Anda di halaman 1dari 58

IMAGING

PASCA OPERATIVE
ADENOMA HIPOFISE
Febrian Halim (01071170084)

Pembimbing:
Dr. dr. Rusli Muljadi, Sp. Rad (K)
Identitas Pasien
Anamnesis dilakukan
Nama: An. Lisa Tanjaya
dengan cara
Jenis Kelamin: Perempuan
pengambilan data
Usia: 14 tahun
No. MR: SHLV. 00972303 sekunder melalui
Tanggal masuk RS:
rekam medis di Siloam
21 Desember 2020
Hospitals Lippo Vilage.
KELUHAN UTAMA
Pasien datang untuk melakukan control dengan keluhan black out.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Sekarang Dahulu
Pasien datang untuk Pasien memiliki
melakukan kontrol
pasca operasi Riwayat operasi

endoscopy endonasal
endoscopy endonasal
transsphenoidal pada
tanggal 23 Maret 2021. transsphenoidal pada
Pasien mengatakan
terkadang black out. tahun maret 2021
Riwayat Keluarga Riwayat Kebiasaan

Keluarga pasien tidak pernah Pasien tidak memiliki kebiasaan


memiliki keluhan yang sama dengan tertentu
pasien

Riwayat Pengobatan
Pasien tidak memiliki Riwayat
pengobatan rutin
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15

Tanda-Tanda Vital

Tekanan darah : 105/60 mmHg


Pernapasan : 87x/menit
Nadi : 17x/menit
Suhu : 36,4 C
Saturasi O2 : 100%
Status Generalis
Organ Hasil Pemeriksaan Thoraks
Paru • Inspeksi : luka (-), jejas (-), luka bekas operasi (-),
retraksi (-), pectus carinatum (-), pectus excavatum (-),
Kepala Normosefali, deformitas (-) pengembangan dada simetris
• Palpasi : chest expansion tertinggal (-/-) , tactile
fremitus (-/-)
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
• Perkusi : sonor di kedua lapang paru
pupil isokor 2 mm/2 mm, edema palpebral
(-/-) • Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-
/-)
Jantung • Inspeksi : luka (-), jejas (-), luka bekas operasi (-),
Hidung Betuk dan ukuran normal, deviasi septum ictus cordis (-)
(-), pernapasan cuping hidung (-/-), sekret • Palpasi : ictus cordis (-), heave (-), thrill (-)
(-/-), perdarahan (-/-) • Perkusi : batas jantung normal
• Auskultasi : S1/S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen • Inspeksi : luka (-), jejas (-), luka bekas operasi (-),
Telinga Bentuk dan ukuran normal, sekret (-/-), cembung (-
serumen (-/-), pus (-/-), perdarahan (-/-), ) , massa (-), Cullen sign (-), grey turner sign (-)
nyeri tekan tragus (-/-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), hepatomegali (-
), splenomegaly (-)
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, sianosis (-)
• Perkusi : shifting dullness (-), nyeri ketuk CVA (-)
Ekstremita •Akral hangat
Auskultasi : bising
tangan dan usus
kaki, (-),
CRTmetallic sound
<2 detik, (-), bruit
edema (-),
Leher Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (- s (-) 5555 5555
ROM baik, motorik
) 5555 5555
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 21/03/2021
Test Result Unit Reference Biochemistry
Range
Hematology Ureum 21,0 mg/dL <50,0
Haemoglobin 12,20 g/dL 11,70 – 15,50 Creatinine 0,68 mg/dL 0,5 – 1,3
Hematocrit 36,0 % 35,0 – 47,0
Erythrocyte 4,2 10 / μL
6 3,80 – 5,20 eGFR 126,2 mL/mnt/1.7 ≥ 60
(RBC) 2 m2
White blood cell 8,10 103 / μL 3,80 – 10,60
SGOT 11 U/L 0 – 40
Basophil 0 % 0–1
Eosinophil 1 % 1–3 SGPT 5 U/L 0 – 41
Band 3 % 2–6
neutrophil Blood random 114 mg/dL 60 - 100
Segment 65 % 50 – 70 glucose
neutrophil
Electrolytes
Lymphocyte 26 % 25 – 40
Monocyte 5 % 2–8 Sodium (Na) 143 mmol/L 137 – 145
Platelet count 229,0 10 / μL
3 150 – 440
Potassium (K) 4,2 mmol/L 3,6 – 5,0
0
ESR 12 mm/jam 0 – 10 Chloride (Cl) 108 mmol/L 98 – 107
MCV 85,7 fL 80 – 100
MCH 29,00 pg 26 – 34
MCHC 33,99 g/dL 32 – 36
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 24/03/2021
Test Result Unit Reference
Range
Hematology
Haemoglobin 11,3 L g/dL 11,70 – 15,50
Tanggal 24/03/2021
Hematocrit 32,8 L % 35,0 – 47,0
Erythrocyte 3,82 106 / μL 3,80 – 5,20
(RBC)
White blood 13,68 H 103 / μL 3,80 – 10,60
cell Immunology
Platelet count 210,00 103 / μL 150 – 440
ESR 6 mg/dL 0-6
MCV 85,9 fL 80 – 100
MCH 29,6 pg 26 – 34
MCHC 33,5 g/dL 32 – 36
Electrolytes
Sodium (Na) 138 mmol/L 137 – 145
Potassium (K) 3,6 L mmol/L 3,6 – 5,0
Chloride (Cl) 105 mmol/L 98 – 107
Histopatologi

Tanggal 23/03/21

Makroskopik: Diterima keping – keping jaringan warna coklat, konsistensi

kenyal, volume kurang lebih 0.8 cc. Semua cetak satu kaset.

Mikroskopik: Sediaan menunjukan tunor tersusun atas proliferasi asinus-

asinus diantara sinusoid, hiperkromatik, sitoplasma jernih,

eosinofilik, dan basofilik. Mitosis tidak di temukan

Kesimpulan: Histologik sesuai dengan Adenoma hipofise


Axial non Contrast MRI 23/12/2020 Axial Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


Coronal non Contrast MRI 23/12/2020 Coronal Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


23/12/2020

Coronal T1 W Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


Sagittal non Contrast MRI 23/12/2020 Sagittal Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


Interpretasi MRI

Dari pemeriksaan MRI Brain Head with


IV, ditemukan kelenjar hipofise agak
membersar (ukuran +/- 0,84 x 0,94 x 0,88
cm) dan menonjol ke suprasellar, tetapi
tidak menekan chiasma optikum dengan
DD hyperplasia makroadenoma.
Axial non Contrast CT 30/08/2021 Axial non Contrast CT

Pemeriksaan Penunjang – CT Brain without Contrast


Coronnal non Contrast CT 23/03/2021 Sagittal non Contrast CT

Pemeriksaan Penunjang – CT Brain without Contrast


Interpretasi CT

Dari hasil CT brain non contrast yang


dilakukan untuk tujuan kontrol pasca
operasi EETS pada tanggal 23/03/2021
terlihat kondisi post EETS dan tampak
penekanan terhadap chiasma optikum.
Terdapat cairan minimal di sinus
sphenoidalis.
Axial non Contrast MRI 23/08/2021 Axial Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


Coronal non Contrast MRI 23/08/2021 Coronal Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


23/08/2021

Coronal T1 W Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


Sagittal non Contrast MRI 23/08/2021 Sagittal Contrast MRI

Pemeriksaan Penunjang – MRI Brain with Contrast


Interpretasi MRI

Dari pemeriksaan MRI Brain with IV Gadovist 1


mmol/ml sebanyak 5 ml, ditemukan sisa kapsul
kelenjar hipofise (saat ini +/- 0,3cm3, volume
sebelumnya +/- 0,7 cm3) yang sedikit menonjol ke
suprasellar, tetapi tidak menekan chiasma
optikum. Tidak tampak lesi yang terlambat
menyengat kontras pada hipofisis. Dibandingkan
dengan MRI kepala tanggal 23-12-2020: Volume
mengecil dari 0,7 cm3 menjadi 0,3.
Daftar Masalah

11. Kontrol Pasca Operasi


Adenoma Hipofise
Tatalaksana

Medika Mentosa

− Kenalog orabase − Torasic

Non Medika Mentosa − CTM 4 Mg − Solu cortef

− Zyproz 0.5 mg bezo − Tramadol


diazepine − Pct
EETS pada tanggal
− Broadced 2 gr − Rhinofed
23/03/2021
− Nexium − Neurobion
Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam


TINJAUAN PUSTAKA
Adenoma Hipofise

01

Definisi
Tumor yang
tumbuh pada
hipofise
anterior
Adenoma Hipofise

02

Epidemiologi
• 10-15% dari Tumor intrakranial
• Dtemukan 10% dari autopsi
• Prevalensi 16.7%, 14.4% pada
autopsy, 22.5% pada tes radiologi
(berdasarkan studi Shereen Ezzat
2004).
Klasifikasi Adenoma Hipofise

Berdasarkan ukuran Berdasarkan tipe sel

1. Mikroadenoma: Tumor berukuran


1. Functionning Pituitary Adenomas:
kurang dari 10 mm.
Tumor mensekresikan hormon
2. Makroadenoma: Tumor berukuran
lebih dari 10 mm. 2. Nonfunctionning Adenomas:
3. Tumor Hipofise Raksasa: Tumor Tumor tidak mensekresikan
berukuran lebih dari 40 mm.
hormon.
Klasifikasi Adenoma Hipofise
Berdasarkan asal sel (WHO 2017)
Pituitary Adenoma Somatotroph adenoma
Lactrotroph adenoma
Tyrotroph adenoma
Corticotroph adenoma
Gonadotroph adenoma
Null-cell adenoma
Plarihormonal and double
adenomas
Faktor Risiko Adenoma Hipofise

Faktor Genetik

MEN1 (Multiple MEN4 (Multiple


Endocrine Neoplasia Endocrine Neoplasia
01 Type 1 ) 02 Type 4)
50% diturunkan dari Risiko lebih tinggi.
orang tua Dikarenakan mutasi gen
CDKN1B

GNAS1 PRKAR1A
03 McCune-Albright
04
Diturunkan orang tua
Syndrome
Faktor Risiko Adenoma Hipofise

Faktor lain (Minouk J. Schoemaker 2009)

Menopause yang Menopause


01 diinduksi oleh 02 prematur
tindak pembedahan <40 tahun

Melahirkan anak
03 pertama di usia
muda
Patofisiologi Adenoma Hipofise
Aberrant epigenetic Gene control Growth signaling imbalance
Evasion growth suppressors
Tumor suppresion are (GADD45y MEG3) with
downregulated via 01 03 upregulation of pro-
epigenetic Mechanism proliferative protein (PTTG)
(methylation)

Cell cycle deregulation 02 04 Other

Cell cycle checkpoints Cancer stem cells,


are downregulated hypothalamic
(p16 rb) with promote hyperstimulation, and atypical
progression (cyclin D) microRNA expression profiles
Manifestasi Klinis Adenoma Hipofise

Berdasarkan ukuran Mass Effect

1. Mikroadenoma biasanya tidak o Sakit kepala


menimbulkan gejala kecuali tipe sel o Gangguan penglihatan (massa
fungsional menekan saraf optic)
2. Makroadenoma: biasanya muncul o Defisiensi hormon (penekanan
Mass Effect pada kelenjar hipofise yang
normal)
Manifestasi Klinis Adenoma Hipofise
Berdasarkan Hormon yang berlebihan
Somatotroph adenoma Increase GH -> Acromegaly(adult)
Gigantism (children)

Lactrotroph adenoma Increase PRL -> Amenorrhea, Increase


breast milk, decrease libido in men

Tyrotroph adenoma Increase TSH -> Hyperthyroidism

Corticotroph adenoma Increase ACTH -> Cushing’s Syndrome

Gonadotroph adenoma Increase LH/FSH -> Menstrual irregular,


Testis Enlargement
Manifestasi Klinis Adenoma Hipofise
Defisiensi Hormon
Decrease FSH/LH Men: Decrease libido and Impotence
Women: Infertility

Decrease TSH Hypothyroid


Decrease ACTH Decrease Cortisol -> Weakness, Low Blood
Pressure, abnormal electrolytes
Decrease GH Children: Stunted Growth and delayed
puberty
Adult: Decrease muscle mass, muscle
tone, and general weakness
Diagnosis Adenoma Hipofise

Riwayat Medis
Pemeriksaan Fisik

1. Anamnesis
• SOCRATES 1. Tanda – tanda vital
• Riwayat penyakit 2. Pemeriksaan lapang pandang
• Riwayat keluaga 3. Lain - lain
• Riwayat kebiasaan
• Riwayat pengobatan
Diagnosis Adenoma Hipofise

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Darah 2. Pemeriksaan Pencitraan


• Hematology • CT dengan kontras
• Bichemistry • MRI dengan kontras (Gold
• Electrolytes Strandard)
• Hormone
Coronal T1W MRI with Contrast
Coronal with Contrast CT
Makroadenoma
Mikroadenoma
Coronal with Contrast CT Coronal T1W MRI
Makroadenoma in Sell Turcica Invasion cavernous sinus by adenoma
Coronal with MRI T1 W
Coronal T1W MRI
Suprasellar Mass and homogenous
Subacute Apoplexy Adenoma Hypophysis
sellar compress optic
Tatalaksana Adenoma Hipofise

Terapi Medikal (obat-obatan)


Somatotroph adenoma Octreotide and somatostatin -> Reduce
Growth Hormone
Lactrotroph adenoma Dopaminergic agonist (Bromocriptine,
Cabergoline, and Pergolide)
Tyrotroph adenoma Octreotide
Corticotroph adenoma Decrease Corisol (Bromocriptine,
Valporoic Acid, Cyproheptadine)
Block Cortisol Action (Ketoconazole,
Mitotane, Metyrapone)
Gonadotroph adenoma Bromocriptine or Octreotide
Tatalaksana Adenoma Hipofise

Tindakan Bedah Kontraindikasi Transsphenoidal

1. Sphenoid Sinusitis
1. Craniatomy 2. Intrasellar vascular
2. Transsphenoidal anomalies
3. Ecstatic mid line
carotid arteries
Transsphenoidal

Resiko dan Komplikasi


Pasca operasi

1. Diabetes Insipidus (5-35%)


2. Sinusitis
3. Sinus Headache
4. Nasal Congestion
5. Mild Nasal Beleeding
Memalui jalur nasal -> Septum -> Incisi ½ inci pada bagian septum
-> sinus sphenoid memiliki rongga -> ostium sphenoid
-> Terlihat lantai sella
Sebelum EETS

1 Minggu Setelah EETS


Prognosis Adenoma Hipofise

Non-Functioning Adenoma Functionning Adenoma

Memiliki resiko
Prognosis baik dengan
kematian bila tidak
Tidankan pembedahan
diterapi dalam wakti
dan terapi medikal
yang tepat
Diagnosa Banding Adenoma Hipofise
Lesi pada suprasellar (neoplastic)

Craniopharyioma Coronal T1W1


Meningioma Sagittal T1W1 Optic Nerve glioma Axial T2 W1
Pilocystic astrocytoma Coronal and Sagittal T1 W1
Chordoma Axial T1 W1 Dermoid tumor Meningioma Coronal T1 W1
Diagnosa Banding Adenoma Hipofise
Lesi pada suprasellar (Non-Neoplastic)

Basilar Aneurysm Sagittal T1 W1


Pituitary bacterial abscess Coronal Arachnoid Cyst Sagittal T1 W1
T1 W1
Analisa Kasus

Pada pemeriksaan MRI Brain with IV kontras pada tanggal 23 desember 2020,
ditemukan kelenjar hipofise agak membersar (ukuran +/- 0,84 x 0,94 x 0,88 cm) dan
menonjol ke suprasellar, tetapi tidak menekan chiasma optikum dengan DD
hyperplasia makroadenoma. Setelah itu dilakukan Tindakan Endoscopy Endonasal
Transsphenoidal pada tanggal 23 maret 2021. Setelah itu dilakukan CT pasca operative
pengangkatan adenoma hipofise kontrol didapati kondisi post EETS dan tampak
penekanan terhadap chiasma optikum. Terdapat cairan minimal di sinus sphenoidalis.

Setelah itu pasien datang untuk melakukan kontrol pasca operasi endoscopy endonasal
transsphenoidal pada tanggal 23 Maret 2021. Pasien mengatakan terkadang black out.
Pada pemeriksaan MRI Brain dengan IV Gadovist 1 mmol/ml sebanyak 5 ml, ditemukan
sisa kapsul kelenjar hipofise (saat ini +/- 0,3cm3, volume sebelumnya +/- 0,7 cm3) yang
sedikit menonjol ke suprasellar, tetapi tidak menekan chiasma optikum. Tidak tampak
lesi yang terlambat menyengat kontras pada hipofisis. Dibandingkan dengan MRI kepala
tanggal 23-12-2020. Volume mengecil dari 0,7 cm3 menjadi 0,3.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai