Indonesia/Dunia
Psikososialbudaya
Kelompok 5 kelas 1A 2020
Anggota Kelompok
● Ternyata teknik ini sama dengan pengobatan tradisional yang berasal dari
Asia Timur, yaitu Gua Sha. Metode ini umumnya digunakan untuk
mengatasi nyeri otot dan tubuh yang tegang. Gua sha juga menggunakan
benda tumpul yang digesekkan ke badan, sehingga menghasilkan memar
kecil atau warna merah.
● Cara ini dapat membantu menghancurkan jaringan parut dan jaringan ikat,
serta meningkatkan pergerakan sendi. Selain itu, metode ini tidak
menyebabkan efek samping yang serius.
Apakah kerokan ampuh menghilangkan masuk angin?
● Disebutkan bahwa metode dengan menggesekan benda
tumpul pada tubuh tersebut dapat meningkatkan kadar beta
endorfin secara drastis. Hal tersebut disebabkan karena
glandula pituitaria yang aktif pada sel keratinosit dan sel
endotel kapiler. Dampaknya adalah tubuh menghasilkan
endorfin yang merupakan morfin alami pada tubuh.
Dalam konsep makanan orang Sasak, bahan makanan yang dapat mengenyangkan dan menggemukkan
hanyalah nasi.
Konsep ini berlaku pada balita , mereka memberi makan pada balita sampai kenyang tanpa memikirkan gizi
yang terkandung
Mreka lebih mementingkan rasa yang berasal dari bumbu seperti terasi daripada kecukupan gizi pada makanan
yang disajikan. Kebiasaan tersebut sudah turun temurun berlanjut sampai sekarang
Budaya Tabu Makan pada Suku Sasak
Saat hamil Jenis makanan yang dipantang oleh ibu hamil masyarakat adalah gurita, udang,
cumi-cumi, kerrang , ikan-ikanan, terutama ikan hiu, jantung pisang,nanas ,
durem, dan biji – bijian/ kacang- kacangan yang keras
1. Jika makan gurita : bayi akan terbelit ari bayi seperti jantung pisang
5. Jika makan salak : ibu menjadi susah BAB
ari disaat persalinan
6.Jika makan nanas : akan menyebabkan
2. Jika makan ikan : bau badan ibu dan
keguguran
janin akan amis
Sebenarnya ibu, kurang percaya dengan
3. Jika makan udang : dikhawatirkan anak pantangan tersebut , tetapi ibu masih
yang dilahirkan akan bungkuk melakukan karena terpaksa, dan takut
disalahkan dan melawan apa kata orang
tua.
Budaya Tabu Makan pada Suku Sasak
Saat Menyusui Pantangan bagi ibu menyusui adalah
a) Pada suku sasak ibu yang baru melahirkan hanya
makanan pedas, pisang, labu dan ikan
boleh makan tahu dan tempe tanpa garam.,
Alasan dipantangkan :
dilarang banyak makanMakanan harus disangrai
1. Jika makan makanan pedas : dikhawatirkan
atau dibakar
anak menjadi bungkuk dan menyebabkan anak b) dan minum.
yang disusui menjadi diare c) Setelah maghrib, ibu sama sekalu tidak
2. Jika makan pisang : dikhawatirkan bayi akan diperbolehkan makan
Alasan dipantangkan :
1. Jika makan pisang karena diyakini menyebabkan
demamnya tidak turun
2. Jika anak batuk, pilek,demam, ataupun gatal gatal akibat
penyekit kulit , dilarang makan telur, ikan laut, ayam dan
makanan amins lainnya karena diyakini akan menyebabkan
penyakitnya bertambah parah
Simpulan Berdasarkan kebiasaan pola makan yang diterapkan sehari hari oleh masyarakat
Suku sasak , terdapat beberapa kebiasaan yang menjadi faktor presdiposisi
munculnya stunting pada anak
Alasan :
1. Keluarga suku Sasak jarang memberi asupan protein hewani
kepada anak balitanya. Mereka lebih memilih menyajikan
makanan yang kaya bumbu. Bagi mereka, makanan dengan
bumbu lebih penting pada makanan yang kaya protein
2. Balita jarang mengomsumsi sayur dan beragam. Akibatnya
mereka akan deficit zat gizi mikro, ( vitamin dan mineral ).
Defisiensi energi, defisiensi zat makro maupun mikro terjadi pada
kelompok balita stunting maupun tidak.
Simpulan
Alasan :
3. Ibu menganggap MP Asi hanya sebagai pelengkap ASI sehingga kualitas dan kuantitasnya, termasuk
frekuensi dan jadwal pemberiannya tidak sesaui anjuran yang ditetapkan Depkes
4. Tabu makanan pada ibu hamil , kepercayaan yang bertentangan dengan prinsip prinsip gizi ini masih
dipraktikkan, padahal sebenarnya makan tinggi protein dan zinc yang sangat baik dalam pembetukan tulang
panjang, dan peningkatan daya tahan tubuh, dan meningkatkan metabolism tubuh
5. Pola asuh permisif, dan sistem patrilineal yang berlaku di suku Sasak
Ibu – ibu suku Sasak cenderung menunggu dan menuruti apapun keputusan suaminya untuk memberikan
makanan makanan kepada anaknya , dan banyak suami suami yang tidak mengerti dengan nutrisi yang tepat.
Selain itu, apapun permintaan anak dituruti, sehingga anak dibiarkan jajan makanan tidak bergizi asalkan anak
senang, dan kenyang
Terimakasih