PENDAHULUAN
Penyebab paling sering pada nyeri pergelangan tangan pada orang dewasa disebabkan
oleh Sindrom de Quervain. Perempuan memiliki resiko sekitar 3x lebih tinggi untuk terkena
Sindrom de Quervain dari pada laki – laki. Paling sering terjadi pada usia 30-50 tahun.
“Dilaporkan bahwa laki - laki memiliki resiko yang lebih rendah dengan kasus signifikan
yaitu sebesar 0.8 kasus per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan perempuan yang
memiliko kasus yang lebih banyak yaitu sekitar 8.8 kasus per 1000 orang per tahun.”
“Dibuktikan juga bahwa orang dengan umur > 40 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi
dengan kasus 2.0 per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan orang dengan umur <20
tahun memiliki kasus sebanyak 0.6 per 1000 orang per tahun.”2
Gerakan berulang atau pemakaian terlalu berlebihan serta tekanan yang berlebihan
pada pergelangan tangan merupakan faktor penyebab paling sering yang menyebabkan
Sindrom de Quervain. Gerakan otot abductor pollicis longus (ABL) dan extensor pollicis
brevis (EPB) yang berlebihan dapat memicu gesekan antara tendon dan selubung sinovial
yang membungkus tendon sehingga terjadi penebalan selubung sinovial. Seiring waktu akan
menyebabkan inflamasi dan membuat penebalan pada jaringan ikat disekitarnya. Penebalan
selubung sinovial pada tendon ini lama kelamaan akan membuat pergerakan otot ABL dan
EPB terbatas atau yang disebut stenosis. Penderita Sindrom de Quervain akan datang dengan
keluhan nyeri yang tajam pada kompartemen punggung pertama saat melakukan gerakan
abduksi ibu jari atau deviasi ulnaris.3
Terapi Sindrom de Quervain dengan keluhan ringan atau sedang dapat dilakukan
dengan pemberian Nonsteroidal Anti-inflammatory drugs, pemanasan local, dan penggunaan
splint untuk membatasi pergerakan pergelangan tangan dan ibu jari. Pasien juga diminta
untuk mengurangi bahkan menghindari aktivitas yang membutuhkan gerakan ibu jari
berulang ataupun gerakan menjepit. Pada pasien dengan keluhan lebih parah dengan nyeri
yang menetap yang menggangu aktivitas dapat diberikan suntikan local kortikosteorid pada
selubung sinovial tendon yang efektif untuk mengurangi inflamasi (nyeri).4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Dilaporkan bahwa terdapat 11,332 kasus Sindrom de Quervain pada populasi dengan
resiko sebanyak 12,117,749 orang pertahun. Didapati juga bahwa orang kulit hitam memiliki
resiko lebih tinggi dengan kasus 1.3 per 1000 orang per tahun dibandingkan dengan orang
kulit putih dengan kasus sebanyak kasus 0.8 per 1000 orang per tahun. “Dilaporkan bahwa
laki - laki memiliki resiko yang lebih rendah dengan kasus signifikan yaitu sebesar 0.8 kasus
per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan perempuan yang memiliko kasus yang lebih
banyak yaitu sekitar 8.8 kasus per 1000 orang per tahun.” “Dibuktikan juga bahwa orang
dengan umur > 40 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi dengan kasus 2.0 per 1000 orang
per tahun, dibandingkan dengan orang dengan umur <20 tahun memiliki kasus sebanyak 0.6
per 1000 orang per tahun.”7
Penelitian yang dilakukan Satoshi Adachi pada tahun 2011 mendapatkan bahwa
prevalensi Sindrom de Quervain berdasarkan kelompok umur; 40-49 tahun (9.8%), 50-59
tahun (3.6%), 60-69 tahun(1.8%), 70-79 tahun (3.9%), 80-89 tahun (3.7%). Serta pada
populasi umum prevalensi Sindrom de Quervain mencapai 3.7% dari 402 orang.8
2.3 ETIOLOGI
Penyebab utama dari Sindrom de Quervain sebenarnya masih dalam penelitian lebih
lanjut. Tetapi paling banyak Sindrom de Quervain terjadi karena gerakan abduksi dan
ekstensi ibu jari dari serta gerakan deviasi ulnaris yang berulang dapat memicu minor trauma
pada selubung tendon.Sindrom de Quervain juga banyak didapati pada orang tua yang baru
memiliki anak karena gerakan mengangkat anak berulang menggunakan pergerakan deviasi
radial dari pergelangan tangan.9
Rada nyeri pada de quervain sering di deskripsikan seperti rasa tajam atau pun nyeri
tumpul. Setelah itu biasanya rasa nyeri muncul secara bertahap.13
Penebalan (bengkak)
Selubung sinovial
Merangsang saraf
radial yang
menginervasi
- Nyeri yang dialami lama – kelamaan bertambah parah bukan nyeri yang tiba - tiba
- Nyeri di sekitar ibu jari
- Rasa kaku dan tebal skitar ibu jari
- Ada snapping sensastion
- Bengkak di sekitar ibu jari
- Gerakan ibu jari menjadi terbatas
- Riwayat trauma ataupun radang sendi
Tes Finkelstein18
Nyeri yang ditumbulkan oleh tes finkelstein didapat karena terdapat penyempitan pada
selubung tendon sehingga gerakan otot APL dan EPB menjadi terbatas dan mengakibatkan
nyeri yang tajam jika digerakan melewati batasnya.19
Pemeriksaan radiologis seperti USG dan MRI jarang dipakai untuk mendiagnosa Sindrom
de Quervain. Tetapi USG potongan aksial dan koronal dengan transduser 13MHz resolusi
tinggi dapat melihat penebalan dan edema pada selubung tendon.20
Memiliki gejala nyeri pada dasar ibu jari yang dapat diperburuk dengan penggunaan tangan.
Kista Ganglion35
Memiliki gejala berupa nyeri pada pergelangan tangan yang menjalar ke lengan pasien serta
nyeri diperparah dengan aktivitas dan mengurangi kekuatan dan jarak gerak penderita. Kista
ganglion merupakan tumor jinak yang dapat tumbuh di daerah sendi.
Muscle strains36, 37
Cedera berupa terjadi robek pada otot maupun tendon (penghubung tulang dan otot).
2.8 TERAPI38
1. Penatalaksanaan Konservatif
Rehabilitasi Medik39
- Terapi krioterapi dapat mengurangi rasa nyeri akut pada de quervain sindrom.
Pemberian es dapat diberikan selama 10 – 15 menit di daerah yang nyeri dan dapat di
berikan beberapa kali sehari.
- Terapi TENS (Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation) terbukti dapat mengurangi
rasa nyeri pada pasien de quervain sindrom.
- Pemakaian splint untuk menggurangi pergerakan ibu jari dan pergelangan tangan
- Jika gejala sudah membaik dapat dilakukan juga beberapa latihan gerakan untuk
meningkatkan fungsi tangan dengan fisioterapi
Medikamentosa-> untuk mengurangi inflamasi dan rasa nyeri.
- Pemberian NSAID
- Pemberian Injeksi Kortokosteroid
Edukasi
- Penderita dapat diberikan saran untuk mengurangi gerakan yang menggunakann ibu
jari dan pergelangan tangan mengenai aktivitas sehari – hari
- Pemberian kompres dingin di rumah pada daerah yang masih bengkak atau nyeri
2. Tindakan Pembedahan
Tindakan Bedah dapat dilakukan jika pengobatan konservatif sudah tidak membantu
Tindakan bedah dilakukan dengan tujuan melepaskan tekanan antara 2 otot EPB dan
APL dengan melakukan irisan pada selubung sinovial.
Gambar 2.8 Terapi Sindrom de Quervain 41
2.9 KOMPLIKASI
2.10 PROGNOSIS
Sindrom de Quervain merupakan penyakir yang tidak mengancam jiwa. Pada kedaaan
tidak diobati Sindrom de Quervain akan menyebabkan rasa nyeri yang progresif, kesulitan
menggunakan tangan dan pergelangan tangan, serta terbatasnya gerakan pergelangan tangan.
Kebanyakan pasien memiliki prognosis yang sangat baik dengan terapi yang diberikan.
Tetapi pasien yang diberi injeksi kortikosteroid mungkin akan mengalami Sindrom de
Quervain kembali jika psien melakukan aktivitas yang dapat memicu Sindrom de Quervain
berupa gerakan berulang ibu jari, mengangkat benda berat(bayi), dan lain-lain. Tindakan
bedah biasanya dapat mengurangi rasa sakit secara permanen jika berjalan dengan sukses.42
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA