Anda di halaman 1dari 21

U N IK A S I

KO M
AP E UT IK
T E R
G U A N
GANG
FISIK
Dosen Pengampu : Ns. Arif Rohman
Mansur, S.Kep, M.Kep
Our Team
1. Weddy Funnisya 2011313041 15. Aisy rasyifa zuhdiyyah 2011312002
2. Putri Wahyu Utami 2011312008 16. Sarmadani Khaira Putri 201131046
3. Elvina Dwita 2011312023 17. Wardah Dalilah 2011311010
4. Qadriatul Nursyi 2011311031 18. Atikah Salsabila Deyra 2011312080
5. Silvioni Amori Canesha 2011313032 19. Miftahul Hilmi Sanur 2011313026
6. Fitrah Aini Rahman 2011313005 20. M.Hafiz Alfarizi N 2111316004
7. Janika Wahyuningsih 2011311016 21. Ghairu A'diyyah 2011311007
8. Ulia Desman 2011311028 22. Khory handayani 2111316002
9. Afnila Angraini 2011312014 23. Ghina Salsabilla 2111316001
10.Farah Salsabila Annisa 2011312041 24. Allvi dayu nengsih 2011311004
11.Aqsa Rahmadani 2011312038 25. Hania Safiira 2011312068
12.Ahmad Wijaya P 2111316036 26. Luthfiah Khairunnisa Syadri 2011313020
13. Ulfa Salsabila 2011313014 27. Nadhira Aliya Putri 2011312047
14. Viona Aristawidya Mulya 2011313017
Materi yang Akan Dibahas
5. Klien dengan Gangguan
Kematangan Kognitif
Pengertian Gangguan 2. Klien dengan
Fisik Gangguan Penglihata

Komunikasi Pada 3. Klien dengan


Macam-Macam gangguan Bicara
Gangguan Fisik

1. Gangguan Pada 4. Klien dengan


Klien Pendengaran Keadaan Tidak Sada
“Pengertian
Gangguan Fisik”
Gangguan fisik adalah suatu keadaan dimana
seseorang mempunyai kekurangan pada
fisiknya atau terganggunya sistem organ,
sensorik dan motorik di dalam tubuh.
“Komunikasi Pada Macam-Macam Gangguan Fisik”

1. Gangguan Pada Klien Pendengaran


Media komunikasi yang paling sering digunakan ialah media visual. Klien menangkap pesan bukan dari suara
yang dikeluarkan orang lain,tetapi dengan mempelajari gerak bibir lawan bicaranya.
Gangguan pendengaran dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu :
a. Conductive hearing Loss, disebabkan oleh masalah b. Sensorineural hearing loss, ini adalah istilah untuk
yang terjadi pada telinga luar atau tengah dan berkaitan menggambarkan adanya masalah pada telinga bagian
dengan masalah penghantaran suara. Kemungkinan dalam, baik di cochlea, syaraf pendengaran atau sistim
pendengaran pusat (sering disebut tuli syaraf).
penyebab bisa dari tertumpuknya kotoran telinga, infeksi
Disebabkan oleh berbagai nhal namun kebanyakan
atau pertumbuhan telinga bagian luar, adanya lubang disebabkan oleh kerusakan pada sel rambut didalam
pada gendang telinga, penyakit yang disebut dengan cochlea akibat penuaan, atau rusak akibat suara yang
otosklerosis (yang menyebabkan rangkaian tulang-tulang terlalu keras.
pendengaran menjadi kaku dan tidak dapat bergetar)
atau faktor keturunan c. Mixed Hearing Loss (gangguan pendengaran
campuran), dimana kondisi gangguan pendengarannya
ada unsur konduktif & sensorineural. Banyak orang
dengan gangguan pendengaran jenis ini dapat
terbantu bila memakai alat bantu dengar.
Hal-hal yang harus dihindari selama berkomunikasi dengan
pasien gangguan pendengaran :
A. Berdiri menghadap klien dengan jarak tidak lebih dari 2
meter apabila mencoba berkomunikasi.
B. Bersikap penuh perhatian
C. Hindari berbicara sambil berjalan
D. Hindari terlalu sering menggerak-gerakkan kepala.
E. Hindari berbicara sambil mengunyah.
F. Hindari memalingkan muka dari klien saat berkomunikasi.
G. Hindari berdiri langsung di depan cahaya terang yang
akan menyilaukan klien.
Teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan klien
dengangangguan pendengaran, antara lain :
•Orientasiakan kehadiran anda dengan cara menyentuh
klienatau memposisikan diri di depan klien.
•Gunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan
perlahan untuk memudahkan klien membaca gerak bibir
anda.
•Usahakan berbicara dengan posisi tepat didepan klien dan
pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim.
•Jangan melakukan pembicaraan ketika anda
sedangmengunyah sesuatu (permen karet).
•Bila mungkin gunakan bahasa pantomim dengan
gerakansederhana dan wajar.
•Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa
dandiperlukan
•Apabila ada sesuatu yang sulit untuk
dikomunikasikan,cobalah sampaikan pesan dalam bentuk
tulisan atau gambar(simbol).
2. Klien Dengan Gangguan Penglihatan
Gangguan Penglihatan Dapat Terjadi Baik Karena Kerusakan Organ.
Misalnya : kornea, lensa mata, kekeruhan humor viterius, maupun kerusakan kornea, serta kerusakan saraf
penghantar impuls menuju otak.Akibat kerusakan visual, kemampuan menangkap rangsang ketika
berkomunikasi sangat bergantung pada pendengaran dan sentuhan.

A) Teknik Komunikasi
•Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan parsial atau
sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran perawat ketika anda beradadidekatnya.
•Identifikasi diri anda dengan menyebutkan nama (dan peran) anda
•Berbicara menggunakan nada suara normal karenakondisi klien tidak memungkinkanya
menerima pesanverbal secara visual. Nada suara anda memegang peranan besar dan bermakna
bagi klien.
•Terangkan alasan anda menyentuh atau mengucapkankata kata sebelum melakukan sentuhan
pada klien.
•Informasikan kepada klien ketika anda akanmeninggalkanya / memutus komunikasi.
•Orientasikan klien dengan suara suara yang terdengardisekitarnya.
•Orientasikan klien pada lingkunganya bila klien dipindahke lingkungan / ruangan yang baru.
B) Syarat-Syarat Komunikasi
•Adanya kesiapan artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, dan saluarannya harus dipersiapkan
terlebih dahulu secara matang.
•Kesungguhan artinya apapun ujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus disampaikan secara
sungguh-sungguh atau serius.
•Ketulusan artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada indiviu lain pemberiinformasi
harus merasa yakin bahwa apa yang disampaikan itu merupakan sesuatu yang baik dan memang perlu serta
berguna untuk si pasien.
•Kepercayaan diri artinya jika perawat mempunyai kepercayaan diri maka hal ini akan sangat berpengaruh
pada cara penyampaiannya kepada pasien.
•Ketenangan artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan disampaikan, perawat harus bersifat
tenang,tidak emosi maupun memancing emosi pasien, karena dengan adanya ketenangan maka iinformasi
akan lebih jelas baik dan lancar.
•Keramahan artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan komunikasi, karena dengan
keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan menimbulkan perasaan tenang, senang dan aman bagi
penerima.
•Kesederhanaan artinya di dalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa,
pengungkapan dan penyampaiannya. Meskipun informasi itu panjangdan rumit akan tetapi kalau diberikan
secara sederhana, berurutan dan jelas maka akan memberikan kejelasaninformasi dengan baik.
3. Klien Dengan Gangguan bicara dapat terjadi akibat kerusakan organ lingual,
Gangguan Bicara kerusakan pita suara, ataupun gangguan persarafan. Klien yang
mengalami gangguan bicara umumnya telah belajar berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa isyarat atau menggunakan tulisan atau
gambar.
Pada saat berkomunikasi dengan klien gangguan bicara, hal -hal
berikut perlu di perhatikan:
a. Perawat benar - benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir
klien.
b. Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang
kembali kata kata yang diucapkan klien.
c. Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu
banyak topik.
d. Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi lebih rileksdan
pelan.
e. Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat
diterima dengan baik.
f. Apabila perlu, gunakan bahasa tulisan dan simbol.
g. Apabila memungkinkan, hadirkan orang yang terbiasa
berkomunikasi lisan dengan klien untuk menjadi
mediatorkomunikasi.
Alat Bantu Yang Digunakan Untuk Berkomunikasi
Dengan Klien Gangguan Wicara :
a. Papan tulis dan spidol
b. Papan komunikasi dengan kata, huruf, atau gambar
yang umum untuk menunjukkan kebutuhan dasar
c. Alarm pemanggil
d. Bahasa isyarat
e. Penggunaan kedipan mata atau gerakan jari untuk
respon sederhana ( “ya” dan “tidak” )
4. Klien Dengan Keadaan Tidak Sadar
Ketidaksadaran mengakibatkan fungsi sensorik dan motorik klien mengalami
penurunan sehingga seringkali stimulus dari luar tidak dapat diterima klien dan
klien tidak dapat merespons kembali stimulustersebut.
Pada saat berkomunikasi dengan klien gangguan kesadaran,hal-hal berikut perlu
diperhatikan:
a. Berhati-hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien karena ada
kayakinan bahwa organ pendengaran merupakan organ terakhir yang
mengalami penurunan penerimaan rangsang pada individu yang tidak sadar
danyang menjadi pertama kali berfungsi pada waktu sadar. Maka perawat
harus berhati-hati tidak mengatakan sesuatu padaklien yang tidak sadar
atau pada jarak pendengaran, hal-hal yang tidak akan mereka katakan pada
klien yang sepenuhnya sadar.
b. Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita. Usahakan
mengucapkan kata dengan menggunakan nada normal dan memperhatikan
materi ucapan yang kita sampaikan di dekat klien.
c. Ucapkan kata-kata sebelum menyentuh klien. Sentuhan di yakini dapat
menjadi salah satu bentuk komunikasi yangsangat efektif pada klien dengan
penurunan kesadaran.
d. Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk
membantu klien pada komunikasi yang dilakukan.
5. Klien Dengan Dalam Berkomunikasi Dengan Klien Yang Mengalami Gangguan
Gangguan Dengan Kematangan, Sebaikanya Anda Memperhatikan Prinsip Komunikasi
Bahwa Komunikasi Dilakukan Dengan Pendekatan Komunikasi Efektif,
Kematangan Kognitif Yaitu Mengikuti Kaidah Sesuai Kemampuan Audience (Capability
Ofaudience) Sehingga Komunikasi Dapat Berlangsung Lebih Efektif.
Komunikasi Dengan Klien Yang Mengalami Gangguan Kmatangan
Kognitif :
a. Berbicara Dalam Tema Yang Jelas Dan Terbatas.
b. Hindari Menggunakan Istilah Yang Membingungkan Klien.
Usahakan Menggunakan Kata Pengganti Yang Lebih Mudah
Dimengerti, Contoh / Gambar Dan Simbol.
c. Berbicaralah Dengan Menggunakan Nada Yang Relatif Datar Dan
Pelan.
d. Apabila Perlu, Lakukanlah Pengulangan Dan Tanyakan Kembali
Pesan Untuk Memastikan Kembali Maksud Pesan Yang Sudah
Diteima
e. Berhati-hatilah Dalam Menggunakan Teknik Komunikasi Non Verbal
Karena Dapat Menimbulkan Interprestasi Yang Berbeda Pada Klien.
Soal Kasus 1. Ny. “R” umur 59 tahun dibawa suaminya ke UGD dengan
keluhan sesak nafas. Saat ini ny. “R” sementara terpasang
nasal kanul (oksigen) dengan posisi semifowler, dari hasil
pengkajian diketahui tekanan darahnya 130/90 mmhg, nadi
100x/menit, suhu 28 oc, dan pernapasan 30x/menit. Setelah
melakukan pengkajian, manakah tindakan utama yang
selanjutnya anda lakukan….
a. Memberitahukan pasien atau suaminya tentang diagnosa
penyakit
b. Memberitahukan hasil pengkajian kepada pasien atau
keluarganya
c. Mencatat hasil pengkajian tersebut sebagai
pendokumentasian
d. Melaporkan pada dokter jaga terkait hasil pengkajian ny “R”
e. Melakukan observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum
pasien
2. Di ruang rawat inap penyakit dalam, ns. Randi menyampaikan pada pasien
“T” dengan diagnosa medis “apendisitis” bahwa atas keluhan pasien
sebelumnya dan setelah dikaji, pasien “T” mengalami nyeri akut berhubungan
dengan proses penyakitnya. Pada tahap komunikasi terapeutik ini termasuk
tahap….
a. Orientsi dan validasi
b. Pra interaksi
c. Diagnosa
d. Kerja
e. Terminasi

3. Tn.A mengalami gangguan penglihatan karena kecelakaan yang menimpanya


1 tahun lalu. Teknik komunikasi mana yang baik digunakan pada tn.A yang
mengalami gangguan penglihatan...
f. Orientasikan klien dengan suara-suara yang terdengar disekitarnya
g. Cara penyampaian dan salurannya harus dipersiapkan terlebih dahulu
secara matang
h. Informasi harus disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius
i. Periksa lingkungan fisik
j. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi
4. Naura berusia 10 tahun dan memiliki gangguan penglihatan sejak lahir.Ketika
perawat hendak berkomunikasi dengan naura,maka perawat dituntut untuk...
a. Memberikan informasi
b. Mempunyai kepercayaan diri
c. Menjadi komunikator yang baik d. Tidak emosi
d. Tulus tanpa dibuat-buat

5. Ada seorang pasien yang mengidap tuna wicara, dalam teknik komunikasi
agar tidak terjadi kesalahpahaman . perawat selalu mengulang perkataan dari
pasien agar pesan dapat disampaikan dengan benar. Perawat memberikan
contoh yang konkrit dan mudah dimengertioleh pasien. Disebut apakah tehnik
komunikasi tersebut ...
e. Memfokuskan
f. Diam
g. Meringkas
h. Menahan diri
i. Klarifikasi
6. Seorang pria berusia 30 tahun datang ketempat praktik dokter umum dengan
keluhan otot-otot terasa tegang dan sulit berkonsentrasi. Namun ketika dokter
bertanya mengenai keluhan- keluhannya pasien tersebut seperti kebingungan
apa yang sedang diucapkan oleh dokter tersebut. Apakah diagnosis yang paling
tepat pada kasus di atas ?
a. Gangguan panik
b. Gangguan bipolar
c. Gangguan fisik
d. Gangguan tuna rungu
e. Gangguan daksa
7. Seorang perawat di ruang melati sedang mengajarkan teknik batuk efektif
kepada pasien. Yang selanjutnya dilakukan perawat setelah pelaksanaan terapi
selesai adalah ….
a. Melakukan kontrak yang akan datang
b. Melakukan evaluasi subjektif dan objektif
c. Menganjurkan pasien mencobanya kembali
d. Memotivasi menggunakan jika merasa tegang

8. “Setelah dilakukan nebulizer, jalan napas ibu telah kembali terbuka sehingga
tidak ada lagi suara napas yang keluar saat ibu bernapas.” Saat itu perawat
sedang melakukan....
e. Pengkajian
f. Diagnosis
g. Intervensi
h. Implementasi
i. Evaluasi
9. Berikut ini teknik komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan pendengaran, yaitu
kecuali :
a. Orientasiakan kehadiran anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di depan
klien
b. Gunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk memudahkan klien
membaca gerak bibir anda
c. Berbicara santai sembari mengunyah permen karet tepat di depan klien
d. Bila mungkin gunakan bahasa pantomim dengan gerakan yang sederhana dan wajar
e. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam
bentuk tulisan atau gambar (simbol)
 
10. Ketidaksadaran mengakibatkan fungsi sensorik dan motorik klien mengalami penurunan
sehingga seringkali stimulus
dari luar tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut.
Pada saat berkomunikasi dengan klien dengan gangguan kesadaran, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah, kecuali :
a. Berhati - hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien
b. Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita.
c. Ucapkan kata - kata sebelum menyentuh klien.
d. Tidak masalah jika perawat berbicara apapun depan klien asal benar-benar yakin jika klien
sedang tidak sadar agar tidak mengganggu.
e. Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk membantu klien pada
komunikasi yang dilakukan.
Thank You

Finish

Loading...

Anda mungkin juga menyukai