Kel. 8
Nuraeni (R021191005)
Himmatul Aliyah (R021191009)
Akram Ibnu Syawal (R021191039)
Viona Kemur (R021191040)
Aulia Melati Gunawan (R021191042)
Knee Anterior Drawer Test
Prosedur test :
1. Pasien tidur terlentang dalam posisi compertable.
2. Terapis memfiksasi daerah tibia plateu dengan kedua ibu jari, kemudian memfleksikan
knee pasien secara pasif 900 dan kaki pasien diduduki untuk menstabilisasi, setelah itu
terapis menariknya kearah anterior.
Clarke’s Sign
Tujuan : untuk mengidentifikasi adanya chondromalacia Prosedur tes :
patellae 1. Pasien tidur terlentang
Positif test : maneuver menyebabkan nyeri retropatellar 2. Terapis meletakan satu tangan di pole posterior patella, dan
dan pasien tidak dapat menahan kontraksi satu tangannya lagi di bagian fossa poplitea pasien. Selanjutnya
Interpretasi : positif tes mengindikasikan adanya menekan patella pasien kea rah caudal, yang mengulur tendon
chondromalacia patellae serta otot quadriceps. Lalu meminta pasien untuk
mengkontraksikan otot quadriceps secara pelahan dan berhati-
hati, sementara terapis menahan gerakan yang terjadi pada
patella. (Knee sebaiknya dites dalam posisi yang berbeda,
dalam posisi 30, 60 dan 90 0 fleksi knee)
Homan’s Sign
Tujuan : untuk mendeteksi adanya implikasi
dengan Vein Trombophlebitis (DVT)
Positif test : Calf pain
Interpretasi : positif tes mengindikasikan adanya
implikasi deep vein trombophlebitis
Prosedur tes :
1. Pasien tidur terlentang dengan posisi knee ekstensi
2. Terapis meletakkan satu tangan di tumit pasien dan
selanjutnya secara pasif menggerakkan kaki kearah dorso fleksi
ankle dan elevasi tungkai 45 0, sementara knee pasien di
pertahankan tetap ekstensi. Kemudian terapis mempalpasi calf
muscle pada gastrocnimius.
Inversion Talar Tilt Test ankle
Tujuan : untuk mengetahui adanya ruptur atau kerobekan pada tendon achiles
Positif tes : bila kaki pasien tidak ada gerakan plantar fleksi ankle ketika calf muscle atau otot betis
ditekan
Interpretasi : positif tes mengindikasikan adanya implikasi ruptur tendon achilles
Prosedur tes :
1. Pasien tidur tengkurap dengan pergelangan kaki di tepi bed
2. Terapis mempalpasi otot betis (gastrocnimius)
Godfrey Test
Prosedur tes :
Pasien tidur terlentang dengan posisi kedua knee fleksi
900 selanjutnya terapis mengamati dan
membandingkan ketinggian tuberositas tibia kanan dan
kiri. Bila ketinggian tuberositas tibia kanan dan kiri tidak
satu level, berarti tungkai dimana tuberositas tibianya
lebih rendah kemungkinan mengalami lesi ligamen
krusiatum posteriornya.
Patellar Apprehension Test
Tujuan : untuk mendeteksi nyeri / instabiliti yang bersumber dari
patello femoral articulation
(+) : nyeri disertai rasa cemas
Interpretasi : positif tes mengindikasikan patologi patello femoral
articulation
Prosedur tes :
Pasien tidur terlentang dengan posisi knee ekstensi. Terapis
meletakan kedua thumb pada sisi medial patella. Selanjutnya secara
pasif menggeser dan menekan patella pasien kearah lateral secara
perlahan dan terkontrol.
McMurray’s Test knee
dan menentukan lesi pada meniscus Pasien tidur terlentang. Terapis meletakkan satu tangan
Positif tes : nyeri disertai dengan bunyi pada sisi anterior knee pasien dan satunya pada tumit
Interpretasi : positif tes mengindikasikan pasif menggerakan tungkai pasien kearah fleksi hip dan
tear meniskus knee 900. Lalu aplikasikan gerakan swing pada tungkai
pasien seperti menggambar huruf U dengan cara
endorotasi dan eksorotasi tibia pasien.
Apley’s Test
Prosedur tes :
1) Pasien tidur tengkurap dengan posisi knee fleksi 900
2) Terapis meletakan satu tangan di derah calcaneus, dan satu tangan di
derah kaki untuk menyiapkan kompresi. Selanjutnya terapis menekan secara
kuat disertai dengan gerakan endorotasi dan eksorotasi tibia
Lachmann Test
tunnel syndrome
https://www.scribd.com/document/408806368/220990-TES-SPESIFIK-profesi-docx
Thanks!