Anda di halaman 1dari 11

PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

2
 RIWAYAT KESEHATAN
 Biodata & Jenis pekerjaan
 Keluhan pasien
 Riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan keluarga.
 Psikososial ; dampak nya cedera terhadap hobby, dll.

 PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada muskuloskeletal adalah Look, feel dan move

OTOT

• Inspeksi ( look )
ukuran otot misal : otot lengan , paha bandingkan dengan sisi yang lain apakah ada atropi dan hipertropi.
Ukur keduanya dengan meteran
Apakah ada mal posisi pada tubuh.
Apakah ada tremor dan spastik.

• Lakukan palpasi ( Feel )


Suhu kulit apakah panas, dingin dari biasanya.
Apakah denyutan arteri dapat diraba atau tidak.
Jaringan lunak ; adanya spasme otot, atrofi otot, adanya tumor
Nyeri tekan : lokasi nyeri.
Move ( pergerakan )
Nilai kekuatan otot dengan 5 tingkatan
0. Adalah absen tidak ada gerakan (paralisis total )
1. Kontraksi otot , gerakan tidak ada (10%)
2. Otot hanya mampu menggerakkan persendian , tidak dapat melawan
grafitasi (25%)
3. Dapat menggerakkan sendi , otot dan melawan grafitasi tidak kuat
terhadap tahanan (50%)
4. dapat menggerakkan sendi & otot serta dapat melawan grafitasi dan
sedikit tahanan (75%)
5. Kekuatan otot normal (100%)
Skala Nilai Ket.
11/27/2019

Normal 5/5 Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup


gerak penuh, mampu melawan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan penuh

Baik 4/5 Mampu menggerakkan persendian dengan gaya


gravitasi, mampu melawan dengan tahan sedang

Sedang 3/5 Hanya mampu melawan gaya gravitasi

Buruk 2/5 Tidak mampu melawan gaya gravitas {gerakkan


pasif}

Sedikit 1/5 Kontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan


persendian

Tidak ada 0/5 Tidak ada kontraksi otot


TULANG
Look : Amati bentuk tulang, apakah ada deformitas.
Cara berjalan, membungkuk dan berdiri.
Feel : Apakah ada benjolan, nyeri dan krepitasi, edema.
Move : Perhatikan gerakan aktif dan pasif.

SENDI
Look : Apakah ada pembengkakan, panas dan nyeri
Feel : Apakah ada edema, nyeri, krepitasi dan adanya nodul.
Move : Kaji rentang gerak ( ROM )
indraswati-Univ Esa Unggul

Fungsi motorik
Pemeriksaan otot dengan menggerakkan
sendi untuk mengetahui adanya spastik atau
kelemahan otot.
Fungsi sensorik
Untuk melihat adanya kelainan sensasbilitas
seperti hipoastesi, hiperastesi dan anastesi
(kekurangan perasaan atau sensai peraba)
1.Sentuhan ringan
 Alat yang digunakan adalah kapas.
 Mata pasien harus dipejamkan.

2. Nyeri supervisial
 Alat yang digunakan ujung yang tajam
 Tutup mata pasien
 Bandingkan dengan yang diatas fraktur
 Pasien dianjurkan menjawab ya apabila merasakan benda tajam.
3. Sensasi posisi
Pegang jari pasien
Pasien dianjurkan menutup mata
Gerakkan ibu jari, tanyakan posisinya kearah mana.

4. Getaran
Alat yang digunakan adalah garpu tala
Pasien mata dipejamkan
Getarkan garpu tala dan tempelkan dimaleulus medialis, biarkan
sampai getaran berhenti.
 Refleks trisep ( C6, C7 dan C8 )
 Reflaks bisep ( C5 dan C 6 )
 Refleks brachio radialis ( C5 , C6 )
 Refleks patela ( L2, L3 , L4 )
 Refleks achiles ( S1 dan S2 )

Babinski ( Respon plantar )


Pemeriksaan darah
 Darah lengkap
 Pemeriksaan serum darah : Kalcium, alkalipospatase, protein, glucosa
 Uji mantoux
 Pemeriksaan urine ; albumin, glucosa, kalsium dan posfor.urine bence jones.
1. ANN B. Maher at all, Orthopaedic Nursing, ed.3.
2002.WB.Saunders Company.
2. Brunner & Suddarth, Keperawatan medikal bedah, ed.8.
2002,buku kedokteran, EGC.
3. Cheruddi rasjad, ilmu bedah ortopedi , 2007, PT yarsif
watampone. Jakarta.
4. Judith M. Wilkinson, Diagnosa keperawatan, ed.7, 2002. buku
kedokteran, EGC.
5. Pricilla LeMone, Medical Surgical Nursing , edisi 4, 2008. Prentice
Hall.
6. Janice L. Willms,at all, Diagnosis fisik,2002, buku kedokteran,
EGC

Anda mungkin juga menyukai