoules AG, Angoules NA, Panagiotopoulou K. Synthesis of
evidence for the treatment of intersection syndrome. World Journal of Orthopedics.
2017;8(8):619.
22. Katechia D, Gujral S. De Quervains tenosynovitis. InnovAiT: Education and
inspiration for general practice. 2017;10(9):505–9.
23. Burton C, Chesterton LS, Davenport G. Diagnosing and managing carpal tunnel
syndrome in primary care. British Journal of General Practice. 2014;64(622):262–3.
24. Heidari B. Rheumatoid Arthritis: Early diagnosis and treatment outcomes [Internet].
Caspian journal of internal medicine. Babol University of Medical Sciences; 2011
[cited 2020Aug28]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3766928/
25. Raza H, Mahapatra A. Acute Compartment Syndrome in Orthopedics: Causes,
Diagnosis, and Management. Advances in Orthopedics. 2015;2015:1–8.
26. Torlincasi AM. Acute Compartment Syndrome [Internet]. StatPearls [Internet]. U.S.
National Library of Medicine; 2020 [cited 2020Aug28]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448124/
27. Balakatounis K, Angoules AG, Angoules NA, Panagiotopoulou K. Synthesis of
evidence for the treatment of intersection syndrome. World Journal of Orthopedics.
2017;8(8):619.
28. Serçe A. An unexpected side effect: Wartenberg syndrome related to the use of splint
during carpal tunnel syndrome treatment. Turkish Journal of Physical Medicine and
Rehabilitation. 2017;64(1):83–6.
29. PMC E. [Internet]. Europe PMC. [cited 2020Aug28]. Available from:
https://europepmc.org/article/med/9303888
30. Venkatesh M. Wartenberg syndrome: Radiology Reference Article [Internet].
Radiopaedia Blog RSS. [cited 2020Aug28]. Available from:
https://radiopaedia.org/articles/wartenberg-syndrome
31. WARTENBERG'S SYNDROME [Internet]. WARTENBERG'S SYNDROME | Hand
Surgery Resource. [cited 2020Aug28]. Available from:
https://www.handsurgeryresource.org/wartenbergs
32. Stitik J.R., Shah J.M., Stitik T.P., Sitapara K.A. (2017) Carpometacarpal Joint
Osteoarthritis. In: Kahn S., Xu R. (eds) Musculoskeletal Sports and Spine
Disorders. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-319-50512-1_27
33. Gillis J, Calder K, Williams J. Review of Thumb Carpometacarpal Arthritis
Classification, Treatment and Outcomes. Canadian Journal of Plastic Surgery.
2011;19(4):134–8.
34. Rhemrev SJ, Ootes D, Beeres FJ, Meylaerts SA, Schipper IB. Current methods of
diagnosis and treatment of scaphoid fractures. International Journal of Emergency
Medicine. 2011;4(1).
35. Gude W, Morelli V. Ganglion cysts of the wrist: pathophysiology, clinical picture,
and management. Current Reviews in Musculoskeletal Medicine. 2008;1(3-4):205–
11.
36. Balakatounis K, Angoules AG, Angoules NA, Panagiotopoulou K. Synthesis of
evidence for the treatment of intersection syndrome. World Journal of Orthopedics.
2017;8(8):619.
37. Katechia D, Gujral S. De Quervains tenosynovitis. InnovAiT: Education and
inspiration for general practice. 2017;10(9):505–9.
38. Ilyas, A. M. (2009). Nonsurgical Treatment for de Quervain’s Tenosynovitis. The
Journal of Hand Surgery, 34(5), 928–929. doi:10.1016/j.jhsa.2008.12.030 
39. Katana B, Jaganjac A. Effectiveness of physical treatment at De Quervain᾽s disease.
2012.
40. Frequently Asked Questions - hand-arm [Internet]. hand. 2019 [cited 2020Aug28].
Available from: https://hand-
arm.com/de_Quervain_tenosynovitis_frequently_asked_questions
41. De Quervain's Syndrome and Surgical Release [Internet]. AMICUS Illustration of
amicus,surgery,wrist,de,quervain's,syndrome,surgical,release,radius,pain,bending,wris
t,thumb,extensor,retinaculum,exposed,cut,tendons,relieved,pressure,abductor,pollicis,
longus,extensor,brevis,inflamed. [cited 2020Aug28]. Available from:
http://www.medicalexhibits.com/medical_exhibits_image.php?exhibit=10121_01A
42. De Quervain's disease [Internet]. Genetic and Rare Diseases Information Center. U.S.
Department of Health and Human Services; [cited 2020Aug28]. Available from:
https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/9413/de-quervains-disease#ref_13302

Anda mungkin juga menyukai