Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN CHARTS

ANDI BESSE AHSANIYAH, PHYSIO


PROSES FT

MODIFIKASI FT

EVALUASI FT

PROGRAM & INTERVENSI FT

PROBLEM FT

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN (CHARTS)

 Dokumentasi
 Pengembangan dan kemitraan
Fisioterapi
CHARTS

 CHARTS merupakan akronim singkatan dari tindakan


fisioterapi yang mengusung makna yang akan
diungkap dari sebuah kondisi patofisiologi terapan
fisioterapi.
C, Chief of complaint

merujuk tentang keluhan utama yang pertama


kali diucapkan oleh seorang penderita ketika
fisioterapis melakukan awal anamnesis.
Contohnya, apa keluhan utama yang bapak
rasakan. Keluhan utama tersebut merupakan
simpulan akumulasi dari perasaan yang terkait
dengan gejala yang dirasakan oleh penderita
yang diungkap dalam jawaban dari pertanyaan
fisioterapis.
H, History taking

adalah uraian secara singkat dari seluruh


masalah yang dirasakan dan atau dialami oleh
penderita yang akan dijawab oleh penderita
berkaitan dengan wawancara berupa sejumlah
pertanyaan yang sistematis yang dikemukan oleh
fisioterapis.
A,assymetry

 dilakukan setelah pelaksanaan H dengan tujuan untuk


mengetahui dan memahami bentuk model dan
bangunan fisik/jaringan yang letak dan topiknya tidak
simetris berkaitan dengan adanya perubahan
patofisiologi fisik karena gangguan gerak dan fungsi
gerak tertentu. Contoh letak bentuk dan posisi bahu kiri
dan kanan tidak simetris karena adanya nyeri leher atau
karena adanya perubahan patofisiologi gerak dan
fungsi gerak pada regio leher
Komponen A

Inspeksi (statis dan dinamis)

Palpasi

Pfgd

Tes orientasi/quick test


PFGD

Pemeriksaan aktif untuk mengetahui kualitas


tulang/sendi, otot dan saraf
Pemeriksaan pasif untuk mengungkap kualitas
tulang dan sendi serta kualitas otot dan tendon
dalam posisi memanjang
Pemeriksaan resisted /isometrik melawan
tahanan (TIMT) untuk mengungkapkan kualitas
muskulotendinogen yang biasa dikenal dengan
tes provokasi.
Tes orientasi

 Tes fungsional yang dilakukan untuk mengetahui pola masalah dan


keluhan pasien
- pada inspeksi dinamis, pasien tidak diberikan instruksi apapun untuk
melakukan suatu gerakan , fisioterapi hanya mengamati gerakan-
gerakan yang dilakukan pasien sejak datang
- hasil pengamatan yg tidak diperoleh di inspeksi dinamis akan
diinstruksikan di orientasi tes jika dibutuhkan misalnya pasien
diinstruksikan untuk jongkok atau rukuk atau menyisir dll.
R, restriktif

Limitasi Lingkup gerak sendi (ROM)

Limitasi ADL

Limitasi rekreasi

Limitasi pekerjaan
T, (tissue impairment and psychogenic
prediction)
 memprediksi jaringan apa yang mengalami gangguan,
jenis gangguannya, aktualitas gangguannya, serta
faktor penyebabnya dan juga berkaitan dengan
apakah ada gangguan psikosomatis yang berkaitan
atau tidak dengan diagnostik klinik dari dokter pada
penderita yang mengalami perubahan patofisiologi
tertentu. Hal tersebut akan diprediksi berdasarkan hasil
pengkajian C, H, A, dan R yang telah dilakukan
sebelumnya.
S, berarti specific test

 pemeriksaan terminal dari berbagai pemeriksaan-


pemeriksaan FT yang bersifat spesifik atau khusus yang
akan mengungkap dan memperjelas makna dari
berbagai ungkapan prediksi yang ditemukan pada T.
Pemeriksaan-pemeriksaan spesifik dipilih dan dilakukan
sedemikian rupa berkaitan dengan sinyal prediksi dari T
untuk mengetahui, memahami dan menghayati makna
jaringan yang terganggu, jenis gangguannya, aktualitas
gangguannya, dan faktor penyebab gangguannya.
CONTOH

 Seorang laki-laki (46 tahun) penderita NHS mengalami


hemiplegi pada tubuh bagian kanan stadium awal
pemulihan (3-6 minggu) dengan pekerjaan anggota
DPRD, Ketua Komisi D, hobi menyanyi , memancing ikan
dan naik sepeda, saat ini sedang menjalani perawatan
di RSWS. Hasil radiologi dan lab terkontrol.
Chief of complaint (C)

 Apa keluhan utama Bapak?


History Taking (H)  Bagaimana rasa rabaan kulit lengan/tangan kaki
Bapak?
 Bagaimana keseimbangan Bapak pada saat duduk
 Sejak kapan?
ke berdiri? (ditanyakan sekiranya sudah dapat
 Kenapa bisa terjadi?
duduk/berdiri)
 Bisakah Bapak menceritakan proses terjadinya?
 Apakah Bapak masih serig merasa sakit
 Apakah Bapak mengalami Hipertensi ? Sejak kapan
kepala/pusing atau mual?
?
 Apakah kegiatan toilet (BAB dan BAK) Bapak
 Sekarang Bapak bisa melakukan gerakan apa saja ?
sepenuhnya dibantu?
 Bagaimana keadaan tidur, makan, BAB, BAK
 Apakah bicara Bapak sudah lebih baik saat ini di
Bapak ?
banding sebelumnya? dan apakah sulit menelan?
 Apakah Bapak sudah ke dokter? Apakah Bapak
 Apakah sudah bisa makan-minum sendiri?
sudah diopname?
 Apakah Bapak merasa sakit/nyeri bahu kanan?
 Bagaimana perasaan Bapak setelah meminum
 Bagaimana perasaan Bapak setelah terkena penyakit
obat?
ini?
 Apakah pernah foto di kepala (jenis foto apa)?
 Apakah berani menggerakkan lengan/tungkai
 Bagaimana hasil fotonya?
sekarang?
 Apakah pernah periksa lab?
 Apa pendapat Bapak tentang penyakitnya saat ini?
 Bagaimana hasil laboratoriumnya? (Diabetes,
 Bagaimana pendapat Bapak tentang tanggung
Kolesterol, Trigliseride)
jawab Bapak selaku ketua komisi di DPR, sementara
 Apakah tekanan darah Bapak sudah stabil?
Bapak sakit seperti ini ?
 Apakah Bapak teratur kontrol ke dokter akhir-akhir
 Bagaimana perhatian keluarga dan kolega Bapak
ini?
saat sakit ?
 Bagaimana kekuatan otot lengan/tangan dan kaki
 Apa masih adakah keluhan lain?
Bapak?
Asymmetric (A)

Inspeksi statis
•Membandingkan dengan tubuh bagian kiri, simetris/tidak simetris , mencatat tentang warna kulit,
besar, posisi, provokasi pola nyeri bahu, kekuatan otot, irama gerak, ketepatan dan gerakan
bertujuan. Perhatikan pola pernapasannya

Inspeksi dinamis •Membandingkan dengan tubuh bagian kiri, simetris/tidak simetris saat menggerakkan anggota
tubuhnya sendiri seperti saat berjalan atau berbicara

palpasi •suhu,kontur kulit, udem , tonus, titik nyeri dan spasme

•Mengetahui/merasakan adanya nyeri atau keluhan yang muncul saat dilakukan PFGD

PFGD •Gerak Aktif : Ekstremitas superior dan inferior


•Pasif : Ekstremitas superior dan inferior
•Gerak TIMT : Ekstremitas superior dan inferior

Tes orientasi •Tes fungsional yang dilakukan untuk mengetahui pola masalah dan keluhan pasien mis: berjalan,
jongkok ke berdiri, mengambil benda di saku celana
R, Restrictives

Limitasi ROM : Adanya keterbatasan ROM gerak Fleksi,


abduksi dan endorotasi region shoulder, fleksi elbow dan fleksi
wrist & hand
Limitasi ADL : Adanya gangguan ambulasi dan transfer
Limitasi Pekerjaan : Adanya gangguan pd pekerjaan
sbg pegawai semenjak terkena penyakit (info diperoleh dari
history taking)
Limitasi Rekreasi : Adanya gangguan rekreasi dimana
hobi pasien adalah bermain bola,
T, Tissue Impairment and Psychogenic
Predictions
• (tonus dan reaksi sensomotorik)
Komponen senso-motorik

Komponen • (muscle weakness, atrophy, pernapasan,


musculotendinogen kontraktur/ frozen shoulder).

• Intraarticular Joint stifness (Degeneratif/


Komponen Osteoarthrogen osteophorotic)

• berbagai bentuk Afasia


Komponen Komunikasi/memori

• daya ingat, daya analisis


Komponen Kognitif

• Gugup, Stress, apatis, agresif/emosi labil/sensitif.


Komponen Psikosomatis
S,Specific Test

 Vital sign (TD, DN, Suhu, dan Pernapasan)  Tes MMT


 Tonus Otot (Skala Asworth): kelompok otot  Tes ROM : goniometer
fleksor dan ekstensor
 Tes BORG (Pola nafas)
 Test ADL- : Indeks barthel
 Tes HRS (Psiko somatis)
 Tes Koordinasi:
 Tes Speech, komunikasi/memori, menelan
 Tes Keseimbangan (Tes Romberg) : balancing dan tes afasia
duduk, berdiri, dan berjalan.  Tes dermatom/tes sensorik
 Tes Traksi/translasi  Tes Vokasi
 Tes Pola kapsuler .  Hasil Radiologi ( MRI ) dan Lab
 Tes Palpasi Oedem, Nodulus,
 Tes VAS
TUGAS

IDENTIFIKASI DAN BUAT LAPORAN PEMERIKSAAN


CHART UNTUK PERSIAPAN CSL
Referensi

 1.Proses dan Pengukuran Fisioterapi, Djohan Aras,Physio Sakti 2013.


 2.Pemeriksaan alat penggerak tubuh, AN DewolfNedherlands19903.
Pemeriksaan Neurologi Klinik, fisik dan mental, 2005
 4. Atlas palpasi otot volume 1 & 2, Djohan Aras, HasniaAhmad, Arisandy
Ahmad, 2014
 5. Tes Spesifik Muskuloskeletal Disorder, Djohan Aras, Hasnia Ahmad,
Arisandy Ahmad. 2014.
 6. Spinal Manual Therapy, Howard Wmakofsky, 2003
 7. Physical Diagnosis of Pain, 2013.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai